Di akhir Babak ke-37, Luo Ji benar-benar menjadi pemeran utama yang sejati.
"Gimana, rasanya enak kan, bocah!" Setelah konferensi pers usai, Luo Ji langsung digaruk-garuk rambutnya oleh Wei Chen sampai acak-acakan.
"Lumayan, lumayan." Luo Ji terlihat sangat bersemangat. Pemain terbaik? Beberapa babak sebelumnya dia masih khawatir akan menyeret seluruh tim, tapi sekarang malah menjadi pemain terbaik dalam pertandingan yang membentuk basis kemenangan akhir tim... Luo Ji benar-benar excited, kekacauan saat dikepung wartawan sama sekali tidak dia pedulikan, yang penting bisa benar-benar berkontribusi untuk tim.
"Terus berusaha, masa depan cerah!" kata Wei Chen.
"Iya, Bos Wei!" Luo Ji menjawab riang sebelum langsung dikerubungi anak muda seperti Qiao Yifan dan An Wenyi yang memberi selamat, sementara Baozi dengan status sebagai bos mengomeli Luo Ji agar tidak sombong.
Muda itu sungguh indah...
Wei Chen memandangi orang-orang muda yang bersemangat di Xingxin ini, dipenuhi kekaguman yang tak terucapkan.
Sejujurnya, level Luo Ji di mata Wei Chen tidak istimewa. Di lingkaran ini banyak orang-orang berbakat. Tapi dia punya sesuatu yang paling Wei Chen dambakan: kemudaannya.
Andai bisa muda 10 tahun lagi, meski harus kehilangan semua teknik dan pengalaman sekarang, memulai dari nol pun mau!
Teknik bisa dilatih, pengalaman bisa dikumpulkan, hanya kemudaan yang sekali hilang tak akan pernah kembali.
Luo Ji masih memiliki masa depan, dia masih akan berperan dalam pertandingan Xingxin lagi dan lagi. Tapi bagaimana dengan dirinya sendiri?
Wei Chen mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, menghirup dalam-dalam.
Dirinya sendiri, mungkin hanya tersisa beberapa pertandingan berikut ini.
Satu pertandingan reguler, jika playoff berhasil menyerbu hingga final ada tiga babak. Jika setiap babak bermain tiga pertandingan, total sembilan pertandingan. Semuanya sepuluh pertandingan.
Sepuluh pertandingan...
Karir profesionalnya, bahkan jika bermain di setiap arena, hanya akan ada sepuluh pertandingan. Musim depan? Wei Chen tidak berani memikirkannya lagi. Jika benar-benar memaksa diri terus bertahan, mungkin akan menjadi beban bagi tim.
Dulu, mengapa harus pensiun?
Wei Chen tiba-tiba merasa menyesal.
Dirinya yang sekarang berusia tiga puluhan masih bertahan, mengapa dulu tidak bisa terus bertahan? Bahkan jika hanya bergabung dengan tim biasa, pasti bisa dapat posisi. Enam tahun... Mengapa dia menyia-nyiakan enam tahun itu? Di tengah tawa riang para pemuda, Wei Chen menghela nafas.
Mereka senang karena di musim perdana sudah bisa masuk playoff, sementara Wei Chen murung karena karirnya semakin menipis seiring berjalannya waktu.
"Lihatlah para pemuda ini, sungguh luar biasa." Ye Xiu tiba-tiba muncul, menepuk bahu Wei Chen.
"Aduh!" Wei Chen kaget, rokok yang tidak tergenggam rapi terlepas dan nyaris mengenai matanya, membuatnya kaget untuk kedua kalinya.
"Masih ada sepuluh pertandingan terakhir." Kata Ye Xiu.
“Kenapa?” Wei Chen tertegun, dirinya masih memiliki sepuluh pertandingan profesional tersisa. Bagi atlet pro, ini hal yang sangat kejam. Ye Xiu sekalipun tak mungkin begitu tak berperikemanusiaan sampai menikam di titik ini, kan? Maksudnya mengatakan begitu, apakah sepuluh pertandingan terakhir ini termasuk dirinya sendiri? Si pemalas ini, juga ingin pensiun?
“Jangan sampai menyesal!” Wei Chen berkata.
“Hehe.” Ye Xiu hanya tersenyum.
