Pertandingan reguler akhirnya berakhir.
Pada sesi tanya jawab setelah babak ke-38, tim yang lolos playoff pasti mendapat pertanyaan terkait. Jawaban setiap tim cukup hati-hati, lebih banyak menyatakan tekad tanpa banyak membahas detail.
Playoff akan dimulai pada 14 Juni, awal minggu baru. Hundred Blossoms di kandang melawan Lun Hui jadi pembuka. Kedua tim akan bertarung lagi setelah jeda delapan hari.
Delapan hari - tak ada tim yang benar-benar berleha-leha selama periode ini.
Setelah menentukan lawan di babak pertama playoff, berbagai persiapan yang padat akan segera dimulai. Yang sibuk dengan playoff bukan hanya tim-tim esports. Liga, berbagai media besar, dan produsen sponsor juga sedang mengatur pekerjaan masing-masing untuk klimaks akhir musim ini.
Wartawan dari berbagai media yang dikirim berharap bisa mendapatkan informasi persiapan tim-tim sebelum playoff. Beberapa tim sengaja memberikan Smoke Bomb kepada publik sebagai taktik. Persaingan playoff sudah dimulai sejak detik terakhir babak ke-38 berakhir - dari luar arena ke dalam lapangan, dari aspek psikologis hingga teknik dan strategi. Persaingan ini bukan sekadar pertempuran di lapangan.
Xingxin, karena latar belakangnya yang unik, menarik banyak perhatian. Namun sehari setelah pertandingan terakhir berakhir, Xingxin mengumumkan pelatihan tertutup total. Bahkan Chang Xian dari (Esports Home) yang memiliki hubungan baik dengan mereka, dipulangkan dengan permintaan ampun.
Kebetulan, lawan Xingxin di babak pertama yaitu Tim Blue Rain juga menutup informasi persiapan mereka. Hanya juru bicara yang memberikan pernyataan berisi pola kalimat klise yang biasa digunakan saat playoff kepada media.
Enam tim lainnya tampaknya tidak setegang Xingxin dan Blue Rain.
Tim Lun Hui dengan gagah menyatakan keseriusan dan keyakinan mereka untuk meraih tiga gelar juara berturut-turut.
Tim Dominant Hero tetap bersikap low profile, seperti sepanjang musim reguler ini, terus menjaga kerahasiaan tanpa menampakkan kekuatan sebenarnya.
Tim Micrograss, dibandingkan saat mereka dua kali juara liga, formasi tim mengalami perubahan besar. Kapten Wang Jiexi menyatakan harapan untuk Micrograss versi saat ini.
Xiao Shiqin, kapten Tim Thunderclap, menyoroti kegagalan timnya menembus babak pertama playoff sebelumnya. Kali ini ia ingin memimpin Thunderclap mencapai terobosan. "Di tahap ini, target hanya satu: gelar juara!" Xiao Shiqin mengungkapkan ambisi Thunderclap yang selama musim ini belum terlihat jelas dalam wawancara.
Tim 301, baru bisa masuk playoff setelah performa gemilang di paruh kedua musim berkat kedatangan Bai Shu. Meski poin tidak tinggi, kekuatan tempur mereka di paruh akhir musim sangat mengesankan. Tim 301 sangat yakin dengan playoff. "Ini adalah Tim 301 Derajat yang sama sekali baru," tegas mereka dalam wawancara.
Tim Hundred Flowers yang nyaris tersingkir dengan selisih 1 poin dari Howling, membuka pembicaraan dengan ironi tentang nasib baik mereka. "Playoff adalah awal baru. Kami takkan menyia-nyiakan keberuntungan langka ini." Jika dulu orang lain yang mengaitkan Hundred Flowers dengan faktor nasib, kini merekalah yang terus menyebut-nyebut "keberuntungan" dengan sikap penuh optimisme.
Semoga mereka meraih hasil gemilang di playoff.
Laporan mengenai setiap tim selalu diakhiri dengan kalimat seperti ini. Setelah itu, berbagai analisis dan prediksi tentang masing-masing tim mulai bermunculan. Tim Lun Hui tanpa ragu masih menjadi yang paling difavoritkan, performa dominan mereka di pertandingan reguler benar-benar mengesankan. Bahkan Dominant Hero yang di musim kesembilan menyatukan empat raja dengan semangat tinggi, tetap tidak mampu menunjukkan kekuatan penguasaan sekuat ini.
Berbagai laporan, berbagai komentar, berbagai kontroversi.
Pertandingan belum dimulai, komunitas pemain sudah riuh berdebat dengan alasan dan pandangan masing-masing.
Berbagai situs web esports membuka saluran voting untuk menghitung tingkat dukungan terhadap tim-tim besar.
