“Kedua belah pihak belum melakukan gerakan lanjutan!” teriak Pan Lin. Adegan seperti ini biasanya membosankan, tapi nada Pan Lin kali ini penuh euforia - semuanya karena antisipasi terhadap peralatan level 80.
Sedangkan Li Yibo saat ini sedang mencari data Jun Moxiao untuk membandingkan perubahan atributnya. Empat atribut dasar memiliki data statis yang jelas. Li Yibo berharap bisa segera menemukan bukti konkret dari analisis komparatif ini.
"Jun Moxiao bergerak lebih dalam, apakah ada sudut serangan yang lebih baik di sana? Tapi di area ini seharusnya masih dalam radius visi Song Xiao, sepertinya tidak ada sudut untuk menyergap. Apakah dia akan bergerak lebih jauh lagi?" Pan Lin terus menerus memberikan komentar. Proses seperti ini biasanya tidak terlalu diperhatikan kecuali pada momen penentuan pemenang. Namun saat ini Pan Lin bahkan ingin menganalisis setiap gerakan jari Jun Moxiao secara detail.
"Ternyata! Jun Moxiao akan bergerak lebih dalam, melakukan transfer besar!"
"Ah, Song Xiao juga mulai bergerak!"
"Tao Luo Sha Ming maju ke depan. Song Xiao memang layak dijuluki Mr. Kunci, kualitas psikologisnya sangat stabil! Langkah maju ini cukup berani. Tapi sekarang Jun Moxiao sudah pindah, serbuannya tidak akan berbahaya, malah bisa menembus maksud tersembunyi Jun Moxiao."
"Hah..." Pan Lin bergumam kebingungan, kali ini tidak bisa langsung melanjutkan. Baru saja dia menganalisis maksud Ye Xiu dengan yakin, tapi ternyata Ye Xiu justru bergerak ke arah berlawanan dari prediksinya, membuatnya terdiam karena kejutan.
Dengan bergerak ke arah berlawanan ini, setelah Tao Luo Sha Ming-nya Song Xiao menyerbu, Jun Moxiao sama sekali menghilang dari radar.
“Bisa dihitung seakurat ini?” Pan Lin masih dalam keadaan terkejut. Meski hanya proses kecil yang tidak spektakuler, namun tingkat penetrasi pandangan seperti ini cukup menakutkan.
Tapi saat itu, sutradara siaran menampilkan slow motion replay.
"Oh..." Pan Lin segera tersadar. Ternyata bukan perhitungan, saat Jun Moxiao melewati posisi tadi, ada sudut yang memungkinkannya melihat gerakan Tao Luo Sha Ming.
"Memang layak disebut Ye Xiu!" Li Yibo sementara kembali fokus ke pertandingan. "Pemanfaatan map sangat maksimal. Ini yang kurang dimiliki banyak pemain muda, detail map seringkali tidak mereka eksplorasi dengan cukup teliti. Padahal ini kelebihan besar saat bertanding sebagai tuan rumah."
"Qiao Yifan dari Xingxin sepertinya cukup baik dalam hal ini!" Pan Lin menyebut satu nama.
"Ada senior yang kompeten di sampingnya!" Li Yibo berkomentar penuh kekaguman.
Pan Lin nyaris menyebutkan bahwa Xingxin juga ada yang kurang dalam hal ini, seperti Tang Rou dan Baozi yang pemanfaatan map-nya belum total. Tapi komentar ini berisiko mempermalukan Li Yibo, jadi ia buru-buru menahan diri.
Song Xiao yang tidak menemui Jun Moxiekai di titik serbu, tidak membiarkan Tao Luo Sha Ming mengejar lurus melalui jalur itu, malah berputar arah.
"Pengalaman Song Xiao juga sangat mumpuni," kata Li Yibo. "Meski tidak melihat langsung, dari jarak sejauh ini dia bisa memperkirakan arah pergerakan Jun Moxiao. Kalau tidak ke situ, Jun Moxiao tak mungkin menghilang dari map secepat ini."
“Hmm, sekarang kedua belah pihak...” Di pojok kanan bawah layar streaming muncul mini map medan tempur dari sudut bird's eye view, dua titik kecil karakter bergerak di atasnya. Layar utama terus berganti-ganti antara kamera utama kedua karakter, menciptakan ketegangan akan pertemuan tak terduga.
Mendekat, mendekat...
