Mendekati, perlahan-lahan semakin dekat. Pergerakan Gudeng Yinghuo saat ini menarik perhatian seluruh penonton di arena. Dari kamera utama Li Xun di layar besar elektronik, mereka bisa melihat sosok Yingfeng Buzhen yang semakin membesar dan semakin jelas.
Semakin dekat.
She Ming Yi Ji!
Hampir semua orang berpikir demikian, karena mereka familiar dengan gaya Li Xun. Ini adalah pemain yang akan memaksimalkan penggunaan She Ming Yi Ji untuk insta-kill.
Tapi, bisakah langsung kill?
Ini benar-benar masalah yang harus diperhatikan. Jika hanya melihat nilai HP, Gudeng Yinghuo bisa melakukan insta-kill ke Yingfeng Buzzhen dengan She Ming Yi Ji. Tapi, apakah peralatan yang dipakai Yingfeng Buzhen memiliki efek yang mempengaruhi serangan ini?
Penguatan pertahanan tidak berguna di sini. She Ming Yi Ji menggunakan sistem HP exchange, damage tambahan dari skill ini mengabaikan pertahanan. Tapi bagaimana jika equipment memiliki efek damage absorption? Efek ini bahkan akan menyerap damage dari HP exchange. Jika nilai penyerapannya mencapai level tertentu, serangan ini tak akan bisa insta-kill Yingfeng Buzhen.
Sayangnya, karena kurangnya materi analisis tentang Wei Chen dan Yingfeng Buzhen, atribut tambahan apa saja yang dimiliki equipment silver Yingfeng Buzhen masih menjadi misteri bagi Void. Li Xun sekarang harus membuat keputusan tegas berdasarkan penilaiannya sendiri.
Membandingkan nilai HP, Gudeng Yinghuo 12% lebih tinggi daripada Yingfeng Buzhen. Pertumbuhan HP Assassin juga tidak terlalu baik, peningkatan HP Gudeng Yinghuo terutama berasal dari atribut peralatan. Bagaimanapun, jika dia suka menggunakan She Ming Yi Ji, dia perlu menukar HP dengan output damage. Namun dia tidak memaksimalkan secara ekstrim seperti pemain biasa, karena tim Void tidak mengandalkan She Ming Yi Ji-nya semata, tetapi membutuhkan kontribusi lain darinya.
Kini, keunggulan HP 12% ini berarti: Jika Yingfeng Buzhen memiliki penyerapan damage di atas 12% di peralatannya, dia bisa tanking She Ming Yi Ji Gudeng Yinghuo. Jika tidak, maka efek satu pukul satu bunuh akan terwujud.
Perlukah menyerang beberapa kali dulu untuk menghitung?
Tapi jika begitu, mungkin tidak akan ada kesempatan sebaik sekarang lagi. Musuh ini pakar aliran licik, betapa sulitnya menyergap ahli aliran licik seharusnya dipahami oleh atlet profesional. Li Xun benar-benar tidak tega melepas kesempatan emas ini.
Berani ambil risiko?
Li Xun berpikir: Penyerapan damage 12% ini tidak tinggi. Tapi Warlock adalah kelas armor kain yang performa pertahanannya buruk - tidak hanya pertahanan dasarnya rendah, atribut tambahan seperti penguatan pertahanan atau kemampuan menarik damage di armor kain juga yang terendah di antara semua tipe armor.
Untuk mencapai 12% yang "tidak tinggi" ini di satu set armor kain, mungkin harus mengorbankan banyak atribut lain. Akankah seorang Warlock mengorbankan atribut lain hanya untuk meningkatkan daya tahan?
Ini benar-benar sulit dipastikan, karena meningkatkan kemampuan bertahan hidup menguntungkan untuk semua kelas, tidak bisa disebut membuang.
Apakah ada?
Gerakan Gudeng Yinghuo bahkan berhenti sementara. Li Xun tidak bisa memahami, tidak berani maju sembarangan. Maju lagi berarti harus bertindak.
Pemain aliran licik, apakah peralatannya akan memperhatikan atribut seperti penyerapan damage?
Li Xun berpikir dari sudut gaya pemain. Tapi sebelum mendapat jawaban, dia teringat hal lain.
Jarak casting!
Ciri khas Yingfeng Buzhen adalah jarak casting yang sangat jauh.
Jarak casting berarti radius serangan lebih luas dan ruang pemanfaatan lebih banyak. Warlock dengan kelebihan ini, perlukah metode perlindungan tambahan?
