Menyelesaikan pertarungan secara jujur?
Dibandingkan Wei Chen, Chen Guo tentu lebih mempercayai perkataan Su Mucheng. Tapi kalau dipikir-pikir, batas antara 'jujur' dan 'tidak tahu batas' ini dalam pertandingan nyatanya tidak terlalu terlihat jelas.
Judgment of the Crusader!
Saat itu juga, Bai Shu mengaktifkan skill besar. Pada jarak ultra-dekat, Chaoxi malah melesat dengan kecepatan serangan kavaleri sambil mengayunkan pedang knight dan perisai.
Arc Light Flash!
Jun Moxiao menyambar dengan kilatan cahaya dingin.
Tapi Judgment of the Crusader bisa dikontrol arahnya. Saat Jun Moxiao menyambar ke kanan, Bai Shu sudah mengarahkan Chaoxi ke sayap kiri.
Kecepatan Judgment of the Crusader setara dengan serangan kavaleri, tidak kalah dari Arc Light Flash. Meski serangan segmen pertama meleset, serangan segmen kedua langsung menghantam Jun Moxiao.
Serangan Kavaleri!
Ye Xiu kembali menggunakan skill mobilitas. Jun Moxiao berbalik arah dan menghindari serangan segmen kedua.
!
Jutsu Bunshin!
Selip Meluncur!
Ye Xiu terus menggunakan skill mobilitas, namun Jun Moxiao tetap tidak bisa melepaskan diri dari Chaoxi. Operasional Bai Shu yang cepat dan presisi selalu membuat skill Judgment of the Crusader Chaoxi menyesuaikan posisi secara real-time. Penonton terpana menyaksikan dua karakter yang berpindah arah dengan dinamis dalam radius sempit. Di sisi Ye Xiu, beberapa skill dari kelas berbeda digunakan secara berurutan dengan kelancaran yang sulit dipercaya, seolah-olah ini adalah satu skill utuh. Sementara di sisi Bai Shu yang hanya menggunakan satu skill, kelancarannya sudah pasti. Tapi dia melakukan counter dengan mengikuti operasional Ye Xiu secara ketat - teknik yang sangat mengerikan.
Serangkaian perubahan arah terjadi dalam segala dinamikanya, terkadang skill berikutnya sudah diluncurkan sebelum skill sebelumnya selesai. Setelah serangan selip meluncur terakhir, pemain yang jeli menyadari skill Arc Light Flash pertama yang digunakan Jun Moxiao masih dalam cooldown.
Skill low-level untuk mobilitas yang dimiliki Jun Moxiao telah diinventarisasi pemain: Arc Light Flash Assassin, Charge Knight, Charge Stab Swordsman Ganas, selip meluncur Sharpshooter, dan Jutsu Bunshin Ninja yang bisa dihitung sebagai skill mobilitas tambahan.
Lima skill, jika digunakan bergantian biasanya sudah cukup. Tapi hari ini, Ye Xiu dipaksa oleh Bai Shu menggunakan lima skill sekaligus namun masih belum bisa lepas. Serangan Judgment of the Crusader level 75 bisa mencapai sembilan segmen, sedangkan Chaoxi baru menyerang lima segmen, empat segmen berikutnya segera menyusul.
Apakah Ye Xiu memasang skill mobilitas level menengah/tinggi lagi di Qianji San? Misalnya teleportasi instan? Banyak pemain mulai berpikir demikian. Tapi mereka yang memperhatikan status skill Jun Moxiao terkejut menemukan, selain lima skill mobilitas yang digunakan, skill perangkap pengikat di pohon skill Jun Moxiao juga sedang cooldown.
Cooldown berarti sudah digunakan, tapi kapan?
Tak ada waktu untuk merefleksikan pertanyaan ini. Ritme pertarungan saat ini sangat cepat. Chaoxi yang mengejar Jun Moxiao sudah melancarkan serangan keenam Judgment of the Crusader. Tiba-tiba terdengar suara "krak", senjata di tangan Chaoxi masih bisa diayunkan tapi kakinya tak bisa bergerak.
Perangkap pengikat berhasil diaktifkan. Semua orang terpana. Kecuali yang memperhatikan pohon skill, tak ada yang punya persiapan mental. Posisi perangkap ini sepertinya diletakkan saat Jun Moxieu melakukan selip meluncur.