Kedua titik di mini map terus menyempit, di persimpangan jalan berikutnya sepertinya akan berhadapan langsung. Semua orang menahan napas, tiba-tiba Jun Moxiao melompat tinggi.
Ninjato dari Qianji San dilemparkan, menancap di tembok. Rintangan yang seharusnya tak bisa dilompati normal, Ye Xiu berhasil panjat dengan arah khusus ninjato ala karakter Ninja, lalu mendarat tanpa suara.
Melanggar peraturan!!!
Ini adalah jeritan hati Pan Lin. Kejutan dari Loner yang tetap terasa seperti pelanggaran bahkan setelah satu musim pertandingan reguler. Logika orang biasa masih belum bisa mengikuti Ye Xiu yang telah menguasai semua kemungkinan Loner. Saat menyaksikan pertandingan Jun Moxiao-nya, pengalaman psikologis "Kenapa aku tidak kepikir?" selalu menjadi bumbu utama.
Sutradara siaran panik bukan main, sejenak bingung kamera mana yang lebih bisa menangkap momentum dadakan ini. Apakah sudut kamera tajam seperti elang menyambar milik Ye Xiu? Atau sudut kamera bingung dan tak berdaya milik Song Xiao?
Tak ada waktu berpikir panjang, sutradara siaran secara refleks mengganti adegan.
Sudut pandang Song Xiao.
Tao Luo Sha Ming terus bergerak.
Lalu, sebuah granat terlihat jatuh dari atas ke bawah, muncul tepat di hadapannya.
Luar biasa!
Sutradara siaran dalam hati berteriak. Sudut pandang Song Xiao akhirnya seperti close-up granat ini, dari atas ke bawah, lalu membesar mengikuti langkah maju Tao Luo Sha Ming. Sunyi seketika, granat yang jatuh terasa seperti adegan beku.
Andai bisa slow motion... Sutradara siaran masih terpana.
Doron!
Granat sudah meledak, serangan Jun Moxiao yang terjun dari langit tiba.
Berguling, berguling, berguling.
Tao Luo Sha Ming milik Song Xiao berguling mundur tiga kali berturut-turut, melambaikan tangan - gelombang energi!
Serangan mendadak ini membuat penonton mode penonton pun gemetar, tapi Song Xiao yang langsung menerima justru tak panik, memberikan respons paling tepat dan stabil.
Tiga kali guling mundur membuat Tao Luo Sha Ming menjauh maksimal dari Jun Moxiao, di celah sesaat, gelombang energi sudah dilepaskan.
"Hebat!" teriak komentator Pan Lin.
Penyergapan Ye Xiu brilian, respons Song Xiao juga gemilang. Pantas disebut playoff, pantas disebut duel tingkat tinggi. Baru satu kali bentrok, Pan Lin sudah merasa harga tiketnya terbayar. Sayangnya dia tak sempat memuji momen spektakuler ini karena pertempuran masih berlanjut.
Gelombang energi melesat.
Tapi Jun Moxiao tak menghindar, menahan serangan ini dan tetap mempertahankan gempuran.
“Bahkan dalam arena pertandingan, terkadang perlu menunjukkan sikap keras!” Li Yibo langsung memuji.
Karena sikap kerasnya, Ye Xiu berhasil mempertahankan gempurannya. Namun Song Xiao yang merespons dengan tenang dan bijaksana, membuat serangan mendadak ini tidak menimbulkan kerusakan besar. Pertempuran seketika berubah menjadi perlawanan frontal.
“Serangan mendadak, sepertinya bukan pilihan terbaik melawan pemain bermental baja seperti Song Xiao,” menurut Pan Lin.
“Tapi setidaknya Ye Xiu masih berhasil mengambil inisiatif serangan pertama,” kata Li Yibo.
Tak ada yang membantah hal ini. Dalam perlawanan frontal, 70% serangan Jun Moxiao mendominasi.
“Tapi tidak bisa dikatakan Song Xiao sudah dalam posisi inferior,” kata Pan Lin.
Song Xiao 70% bertahan, 30% menyerang. Memang agak pasif, namun ritme permainannya tetap terkendali.
“Strategi pertahanan balik yang sangat stabil, gaya khas Blue Rain,” ujar Li Yibo.
