Karena tidak pernah tampil di pertandingan, Summoner Mei Guang milik Luo Ji tentu bukan prioritas pembuatan Equipment silver Xingxin. Saat ini Mei Guang hanya memiliki tiga buah Equipment silver, semuanya berasal dari sisa bahan saat Guan Rongfei membuat equipment untuk karakter lain - bahan sisa yang mudah diolah langsung diberikan untuk karakter tim. Selama sebagian besar musim, Mei Guang hanya mengakumulasi tiga buah.
Tingkat persenjataan ini di bawah rata-rata Liga, namun dalam pertarungan kali ini, lawan Luo Ji sebenarnya juga tidak jauh lebih unggul dalam hal equipment.
Setelah menerima tiga pemain dari Jia Shi secara berturut-turut, Tim Shenqi mengalami pengeluaran besar sehingga tidak melakukan gebrakan signifikan dalam pengembangan equipment dan material. Prioritas pengembangan equipment mereka jelas: He Ming, Shen Jian, dan Wang Ze - mantan anggota Jia Shi yang kini menjadi pilar utama Shenqi, mendapat prioritas pertama. Disusul pemain baru Guo Shao. Setelah keempatnya terpenuhi, sumber daya Shenqi sudah hampir habis. Dalam hal pengembangan equipment, mereka bahkan kalah dari Xingxin, baik dalam cadangan material maupun ahli teknikal.
Lawan Luo Ji kali ini adalah Jia Xing yang malang, seorang pemain dengan prioritas rendah di Shenqi, dengan karakter Battle Mage bernama Ao Tian Dou Fa.
Komposisi kelas karakter Tim Shenqi meniru persis pola Jia Shi dulu, namun struktur operasionalnya justru terbalik 180 derajat.
Elementalist He Ming dulunya hanya sebagai orang keenam di Jia Shi. Master Bela Diri Shen Jian dan Sharpshooter Wang Ze hanyalah pemain shift, namun kini ketiganya menjadi tulang punggung Shenqi. Sementara kelas-kelas utama Jia Shi seperti Battle Mage, Artillery God, dan Soulblade justru menjadi karakter pendukung di sekitar mereka.
Jia Xing adalah salah satu contohnya. Meski nama Battle Mage-nya Ao Tian Dou Fa terdengar arrogant, sang pemain sendiri tidak memiliki modal untuk bersikap demikian.
Tim Shenqi mungkin kurang mendapatkan perhatian. Jika mereka bisa meraih prestasi sebaik Xingxin, banyak anggota tim seperti An Wenyi mungkin akan menghadapi perdebatan "apakah memenuhi tingkat profesional" yang sama.
Jia Xing termasuk anggota utama di Shenqi dengan skill yang cukup baik. Selama bertanding ia selalu berhati-hati, performa kuat nan mengesankan seperti Dewa Perang hanyalah khayalan dalam mimpinya.
Sebagai rookie di arena profesional, Jia Xing seperti berjalan di atas es tipis. Namun ada keuntungan berada di tim baru Shenqi: meski pemula, ia mendapat lebih banyak kesempatan bertanding dibanding rookie tim lain.
Hampir sepanjang musim, perkembangannya cukup signifikan. Kinerja Tim Shenqi pun mendapat pujian. Meski masih kurang dikenal, ambisi Jia Xing mulai menggelora. Siapa yang mau terus menjadi karakter pendukung? Performa epik seperti Dewa Perang bukan lagi sekadar fantasi - harapan kecil mulai tumbuh di hatinya.
Maka hari ini, saat mewakili Shenqi di ronde kedua pertandingan individual, jantungnya berdebar kencang melihat nama lawan yang muncul di layar besar.
Luo Ji? Siapa itu?
Perhatian yang diterima Xingxin sangat tinggi, sampai-sampai membuat tim baru lainnya seperti Shenqi iri mati. Tapi Luo Ji, seorang pemain yang belum pernah tampil sama sekali, seberapa tinggi pun popularitas timnya, tetap sulit diliput media. Keberadaan Luo Ji mirip seperti Qiao Yifan di tim juara Micro Grass dulu - meski berada di tim champion, tapi tanpa kontribusi apalagi kesempatan main, dari mana publik bisa menilai kemampuannya? Paling mentok cuma tahu bahwa ada akun karakter ini di bangku cadangan.
Tidak pernah turun ke lapangan, artinya level belum cukup. Konsep "senjata rahasia" yang disimpan? Ini kan liga profesional resmi, bukan tempat untuk gaya bermain tidak serius seperti itu!
