Doron!
Qi Gong Bao Po mengamuk di dalam tubuh Muyu Chengfeng, energi pikiran menerbangkan rambut panjangnya. Qichong Yunshui gagal menghindari serangan Han Yanrou, namun perhatian Guo Yang tetap lebih terpusat pada Muyu Chengfeng.
Tombak terbang meriam. Ini adalah mode serangan langka dari kombinasi Ye Xiu dan Su Mucheng dimana Artillery God memegang kendali. Serangan mendadak Battle Mage yang bersembunyi di belakang Artillery God bagai pondasi dasar, kemudian dia akan memberikan perlindungan untuk serangan jarak dekat dengan daya hancur besar yang akan menenggelamkan target dalam hujan peluru.
Guo Yang, mantan pemain Jia Shi ini, sudah terlalu sering melihat strategi ini di pertandingan dan mengalami langsung selama latihan.
Jaga baik-baik Su Mucheng.
Ini adalah notifikasi dari pengalamannya, tapi kali ini Muyu Chengfeng hanya menunjukkan punggung padanya. Guo Yang menunggu dengan gugup saatnya sang karakter berbalik, namun hasilnya... punggung itu justru semakin menjauh...
Pergi… pergi?
Guo Yang terkejut, perubahan apa lagi ini? Dalam pola permainan "Meriam Terbang Tombak" sepertinya tidak ada taktik seperti ini? Dia ragu-ragu, tapi Tang Rou tidak. Tombak Fire Dance Flow Han Yanrou terus membakar udara sambil menghujam ke arahnya, sementara Muyu Chengfeng sudah berada di belakangnya tanpa tanda-tanda akan berbalik. Namun serangannya tak berhenti, terus membombardir Liu Hao yang bernama An Wu Tian Ri.
Ini sebenarnya apa?
Guo Yang benar-benar bingung. Dari awal sampai akhir, Su Mucheng bahkan tak melirik ke arahnya sedikitpun. Benarkah ini taktik "Meriam Terbang Tombak"? Menahan dorongan untuk berteriak "Tolong lihat aku!", Guo Yang memilih fokus menghadapi Tang Rou. Setelah serangan itu, gempuran Han Yanrou datang bergulir seperti gelombang. Guo Yang sadar meski hanya satu lawan, tak mungkin dihadapi dengan setengah hati.
Melihat proses ini, koordinasi "Meriam Terbang Tombak" seolah tak ada. Tang Rou hanya menggunakan pola ini untuk membantu Su Mucheng lepas dari Catch Cloud Hand dengan mudah. Lalu? Tang Rou menyerang Guo Yang, sementara Su Mucheng tanpa henti membombardir Liu Hao. Bahkan saat tertarik oleh Catch Cloud Hand, matanya tak sekalipun menoleh ke Qichong Yunshui milik Guo Yang.
"Ini... sebenarnya maksudnya apa ya?" Komentator Pan Lin kebingungan, bertanya pada Li Yibo.
“Ini, mungkin karena tidak ingin menginterupsi serangannya sendiri! Tekanan Su Mucheng terhadap Liu Hao masih sangat berhasil.” Li Yibo juga penuh dengan kebingungan, tetapi sebagai komentator tamu, perannya adalah untuk menjelaskan keraguan, bukan mengajukan pertanyaan, jadi terpaksa menjawab Pan Lin.
“Sepertinya dia khusus menyaingi Liu Hao...” kata Pan Lin.
“Karena mantan rekan setim, lebih memahami karakteristiknya!” jawab Li Yibo.
“Guo Yang juga sama!”
“......” Li Yibo akhirnya dibuat tak bisa menjawab. Namun setelah dipikirkan, kinerja Su Mucheng di tahap ini memang terasa aneh. Baik dulu di Jia Shi maupun sekarang di Xingxin, identitasnya dalam sistem taktis selalu sebagai supporter. Serangan yang dipimpinnya memang pernah ada, tetapi upaya nekad mengunci satu orang dengan gempuran bertubi-tubi seperti ini benar-benar langka. Su Mucheng seakan sedang menjalankan taktik Howling dengan teguh, berusaha mencabut karakter An Wu Tian Ri milik Liu Hao dari tim Howling dengan kejam.
Doron! Doron! Doron!
Doron! Doron! Doron!
Siaran langsung juga memperlihatkan banyak cuplikan Su Mucheng. Semua orang mulai merasa ada yang tidak biasa – sepertinya Su Mucheng... telah keluar dari sistem taktis Xingxin dan beralih ke mode satu lawan satu dengan Liu Hao?
Wanita ini sudah gila?
