Mengejar tidak efektif, tidak mengejar juga bermasalah.
Dalam pertandingan, menghadapi situasi canggung di mana pilihan kiri maupun kanan sama-sama buruk, ini bukan pertama kalinya bagi Yang Cong yang telah berkecimpung di karir esports selama bertahun-tahun. Adakah opsi ketiga? Yang Cong tidak tahu, mungkin ada, tapi dia tidak melihatnya. Jadi dia harus memilih salah satu, meski kedua opsi sama-sama buruk. Sedikit keraguan hanya akan memperburuk situasi.
Kejar!
Pada akhirnya Yang Cong memilih mengejar. Membiarkan Xingxin menguasai posisi tinggi strategis akan menjadi konsekuensi yang lebih buruk. Saat pertama kali melihat map ini di awal pertandingan, para anggota Tim 301 sudah merasa dadanya berdebar-debar, sehingga Yang Cong tanpa ragu maju sebagai pengintai. Kini Yang Cong menyadari: sejak mulai fokus pada posisi tinggi di map ini, pola pikir mereka sudah terjebak pada langkah keliru. Kegagalannya menyadari bahwa menghadang Su Mucheng seperti ini tidak akan berhasil hanyalah kesalahan detail kecil. Tanpa kesalahan ini, paling-paling dia akan berbalik mencoba menekan Muyu Chengfeng, lalu Su Mucheng akan mengoperasionalkan Muyu Chengfeng untuk bertarung jarak jauh, atau mungkin memilih bergegas masuk ke Gedung Tongmu dan bertele-tele dengannya.
Jadi, sejak awal pertimbangan mereka tidak komprehensif, mengabaikan kemungkinan Xingxin memanfaatkan posisi tinggi ini untuk operasional terbalik.
Lain kali menghadapi situasi seperti ini, harus bagaimana?
Pikiran ini sempat melintas di benak Yang Cong, tapi segera dihapusnya.
Sekarang bukan saatnya memikirkan ini. Fokus dulu menangani arena pertandingan saat ini. Jika bisa lolos ke playoff, baru menyelesaikan masalah ini secara detail nanti tidak terlambat.
Fengjingsha berlari kencang hingga mencapai puncak gedung, suara dentuman peluru yang ditembakkan Muyu Chengfeng masih jelas terdengar. Entah sudah berapa kali artileri turun ini dikerahkan untuk support. Dari sudut pandangnya, Su Mucheng terus memantau pintu keluar di atap. Begitu Fengjingsha muncul, Su Mucheng langsung melihatnya. Tanpa voice chat sekalipun, Yang Cong seolah mendengar tawa Su Mucheng; meski karakter tidak menampakkan ekspresi, ia merasa Muyu Chengfeng tersenyum ramah padanya.
Tanpa ragu, Muyu Chengfeng melompat dari tepi atap.
Yang Cong juga tak ragu. Ini sudah diprediksinya. Dengan mantap, karakter Fengjingsha-nya melompat mengikuti.
Tendangan Udara Kilat!
Anti-Tank Cannon!
Fengjingsha yang sedang melayang terkena tendangan Muyu Chengfeng, namun sekaligus terkena tembakan meriam jarak dekat lagi.
Cahaya ledakan menyala spektakuler di langit, sementara delapan anggota Xingxin dan Tim 301 di bawah masih sibuk bertarung sengit, tak sempat menengok.
Mereka tahu apa yang sedang terjadi di ujung sana. Dibandingkan, Tim 301 tentu lebih gelisah. Tanpa Yang Cong, strategi mereka kehilangan mata rantai penting. (She Ming Yi Ji) mungkin tak harus digunakan, namun setelah beberapa kali sukses memakai skill ini dan mendemonstrasikan taktik tersebut, keberadaan Yang Cong sebagai Fengjingsha sendiri telah menjadi pengalih perhatian. Kehadirannya dalam formasi memaksa lawan terus memantau gerak-geriknya, mengawasi apakah dia sedang merencanakan serangan itu.
Tim 301 akan memanfaatkan pengalihan ini untuk mengembangkan serangan. Tujuan pertandingan tetaplah kemenangan, menggunakan hanyalah salah satu metode, bukan satu-satunya. Namun karena pengaruhnya yang besar, taktik ini pasti mendapat perhatian ekstra, sehingga memuluskan serangan-serangan lain Tim 301. Tapi kali ini, Yang Cong dan Fengjingsha sama sekali absen. Taktik andalan Tim 301 di musim kedua kehilangan akar kehidupan. Empat anggota yang tersisa hanya berkutat dengan Xingxin tanpa strategi canggih. Namun kinerja Bai Shu dalam tim besar jauh lebih menonjol dibanding saat duel. Perlindungan, koordinasi, bahkan memimpin serangan depan - semuanya dilakukan dengan sempurna. Sudah pasti dia menjadi bagian vital dalam operasional tim ini.