"Perangkap pengikat hanya bisa membatasi pergerakan, tidak dapat menginterupsi skill. Chaoxi bisa melanjutkan Judgment of the Crusader-nya, tapi hanya di tempat. Jun Moxiao melakukan backstep dengan lihai, serangan Chaoxi pun tidak bisa mencapainya. Ye Xiu sedang bersiap untuk melawan balik, tiba-tiba pedang knight di tangan Chaoxi terlepas dan melesat menuju wajah Jun Moxiao.
Exorcism Control!
Skill yang bisa melemparkan senjata pastilah Exorcism Control milik Exorcist. Exorcist dan Knight sama-sama kelas Paladin, sehingga skill low-tier bisa dipelajari silang.
Serangan ini datang cukup mendadak, penonton live Xingxin pun berteriak kaget. Tapi Jun Moxiao dengan sigap berguling, akhirnya berhasil menghindari serangan itu.
Granat, shuriken, Pelacak Mekanis - Jun Moxiao sembari berguling melemparkan semuanya ke arah Chaoxi. Chaoxi yang masih terjebak perangkap tentu tak bisa menghindar, tapi dia punya perisai! Dengan cepat dia berjongkok, perisai Silver Life langsung melindungi seluruh tubuhnya. Ledakan granat dan Pelacak Mekanis tertahan di luar perisai, sementara shuriken hanya menghasilkan bunyi "ding" sebelum terpental.
"Lihat, taktik licik mulai digunakan!" Wei Chen berteriak dengan bersemangat.
Dia bukan membicarakan Chaoxi yang saat ini jongkok di belakang perisai dengan taktik licik, atau rangkaian skill Jun Moxiao yang dianggap curang. Jelas semua ini masih jauh dari kualifikasi "kecerdikan" dalam persepsinya. Wei Chen berteriak "kecerdikan" karena Ye Xiu memerintahkan Jun Moxiao untuk merayap sedekat mungkin dengan tanah.
Saat Bai Shu menggunakan perisai sebagai perlindungan, dia sangat memperhatikan penyisihan sudut pandang. Tapi saat Ye Xiu menyuruh Jun Moxiao merunduk ke tanah, ruang pandang yang tersisa dari perisai Chaoxi menjadi tidak memadai. Tanpa bisa melihat target, secara refleks Chaoxi menurunkan perisainya. Dentang senjata pun menggema.
Refleks Bai Shu sungguh cepat. Perisai Silver Life langsung dinaikkan untuk melindungi kepala. Tapi... dor! Tertembak...
Bai Shu menurunkan kamera dengan perasaan tak percaya. Melihat pergelangan kaki Chaoxi terluka oleh peluru yang menyusur tanah. Celah itu sebenarnya tidak ada. Tapi saat Chaoxi refleks mengangkat perisai ke kepala, gesekan kecil tercipta dalam ketergesa-gesaan. Tak disangka lawan bisa memanfaatkannya...
Tunggu, ini bukan sekedar memanfaatkan. Bai Shu jelas-jelas mendengar suara tembakan sebelum menyuruh Chaoxi mengangkat perisai. Artinya, tembakan lawan sengaja diarahkan ke bawah sejak awal. Mereka memperhitungkan bahwa Bai Shu tidak bisa melihat serangan, hanya bisa menebak berdasarkan suara bahwa tembakan mengarah ke kepala, lalu mengangkat perisai...
Bisakah perhitungan dilakukan sampai sejauh ini?!
Bai Shu terpana.
Dia mulai mengenal Glory setelah pergi ke luar negeri, bermain game online di server Eropa, lalu masuk ke liga profesional Inggris. Sebagai atlet profesional, dia bisa dibilang pemain asli Eropa. Tapi karena masih keturunan Tiongkok, dia tetap memperhatikan lingkup Glory domestik. Namun karena pola pikir yang diwarisi dari olahraga besar seperti sepak bola dan basket, dia tidak terlalu memandang tinggi lingkungan dan tingkat skill kompetisi profesional domestik. Perhatiannya hanya sekadar memuaskan rasa penasaran, tidak dianggap serius.
Hingga Tim 301 secara resmi mengundangnya, hal ini membuatnya terkejut sekaligus bangga. Tak disangka meski berlaga di benua lain, dia masih bisa menarik perhatian komunitas domestik. Rupanya skill dan popularitasnya cukup luar biasa!
Didorong rasa kedekatan dengan tanah air, Bai Shu akhirnya tergugah oleh cetak biru yang dijelaskan Tim 301. Terutama saat mengetahui kondisi Tim 301 yang sedang tidak baik-baik saja, dia justru semakin bersemangat karena akan menjadi sosok penyelamat, alih-alih kecewa.
