Howling yang menerapkan strategi man-to-man marking benar-benar melakukan kesalahan konyol dengan mengabaikan Summoner di Tim Xingxin.
Keberanian Tim Xingxin dalam mempercayai pemainnya benar-benar luar biasa. Berapa banyak tim berani mempertaruhkan taruhan besar pada seorang pemula - yang sampai saat ini bahkan belum banyak tampil di babak pertandingan - meski tahu Summoner adalah counter untuk strategi Howling?
Xingxin melakukannya. Kesalahan memalukan Howling ini justru tidak banyak dikritik, karena hampir semua orang juga mengabaikan poin yang sama seperti mereka.
Semua sibuk membicarakan fakta bahwa Ye Xiu tidak turun, berapa orang yang benar-benar memikirkan bagaimana Xingxin akan menghadapi pertandingan tanpa Ye Xiu?
Bagi mereka, seolah tanpa kehadiran Ye Xiu, Xingxin hanya bermain sembarangan saja.
Namun sangat disayangkan, dengan satu Smoke Jade dan satu Summoner, Xingxin mengandalkan dua pemain rookie yang jarang tampil ini untuk langsung menghancurkan strategi man-to-man Howling sejak awal.
Kabut rokok kini hampir menghilang sepenuhnya. Formasi Xingxin akhirnya menunjukkan wajah garangnya. Summoning yang dikendalikan Mei Guang membuat strategi man-to-man Tim Typhoon terlihat begitu kekanak-kanakan.
An Wu Tian Ri milik Liu Hao terjebak sulur Bunga Dunia Iblis.
Tang San Da milik Tang Hao berhasil menekan Kucing Salju, namun kepalanya sendiri sedang dikepit mulut Serigala Es, pemandangan yang mengerikan.
Shao Guang Huan milik Zhao Yuze dibuntuti Elang Petir. Meski satu summoning tak bisa benar-benar mengancam atlet profesional, Zhao Yuze harus meminta izin Elang Petir terlebih dahulu jika ingin menyerang sisi Xingxin.
Apakah Qichong Yunshui milik Guo Yang dan Gui Mi Shen Yi milik Lin Feng benar-benar bebas?
Tentu saja tidak!
Xingxin adalah tim besar. Di arena saat ini bukan hanya Luo Ji seorang. Summoning Mei Guang telah mengatasi tiga anggota Howling, sementara anggota Xingxin lainnya masih bebas!
Muyu Chengfeng milik Su Mucheng mengunci serangan berat pada Qichong Yunshui. Tapi yang paling sial harusnya adalah Lin Feng. Sebagai Thief Bertarung, dia menggunakan skill Siluman Gui Mi Shen Yi untuk menyelinap dan berencana menyergap salah satu karakter Xingxin untuk memisahkan mereka dari tim. Namun kabut rokok mulai menghilang, wujudnya terlihat, dan akhirnya malah terkepung.
Karakter Tang Rou, Fang Rui, dan Mo Fan yang berjumlah tiga orang kini telah mengepung Gui Mi Shen Yi dari segala arah.
Membalikkan strategi lawan belum bisa dianggap sebagai mengunci kemenangan. Kemenangan sejati harus diraih dengan memberikan damage efektif. Strategi bisa diubah dan ditata ulang. Kesalahan konyol seperti mengabaikan Summoner di tim lawan jelas tidak akan diulangi oleh Howling untuk kedua kalinya.
Karena itu Xingxin harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mendahului memberikan pukulan berat pada Howling. Jika tidak, mereka hanya bertahan dari gelombang pertama serangan lawan tanpa kekuatan untuk melawan balik – percuma saja.
Lin Feng kini terjebak dalam gelombang serangan balik Xingxin. Kepungan tiga orang membuatnya tak bisa melawan, HP Gui Mi Shen Yi langsung anjlok drastis dalam sepersekian detik. Tapi waktu yang dibutuhkan untuk menghabisi Gui Mi Shen Yi sekaligus masih jauh dari cukup.
Hanya mengandalkan Elang Thunder, mustahil untuk sepenuhnya membatasi pergerakan Zhao Yuze.
Serigala es langsung menggigit kepala Tang San Da di mulutnya terlihat menyeramkan, tetapi dalam game efek visual tidak meningkatkan damage. Efek slow dari aura es justru lebih menyulitkan Tang Hao.