Sayangnya, Tim 301 yang hanya mengandalkan bagian ini ibarat pedang tumpul. Mereka berkutat, bergulat, namun tak menemukan cara untuk menang.
Keempat anggota Xingxin? Di tengah serangan dan pertahanan Jun Moxiao milik Ye Xiu serta Hai Wu Liang milik Fang Rui, Ghost Array demi Ghost Array dari Yicunhui Qiao Yifan mulai berjatuhan.
Ghost Array itu mati, manusia hidup. Jika seorang pemula, mungkin mengira Ghost Array mudah dihadapi: "Aku menjauh saja darinya, lawan pasti tak berdaya kan?"
Pemikiran seperti ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah. Tapi Ghostblade level pro, saat mulai mengaktifkan Ghost Array-nya, itu seperti mulai menenun jaring ketat. Melepaskan diri, menembusnya, bukan sekadar mengandalkan ucapan "Aku menjauh saja" bisa berhasil. Terutama dalam pertempuran tim besar.
Ghost Array itu mati, manusia hidup. "Manusia hidup" ini termasuk juga anggota tim Ghostblade!
Dalam pertarungan tim, mundur harus dilakukan seluruh anggota. Jelas tidak segampang saat duel dimana satu orang kabur berarti semua aman. Inilah prinsip koordinasi dengan Ghostblade dalam pertandingan tim: Tak perlu membatasi semua karakter lawan, cukup tahan satu orang mereka, seluruh tim terpaksa tertahan. Lawan tak mungkin tinggal diam melihat satu anggota mereka terjebak.
Kerepotan besar!
Menyaksikan Ghost Array berjejal mengelilingi mereka, anggota Tim 301 sadar situasi semakin genting. Mereka butuh bantuan Yang Cong, tapi sayangnya Yang Cong sedang sibuk.
Bagaimana ini?
Dua kata besar tiba-tiba muncul di channel: "PERHATIKAN!" - dari Bai Shu.
Perhatikan? Perhatikan apa?
Para anggota Tim 301 tahu ini bukan saatnya bertanya, mereka menyesuaikan sudut kamera untuk mengamati Chaoxi milik Bai Shu.
Knight Spirit!
Chaoxi milik Bai Shu mengaktifkan skill awakening Knight, kemudian mengayunkan pedang dan perisai sambil menggeram.
Seruan Pengorbanan!
Bai Shu akhirnya mendapat kesempatan untuk mengendalikan keempat karakter Xingxin sekaligus. Ia merebut momentum ini dalam sepersekian detik, lalu melepaskan Seruan Pengorbanan dengan radius skill yang pas mencakup empat orang Xingxin.
Kesempatan ini telah lama dinantikannya. Sejak awal ia menyadari Xingxin sangat waspada terhadap skill kontrol aggro-nya, kesempatan yang muncul sebelumnya hanyalah perangkap.
Memang pantas disebut Ye Xiu!
Bai Shu kini sangat menghormati Ye Xiu, bukan hanya tekniknya yang lebih unggul, tim yang dipimpinnya juga kompak dan cerdik. Tapi Bai Shu yakin pasti ada celah, tak ada tim yang bisa beroperasi dengan presisi mesin. Maka ia bersabar, mengamati dengan cermat, mempersiapkan diri untuk merebut momentum emas ini.
Kini saatnya tiba.
Setelah Seruan Pengorbanan, semua serangan Xingxin terpaksa terkonsentrasi padanya. Namun berbeda dengan provokasi yang memindahkan aggro per target dengan durasi waktu, Seruan Pengorbanan mempengaruhi semua target dalam radius namun hanya berlaku untuk satu kali serangan saja.
Bagi kelas jarak jauh, membatalkan status Teriakan sangatlah mudah, asalkan melakukan satu serangan ke target dengan cepat. Tapi bagi kelas jarak dekat ini rumit. Jika ada jarak, harus mendekat dulu. Skill yang digunakan sembarangan tanpa mendekat, sistem akan menilai apakah ini dianggap serangan ke target. Sejauh ini, sistem tidak mudah dibujuk. Ia akan menilai akurat berdasarkan jarak serang skill target apakah serangan ini membentuk ancaman ke Knight.
Ye Xiu dan Fang Rui, kedua kelas mereka punya metode serangan jarak. Jun Moxiao dan Hai Wu Liang langsung menyerang Chaoxi untuk membatalkan status Seruan Pengorbanan di detik berikutnya. Tapi meski begitu, gempuran mereka sebelumnya tetap terinterupsi. Tiga anggota Tim 301 lainnya bisa bebas melakukan apa yang mereka inginkan di sepersekian detik ini.