Akhirnya dia pulang ke Tiongkok, bergabung dengan Tim 301, mulai beradaptasi dengan liga dan lingkungan domestik, membantu Tim 301 membangun sistem taktis baru.
Banyak di antaranya adalah strategi dan teknik yang dipelajari Bai Shu dari Eropa. Setelah berkoordinasi dengan Tim 301, hasil pertandingan tim memang menunjukkan peningkatan signifikan, meraih kemenangan beruntun yang menarik perhatian.
Bai Shu merasa senang, menurutnya level Eropa memang lebih tinggi. Setelah dia bergabung, Tim 301 langsung bangkit dari keterpurukan. Jarak yang sebelumnya masih belasan poin dari 8 besar, kini berhasil masuk. Tampaknya akan ada pencapaian besar.
Namun di akhir musim, Tim 301 akhirnya terjebak dalam persaingan sengit. Target Bai Shu untuk Sapu Bersih Liga tampaknya masih jauh. Tapi Bai Shu tidak ciut hati, mengingat dia baru bergabung setengah musim. Kedua pihak perlu menyempurnakan kerjasama untuk mencapai kondisi terbaik. Pencapaian setengah musim ini sudah cukup memuaskan. Sejak bergabung, Tim 301 hanya kalah dari dua lawan: Howling yang tiba-tiba pakai marking ketat, dan Lun Hui yang diakui Bai Shu sebagai tim terkuat di Liga. Memang sulit mengalahkan mereka.
Selain itu, tim-tim "kuat" seperti Dominant Hero, Blue Rain, Micro Grass, semuanya kalah dari Tim 301. Menurut Bai Shu, level tim-tim ini setara, tidak ada yang jauh lebih unggul.
Di level tim begitu, di level individu Bai Shu belum menemukan sosok yang menakutkan. Xu Bin yang dijuluki Knight nomor satu (mantan anggota Tim 301) sudah dikalahkannya dengan mudah dalam duel. Menurutnya tidak istimewa.
Akhirnya tiba di babak terakhir ini, Tim 301 bertemu Xingxin.
Ye Xiu, 36 kemenangan beruntun di pertandingan individual. Rekor ini saja sudah membuat Bai Shu tidak berani meremehkan orang ini. Setelah mempelajari lebih dalam, dia baru tahu karakter ini memiliki sejarah legendaris.
Tapi, usianya sudah cukup tua ya?
Baik di dalam negeri maupun Eropa, usia rata-rata pemain esports hampir sama. Di usia 27 tahun saat ini, Ye Xiu adalah veteran sejati di dunia esports manapun.
Masih membiarkan veteran seperti ini terus menang beruntun di pertandingan individual?
Saat pertama kali datang dan mendengar rekor kemenangan beruntun ini, Bai Shu agak tidak mengerti. Setelah mengetahui gaya bermain Loner-nya dan senjata aneh yang dimiliki, rasa penasarannya semakin besar.
Sejak saat itu dia sudah memutuskan: harus mencoba bertarung dengan Ye Xiu ini. Hasilnya, pertemuan Tim 301 dengan Xingxin baru terjadi di babak ke-38, di akhir pertandingan reguler. Barulah keinginan yang sudah ada sejak kedatangannya terwujud.
Selama setengah musim ini, dia menyaksikan langsung banyak pertempuran Ye Xiu dan Jun Moxiao. Dengan persiapan matang, gerakan skill super cepat yang merepotkan banyak orang berhasil diikuti dengan ketat oleh Bai Shu dalam pertandingan.
Tapi di tengah proses itu, dia malah terkena perangkap yang tidak diketahui kapan dipasang.
Lalu, terkena lagi peluru yang benar-benar membaca pikirannya.
Inikah level top domestik... yang bisa menang 36 babak beruntun di duel individual?
Chapter 1374 Tiga Puluh Tujuh Kemenangan Beruntun
Peluru yang ditembakkan Ye Xiu dengan perhitungan matang ini jelas bukan serangan biasa. Ini adalah skill Expert Amunisi: Peluru Kekakuan. Begitu mengenai target, Jun Moxiao langsung melesat kembali, mengitari dari belakang, baru melancarkan gempuran.
Loner Combo!