Sebagai newbie yang pertama kali turun ke lapangan, Jia Xing merasa seperti menemukan harta karun. Sebagai orang yang pernah melewatinya, ia sangat paham betapa gugupnya debut pertandingan pertama. Butuh beberapa babak baginya untuk menghilangkan rasa canggung itu. Dan ia juga tahu seberapa besar pengaruh rasa gugup itu terhadap teknik bermain.
Maka di matanya, Luo Ji adalah newbie dengan level pas-pasan yang gugup berantakan saat dapat kesempatan langka untuk tampil.
"Akhirnya nemu lawan yang bisa kugebukiin!"
Jia Xing sumringah.
Setelah 27 babak melawan klub-klub elite, apalagi tim kuat seperti Ming Qing dan Linhai yang jelas-jelas akan terdegradasi musim ini - semua pemainnya bukan tandingan bagi Jia Xing si newbie kelas awal ini. Semua harus dihadapinya dengan total.
Akhirnya, inilah saatnya untuk unjuk gigi. Inilah momen untuk memamerkan kekuatan tempurnya sepuas hati.
“Luo Ji?”
“Hahaha, keuntungan yang datang sendiri!”
Jia Xing dengan terburu-buru masuk ke kursi pertandingan, tak sabar menunggu dimulainya laga. Setelah hitungan mundur selesai dan loading rampung, dia langsung mengoperasikan Ao Tian Dou Fa-nya untuk dash maju.
Sementara Luo Ji masih melakukan tarik napas dalam-dalam, berusaha menghilangkan kegugupan dan Fear-nya. Menurutnya, seluruh tubuhnya terasa panas dan kebas...
Huh... Huh... Huh!
Setelah tiga kali menarik napas panjang, Luo Ji mengoperasikan Mei Guang-nya keluar dari titik penyegaran.
Ini adalah kandang Xingxin, map dipilih oleh pihak Xingxin. Untuk penampilan perdananya, mana berani Luo Ji diperlakukan sembarangan? Tentu saja dia memilih map duel yang paling dikuasai dan paling familiar dari latihan.
Saat keluar dari titik penyegaran, melihat medan tempur yang familiar di sekelilingnya, perasaan Luo Ji mulai tenang sedikit.
Inikah yang disebut Keunggulan Kandang? Benar-benar efektif! Pikir Luo Ji sambil menggerakkan Mei Guang sesuai strategi yang telah direncanakannya.
Sejak tahu akan turun ke arena, Luo Ji sudah membayangkan adegan pertandingan ini berulang kali. Semalam dia tidur larut, paginya bangun sangat awal. Tapi kurang tidur sama sekali tidak terlihat di wajahnya - kegugupannya sudah membuatnya tak bisa merasakan kelelahan fisik.
“Pikiran yang jernih.”
“Lakukan saja seperti saat latihan.”
Ini adalah beberapa kata yang diucapkan rekan setim untuk menghilangkan kegugupannya, efeknya hampir nol. Semua hanya memperkirakan akan ada beberapa kalimat simbolis, tak ada yang berharap bisa benar-benar menghilangkan perasaan gugup Luo Ji hanya dengan beberapa patah kata. Akhirnya Ye Xiu yang jujur memberitahunya: "Rasakan dengan seksama sensasi bertanding!"
Perasaan ini, termasuk juga kegugupan?
Luo Ji sambil mengoperasionalkan Mei Guang maju, sambil berpikir macam-macam, tiba-tiba tersentak menyadari perhatiannya benar-benar tidak fokus, buru-buru mengusir pikiran tak bermakna itu dari benak, memusatkan seluruh pikiran pada jalan di depan mata.
Ao Tian Dou Fa milik Jia Xing segera tiba di tengah map, melihat, kosong.
Masih main strategi juga! Jia Xing tersenyum, seorang pemula ekstrem yang belum pernah naik arena, bisa mainkan taktik apa?
Jia Xing tidak takut, awalnya ingin menunggu lawan muncul di sini, tapi kemudian berpikir, lebih baik aktif mencari agar terlihat lebih beraura dominan. Maka karakter mulai bergerak ke segala arah, mencari keberadaan Mei Guang.
Sial!
Jantung Luo Ji tiba-tiba melonjak seperti kecepatan tangan yang drop. Saat sedang mengoperasionalkan Mei Guang bergerak hati-hati, bayangan Ao Tian Dou Fa tiba-tiba melesat melewati sudut pandangnya. Hanya kilatan sesaat dalam visi, membuat Luo Ji gugup setengah mati, buru-buru menyembunyikan Mei Guang di samping, lalu menduga-duga apakah lawan sempat melihatnya.