Seharusnya tidak memilih atribut seperti itu lagi!
Akhirnya Li Xun memiliki keputusan tegas, bukan dari gaya pemain, tapi dari atribut unggulan karakter yang sudah dimiliki.
Kalau begitu, Gas!
Gudeng Yinghuo bergerak lagi. Setelah turun diam-diam di sudut bangunan dengan pose setengah jongkok, mendarat tanpa suara, lalu bergerak dengan sabar.
Si pemalas yang sabar, kau sudah kuakali dari belakang!
Melihat Wei Chen masih belum menyadari, terus menunggu target dengan sabar, Li Xun tak tahan muntahkan kritik. Gudeng Yinghuo melangkah maju, selangkah demi selangkah.
Akhirnya, dia tidak punya perlindungan lagi. Selanjutnya, hanya bisa menyelinap langsung ke belakang lawan seperti ini. Jarak tinggal beberapa langkah, tapi semakin dekat, Li Xun semakin gugup. Jika lawan tiba-tiba memutar kamera sekarang, semua usaha sebelumnya akan sia-sia.
Langsung Arc Light Flash tempel cepat? Atau lanjut bergerak pelan-pelan seperti ini?
Dua pilihan ini sekilas terlintas di benak Li Xun, dan dia langsung menentukan keputusan.
Di momen genting seperti ini, Li Xun memilih bergerak cepat untuk menghindari kegagalan di detik-detik terakhir.
Arc Light Flash!
Begitu diputuskan, kilatan cahaya dingin langsung menyambar disertai gemerisik kain. Dorr! Api hantu tiba-tiba sudah menyelinap ke belakang Yingfeng Buzhen.
She Ming Yi Ji!
Ternyata benar-benar menggunakan She Ming Yi Ji. Dengan sikap royal, Li Xun langsung memutuskan pertarungan lewan skill pamungkas ini.
Yingfeng Buzhen mendengar suara dari belakang dan buru-buru memutar badan, tapi belati api hantu sudah menusuk ke arahnya.
Serangan membakar HP ini begitu cepat dan mematikan. Yingfeng Buzhen sama sekali tak sempat bereaksi. Putaran badannya malah membuat dadanya bertabrakan dengan belati itu.
Dorr!
Suara mengerikan terdengar saat belati menancap dalam di dada Yingfeng Buzhen. Tapi di saat yang sama, perasaan tidak enak tiba-tiba muncul di hati Li Xun.
Salah! Ini pasti salah! Pasti ada yang tidak beres!
Serangan telah berhasil, HP Yingfeng Buzhen telah menurun drastis, namun Li Xun tiba-tiba merasakan sesuatu yang tidak beres. Intuisinya mengatakan dia tak boleh berpose keren di sini, harus segera geser mundur.
Tapi... lengan Yingfeng Buzhen telah terangkat, tongkat Death's Hand dengan santai menyodok tubuh Gudeng Yinghuo.
Tumbang...
Gudeng Yinghuo tumbang.
Setelah (She Ming Yi Ji), HP-nya tinggal satu serangan. Bahkan serangan biasa warlock dengan tongkat pun mematikan. Fakta bahwa Yingfeng Buzhen masih bisa menyerang membuktikan satu hal: gagal melakukan Insta-kill.
Kalkulasi meleset.
Li Xun dipenuhi penyesalan, tapi semuanya sudah terlambat. HP Guhuo Yingdeng 1 tak bisa menghalangi apapun. Tertusuk tongkat lawan, dia langsung tumbang.
Konyol sekali.
Hanya pakai serangan biasa tanpa skill apapun, pertandingan ini sudah berakhir? Aku seperti sengaja menyerahkan diri...
Menyerahkan diri, ya, aku memang sengaja menyerahkan diri.
Li Xun langsung paham segalanya. Lawan sengaja mengatur strategi berdasarkan kebiasaannya, memberi kesempatan langsung menggunakan . Saat baru saja berhasil, Li Xun langsung merasa ada yang aneh. Sekarang dia tahu letak keanehannya.
Yang salah adalah reaksi lawan.
Ini adalah liga profesional, semua adalah pemain profesional dengan pengalaman luar biasa. Bahkan yang jarang bertanding dalam waktu lama, asal bisa masuk ke lingkaran ini, pengalaman bermain Glory mereka pasti lebih mumpuni dari pemain biasa.
Baru saja, saat Arc Light Flash dari Ghost Fire Lantern menyerbu maju, lawan menyadari lalu reaksi apa yang dilakukan? Berbalik arah.
Ternyata berbalik arah!
