Sunyi, sunyi senyap.
Kedua pemain sama-sama tak mengetahui gerakan lawan. Meski menyimak dengan seksama, tak ada suara yang tertangkap.
Hanya penonton dengan Perspektif penonton yang tahu, karakter kedua pemain sebenarnya sedang bergerak.
Jun Moxiao, setelah melakukan selip meluncur diikuti dua kali berguling, dengan cepat menghindar dari lokasi penyergapan awal. Bagaimana dengan Troubling Rain milik Huang Shaotian? Sesuai prediksi Ye Xiu, dia hanya menghentikan langkah cepatnya, berguling, berjalan perlahan, dan mendekati persembunyian asli Jun Moxiao secara diam-diam.
Tanpa keraguan, kilatan pedang langsung menembus.
Cen!
Persembunyian asli Jun Moxiao adalah tembok tanah setinggi satu meter lebih. Troubling Rain menggunakan skill Po Kong Shi.
Kekuatan Setara skill ini sangat kuat. Begitu kilatan pedang menyapu, tembok tanah langsung menelannya, menyembulkan ujung pedang di sisi ini seperti merobek kertas.
Tidak kena. Huang Shaotian cepat menilai situasi, segera memerintahkan Troubling Rain menarik pedang. Ye Xiu melalui Jun Moxiao sudah menyambar keluar dari sudut ini dengan skill Shan, "BIU" suara Laser Cannon langsung melesat.
Jarak ini hanya sepanjang selip meluncur Jun Moxiao, seberapa jauh? Laser Cannon bisa dibilang langsung sampai. Tapi Huang Shaotian yang sedang menghadap ke sini melihat jelas. Bagaimanapun juga tak mungkin membuang pedang, Troubling Rain langsung jongkok.
Doron!
Separuh Laser Cannon menghantam tembok tanah, membuat celah setengah bagian. Separuh lainnya melesat lurus, menyapu tepat di atas kepala Troubling Rain yang sedang jongkok.
Laser Cannon akhirnya tidak memiliki daya sehebat Po Kong Shi, ditambah lagi Laser Cannon Jun Moxiao hanya tingkat 1, kemampuan membuat celah pertahanan sudah termasuk kinerja yang bagus.
Gesek!
Senjata Perak Ice Rain milik Troubling Rain telah ditarik kembali, karakter tersebut kini bersembunyi di balik tembok.
Selip meluncur!
Di sisi Ye Xiu, Jun Moxiao melepaskan Laser Cannon. Melihat Troubling Rain mengkerut, segera melakukan dash maju dengan tegas. Namun saat ini, penonton di lokasi kembali menangkap momen krusial di layar besar.
Pada kamera utama Huang Shaotian, setelah Ice Rain ditarik dari tembok tanah, visi langsung terarah ke lubang seukuran pedang di tembok. Lubang terlalu kecil untuk melihat jelas, namun bayangan yang bergerak bisa terdeteksi.
Di map ini yang bisa bergerak, selain Troubling Rain, bukankah hanya Jun Moxie milik Ye Xiu?
Jun Moxiao menyelinap dengan selip meluncur, kali ini gerakannya berhasil sepenuhnya terdeteksi Huang Shaotian melalui lubang kecil itu.
Jarak sangat dekat. Huang Shaotian tanpa ragu langsung menggerakkan Troubling Rain bangun dengan ritme rolling setinggi 1 meter di tembok tanah. Kilatan pedang biru Ice Rain menusuk ke bawah tembok. Sementara di sisi lain tembok, Jun Moxiao yang sedang selip meluncur telah mengarahkan Qianji San-nya. Ujung payung terbuka memperlihatkan laras senjata gelap. Saat kilatan pedang biru menusuk, laras menyemburkan cahaya api dan peluru melesat!
Dorr! Dorr!
Dua suara, perlahan mulai tidak sinkron, siapa yang duluan atau belakangan, sesaat juga sulit dibedakan. Di bahu Jun Moxiao, percikan darah menyembur, sementara Troubling Rain yang menggelinding ke tembok di samping, pinggangnya tertembus sebuah peluru.
Selip meluncur Jun Moxiao yang belum sepenuhnya selesai, tiba-tiba berhenti setelah tebasan pedang ini. Yang awalnya sudah menempel dengan tanah, setelah tebasan ini justru semakin rapat bersentuhan dengan bumi.
Luo Ying Shi! Skill pedang paksa jatuh level 75.
Sepertinya ini kesempatan bagus untuk Troubling Rain melakukan serangan lanjutan, tapi tubuhnya kini sudah melayang di udara.
Peluru Pengapung! Skill pengambangan paksa level 1.
Satu adalah skill besar pamungksa Blade Master, satu lagi skill dasar Expert Amunisi, dalam sepersekian detik ini saling ditukar. Dalam hal damage, Luo Ying Shi jauh lebih kuat daripada Peluru Pengapung, tapi efek akhirnya, dua karakter ini satu menempel mati di tanah, satu melayang di udara, seolah tak ada yang bisa mengalahkan yang lain.
Tapi, itu hanya tampilan permukaan.
Karena Jun Moxiao bukan Troubling Rain, dia punya banyak metode serangan jarak jauh.
Braak!
Jun Moxiao yang masih berbaring kembali menembakkan peluru. Sekarang terlihat jelas, tebasan pedang Troubling Rain yang menancapkan kuat dirinya ke tanah justru memberi sudut tembak dan ruang yang nyaman bagi Jun Moxiao. Andai selip meluncur ini terus beberapa langkah lagi, mungkin malah tidak senyaman ini.
Satu lagi peluru melesat.