Istilah yang telah lama beredar ini tentu pernah didengar Bai Shu, dan telah dia pelajari. Menurutnya dia takkan memberi kesempatan pada Ye Xiu dalam pertandingan, tapi kini dia paham: kesempatan tak selalu diberikan, kadang diciptakan sendiri oleh lawan. Chaoxi yang kena Peluru Kekakuan tak bisa bergerak, Jun Moxiao langsung menyerbu dan menyerang dari belakang - apa lagi yang bisa dilakukannya?
Status kaku memang cepat hilang, tapi gempuran Jun Moxiao tak kunjung berhenti. Bai Shu mencoba memerintahkan Chaoxi menggunakan perisai. Sekali berhasil menahan serangan, situasi mungkin bisa seimbang. Tapi Ye Xiu jelas sudah memperhitungkan ini. Awalnya tidak langsung menyerang tapi mengitari dulu, karena mempertimbangkan Chaoxi sebagai Knight yang memiliki keunggulan alami dalam memblokir serangan dengan perisai. Serangan dari belakang ini sengaja mengantisipasi upaya Bai Shu menggunakan perisai, membuat Silver of Life yang termasyhur itu tak berguna.
Tiga puluh tujuh!
Fans kandang Xingxin sudah mulai bersorak kencang.
Tiga puluh tujuh babak kemenangan beruntun - prestasi seberapa hebat?
"Belum pernah ada sebelumnya, mungkin juga tidak akan ada lagi di masa depan? Rekor ajaib seperti ini akan segera tercipta di depan mata semua orang. Ribuan penonton di lokasi telah berdiri, sementara kelompok penggemar setia Xingxin sudah siap siaga. Mereka hanya menunggu momen Jun Moxiao menghabisi Chaoxi sepenuhnya untuk memulai ritual perayaan rekor mereka."
"Sepuluh!"
"Sembilan!"
"Delapan!"
"Tujuh!"
"Enam!"
Menyaksikan HP Chaoxi yang semakin menipis, hitungan mundur tiba-tiba bergema di arena. Bermula dari sudut tak dikenal, suara itu menyebar hingga pada hitungan enam, seluruh penonton sudah terlibat - kecuali serbuk Tim 301 yang sedang menyebalkan.
"Lima!" Semua mata tertancap pada health bar Chaoxi.
"Empat!" Semua mengamati serangan Jun Moxiao.
"Tiga!" Semua menghitung damage dari serangan ini.
"Dua!" Semua memeriksa sisa health bar Chaoxi.
"Satu!" Serangan Jun Moxiao berikutnya datang. "Tumbanglah kau bajingan!" Semua berdoa dalam hati. Mereka tak punya permusuhan pribadi dengan Bai Shu, tapi saat ini semua tulus mengutuknya.
"Nol!" Teriakan memuncak. Jun Moxiao mengayunkan Slashing Draw, Jianqi menyemburkan percikan darah yang terlempar ke langit. HP Chaoxi akhirnya mencapai nol!
"Tiga puluh tujuh!!!" Setelah nol, tiba-tiba angka ini meledak. Tak ada yang merasa aneh - inilah momen yang mereka tunggu.
BRAK BRAK BRAK BRAK BRAK!
Di lokasi, tabung kertas confetti terus-menerus dinyalakan. Serpihan kertas berwarna-warni mengelilingi stadion seperti lingkaran penuh, beterbangan dengan anggun. Tindakan terorganisir fans Xingxin ini jelas-jelas direncanakan matang. Para penggenggam tabung confetti sengaja duduk membentuk lingkaran sempurna, memastikan perayaan bisa menjangkau setiap sudut arena. Bahkan di area penonton tandang Tim 301, seorang mata-mata berhasil menyusup dan meluncurkan satu tembakan confetti. Tapi hanya satu itu saja, diperkirakan segera dihentikan paksa oleh fans Tim 301.
"Tiga puluh tujuh!" teriak fans histeris di tengah hujan confetti. Air mata Chen Guo langsung meleleh. Si pemalas itu... dia benar-benar berhasil. Bermula dari admin jaringan begadang di Xingxin, dia menyusun tim ini sendiri, mengalahkan Tim Jia Shi tempatnya mengabdi selama tujuh tahun lebih, kembali ke arena pertandingan, lalu menciptakan rekor menakjubkan yang mungkin tak tertandingi ini - mengukir nama aslinya selamanya di tanah suci Glory.
"Luar biasa!" Chen Guo mengusap air matanya.
