"Xu Bin dari Tim 301 mengalahkan Xu Bin dari Micro Grass?" Pan Lin mengulang perkataan Li Yibo.
"Tentu saja, maksud saya sama sekali bukan mengatakan Xu Bin di masa lalu lebih kuat daripada sekarang. Hanya saja, kombinasi yang paling meng-counter gaya permainan pemain Xu Bin justru adalah dirinya sendiri dan karakter Knight Chaoxi." Li Yibo buru-buru menjelaskan lagi.
"Mengerti!" Pan Lin mengangguk.
Tim 301 meraih kemenangan pembuka yang gemilang, memicu sorak-sorai di lokasi. Namun seketika, di pertandingan individu kedua dan ketiga serta arena pertandingan, mereka langsung dihajar Tim Micrograss dengan gelombang kemenangan beruntun yang memuncak. Akhirnya di pertandingan individual, Tim 301 tertinggal 1-4. Suasana di lokasi berubah muram, diiringi desahan kecewa yang silih berganti.
Sementara itu, kabar dari pertandingan lain menyebutkan Howling menang 3-2 atas Yi Zhan di tandang, Hundred Blossoms memimpin 4-1 atas Huangfeng menuju pertandingan tim. Yang paling tajam adalah skor laga Xingxin vs Thunderclap di tandang - 5-0! Di pertandingan individual, Xingxin membuat Thunderclap tak mendapat satupun poin.
Pan Lin dan Li Yibo sedang menganalisis situasi terkini dalam program selama istirahat paruh waktu. Tim 301 yang sudah tertinggal di klasemen jelas menghadapi situasi lebih genting. Meski Thunderclap tertinggal lebih jauh, namun karena punya keunggulan sebelumnya, posisi mereka masih sedikit lebih baik dibanding Tim 301.
Pertandingan tim Tim 301 dan Micro Grass belum dimulai, tetapi pertandingan lain sudah mulai. Pan Lin dan Li Yibo segera memanfaatkan kesempatan untuk memantau. Pertandingan Xingxin vs Thunderclap jelas menjadi fokus utama perhatian mereka. Namun setelah melihat formasi pemain yang akan tampil di pertandingan tim ini, keduanya sangat terkejut.
"Ye Xiu tidak tampil lagi!" teriak Pan Lin dengan kaget.
"Tidak mungkin?" jawab Li Yibo secara refleks, lalu buru-buru melihat materi analisis. Ketidakhadiran Ye Xiu di pertandingan tim babak sebelumnya masih bisa dipahami. Mengingat kekuatan Tim Light yang tidak terlalu kuat, Ye Xiu sebagai anggota inti memang perlu beristirahat. Para veteran Tim Dominant Hero bahkan menerapkan sistem shift sepanjang musim, sementara Ye Xiu yang seusia mereka hampir selalu bermain penuh.
Setelah melihat sistem shift yang sengaja diterapkan Dominant Hero, semua mulai menyadari: Alasan Ye Xiu tidak ikut arena pertandingan mungkin untuk mengurangi pengurasan stamina. Bagaimanapun di arena terkadang harus menghadapi lebih dari satu lawan. Ditambah setelah arena harus langsung masuk pertandingan tim, tentu tidak seistirahat penuh jika bermain di pertandingan individual pertama.
Menjelang playoff, semua memahami kebutuhan Ye Xiu untuk beristirahat. Hanya saja disayangkan Xingxin kalah dalam pertandingan tim melawan Tim Q saat Ye Xiu absen.
"Kehilangan lima poin ini sungguh disayangkan." Maka pertandingan babak ke-35 melawan Thunderclap yang merupakan kompetitor langsung menjadi semakin krusial. Semua orang mengira Ye Xiu akan tampil, tapi ternyata dia tidak bermain. Setelah pertandingan individual selesai, dia duduk tenang di area pemain Xingxin dan tidak bergerak lagi. Daftar pemain Xingxin untuk pertandingan tim: Fang Rui, Tang Rou, Su Mucheng, Qiao Yifan, An Wenyi, dan Wei Chen.
"Serahkan pada kami!"
Kalimat ini diucapkan para anggota Xingxin kepada Ye Xiu saat mulai mempersiapkan pertandingan babak ini.
Awalnya Ye Xiu memang berencana tampil di pertandingan tim, namun para anggota Xingxin diam-diam bersepakat untuk mencegahnya bermain di babak ini.
"Oh? Tidak butuh aku?" Ye Xiu tersenyum.
"Kau juga tidak terlalu penting," kata Wei Chen.
"Baiklah!" Ye Xiu mengangguk, persoalan pun diselesaikan dengan sederhana.