Kalau melihat...
Luo Ji berpikir, lalu dengan cepat mengoperasikan Mei Guang untuk melakukan chanting, sebuah Bunga Dunia Iblis langsung ia summon di dekat kakinya. Kemudian melepaskan Serigala Es.
Serangan Serigala Es termasuk seri fisik, namun memiliki kemungkinan memicu efek beku dari seri sihir. Di bawah operasional Luo Ji, makhluk itu meringkuk di samping Bunga Dunia Iblis, membuat hatinya merasa lebih tenang.
Tapi, lawan tak kunjung muncul.
Tidak terlihat?
Saat awal bertemu, Luo Ji berharap musuh tidak menyadarinya! Tapi setelah siaga tempur seperti ini, lawan tetap tidak muncul, ia malah merasa sedikit kecewa.
Benar-benar tidak menyadari?
Penonton Xingxin di lokasi live sudah menahan napas sampai pita suara mereka!
Jia Xing memang melihat Mei Guang dan mengetahui ke mana ia menghindar. Tapi si pemalas ini tidak bodoh - meski menganggap Luo Ji sebagai santapan empuk, dari pola penghindaran tadi ia tahu target sudah menyadarinya. Jika langsung dash, siapa tahu target sudah menyiapkan jebakan summoning di belakang? Bisa-bisa langsung tumbang dihujani makhluk panggilan.
Jadi Jia Xing memilih memutar jalan. Saat Luo Ji sibuk menebak-nebak dan menunggu dengan mata jelalatan, Ao Tian Dou Fa sudah menyelinap dari arah lain dan mengintip strategi yang dipersiapkan Luo Ji di sana.
Ternyata ada penyergapan.
Jia Xing mencibir.
Meski jumlah summoning tidak banyak, serangan area 360 derajat Bunga Dunia Iblis dan efek perlambatan beku setelah Ice Wolf mengenai lawan sangat mengganggu. Tindakan gegabahnya menerjang tadi mungkin tidak akan membawa hasil baik. Bahkan terhadap peserta baru pertama kali turun arena, Jia Xing tidak berani meremehkan sepenuhnya. Masa iya menganggap mereka pemain biasa yang bisa diatur semaunya?
Lebih baik tunggu lagi.
Serangan Bunga Dunia Iblis menjangkau 360 derajat, jadi serangan dari belakang pun tak efektif. Jia Xing memutuskan menunggu Bunga Dunia Iblis ini pudar. Dia tidak percaya Luo Ji akan berulang kali memanggil Bunga Dunia Iblis untuk bertahan di sini. Skill summoning Summoner juga menguras MP besar, tidak mungkin dihabiskan terus-menerus tanpa tujuan.
Jia Xing melakukan penyesuaian tipis posisi Ao Tian Dou Fa, siap meluncurkan serangan mendadak begitu Bunga Dunia Iblis di sisi lain lenyap.
Tiba-tiba, suara kucing menggema di samping karakternya. Bukan rengekan manja kucing kecil, melainkan teriakan ofensif layaknya kucing menerkam tikus.
Apa?!
Jia Xing kaget, kamera berputar cepat memperlihatkan Kucing Salju hitam telah menerjang wajah karakternya. Saat itu Ao Tian Dou Fa sudah dalam posisi jongkok, tak bisa lebih rendah lagi. Jia Xing terpaksa mengoperasikannya berguling ke samping. Dengan kelincahannya, Kucing Salju berhasil memutar badan di udara dan mencakar tiga garis darah di pipi Ao Tian Dou Fa.
Penonton di lokasi menghela napas lega.
Mereka khawatir Mei Guang disergap? Tentu tidak! Dengan perlindungan 360 derajat dari Bunga Dunia Iblis, penyergapan mustahil terjadi. Mereka gugup karena melihat Mei Guang memanggil Kucing Salju lalu melepaskannya begitu saja.
Bisakah ini mengenai Ao Tian Dou Fa? Penonton gugup karena ini, karena terlihat Luo Ji tidak memberi perintah jelas ke Kucing Salju. Dia sepertinya tidak yakin Ao Tian Dou Fa ada di sisi ini. Tapi sekarang, serangan Kucing Salju telah membongkar total keberadaan Ao Tian Dou Fa. Mei Guang segera berbalik dan mulai Chanting.