"Benar!" Wei Chen yang biasanya tak tahu batas kali ini tak menyindir. Dengan suara berat penuh kepahitan hidup, dia mengangguk. Sungguh. Luar biasa. Bagaimana bajingan ini bisa sekuat ini? Apa dia malah lebih hebat dari sepuluh tahun silam?
"Dasar monster!" kutuk Fang Ri. "Dia bikin pemain generasi depan gak bisa apa-apa! Rekor ini keterlaluan kuatnya, bikin mual!"
“Kalau ingin melampaui, haruskah menang 38 babak beruntun?” Tang Rou masih melihat secercah harapan tipis itu.
“Bos penuh kewibawaan, bos beraura dominan.” Kata Baozi.
“Memang pantas disebut senior.” Ujar Qiao Yifan.
“Sungguh mengagumkan, aku takkan pernah bisa seperti itu.” Kata Luo Ji.
“Inikah kapten kita?” An Wenyi yang dulunya fans Dominant Hero sebenarnya tidak terlalu menyukai Ye Xiu, tapi sekarang hampir sepenuhnya beralih mendukung.
“……” Mo Fan diam, tapi matanya dipenuhi kekaguman.
Yang juga diam adalah Su Mucheng. Dia tahu betapa sulitnya perjuangan Ye Xiu selama dua tahun terakhir. Kemenangan beruntun gila-gilaannya bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga sebagai bentuk penghormatan. Karakter Jun Moxixiao seharusnya dioperasikan orang lain yang akan mendominasi arena. Sayangnya, itu tak mungkin terwujud. Kini Ye Xiu menggantikannya menyelesaikan seluruh musim ini, menggunakan Jun Moxiao untuk menorehkan rekor tak terlupakan di Glory. Orang mungkin tak tahu namanya, tapi Jun Moxiao, karakter yang dibangunnya, akan abadi dalam sejarah Glory.
Ini sungguh luar biasa.
Su Mucheng berdiri sambil bertepuk tangan. Tak ada air mata, karena dia selalu percaya pada Ye Xiu.
Dia bilang akan kembali, maka dia kembali.
Dia bilang akan menang beruntun, maka 37 kemenangan beruntun tercipta.
Dia bilang musim ini akan memperebutkan juara, Su Mucheng yakin gelar itu pasti milik Xingxin.
Pintu ruang pertandingan terbuka, Ye Xiu keluar dan naik ke arena. Sorak penonton seketika menggema lebih keras. BRAK BRAK BRAK BRAK BRAK! Kembang api meledak berbaris lagi, para fans sengaja menyimpan satu tembakan untuk momen ini. Tapi tembakan dari tribun tandang agak terlambat. Namun di tengah pengawasan ketat fans Tim 301 setelah tembakan sebelumnya, pahlawan ini masih bisa menerobos halangan dan menembak lagi. Layak dijuluki pahlawan di antara fans!
"Tiga puluh tujuh!" Teriakan terus bergemuruh. Ye Xiu melambaikan tangan ke arah tribun penonton sebagai ucapan terima kasih, lalu turun dari panggung.
"Rekor yang luar biasa!" Saat itu, siaran langsung saluran esports yang sedang menayangkan pertandingan kandang Lun Hui vs Hundred Blossoms tiba-tiba menyisipkan adegan live Xingxin di jeda pertandingan. Ini adalah pengaturan sengaja oleh saluran esports. Meski tidak menayangkan laga Xingxin vs 301, mereka tak ingin melewatkan momen kelahiran rekor garang ini. Mereka harus memiliki materi rekaman sesaat ini.
Untungnya, saat Ye Xiu mengalahkan Bai Shu, pertandingan Lun Hui vs Hundred Blossoms juga baru saja mengakhiri babak pertama. Siaran sama sekali tidak mempertimbangkan betapa sulitnya Hundred Blossoms merebut poin pertama di kandang Lun Hui. Karena waktu yang pas, sinyal gambar langsung dialihkan ke sisi Xingxin tanpa ragu.
Komentator Pan Lin dan Li Yibo sama sekali tidak sempat memuji betapa sulitnya veteran Hundred Blossoms Zhang Wei mengalahkan Lv Buoyuan All-Star dari Lun Hui. Keduanya langsung memuji rekor kemenangan beruntun menakutkan yang diciptakan Ye Xiu.
"Rekor yang luar biasa, rekor yang luar biasa." Pan Lin mengulangi frasa ini tiga kali, benar-benar tak menemukan kata sifat lain.