Persiapan Xingxin terlihat santai namun mengejutkan banyak pihak. Pan Lin dan Li Yibo langsung berteriak dalam siaran langsung, penonton kandang Thunderclap pun gempar melihat Ye Xiu tidak bermain. Perasaan penonton Thunderclap cukup kompleks - kabar baik karena Ye Xiu tidak main, tapi juga tersinggung karena Xingxin berani meremehkan tim mereka. Masih ada tim yang berani menyepelekan Thunderclap?
Xiao Shiqin dari Thunderclap juga terdiam setelah melihat formasi pemain yang akan tampil. Saat berjabat tangan sebelum pertandingan, dia bahkan sempat mengatakan pada Ye Xiu untuk bertarung serius, namun Ye Xiu hanya tertawa sinis dengan sikap tak acuh. Awalnya dia mengira ini taktik psikologi Ye Xiu, tapi ternyata sikap itu benar-benar ketidakpedulian: tidak tampil sama sekali di pertandingan, apakah ada ekspresi yang lebih meremehkan dari ini?
"Tunjukkan kemampuan kita!" Dai Yanqi dari Thunderclap jelas termasuk dalam kelompok yang merasa diremehkan. Saat ini dia malah mengambil alih peran, memberi semangat pada pemain yang akan bertanding seolah-olah menjadi pelatih.
"Tenang." Xiao Shiqin tersadar dari lamunannya, buru-buru mencegah rekan setimnya agar tidak membawa emosi seperti itu ke arena pertandingan. Kekuatan individu mereka memang tidak menonjol, keunggulan utama adalah kerja sama tim yang solid. Setiap orang merupakan komponen penting dalam sistem operasi tim. Jika ada yang emosional hingga keluar dari ritme tim, dampaknya akan berlipat ganda bagi Thunderclap.
"Kapten, mereka meremehkan kita!" Dai Yanqi melapor pada Xiao Shiqin seperti anak kecil mengadu.
"Jangan melihat ini sebagai hal sederhana." Xiao Shiqin berkata dengan suara berat, pandangannya menyapu area pemain Xingxin. Para pemain Xingxin yang akan bertanding juga sedang melakukan mobilisasi akhir, sementara Ye Xiu yang tidak turun bertanding tetap berdiri di lingkaran mereka, berbicara serius tentang sesuatu.
Ye Xiu tidak tampil, pasti ada alasan logis di baliknya.
Begitu pikir Xiao Shiqin.
Pura-pura meremehkan, menggoyang emosi kami? Faktor perang psikologi seperti ini pasti ada. Lalu... Xiao Shiqin menatap formasi pemain Xingxin yang akan tampil. Ye Xiu tidak bermain, Tang Rou menjadi starter, disusul orang keenam Wei Chen. Wei Chen yang jarang tampil di pertandingan tim musim ini.
Pasti ada strategi terfokus tertentu! Pikir Xiao Shiqin. Ketidakhadiran Ye Xiu yang tak terduga ini benar-benar mengacaukan persiapan Thunderclap sebelum pertandingan. Menghadapi formasi Xingxin ini, kami tidak boleh ceroboh, harus segera menyusun rencana taktik.
Xiao Shiqin terus-menerus menganalisis, sementara para pemain Thunderclap masih menunggu perintahnya untuk "jangan menganggap masalah ini sederhana", namun dia malah diam seribu bahasa sambil memandang ke arah Xingxin beberapa kali.
Sang Kapten sedang berpikir.
Pemain Thunderclap juga paham. Dengan absennya Ye Xiu, beberapa strategi mereka harus diubah. Xiao Shiqin mungkin sedang menganalisis masalah-masalah ini.
Saat itu enam orang Xingxin sudah mulai berjalan ke arena, Xiao Shiqin tersadar dan memberi komando pada rekan setim: "Kita gas."
Melihat ekspresi Xiao Shiqin yang super serius, para pemain Thunderclap tidak berani menyepelekan. Mereka segera menyesuaikan emosi dan status ke level terbaik, lalu mengikuti Xiao Shiqin ke arena.
Pertandingan dimulai.
Tim Xingxin dengan sangat aktif langsung melakukan dash keluar, sementara di sisi Thunderclap, begitu memasuki pertandingan, channel tim langsung dipenuhi instruksi penyesuaian strategi yang dikeluarkan Xiao Shiqin. Layar penuh dengan perintah berantakan yang cepat bermunculan, banyak di antaranya menggunakan kode singkat yang telah disepakati internal tim. Kalau bukan peneliti khusus Thunderclap, mungkin tidak akan mengerti.