Liu Hao sambil mempersulit operasional An Wu Tian Ri menghindar, sambil merasa heran. Sepertinya dirinya tidak mendapat misi penting dalam strategi Howling? Tidak seperti Luo Ji di pihak Xingxin, kenapa Su Mucheng memantau dirinya mati-matian, apakah ada kesalahan?
Berguling, lompat, lari... An Wu Tian Ri milik Liu Hao seolah ikut olimpiade atletik, penuh dengan teknik dasar. Melawan balik? Soulblade-nya mana bisa menyaingi jarak serang Artillery God, mau counter attack juga harus bisa menjangkau dong!
Tapi semakin jauh jarak, umumnya kemampuan kontrol terhadap target semakin lemah. Namun serangan Muyu Chengfeng saat ini begitu rapat, membuat Liu Hao sama sekali tak merasakan celah dari jarak tersebut.
Perlahan dia mulai panik. Sudah bertahun-tahun kenal dan bertanding dengan Su Mucheng, tak pernah tahu dia bisa seofensif ini. Perasaan seperti mangsa yang diburu ini apa-apaan?
Bukan hanya dia yang heran. Mereka yang cukup mengenal Su Mucheng pun terkejut dengan langkah tak biasa ini.
Apakah... ada dendam?
Banyak yang mulai berpikir demikian. Strategi Su Mucheng lebih mirip pelampiasan emosi ketimbang pengaturan taktis Xingxin.
Ledakan tiba-tiba Su Mucheng mengubah arah pertandingan ke situasi baru. Saat ini Tang Rou dan Guo Yang berhadapan satu lawan satu, Fang Rui dan Mo Fan berdua melawan Lin Feng, sementara Luo Ji sendirian menahan Tang Hao dan Zhao Yuze. Adapun Su Mucheng dan Liu Hao, hanya ada penekanan sepihak.
Sekilas, pertandingan ini terlihat seperti pertarungan satu lawan satu biasa. Namun keberadaan formasi dua lawan satu dan satu menunda dua justru menguntungkan Xingxin.
Karakter Gui Mi Shen Yi milik Lin Feng yang sudah diintimidasi tiga orang sebelumnya, kini meski hanya menghadapi dua lawan tetap tak berdaya. Tang Hao dan Zhao Yuze - duo inti Howling beberapa tahun terakhir - justru dibuat kesal oleh seorang Summoner pemula bernama Luo Ji.
Meski HP mereka tidak berkurang signifikan, Mei Guang malah menguras banyak MP. Tapi situasi ini jelas menunjukkan apa yang ditukarkan dengan MP tersebut.
Tang Hao dan Zhao Yuze yang terkenal arogan ini terpaksa diulur-ulur Luo Ji dalam skenario dua lawan satu. Bagi mereka, tekanan mental ini jauh lebih menakutkan. Sementara Luo Ji? Yang biasanya mengoperasikan banyak summoning, kini fokusnya meningkat drastis karena hanya perlu mengendalikan dua target - seperti siswa biasa yang tiba-tiba bisa mencetak 95 dari standar 90.
Tapi yang paling memprihatinkan di arena tetap Lin Feng.
"Sejak awal sudah terperangkap dalam kepungan, menunggu bantuan dengan harap-harap cemas. Menunggu dan menunggu, aksi Tim Howling hanya gertakan belaka. Hingga kini, meski lawannya berkurang jadi dua, tetap saja tidak bisa menahan serangan!"
"Dari segi level tertentu, Lin Feng di awal bisa dianggap sedang menanggung tiga lawan sendirian, sekarang jadi dua lawan. Tapi dengan strategi seperti ini, rekan setim harusnya memanfaatkan kesempatan untuk menyelesaikan masalah! Sayangnya Howling gagal mengatasi masalah, sementara Lin Feng perlahan dikalahkan lawan."
"Howling masih belum menemukan solusi." Komentator Pan Lin sudah mengulang kalimat ini berkali-kali dalam pertandingan ini.
"Tapi setidaknya konsumsi MP Mei Guang semakin meningkat. Jika saat Gui Mi Shen Yi terbunuh MP-nya juga benar-benar habis, pertandingan masih bisa dilanjutkan. Summoner tanpa MP tidak jauh berbeda dengan mayat." Kata Li Yibo.
"Apakah ini solusi terakhir yang direncanakan Howling?" Tanya Pan Lin.
"Mungkin!"
"Sikap yang sangat keras!" Kata Pan Lin.