Peran healer bisa merepresentasikan gaya sebuah tim. Dari delapan tim playoff, Lun Hui, Dominant Hero, Xingxin, Thunderclap, dan Hundred Blossoms menggunakan Pastor sebagai healer - mencerminkan gaya ofensif. Tiga tim lain: Micro Grass dengan dual healer (unik), lalu Blue Rain dan Tim 301 yang menggunakan Guardian sebagai healer, menunjukkan kecenderungan defensif.
Terutama Blue Rain.
Tim Blue Rain adalah tim bertipe pertahanan balik yang sangat standar.
Dalam pertahanan solid, mereka mencari celah sambil mengintai kesempatan.
Ini adalah gaya tim mereka, yang akhirnya juga menjadi gaya banyak pemain di tim. Untuk bertahan di tim Blue Rain, tidak mudah tanpa keahlian bertahan yang mumpuni.
Bertahan, wajar jika terlihat sedikit tertekan di arena, karena itu ruang yang sengaja diberikan ke lawan. Jadi ketika melihat serangan Song Xiao agak melemah, Pan Lin dan Li Yibo tidak menganggap ini sebagai tanda inferioritas, ini hanya gaya bermain pemain tersebut.
Jadi mereka menunggu antisipasi.
Pertahanan balik, klimaksnya ada pada serangan balik. Kesempatan yang cepat berlalu, begitu didapat, jangan sampai dilepaskan. Momen ini membutuhkan daya ledak dan efisiensi ekstrim. Pertahanan balik: bertahan harus stabil dan lambat; serangan balik harus ganas, kejam, dan cepat.
Semua orang menatap tajam arena pertandingan. Pendukung Xingxin yang mendengar komentator, hati mereka langsung berdebar-debar.
Song Xiao kurang menonjol di pertandingan reguler, statistiknya biasa saja. Tapi kemampuannya di playoff sudah terkenal. Ini bukan lawan yang mudah, semua orang tahu. Jadi meski Ye Xiu meraih gelar Raja Duel di musim reguler, orang tetap khawatir untuknya.
Pukulan keras, Knock Back, granat, Arc Light Flash, Combo Thrust, Tebasan Iblis, Peluru Pengapung...
Skill demi skill dilancarkan dari Qianji San serba bisa di tangan Jun Moxiao. Ritmenya begitu cepat, sampai kadang orang tak sempat melihat bentuk senjata yang berubah-ubah, satu skill sudah dilepaskan, lalu senjata sudah berubah ke bentuk berikutnya.
Tanpa jeda.
"Qianji San hampir tidak pernah bertahan dalam satu bentuk tertentu lebih dari dua detik."
Doron!
Sebuah serangan Telapak Bunga Rontok tiba-tiba menghantam dada Tao Luo Sha Ming, langsung melontarkannya ke udara.
"Ah!" Pan Lin terkejut berteriak. Keseimbangan yang terjaga selama ini langsung hancur oleh satu telapak tangan ini.
"Ye Xiu berhasil menembus pertahanan Song Xiao!" teriak Li Yibo.
Qianji San terus berubah-ubah dalam ribuan bentuk, tapi kali ini serangannya ke Tao Luo Sha Ming semakin intens.
"Song Xiao akhirnya gagal bertahan. Mari kita lihat bagaimana dia memulihkan situasi," kata Pan Lin.
Di saat seperti ini, mereka masih cukup percaya pada Song Xiao. Bagaimanapun, pemain ini takkan panik - dia memiliki semua kualitas psikologis yang dibutuhkan seorang pembalik situasi.
Maka mereka menanti.
Yang awalnya strategi pertahanan balik, kini berubah menjadi ritme bertahan sambil terus menerima pukulan.
Tapi serangan Jun Moxiao tak pernah terputus.
Akibatnya, Tao Luo Sha Ming terus menerima pukulan tanpa henti.
Ekspresi para penonton yang menanti-nanti mulai menunjukkan keanehan.
"Ini... seperti ritme untuk menghabiskan dalam satu gelombang serangan?" Pan Lin mulai ragu. Harapan mereka pada Song Xiao tampak akan pupus.
"Menyergap lebih dulu, menekan dengan serangan, menembus pertahanan, menghabisi dalam satu gelombang." Li Yibo merangkum alur pertandingan ini dalam 16 kata - dan sampai saat ini semuanya tepat sesuai.
Pertahanan balik yang dijanjikan? Pertahanannya terlihat, menerima pukulannya juga jelas. Tapi serangan balik yang dijanjikan di mana?
“Tidak bisa menemukan kesempatan untuk melawan balik?” Pan Lin masih terus mengingat-ingat!