Para anggota Thunderclap telah menyingkirkan perasaan ingin melawan balik lawan yang meremehkan. Semua mulai menjalankan strategi sesuai arahan Xiao Shiqin dengan presisi. Otak Xiao Shiqin sendiri terus beroperasi tanpa henti. Strategi awal telah dibuat, namun selanjutnya saat pertempuran dimulai, bagaimana respons lawan, perubahan apa yang diperlukan dalam taktik - semua ini terus ia simulasi dalam pikirannya. Dengan mengombinasikan kelas karakter formasi Xingxin, setiap kemungkinan tak ingin ia lewatkan.
Thunderclap memang memiliki kedisiplinan tim yang tinggi. Berbagai instruksi dan koreksi yang dihasilkan dadakan bisa dijalankan semua anggota dengan akurat. Pelaksanaan ini sama sekali bukan sekadar mengikuti perintah seperti robot. Seluruh anggota Thunderclap bisa memahami tujuan taktis Xiao Shiqin dari setiap instruksinya. Mereka bukan wayang yang dikendalikan tali. Pemikiran setiap orang akhirnya menyatu menjadi kekuatan keseluruhan Thunderclap. Semakin sedikit instruksi Xiao Shiqin di channel tim, semakin itu mencerminkan kekuatan tim ini.
Tak lama kemudian, kedua pihak bertemu di map. Formasi yang berhadapan langsung ternyata tidak lengkap. Kedua tim memiliki pemain yang dikirim untuk strategi posisi tempur dan belum muncul.
Dari bentrok frontal, hingga pergerakan karakter yang berputar-putar, kekuatan tempur kedua belah pihak akhirnya perlahan terpancar di map ini. Penonton di seluruh arena tak sempat berkedip. Dugaan bahwa Xingxin akan langsung babak belur tanpa kehadiran Ye Xiu ternyata meleset - bahkan tanpa Ye Xiu, Xingxin tetap mampu mengimbangi Thunderclap dengan kekuatan penuh, sama sekali tak memberi celah bagi Thunderclap untuk bersantai.
Xiao Shiqin dalam hati merasa lega. Lega karena sejak awal berhasil meredam emosi anggota timnya. Andai mereka bertindak ceroboh di lapangan karena hal tersebut, pasti sudah harus membayar mahal saat ini.
Api permusuhan menjalar di seluruh peta. Setiap orang memamerkan kemampuan terbaiknya, namun akhirnya jarum kemenangan mulai condong ke Thunderclap. Bagaimanapun, hak pemilihan peta kandang memberikan keunggulan luar biasa bagi tim bertipe strategis seperti mereka yang sangat memperhatikan taktik.
Thunderclap menang.
Tapi kemenangan itu tidak mudah. Mereka berjuang dengan deg-degan hingga detik terakhir. Saat karakter terakhir Xingxin tumbang, Thunderclap hanya menyisakan dua orang. Hingga detik penentu ini, mereka tetap tak berani lengah sedikitpun. 2 lawan 1? Dalam kondisi tersisa sedikit HP ini, kecerobohan sekecil apapun bisa membuat mereka langsung di-counter lawan. Healer kedua tim sudah lebih dulu tumbang.
5-5.
Skor akhir di layar besar membuat para pemain Thunderclap baik di dalam maupun luar arena, juga seluruh penonton yang hadir, menghela nafas lega. Akhirnya mereka menang, akhirnya terhindar dari kekalahan telak 0-5 oleh Xingxin.
Meski sebelumnya mereka unggul 10 poin dari posisi 8 dan 9, namun jika di sini tidak mendapat satu poin pun, hari-hari berikutnya juga tidak akan mudah. Mereka akan menghadapi Hundred Blossoms dan Samsara selanjutnya.
Hundred Blossoms adalah kompetitor langsung, sementara Samsara di babak sebelumnya telah menunjukkan bahwa meski sudah duduk di posisi pertama, mereka tetap mempertahankan rasa lapar akan kemenangan yang terbesar.
Pertarungan sengit antara Xingxin dan Thunderclap berakhir cukup cepat, skor segera tersebar ke pertandingan lain. Bagi banyak orang, ketidakhadiran Ye Xiu membuat kekalahan tim Xingxin terasa seperti takdir, skor 5-5 seolah hasil yang sudah ditentukan tanpa memberi kejutan apa pun.
Pertandingan yang sedang disiarkan langsung di televisi akhirnya berakhir. Tim 301, dengan gigih berhasil mengalahkan Micro Grass di pertandingan tim, meraih 5 poin berharga.