8 Juni, enam hari sebelum playoff dimulai, liga mengumumkan penghargaan akhir musim reguler.
Raja Duel, Ye Xiu dari Xingxin;
Bintang Bertahan, Sun Xiang dari Lun Hui;
Satu Pukul Satu Bunuh, Zhou Zekai dari Lun Hui.
Ketiga kategori ini sepenuhnya berdasarkan statistik teknik tanpa mempertimbangkan faktor subjektif, hasil akhirnya jelas tidak banyak diperdebatkan. Hanya segelintir orang yang mencari-cari kesalahan, bahkan terhadap rekor sempurna Ye Xiu pun mereka mengkritik soal pemain legendaris yang ikut pertandingan individual. Kritikan mencari-cari kesalahan seperti ini sama sekali tidak mendapat tempat di hadapan rekor gemilang, pendapat semacam ini langsung dihujani serangan sampai tak bersisa.
Setelah tiga kategori penghargaan berdasarkan data statis, berikutnya adalah berbagai penghargaan yang dipilih oleh Liga. Karena perbedaan perspektif subjektif, penghargaan ini selalu memicu kontroversi setiap tahunnya. Tahun ini pun mengikuti ritme yang sama, bahkan debat yang timbul mencapai tingkat tertinggi sepanjang sejarah. Semua ini karena Pemain Baru Terbaik: Tang Rou dari Xingxin.
Liga akhirnya memilih untuk menghormati fakta kompetitif itu sendiri. Dari segi kinerja di lapangan, Tang Rou memiliki kesempatan tampil sebagai anggota utama di Xingxin, tingkat kemenangan arena yang luar biasa, serta performa mengesankan dalam pertandingan tim. Melihat seluruh rookie Musim Kesepuluh, tak ada satu pun yang bisa menyaingi pencapaiannya. Kalimat paling berdampak dalam laporan seleksi berbunyi: "Pemain yang menghancurkan Tembok Rookie dengan performag emilang."
Pertanyaan tentang sikap dan perilaku Tang Rou telah membuat banyak orang memandangnya melalui sudut pandang berbeda. Orang-orang lebih memilih mencari kekurangannya lalu mengkritik habis-habisan, merendahkan level kemampuan Tang Rou.
Tang Rou tentu jauh dari kesempurnaan yang tak terbantahkan. Di bawah pengawasan kritis seperti ini, segala aspek dirinya bisa ditemukan banyak celah. Ketika kekurangan-kekurangan ini dibesar-besarkan, Tang Rou dalam pandangan banyak orang telah berubah menjadi vas cantik yang hanya memiliki kecantikan tanpa kelebihan lain.
Namun yang bertolak belakang adalah kinerja luar biasa Tang Rou di lapangan. Meski kelebihannya banyak diabaikan, serangkaian kemenangannya tercatat dengan jelas.
Tang Rou menghancurkan Tembok Rookie.
Hal yang sangat berharga bagi seorang rookie ini, justru diabaikan dalam berbagai fitnah berlebihan yang dilontarkan orang.
Sepanjang dekade Liga, hanya ada dua rookie yang berhasil menembus Tembok Rookie dengan sikap dominan: Wang Jiexi dan Sun Xiang - keduanya adalah pemain top dengan teknik kelas dewa. Kemudian, di musim sebelumnya, Qin Muyun dari Tim Dominant Hero juga menjaga stabilitas performanya dengan tenang selama musim rookienya. Namun di Tim Dominant Hero, penampilan empat pemain level dewa menyedot terlalu banyak perhatian dan merebut porsi data statis. Data Qin Muyun tidak mencolok, bahkan cenderung rendah profil sampai-sampai fluktuasinya pun dianggap tidak signifikan. Ditambah dengan "keberadaan"-nya yang samar, stabilitasnya benar-benar luput dari pantauan banyak orang.
Bahkan saat Liga menyusun laporan nominasi Pemain Baru Terbaik, hanya Wang Jiexi dan Sun Xiang yang disebut sebagai peretas Tembok Rookie, tanpa menyertakan Qin Muyun.
Namun ini sudah cukup membuktikan betapa luar biasanya musim yang sebenarnya telah ditempuh Tang Rou.
Justru karena performa yang luar biasa inilah, Liga tidak bisa secara sepihak mencabut penghargaan yang seharusnya menjadi hak Tang Rou dengan alasan "kepribadian". Dari perspektif kompetisi murni, ini jelas tidak adil.
Pemain Baru Terbaik: Tang Rou dari Xingxin.
Liga akhirnya mengunci penghargaan ini, meski menyadari badai kontroversi yang akan menyusul. Tapi performa Tang Rou yang begitu meyakinkan memberi mereka keyakinan untuk tetap mendukung keputusan ini.