Komentar berbagai pihak setelah 37 babak pertandingan mulai bermunculan. Lima tim yang memperebutkan 8 besar tentu tetap menjadi fokus diskusi. Hundred Blossoms yang sempat kehilangan 3 poin lalu melakukan comeback melawan Dominant Hero, Thunderclap yang meraih 7 poin melawan Lun Hui, serta Tim 301 yang menang sempurna atas Linhai, semuanya mendapat pujian. Skor akhir Xingxin vs Howling adalah 6-4, tergolong cukup ketat, sulit dikatakan pihak mana yang performanya buruk. Di pertandingan individual, Howling yang sempat tertinggal 1 poin lalu mengejar 4 poin berturut-turut menunjukkan performa cukup kuat. Adapun di pertandingan tim, Su Mucheng dan Luo Ji tentu menjadi sorotan pujian, sementara Liu Hao menjadi satu-satunya pemain dengan kinerja buruk di pertempuran kunci babak 37, menjadi sasaran kritik semua pihak.
Ditambah lagi dalam konferensi pers pasca pertandingan, Tang Hao bahkan menyatakan ketidakpuasan terhadap performanya yang disebut sebagai bencana, membuat kritik berbagai pihak semakin berbobot.
Beberapa media yang kurang profesional langsung mengutip pernyataan di luar konteks. Tang Hao sebenarnya hanya menyoroti kinerja buruk Liu Hao di pertandingan ini yang seperti bencana. Namun mereka membuat headline "Howling Dilanda Bencana", menggambarkan Liu Hao bagai tumor ganas dalam tim. Padahal performa Liu Hao di Howling sepanjang musim ini cukup baik, dipercaya tim dan disukai pemain. Jika tidak, mengapa dia diangkat sebagai wakil kapten dan masuk All-Star?
Tapi di babak ini, bahkan media paling objektif pun kesulitan menemukan sisi positif dari Liu Hao.
Seluruh linimasa dipenuhi komentar negatif. Di mata Liu Hao, segala upayanya sepanjang musim seolah runtuh akibat kinerja buruk di satu pertandingan ini.
Di babak selanjutnya, harus bisa memulihkan keadaan! Liu Hao menggigit gigi dalam diam.
5 Juni, Liga Glory akhirnya memasuki pertandingan penutup Musim Kesepuluh. Bagi separuh tim, ini adalah akhir musim kompetisi; namun sepuluh tim lainnya akan memulai perjalanan baru. Ada yang berjuang untuk meraih kejayaan tertinggi, ada pula yang berusaha menebus kegagalan.
Tiga pertandingan paling dinantikan di babak ini adalah: Xingxin vs Tim 301 di kandang Xingxin, Lun Hui vs Hundred Blossoms di kandang Lun Hui, serta Micro Grass vs Howling di kandang Micro Grass.
Tiga pertandingan ini akan menentukan tiga tim terakhir yang masuk 8 besar dan memulai perjalanan playoff. Tim 301, Hundred Blossoms, dan Howling sama sekali tidak boleh lengah di babak ini—setiap poin benar-benar menjadi penentu nasib akhir. Xingxin juga harus tetap waspada karena tim-tim tersebut pasti akan berjuang mati-matian.
“Aku saja yang main!” Di tengah persiapan Tim Xingxin, seseorang aktif meminta kesempatan bertanding.
“Istirahatlah, istirahatlah!” seru yang lain serentak.
“Serahkan pada kami, tidak masalah,” kata semua orang.
“Jangan dong! Sudah sebulan aku tidak main pertandingan tim, kasih kesempatan untuk mengasah kemampuan juga dong.” Ye Xiu merengek-rengek merebut kesempatan tampil.
Sebenarnya di babak 35 dan 37, jika mengikuti keinginan Ye Xiu, dia bersedia tampil. Tapi anggota Xingxin justru dengan gesit memaksanya tetap di bangku cadangan.
“Ahli sepertimu masih perlu latihan?” ujar Tang Rou.
“Iya betul, bos tidak perlu latihan,” timpal Baozi.
“Istirahatlah, istirahatlah!” teriak mereka berulang.
“Ini penting, cepat biarkan aku maju!” teriak Ye Xiu.
Chen Guo bingung. Keributan para anggota ini membuatnya tak paham apakah permintaan Ye Xiu untuk latihan memang perlu, atau sekadar karena kesepian.
“Benar-benar perlu?” tanya Chen Guo pada Ye Xiu.
Ye Xiu hampir menangis: “Masa tidak perlu? Sudah sebulan tidak main.”
Chen Guo menatap Su Mucheng dan Fang Rui, menantikan jawaban dari yang berpengalaman.
“Dengarkan saja arahan dia!” Su Mucheng tertawa.
