Babak ke-38 liga semakin dekat dengan gegap gempita. Sebagai pertandingan penutup, propaganda ekstra tak terhindarkan. Setelah babak ini, berbagai penghargaan musim ini akan mulai dinilai berdasarkan kinerja di pertandingan reguler, sementara playoff punya sistem penghargaannya sendiri.
Penghargaan yang paling dinantikan tentu saja Pemain Terbaik Liga. Banyak pemain yang masuk nominasi, bahkan Bai Shu dari Tim 301 yang baru bergabung di musim dingin pun tercantum dalam daftar.
Selain itu, pemain All-Star seperti Zhou Zekai dari Lun Hui, Huang Shaotian dari Blue Rain, Wang Jiexi dari Micro Grass, Zhang Xinjie dari Dominant Hero, dan lainnya hadir sebagai rutinitas formal. Di luar mereka, ada Ye Xiu dari Tim Xingxin yang kembali dengan penuh semangat.
Meski prestasi Tim Xingxin tidak secemerlang klub elite seperti Lun Hui, sebagai tim baru yang mampu meraih hasil sehebat ini sudah merupakan pencapaian pertama dalam sejarah. Peran Ye Xiu dalam tim sangat nyata. Jika Liga mempertimbangkan kesulitan Xingxin dalam meraih prestasi ini, kemenangan Ye Xiu tak terbantahkan. Saat ini faktor kurang menguntungkan bagi Ye Xiu adalah absennya dia selama empat babak berturut-turut di fase akhir. Kehilangan momen kritis seperti ini sangat merugikan dalam penilaian Pemain Terbaik Liga.
Penilaian Pemain Terbaik Liga membutuhkan banyak pertimbangan, berbeda dengan penghargaan lain yang hanya mengandalkan statistik pertandingan atau data yang lebih mudah diukur.
Gelar Raja Duel dari kategori pertandingan individual, dengan mudah akan disabet oleh Ye Xiu yang meraih 36 kemenangan beruntun.
Untuk penghargaan Satu Pukul Satu Bunuh yang dinilai berdasarkan jumlah serangan mematikan di pertandingan tim, menurut statistik saat ini Zhou Zekai sudah mengamankan penghargaan ini satu babak lebih awal.
Penghargaan Bintang Bertahan Arena, yang didasarkan pada pertandingan arena, menggunakan statistik rasio HP lawan yang dihabiskan oleh pemain yang bertanding. Mendekati babak terakhir, pemenangnya sudah jelas: Sun Xiang dari Tim Lun Hui.
Selain itu, penghargaan seperti Kombinasi Terbaik, Pemain Baru Terbaik, Pemain Keenam Terbaik, dan sejenisnya, sama seperti Pemain Terbaik Liga, tidak hanya dinilai dari data statis. Evaluasi dilakukan berdasarkan kinerja pemain selama 38 babak pertandingan setelah semua pertandingan selesai.
Semua tinggal menunggu pertandingan penutup ini.
Malam 5 Juni, 20 tim liga berkumpul di 10 arena kandang tim yang berbeda untuk memulai babak ke-38.
Siaran langsung memilih pertandingan Lun Hui vs Hundred Blossoms. Hundred Blossoms saat ini di peringkat 9, harus mengumpulkan 1 poin lebih banyak dari Howling atau 3 poin lebih banyak dari Tim 301 di babak ini untuk masuk 8 besar. Di babak sebelumnya, mereka berhasil mengejar 7 poin setelah tertinggal 3 poin melawan Dominant Hero, membuat fans penasaran apakah mereka bisa menunjukkan performa spektakuler di kandang Lun Hui. Tidak dilupakan, rekor kemenangan beruntun gila-gilaan Lun Hui di paruh musim sebelumnya justru dihentikan oleh Hundred Blossoms. Pertarungan kali ini adalah yang terpenting bagi Tim Hundred Blossoms di musim ini.
Di babak terakhir, semua arena kandang penuh sesak, termasuk milik Linhai dan Ming Qing yang sudah tereliminasi. Musim depan mereka tak bisa lagi bertanding di sini, fans datang dengan sedih untuk menemani tim sampai detik terakhir, meski tak bisa mengubah apapun.
Pukul 20:30, sepuluh arena secara serentak memulai pertandingan penutup.
Di kandang Xingxin, Ye Xiu tampil untuk ke-37 kalinya di pertandingan individual, mengejar rekor kemenangan beruntunnya. Kali ini, penembak jitu yang menghadangnya adalah Bai Shu - Knight dari Tim 301 yang dibawa dari arena Eropa dan menjadi sorotan di musim kedua.