An Wu Tian Ri milik Liu Hao hanya terbelit sulur, mobilitasnya terbatas, tapi masih bisa menyerang dari posisi tersebut. Jarak serang pedang gelombang masih bisa mencapai formasi Xingxin.
Yang benar-benar terkekang adalah Qichong Yunshui di bawah tekanan hujan peluru Muyu Chengfeng. Summoning tetap tidak bisa menyamai kemampuan karakter pemain, masih jauh ketinggalan!
"Saat ini Xingxin unggul, tapi apakah ini bisa langsung menentukan kemenangan? Tergantung strategi selanjutnya." Li Yibo melihat pertandingan masih panjang, berkomentar di streaming.
"Benar! An Wu Tian Ri Liu Hao meski mobilitasnya dibatasi sulur Bunga Dunia Iblis, tapi masih dalam jarak serang ke formasi Xingxin. Dia bisa membantu Lin Feng!" teriak Pan Lin.
Gelombang pedang retakan bumi!
Sesuai prediksi Pan Lin, Liu Hao mengoperasikan An Wu Tian Ri untuk membantu Gui Mi Shen Yi.
Namun saat ini Bunga Dunia Iblis justru berubah menjadi perisai. Gui Mi Shen Yi yang ditarik tiga anggota Xingxin ke belakang Bunga Dunia Iblis menghujam keras, gelombang pedang dari An Wu Tian Ri mustahil menembus Bunga Dunia Iblis, pedang retakan bumi sia-sia belaka. Justru setelah debu tanah dari pedang retakan bumi berlalu, Liu Hao melihat pemantik api terpantul dua kali di tanah, akhirnya jatuh tepat di depannya.
Wanita terkutuk itu!
Liu Hao hanya sempat mengumpat marah, Peluru Kendali Pengindera Panas sudah menyemburkan api dari langit. An Wu Tian Ri yang terbelit sulur sama sekali tak bisa menghindar.
Dor!
Awan jamur bergulung menelan An Wu Tian Ri. Su Mucheng yang sedang fokus menyerang Qichong Yunshui, masih menyempatkan mengurus Liu Hao.
Tang San Da milik Tang Hao akhirnya berhasil melepaskan diri dari kesulitan.
Nage Waza!
Serigala es direngkuh Tang San Da, meski gerakannya melambat karena slow, tenaga lemparannya tetap presisi. Serigala es dihantamkan ke tiga karakter milik Tang Rou dan kawan-kawan.
Haolong Pojun!
Tang Rou langsung beralih ke serangan balik, Haolong Pojun melesat menerobos serigala es, menghujam langsung ke Tang San Da.
"Reaksi dan operasional Tang Hao tentu saja tidak ada masalah, sayangnya Tang San Da-nya masih dalam efek slow. Keteguhan Tang Rou dalam fokus serangan membuatnya tidak bisa menghindar karena kecepatan karakternya tidak mencukupi. Braak! Han Yanrou menabraknya hingga terpental.
Tang Rou tidak mengejar. Han Yanrou berputar lagi, kembali menyerang Gui Mi Shen Yi.
"Xingxin bermain sangat baik, metodologi dan ritmenya rapi!" puji Li Yibo dalam siaran langsung.
"Tapi bukankah gangguan ke Tang San Da sudah lepas? Tang Hao pasti akan segera comeback!" kata Pan Lin.
"Benarkah?" Li Yibo tersenyum.
Di arena, Mei Guang terus-menerus chanting sambil memimpin.
Empat Beast adalah formasi utama summoning-nya, jumlah yang bisa ia kendalikan dengan baik. Tapi kali ini Luo Ji sama sekali tidak membatasi diri - semua summoning dari skill tree Mei Guang dikeluarkan.
Beberapa summoning tier rendah damage-nya sangat terbatas, tapi jelas Luo Ji tidak berharap memenangkan pertempuran dengan ini. Semua summoning hadir hanya untuk mengganggu, membentuk lapisan pertahanan yang menghalangi kontak antara anggota Howling dan Xingxin.