Ye Xiu baru mulai menyusun strategi babak berikutnya. Hal pertama yang dipastikan adalah posisinya sebagai starter dalam pertandingan tim. Seketika ruangan dipenuhi suara hinaan.
"Memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi."
Ye Xiu mendengar seseorang berkata demikian. Dia mulai meragukan niat sebenarnya para pemalas ini: apakah benar ingin memberinya istirahat atau sekadar ingin merebut posisinya.
Seiring perencanaan yang semakin mendetail, semua orang akhirnya meninggalkan candaan dan mulai serius mengikuti persiapan pertandingan yang disusun Ye Xiu.
"3 poin adalah jaminan masuk playoff, tapi target kita tidak boleh serendah itu. Berjuanglah untuk menang total, jangan pedulikan nasib Tim 301." kata Ye Xiu.
"Siap!" seru semua orang serentak.
"Latihan!" Ye Xiu melambaikan tangan. Latihan intensif menghadapi babak berikutnya segera dimulai dengan penuh keseriusan.
Divisi riset teknologi juga sedang melakukan sprint akhir untuk playoff. Penggantian peralatan diharapkan bisa selesai sebelum playoff dimulai. Mengganti equipment baru yang belum familiar di tengah playoff adalah tindakan tidak bijak, mengingat satu kesalahan bisa berakibat kalah total. Deviasi akibat perubahan equipment berpotensi menyebabkan kesalahan kalkulasi atau penilaian selama pertandingan. Dalam playoff, faktor penentu kemenangan justru terletak pada tim yang melakukan lebih sedikit kesalahan.
“Peralatan silver palsu 36 buah, Qianji San juga sudah selesai, sekarang mau diubah?” Melihat Ye Xiu datang, staf departemen teknis bertanya dengan gembira. Mereka juga sangat menanti karya mereka cepat dipasang ke karakter untuk membuat seluruh Liga terkejut. Meski atribut equipment silver tidak ditampilkan, level tidak disembunyikan. Nanti saat seluruh anggota Tim Xingxin menggunakan peralatan level 80, betapa besar guncangan yang akan terjadi di lingkup Glory? Hanya membayangkannya saja sudah membuat orang bersemangat.
“Tunggu setelah babak ini selesai baru diganti bersama!” kata Ye Xiu, “Bisa ditambah lagi?”
“Sekarang mungkin segini saja,” jawab departemen teknis. “Terlalu banyak equipment tidak memungkinkan struktur kompleks Tindakan yang Tidak Perlu ini.”
Departemen teknis menyebut struktur untuk meningkatkan peralatan silver palsu ke level 80 sebagai "Tindakan yang Tidak Perlu". Jika hanya membuat equipment biasa, material yang dibutuhkan jauh lebih sedikit. Tapi untuk meningkatkan ke level 80, mereka memaksa menambahkan material ke equipment tanpa mengubah atribut aslinya. Banyak equipment tidak tahan modifikasi seperti ini, itulah yang menjadi produk gagal yang tidak bisa ditingkatkan ke level 80.
Departemen Teknis Xingxin pada tahap ini fokus meneliti peralatan mana yang bisa dan tidak bisa dikembangkan, sehingga menghabiskan banyak material. Untungnya, dengan mengurangi persyaratan atribut, equipment silver yang sengaja dibuat hanya setara atribut peralatan oranye, kebutuhan bahan langkanya sangat minim. Produksi material dari dungeon sendiri melimpah, bahkan hampir semua barang bisa ditemukan di platform transaksi game. Yang agak menegangkan hanya drop dari dungeon paling elite, tapi dengan koordinasi terorganisir tim besar oleh Wu Chen di Guild Xingxin ditambah pembelian besar-besaran, akhirnya kebutuhan departemen teknis bisa terpenuhi.
Sambil mengembangkan peralatan silver palsu, penelitian untuk equipment silver asli tetap berjalan. Bagaimanapun, peralatan silver palsu hanya solusi sementara. Batch saat ini langsung melompat ke level 80, tapi saat semua pemain update ke level 80 nanti, belum jelas apakah struktur tambahan yang redundan ini bisa ditingkatkan ke level 85. Maka equipment silver asli tetap menjadi jalan berkelanjutan yang benar. Xingxin berfokus pada peralatan palsu terutama karena materialnya tidak banyak bertabrakan dengan bahan langka krusial untuk equipment silver asli. Keduanya bisa berjalan paralel tanpa saling mengganggu.