Pertandingan segera dimulai. Ye Xiu tetap mempertahankan gaya pemilihan map-nya hingga babak terakhir: map pertempuran langsung yang sederhana dan jelas. Dua karakter muncul saling berhadapan di arena.
Knight Chaoxi milik Bai Shu mengenakan satu set plat armor perak yang berkilauan di bawah sinar matahari map kecil ini. Perisai "Life" berwarna peraknya bersinar terang seperti cermin.
"Pemilihan map ini agak kurang beruntung ya!" kata Fang Rui di area pemain Xingxin.
"Kenapa?" Chen Guo buru-buru bertanya.
"Terlalu terang, silau," kata Fang Rui.
"Maksudmu refleksi dari peralatan Chaoxi?" tanya Chen Guo.
"Ya. Dalam efek visual Glory, semua ini akan menjadi gangguan," jelas Fang Rui.
Chen Guo langsung merasa cemas. Kehilangan satu poin bukan masalah besar, tapi ia sangat tidak ingin melihat rekor kemenangan Ye Xiu terputus. Ia bahkan masih kesal karena Ye Xiu tidak tampil di babak pertama! Itu membuat rekor maksimal hanya 37 kemenangan beruntun, bukan 38 kemenangan penuh - tetap ada noda kecil yang sangat disesalkan.
Sambil berbincang, dua karakter di arena sudah berlari menuju titik tengah.
Doron doron doron!
Jun Moxiao milik Ye Xiu memanfaatkan keunggulan jarak untuk menembak pertama kali. Tiga peluru Anti-Tank Cannon melesat dengan suara menderu.
"Serangan Kavaleri!"
Bai Shu ternyata tidak menghindar, malah membiarkan Chaoxi melakukan serangan kavaleri dengan perisai terangkat di depan. Tiga buah Anti-Tank Cannon berturut-turut menghantam dan meledak. Dentuman ledakan dan asap perang langsung terlempar ke belakang, jarak antara kedua pihak mendadak menyempit dalam sekejap. Perisai Chaoxi yang berkilauan seperti perak hidup terpantul jelas di kamera Ye Xiu pada layar besar elektronik di lokasi, semua orang melihat pancaran cahaya menyilaukan seperti flashbang dari Expert Amunisi.
"Lihat!!" Fang Rui yang sudah lama mengawasi kamera Ye Xiu segera menunjuk dan menyuruh semua orang melihat.
"Lompatan Heroik!"
Chaoxi milik Bai Shu melompat tinggi, tapi yang terlihat di kamera Ye Xiu hanya kilatan cahaya sesaat sebelum menghilang sama sekali.
"Arc Light Flash!"
Ye Xiu menggunakan skill bergerak untuk menyambar keluar.
Ini reaksi naluriah berdasarkan EXP-nya. Lawan yang menghilang, apapun taktiknya, pasti akan terus menyerang. Saat seperti ini, menjaga pergerakan diri sendiri dulu baru mencari posisi lawan adalah jalan yang benar.
Chaoxi jatuh dari udara, sementara Jun Moxiao melesat dari posisi semula. Keduanya seperti bertukar posisi. Jun Moxiao yang baru saja menggunakan Arc Light Flash langsung melompat setengah udara sambil berputar, begitu kamera menangkap keberadaan Chaoxi, Qianji San segera berubah ke Bentuk Senjata dan menembak!
"Braak!"
Peluru melesat, hanya satu butir.
Tapi kali ini Bai Shu tidak menyuruh Chaoxi menggunakan perisai untuk menangkis.
"Ini adalah peluru pembakar dari Expert Amunisi, begitu mendarat langsung menyala, perisai tidak bisa menghentikan hal ini terjadi."
Chaoxi menghindar, menjauhi peluru pembakar. Lautan api langsung menyebar di tanah saat dia melangkah keluar dari radiusnya.
Green Machine Gun!
Jun Moxiao kembali mengaktifkan skill ini, peluru menghujani. Kali ini Chaoxi mengangkat perisainya, maju sambil menahan gempuran. Perisai Baiyin Shengming milik Chaoxi tidak sebesar Bentuk Perisai Qianji San, tidak bisa melindungi seluruh tubuh. Tapi Ye Xiu menyesuaikan sudut tembakan, mencoba mengarahkan peluru ke celah yang tidak terlindungi. Namun semua gerakannya terdeteksi Chaoxi yang terus menggeser posisi perisai Baiyin Shengming-nya, berhasil menahan semua peluru yang datang dari berbagai sudut.
"Si pemalas ini!" Fang Rui terkagum-kagum. Formasi asli Tim Typhoon juga memiliki Knight, jadi dia cukup paham dengan kelas ini. Bisa menggunakan perisai untuk menahan semua tembakan Ye Xiu, basic-nya benar-benar tidak main-main.