"Hehehehe..." Li Yibo terkekeh kaku. Bersikap keras? Ini lebih karena keterpaksaan! Entah Howling benar-benar punya rencana matang atau hanya kebetulan tercipta situasi seperti ini, siapa yang tahu? Yang pasti posisi Howling sangat kritis sekarang.
Mana yang akan habis lebih dulu: HP Gui Mi Shen Yi atau MP Mei Guang?
Streaming sengaja menggabungkan close-up HP dan MP kedua karakter ini, memberikan notifikasi kepada penonton tentang poin krusial yang mungkin menentukan hasil pertarungan. Pemain di lapangan tampaknya juga menyadari hal ini. Lin Feng tidak menyerah, terus pantang bertahan menghadapi pengepungan dua arah. Sebagai Thief Bertarung, terkadang dia menggunakan trik kecerdikan karena taktik licik lebih efektif mempertahankan HP daripada tanking. Sementara di sisi Luo Ji, benar-benar tidak ada solusi bagus. Tekanan dari Tang Hao dan Zhao Yuze harus dia hadapi sendiri tanpa boleh lengah sedikitpun.
Andai teknikku bisa lebih baik lagi! Luo Ji yang sudah berusaha maksimal masih merasa kurang, tapi ini sudah mencapai langit-langit skill-nya. Performanya saat ini sudah di atas level normal, tak ada lagi yang mempertanyakan kinerjanya. Tapi Luo Ji sendiri merasa masih belum cukup. Jika bisa lebih baik, Xingxin takkan terjebak dalam masalah seperti ini. Karena skill yang terbatas, dia terpaksa menguras MP dengan mengorbankan summoning sebagai umpan untuk menahan lawan.
Situasi saat ini agak tidak baik!
Dalam hal kalkulasi, kemampuan Luo Ji benar-benar nomor satu. Saat semua orang masih memiliki konsep samar, dia sudah menghitung koefisien konsumsi kedua belah pihak.
Tidak baik, sangat tidak baik!
Jika terus begini, MP-ku akan habis duluan. Jika tak bisa menghalangi kedua orang itu, mungkin bahkan Gui Mi Shen Yi akan diselamatkan, semua usaha sebelumnya sia-sia.
Butuh sedikit bantuan!
Luo Ji sangat terburu-buru, dia berharap pesan bisa mengingatkan rekan setim, tapi tekanan dari Tang Hao dan Zhao Yuze terlalu ketat, sama sekali tidak bisa membagi operasional untuk mengetik.
Tidak boleh voice chat, aturan sialan apa ini!
Luo Ji mulai benar-benar mengkritik sistem pertandingan resmi Liga.
"Cepat, lebih cepat lagi!" Fang Rui mulai menyadari efisiensi dirinya dan Mo Fan kurang optimal. Dia sempat mengirim pesan sambil mengingatkan Mo Fan untuk bergegas, sekaligus memberi sinyal ke dua anggota yang sedang satu lawan satu bahwa mungkin perlu sedikit bantuan di sisi ini.
Tang Rou memahami pesan Fang Rui dan langsung berniat memiringkan pertempuran ke sini, tapi Guo Yang yang berpengalaman sudah menganalisis situasi di lapangan. Dia tahu Lin Feng tak boleh menerima output lebih banyak lagi, sehingga mati-matian membelit Tang Rou.
Sebentar saja! Sedikit waktu saja!
Semua orang memantau HP dan MP kedua karakter itu. Semakin menipis, analisis semakin jelas: Xingxin dalam bahaya! Summoner memang boros MP, apalagi dengan strategi seperti ini. Pemain sudah mencapai batas maksimum kemampuannya, tak bisa disalahkan...
Apakah persiapan brilian dan performa gemilang Xingxin akan di-tanking kasar oleh Howling seperti ini? Semua pemain selain fans Howling merasa sedih dan menyesal untuk Xingxin.
“Dukunganku tembakan！！” Fang Rui akhirnya berteriak langsung. Dia bukan tipe seperti Tang Hao atau Zhao Yuze, saat butuh teriak minta tolong, sama sekali tak ragu.
Doron!
Hujan peluru langsung menelan Gui Mi Shen Yi, membuat Fang Rui yang di dekatnya heran. Baru minta bantuan langsung datang, jangan-jangan dia punya kekuatan dewa?
"Maaf, terlambat," pesan Su Mucheng di channel.
Penonton baru tersadar ada sepasang pemain lain di arena. Su Mucheng sudah kembali, bagaimana dengan Liu Hao?
Liu Hao... ternyata sudah menguap?
Soulblade An Wu Tian Ri justru jadi pertama yang tumbang. Ditaklukkan sendiri oleh Su Mucheng dengan Muyu Chengfeng?