Yang paling kesulitan di Xingxin saat ini adalah Qiao Yifan. Ghostblade yang mengendalikan kekuatan dewa punya jarak serang lebih unggul dari Blade Master dll. Tapi sekarang, mengangkat tangan dari posisi diam saja tidak cukup untuk melakukan serangan valid ke Chaoxi. Qiao Yifan terpaksa mengoperasikan Yicunhui untuk cepat maju. Sayangnya, Bai Shu fokus menyaingi Ghostblade-nya. Dia sengaja menunda jarak ini agar Yicunhui tidak bisa bertindak, sekaligus merusak kontrol formasi Ghost Array-nya.
Dari sisi ini, efek Teriakan benar-benar agak tidak wajar. Selama lawan tidak bisa melakukan serangan yang valid, efek "menarik paksa lawan untuk menyerang" ini akan terus ada.
Tapi saat ini mempertahankan efek abnormal seperti ini di lapangan juga tidak mudah, karena di formasi Xingxin ada dua karakter yang bisa membatalkan status ini.
Calm Concentration milik Ahli Tenaga Dalam.
Fokus milik Pastor.
Keduanya bisa menghilangkan status terprovokasi, kebetulan kedua kelas ini ada di formasi Xingxin.
Di situasi seperti ini, jika atlet Tim 301 tidak tahu harus berkoordinasi dengan Bai Shu, sungguh tidak pantas disebut atlet profesional.
Triple Slash!
Gao Jie langsung memahami maksud Bai Shu saat Seruan Pengorbanan Chaoxi dilepaskan. Pedang Bintang mengayunkan Pedang Cahaya Putih, kilatan-kilatan pedang pucat langsung menyambar Hai Wu Liang-nya Fang Rui, mencegahnya melakukan Calm Concentration.
Bai Shu, dengan menggunakan Knight Spirit, langsung mengambil tindakan melakukan Heroic Charge ke Xiao Shou Bingliang-nya An Wenyi.
Yudo Banshan milik Li Yihui langsung menyerbu Jun Moxiao-nya Ye Xiu.
Loner di bawah pohon skill biasa tidak memiliki skill penghilang status terprovokasi, tapi Qianji San di tangan Jun Moxiao bisa memasang skill di setiap bentuknya, jadi harus diantisipasi kemungkinan adanya skill semacam itu.
Ternyata!
Beberapa anggota Tim 301 langsung panik melihat gerakan Jun Moxiao.
Qianji San di tangannya sudah terpisah menjadi dua bagian Tonfa, digenggam di kedua tangan dengan pose chanting Calm Concentration khas Ahli Tenaga Dalam sambil mengumpulkan energi.
Takkan bisa!!
Li Yihui benar-benar panik. Yudo miliknya memiliki jarak serang yang sangat pendek, sepertinya sudah terlambat. Tapi mantan pemain Yudo berlevel All-Star tidak akan mudah menyerah.
Tendangan berputar!
Li Yihui langsung melompat ke udara dengan gerakan "Ban Shan", kaki-kakinya menggapai angkasa seolah ingin menjepit target. Tapi tidak ada sasaran dalam radius jepitannya. Namun lompatannya ini justru sempurna mengikuti pergerakan Yicunhui. Jun Moxiao yang hendak melakukan manuver "Calm Concentration" terhalang sasaran, sama sekali tidak bisa mengunci Yicunhui.
Ini adalah metode licik yang mengandalkan keahlian di luar arena, tapi sangat efektif.
"Calm Concentration" Jun Moxiao akhirnya gagal digunakan. Daripada terbuang percuma, skill itu akhirnya dikenakan pada dirinya sendiri. Li Yihui menarik napas lega, tapi tiba-tiba melihat senjata Tonfa di tangan Jun Moxiao menyambung kembali. Dengan suara Kreek! Kreek!, senjata itu berubah menjadi arit.
Senjata kelas Paladin!
Ekspresi Li Yihui langsung berubah drastis.
Kelas Paladin memiliki terlalu banyak skill yang bisa membatalkan status Provokasi. "Fokus" Pastor, "Mountain Stance" Knight, "Talisman Ketenangan" Exorcist, "Pemurnian" Guardian - keempat kelas ini memiliki skill sejenis. Kecuali Knight yang hanya bisa self-cast, tiga lainnya bisa diaplikasikan ke target.
Ye Xiu ini, setelah menambahkan "Calm Concentration" ke Qianji San, masih mau menambahkan skill efek serupa lagi?