Di saat yang sama, di kamera utama Ye Xiu, perisai Baiyin Shengming kembali berkilauan, jelas sedang berada di sudut yang memantulkan sinar matahari.
"Hah, kali ini..." Kali ini Fang Rui tampak bingung.
"Kenapa?" Chen Guo buru-buru bertanya.
"Timing penggunaannya benar-benar keterlaluan." Fang Rui berkomentar.
Di arena, Ye Xiu sedikit menyesuaikan posisi Jun Moxiek untuk menghindari pantulan cahaya ini, lalu melanjutkan tembakan jarak jauh.
“Dia tidak sengaja.” Wei Chen kali ini berbicara.
“Kamu maksud siapa?” Chen Guo bertanya.
“Bai Shu, dia tidak berniat menggunakan peralatan untuk memantulkan sinar matahari, pantulan itu hanya kebetulan.” Wei Chen menjelaskan.
“Benarkah?” Chen Guo menatap Fang Rui, Fang Rui sedang berpikir, tidak berkata-kata.
“Pemain asing ini, sepertinya tak sudi menggunakan metode kecil seperti ini!” kata Wei Chen.
“Kau pikir dia seperti kalian?” Chen Guo mengkritik Wei Chen, sambil melirik Fang Rui. Keduanya terkenal dengan taktik kecerdikan yang tak ada habisnya.
“Aku sedang merendahkannya, tidakkah kau dengar nada bicaraku?” Wei Chen membalas.
“……”
“Untuk kemenangan, aku rela mengorbankan segalanya, paling membenci orang yang pura-pura sok suci padahal punya metode tapi tidak dipakai.” Wei Chen bersikeras.
Chen Guo tidak tahu harus tertawa atau menangis. Ini bukan masalah sok suci, mungkin saja dia memang tidak suka bertarung dengan cara seperti itu?
“Kalah, pasti kalah!” Wei Chen mengutuk.
“Aku setuju dengan poin itu.” Chen Guo mengangguk.
Saat itu Chaoxi sudah mendekati Jun Moxiao, mengangkat tangan membuat gerakan: Provokasi.
Jun Moxiao langsung tak terkendali menyerangnya, Mountain Crusher! Ye Xiu langsung mengaktifkan skill, Jun Moxiao melompat tinggi dan menghujamkan pedang dengan keras.
Guang!
Suara dentuman yang sangat nyaring, skill kuat Mountain Crusher dari Swordsman Ganas ini, Bai Shu tetap membuat Chaoxi mengangkat perisai untuk menahan, lalu menyambar balik dengan pedang di tangan satunya.
“Aku terdiam.” Wei Chen berkata.
“Ada masalah apa lagi?” Chen Guo bertanya.
“Serangan ini tidak bisa dihindari?” Wei Chen bertanya.
“Tidak bisakah ditahan pakai perisai?” Chen Guo menyahut.
“Pakai perisai pun HP tetap berkurang. Kalau bisa sama sekali tidak kehilangan darah, ngapain bersikap keras begitu?” Wei Chen berargumen.
“Bisa... melakukan serangan balik yang lebih cepat mungkin?” Jawaban Chen Guo terdengar meyakinkan, skill-nya memang meningkat!
“Serangan balik tanpa inisiatif, buat apa?” Wei Chen tetap meremehkan.
Chaoxi yang berhasil menahan Mountain Crusher memang gagal merebut inisiatif serangan. Keduanya pun saling menyerang dalam duel strategi.
“Skill provokasi itu juga tidak masuk akal. Ini duel, lawan tidak kabur, ngapain menariknya paksa? Kalau sudah ditarik, pasti mau diserang jarak dekat. Jun Moxiao kan bukan kelas jarak jauh.” Wei Chen terus mengkritik.
Chen Guo bingung. Menurut Wei Chen, Bai Shu penuh masalah. Tapi di arena pertandingan melawan Ye Xiu, dia tidak terlihat inferior! Hasil pertarungan kali ini masih belum jelas petunjuknya.
“Jangan pedulikan dia.” Su Mucheng tersenyum melihat kebingungan Chen Guo, “Mereka punya gaya berbeda, jadi saling tidak suka saja.”
“Terlalu jujur caranya bertarung?” Luo Ji bertanya pada Su Mucheng, tapi langsung dibelalakkan mata oleh Wei Chen hingga langsung terdiam.
"Pertarungan kali ini, harus diselesaikan secara jujur dan sportif!" kata Su Mucheng.
"Boring banget." Wei Chen dan Fang Rui berkomentar serentak.
"Aku yakin Ye Xiu tidak akan memberikan kesempatan seperti itu," kata Wei Chen dengan serius. "Dia itu kan tidak tahu batas!"