Untuk mencapai tujuan ini, Luo Ji memanggil tanpa kendali. MP Mei Guang adalah sesuatu yang paling cepat menghilang di seluruh arena. Dalam kondisi normal, summoning sama sekali tidak mungkin bertarung seperti ini - hasilnya pasti MP akan habis sebelum musuh hancur. Tapi kali ini, tanggung jawab menghancurkan lawan diserahkan ke anggota lain Tim Xingxin, sedangkan misi Luo Ji adalah terus menghalangi musuh dengan jumlah summoning-nya.
Ini adalah pertukaran: MP Mei Guang ditukar dengan HP lawan. Saat ini, yang sedang menyusut cepat seperti MP Mei Guang adalah HP pencuri Lin Feng, Gui Mi Shen Yi.
Di bawah serangan bertiga Xingxin, dia sama sekali tidak bisa bertahan, hanya bisa mengulur waktu dengan permainan kucing-tikus sambil menunggu bala bantuan. Yang dilakukan Luo Ji adalah menghalangi bala bantuan ini. Summoning Mei Guang dan serangan berat jarak jauh Muyu Chengfeng menjadi gangguan terbesar Howling saat ini.
Sekadar Summoner pemula, bisa menahan seluruh tim mereka?
Fakta ini benar-benar membuat para anggota Howling hampir gila.
Tapi, apa yang bisa mereka lakukan?
Luo Ji terus memanggil tanpa mempedulikan konsumsi MP, membuat summoning muncul satu demi satu di depan mereka. Dia juga mengoperasionalkan summoning dengan segenap tenaga, tidak sepenuhnya hanya menyuruh mereka bunuh diri.
Dengan kemampuan operasional Luo Ji, mustahil mengontrol semuanya. Tapi dalam hal memilih detail, kali ini dia benar-benar melakukan yang terbaik. Dia tak bisa mengontrol sepenuhnya, tapi selalu bertindak di momen paling kritis dan paling dibutuhkan.
Orang-orang yang meremehkan Luo Ji, selama mereka paham sedikit tentang Glory, sekarang diam seribu bahasa. Semua bisa melihat peran kunci yang dimainkan Luo Ji saat ini. Meski bukan output utama, dia adalah mata rantai penting dalam ritme strategi Xingxin. Sama seperti Healer yang hampir tidak memberikan output, tapi siapa berani bilang keberadaan Healer di arena tidak bernilai?
Pemain yang skill-nya lebih tinggi mulai terkejut dengan kinerja Luo Ji.
Operasionalnya emang nggak top-tier, tapi semua yang bisa dia lakukan dalam radius kemampuannya, dilakukan dengan presisi maksimal.
Kalkulasi presisi, ritme yang terkalkulasi rapat.
Xingxin sepertinya punya anggota baru yang nggak sembarangan!
Meski bakatnya terbatas, namun dia mampu melakukan segalanya hingga batas maksimum.
Ini seperti ujian, ada orang yang punya kemampuan untuk meraih nilai 100, tapi seringkali karena kecerobohan akhirnya hanya dapat 90; Sedangkan Luo Ji adalah orang yang hanya bisa meraih 90, dan hasil yang dicapainya memang 90. Dengan demikian, kinerja aktualnya tak berbeda sama sekali dengan mereka yang sebenarnya mampu 100 tapi akhirnya dapat 90.
"Howling harus mencari solusi, kekacauan begini tidak bisa dibiarkan," komentar Li Yibo.
"Menurut Pelatih Li, strategi apa yang perlu Howling terapkan untuk menyelesaikan masalah ini?" tanya Pan Lin.
“Kekuatan keseluruhan.” Li Yibo berkata, “Howling sekarang perlu mengandalkan kekuatan keseluruhan. Hanya dengan koordinasi tim yang solid dalam proses pembersihan, mereka bisa membersihkan summoning yang terus dikeluarkan Mei Guang dengan cepat. Dengan strategi individual seperti sekarang, efisiensi mereka terlalu buruk - inilah akar masalah mengapa Luo Ji seorang diri bisa menahan mereka.”
“Kekuatan keseluruhan...” Pan Lin terdiam sejenak. Semua orang tahu Howling justru menggunakan strategi satu lawan satu karena kekuatan keseluruhan yang compang-camping, memaksa mereka membagi tugas tim menjadi pertarungan individu. Kini, mereka malah disuruh mengandalkan kekuatan keseluruhan?
“Ini... mungkin agak sulit ya?” Pan Lin menghela napas, komentar yang tidak bisa diungkapkan terlalu gamblang.