Dibandingkan dengan Pemain Baru Terbaik ini, penghargaan subjektif lainnya yang dipilih melalui voting meskipun kontroversial, tidak memiliki gelora dukungan sebesar ini.
Pemain Keenam Terbaik, dimenangkan oleh Song Xiao dari Tim Blue Rain.
Penghargaan Pemain Paling Berkembang, Zou Yuan dari Tim Hundred Blossoms.
Kombinasi Terbaik, akhirnya diberikan kepada duo baru yang dominan dari Tim Lun Hui, kombinasi Zhou Zekai dan Sun Xiang.
Pemain Terbaik Liga, Ye Xiu dari Xingxin.
Karakter Loner Jun Moxiao yang membawa Qianji San, meraih 37 kemenangan beruntun di pertandingan individual, memimpin tim baru Xingxin langsung menembus ritme playoff.
Kembalinya Ye Xiu ke liga, seketika membawa berbagai fenomena tak terduga bagi Liga Glory.
Dominasi Lun Hui yang telah terbiasa setelah dua gelar berturut-turut, justru akan dianggap abnormal jika tidak seperti ini. Secara tak langsung, tuntutan terhadap Lun Hui pun semakin tinggi. Sedangkan Xingxin, sebagai tim baru yang baru bergabung, mencapai ketinggian seperti ini benar-benar mengejutkan. Apa itu nilai? Inilah nilainya, karena kehadirannya Xingxin bisa mencapai level ini. Perwujudan nilai ini merupakan penjelasan paling kuat untuk enam kata "Pemain Terbaik Liga".
Keempat kalinya!
Seketika orang-orang menyadari, dengan pemberian penghargaan ini kepada Ye Xiu, rekor baru Liga Glory kembali terpecahkan.
Tiga kali Pemain Terbaik Liga, rekor ini sebenarnya sudah menjadi milik Ye Xiu. Tak disangka si pemalas ini setelah bertahun-tahun vakum, kembali meraih penghargaan yang sama.
Empat kali Pemain Terbaik Liga, padahal Liga Profesional baru memasuki musim kesepuluh.
Di belakang Ye Xiu, ada Zhou Zekai yang meraih gelar ini secara berturut-turut di Musim 8 dan 9.
Kemudian Wang Jiexi di Musim 7, Huang Shaotian di Musim 6, Zhang Jiale di Musim 5, Han Wenqing di Musim 4 - semua nama besar puncak Glory ini hanya meraih gelar ini sekali seumur hidup. Empat orang ini jika digabungkan baru setara dengan satu Ye Xiu.
Inilah kebangkitan sang raja yang sejati!
Banyak orang berpikir demikian saat menyaksikan Ye Xiu menyapu bersih penghargaan pertandingan reguler dengan bobot terberat ini.
Masa persiapan playoff sempat terganggu oleh gelombang kontroversi seputar pengumuman penghargaan reguler, tapi ini sudah menjadi ritme yang lumrah. Setiap penghargaan reguler selalu diumumkan sekitar waktu ini, dan setiap tahun pasti ada kontroversi.
Tapi kontroversi sebesar ini karena seorang pemain baru benar-benar belum pernah terjadi. Pihak liga telah mempersiapkan penjelasan resmi tentang alasan terpilihnya Tang Rou saat diwawancarai, tapi tetap saja banyak yang tidak terima dan terus mengangkat berbagai masalah. Sayangnya mereka hanya bisa menggerutu - keputusan liga tidak bisa diubah oleh omongan mereka.
Setiap tim yang pemainnya meraih penghargaan akan mendapat pemberitahuan resmi dari liga. Chen Guo sangat bersemangat dengan penghargaan Tang Rou dan Ye Xiu. Tapi untuk penghargaan lain, dia berubah menjadi pengritik yang tidak masuk akal.
Contohnya untuk Pemain Keenam Terbaik, Chen Guo berpendapat Tang Rou yang sering tampil sebagai orang keenam memiliki kinerja bagus dan sangat layak.
Misalnya Penghargaan Kemajuan Terbesar, Chen Guo tidak mempedulikan fakta bahwa Qiao Yifan baru pertama kali bermain di pertandingan resmi musim ini, menganggap kemajuannya jauh lebih besar dibanding saat di Micro Grass, seharusnya mendapat penghargaan; Fang Rui berhasil melakukan perubahan kelas, juga merupakan kemajuan, juga patut mendapat penghargaan.
Misalnya Kombinasi Terbaik, Chen Guo menganggap Ye Xiu dan Su Mucheng selamanya yang terbaik, tanpa penjelasan.
"Semua seharusnya menjadi milik kita!" Chen Guo juga sangat tidak puas dengan hasil penilaian liga.