Respons seperti ini terlalu dasar. Pemain Glory yang punya sedikit pengalaman PK saja tahu, saat merasakan sesuatu aneh di belakang, yang harus dilakukan pertama kali BUKAN berbalik melihat, tapi menghindar!
Berguling, melompat, geser samping, serbu maju, atau keluarkan skill apapun - semua boleh, tapi tidak ada alasan untuk berbalik di tempat. Apa gunanya berbalik? Apakah lawan akan mengasihani dan tidak menyerang setelah melihat wajahmu?
Hasilnya tadi, Yingfeng Buzhen malah berbalik.
Meski jarang turun di musim ini, ini adalah veteran dengan pengalaman Glory lebih dari 10 tahun. Berbalik di situasi seperti ini, bukankah sangat konyol?
Aku sendiri tidak langsung menyadarinya, benar-benar tolol!
Saat dia berbalik waktu itu, artinya dia sudah memprediksi serangan seperti apa ini, sudah punya rencana antisipasi. Jadi saat serangan datang, dia tidak menghindar, tidak mengelak, dia berbalik. Saat (She Ming Yi Ji) mengenai, dia malah mengayunkan tongkatnya sembarangan.
Bangsat! Aku sampai mati karena ditusuk begitu saja! Li Xun memegangi kepalanya, ingin menyembunyikan wajahnya di dalam layar elektronik.
Aku ditipu, ditipu habis-habisan!
Jika saja bisa menyadari semua ini selangkah lebih awal, masih ada waktu untuk menghentikan diri saat itu. Tapi tidak, dia sama sekali tidak menyadarinya, saat itu dirinya sudah sepenuhnya tenggelam dalam kenikmatan mengakhiri pertandingan hanya dengan satu serangan.
Hasilnya, pertandingan benar-benar berakhir, tapi bukan karena serangannya, melainkan tusukan sederhana dari lawan.
Seorang Warlock yang hanya mengangkat tongkatnya dan menusuk sembarangan, memikirkan hal ini, Li Xun sekali lagi ingin menyembunyikan kepalanya di dalam monitor.
Berakhir, pertandingan individual ketiga berakhir seperti ini.
Penonton di arena masih belum tersadar, bahkan wasit pun belum bereaksi, Wei Chen sudah keluar dari kursi pertandingan dengan penuh semangat, melambaikan tangan ke arah penonton.
Ini bukan kandang Xingxin!
Penonton di lokasi bahkan tidak sempat kesal melihat kemenangannya, mana ada yang mengagumi kesombongannya.
Wei Chen sengaja mencari masalah, dengan gegabah melambaikan tangan yang memicu gelombang suara hinaan, lalu turun panggung dengan bangga di tengah cercaan.
Cerca! Cercalah sepuasmu!
Wei Chen memandang penonton yang memenuhi arena. Apa arti cercaan? Di tandang, mampu memancing suara hinaan justru menunjukkan kemampuan. Dia pernah datang, menang, dan cercaan itu adalah buktinya.
Wei Chen kembali ke area pemain Xingxin, melirik Li Xun dari Void yang turun panggung dengan wajah kehilangan semangat, lalu tersenyum sinis sambil menggerakkan kelingking tangan kanannya: "Karakter kecil seperti ini, satu kelingking saja sudah bisa menumbangkannya. Kuharap next time ada yang bisa membuatku lebih bersusah payah."
Semua tertawa, dan kali ini, Ye Xiu juga tidak membongkar kebohongannya.
Dengan satu jari kelingking saja bisa menumbangkan? Ini benar-benar candaan.
Dalam pertarungan melawan Void, Wei Chen melakukan banyak persiapan. Li Xun pasti akan menjadi lawan di pertandingan individual, karena kebiasaannya tidak cocok untuk arena pertandingan. Bagi Wei Chen, Li Xun adalah pemain dengan persentase kemungkinan bertemu sepertiga yang stabil, sehingga ia menganalisinya secara mendalam.
Beruntung, di pertandingan individual ia benar-benar bertemu Li Xun. Segalanya berjalan sesuai kebijakan yang telah ditetapkannya, hingga dengan satu jari kelingking berhasil memilih dan mengalahkan Li Xun.
Metode kecil ini sangat terfokus, mungkin tidak akan efektif lagi next time. Tapi masalahnya, pemain senior seperti Wei Chen yang punya pengalaman belasan tahun, masih punya berapa banyak trik tersembunyi? Mengulangi trik yang sama benar-benar meremehkan kemampuannya.