"37 kemenangan beruntun, si Ye Xiu ini benar-benar..." Li Yibo juga kehabisan kata.
"Agung!" Pan Lin menemukan kata yang tepat.
"Hmm." Li Yibo mengangguk ringan, tak terlalu antusias. Latar belakangnya sebagai mantan anggota Dominant Hero membuatnya sudah sulit bersikap objektif saat menganalisis Ye Xiu. Kini harus memuji dan menyebutnya "agung", tiba-tiba ia merasa agak kesal.
"Fans Xingxin juga sangat antusias! Mereka menembakkan kembang api di lokasi untuk merayakan kelahiran rekor agung ini." Pan Lin menjelaskan adegan live.
"Sekarang Ye Xiu sedang turun dari panggung. Seluruh penonton berdiri bertepuk tangan—oh, termasuk pemain kedua tim! Tim 301 menunjukkan kesopanan meski rekor akhirnya tercipta di atas kekalahan mereka. Haha, bahkan wasit juga datang, berdiri di tepi lapangan sambil bertepuk tangan. Rekor ini benar-benar menggugah! Mengalami momen bersejarah ini secara langsung adalah kebahagiaan tersendiri!" Pan Lin terus berkomentar.
“Wasit sudah selesai bertepuk tangan, dia sepertinya sedang mengatakan sesuatu. Eh? Sepertinya memberi isyarat untuk melanjutkan pertandingan? Wasit agak ketat ya, momen bersejarah seperti ini, apa salahnya membiarkan semua orang bersenang-senang sebentar?” kata Pan Lin.
“Soalnya ini pertandingan kunci babak terakhir!” kata Li Yibo.
“Hmm, di lokasi sudah muncul daftar pemain untuk pertandingan berikutnya, Xingxin, Luo Ji, pemain terbaik babak sebelumnya, Luo Ji yang membuat orang tercengang. Siapa yang akan bertanding dari Tim 301? Oh, Blade Master Gao Jie! Mari kita... oh, mari kembali ke arena pertandingan Lun Hui melawan Tim Hundred Blossoms.” Pan Lin mengusap keringat, dia hampir saja mulai mengomentari pertandingan Xingxin vs 301.
Di kandang Lun Hui, pertandingan kedua babak individual antara dua tim telah dimulai. Babak pertama Hundred Blossoms meraih kemenangan pembuka, mengambil 1 poin terlebih dahulu. Sementara Tim 301 kehilangan poin pertama, ini kabar baik bagi Hundred Blossoms. Namun kompetitor utama mereka sebenarnya adalah Howling. Dari markas Micro Grass datang kabar, pertandingan pembuka Howling juga menang, dengan 1 poin mereka terus menekan Hundred Blossoms melalui perbandingan poin kecil.
“Jangan pedulikan orang lain, kita harus bermain maksimal dulu baru layak merebut kesempatan!” Kapten Hundred Blossoms Yu Feng memberi semangat rekan setim. Di pertandingan individual kedua, Zhou Guangyi akan turun ke arena melawan Wakil Kapten Lun Hui Jiang Botao.
Menang lagi!
Beberapa menit kemudian, Hundred Blossoms kembali mendapat kabar gembira. Zhou Guangyi mengalahkan Jiang Botao, membantu Hundred Blossoms meraih 1 poin tambahan.
"Kondisi Hundred Blossoms hari ini sangat bagus!" Pan Lin dan Li Yibo sama-sama memuji. Dua pertandingan individual berturut-turut, pemain Tim Hundred Blossoms menunjukkan performa di atas level biasanya.
Setiap kali satu pertandingan berakhir, semua orang segera mengecek skor kompetitor.
"Xingxin vs Tim 301, pertandingan individual kedua dimenangkan Tim 301," kata Pan Lin sambil melihat update skor langsung.
"Micro Grass vs Howling, Howling juga memenangkan pertandingan kedua," Li Yibo mengamati sisi lain.
"Hmm, Hundred Blossoms masih tertinggal untuk sementara!" desah Pan Lin. Meski berhasil meraih 2 poin di kandang Lun Hui yang kuat, tetap tidak bisa mengubah situasi, ini mungkin pukulan berat bagi semangat pasukan.
"Semoga Hundred Blossoms tidak terganggu, bisa menyesuaikan emosi dan melanjutkan pertandingan dengan baik. Anggap saja baru saja dimulai," kata Li Yibo.