Troubling Rain yang diterbangkan oleh Peluru Pengapung tidak terbang terlalu tinggi. Jarak seperti ini, untuk serangan jarak jauh, terlalu dekat, sangat dekat, sedekat ujung hidung. Kecepatan peluru skill mereka di jarak ini bisa diabaikan, bahkan jika Jun Moxiao menggunakan Peluru Kekakuan yang relatif memiliki kecepatan proyektil lambat.
Dorr!
Huang Shaotian yang sedang mengatur posisi Troubling Rain di udara akhirnya gagal menghindari tembakan ultra-dekat ini. Karakter langsung kaku, penyesuaian menjadi sia-sia. Doron! Tembakan meriam menggema di bawahnya. Di jarak sedekat ini mustahil dihindari, apalagi dalam status kaku. Tiga tembakan Anti-Tank Cannon menghujam tubuh Troubling Rain, bunga api dan asap ledakan bergulung-gulung di udara, menggantungkan Troubling Rain di mid-air. Saat itu, efek paksa jatuh Jun Moxiao sudah berlalu. Sambil bangkit berdiri, rentetan peluru menyembur dari laras Qianji San.
Green Machine Gun! Ye Xiu berusaha membuat Troubling Rain terus terombang-ambing di udara. Jun Moxiao yang sudah berdiri siap menghujani lebih banyak skill untuk melanjutkan serangan.
Tapi lawan Ye Xiu di pertarungan ini adalah Huang Shaotian.
Karakter bergelar Sword Saint, kekuatannya diakui sebagai salah satu Shen papan atas di puncak Glory.
Begitu efek Status Kaku dari Peluru Kekakuan Troubling Rain habis, gerakan langsung dilakukan.
Silver Light Blade!
Troubling Rain memaksa menukik dari udara, Ye Xiu buru-buru menyuruh Jun Moxiao menyesuaikan sudut tembak, peluru segera menyusul. Namun setelah memutar langkahnya, Troubling Rain langsung mengganti skill lain.
Block!
Ding ding ding ding!
Senjata Perak Ice Rain menyilang di depan tubuh, serangan yang terblokir ternyata adalah peluru. Presisi visi dan operasional nan akurat ini tak perlu diragukan lagi. Tapi Ye Xiu juga tak tinggal diam, setelah beberapa peluru terhalang block, ia segera menyesuaikan sudut tembak Jun Moxiao lagi. Kilatan pedang menyimpang, menghindar dari bilah Ice Rain yang panjang, namun Ice Rain kini telah menjulur, lingkaran pedang mengoyak udara.
Tusukan Angin Sakral!
Tubuh Troubling Rain berputar melayang di udara, sebilah pedang menyambar, bersilangan dengan peluru dari Qianji San, langsung menggores tubuh Jun Moxiao.
Percikan darah yang beterbangan membentuk lingkaran sempurna di udara, tembakan beruntun Green Machine Gun Jun Moxiao langsung terhenti.
"Luar biasa! Benar-benar luar biasa, tak salah lagi Huang Shaotian, tak salah lagi Sang Pedang Suci!!!" Pan Lin berteriak histeris.
Dari terpisah tembok hingga bentrok dalam sekejap, berbagai skill berganti-ganti. Akhirnya, jurus pedang brilian Huang Shaotian berhasil menembus serangan jarak dekat Ye Xiu, Tusukan Angin Sakral!
“Di pertandingan sebelumnya, Lu Hanwen berhasil memecahkan serangan Ye Xiu dengan menggunakan skill Tusukan Angin Sakral. Kali ini, Huang Shaotian merebut kembali inisiatif dari posisi pasif dan sukses melancarkan serangan mendadak, juga menggunakan Tusukan Angin Sakral yang sama.”
“Selanjutnya, Huang Shaotian menunjukkan keahlian Blade Master yang lebih mumpuni dan berpengalaman dibanding Lu Hanwen.”
“Troubling Rain yang masih berputar di udara tidak langsung mendarat. Dengan kaki tertekuk, karakter itu menendang tembok tanah di belakangnya.”
“Liu Xing Shi!”
“Sebagai skill Blade Master tercepat, ditambah tenaga lompatan dari tembok, Troubling Rain seolah berubah menjadi meteor yang melesat.”
“Kilatan pedang biru terus memimpin, membentuk garis biru yang bergerak cepat. Di jejak garis biru tersebut, warna merah darah mulai bermekaran - darah yang tercabik dari tubuh Jun Moxiao.”
“Keren!!” Pan Lin berteriak. Adegan garis darah yang menyebar dari kilatan biru itu membuatnya hampir menangis terharu. Dalam hati ia bersumpah akan menonton rekaman ulang momen ini 100 kali setelah pertandingan.
“Memang Huang Shaotian tiada tanding!” Ujar Li Yibo singkat, mencoba menyembunyikan keterpukauannya.
“Presisi dalam membaca momen emas, pemanfaatan medan tempur, dan operasional skill - semuanya berada di level puncak.”
“Inilah ahli kelas kakap di dunia Glory.”
Dan di arena ini, terjadi duel antara dua pemain paling top Glory.
Setelah Ye Xiu mengalahkan dua pemain Blue Rain secara beruntun, atmosfer baru benar-benar meledak pada momen ini.
Dua ronde sebelumnya, meski ada pertahanan stabil Song Xiao dan keberanian Lu Hanwen yang tak gentar, kemenangan Ye Xiu terasa semudah membalikkan telapak tangan, sama sekali tidak mencerminkan ketegangan khas playoff, setidaknya dari penampilan visual pertarungan.
Tapi sekarang, Ye Xiu vs Huang Shaotian, Jun Moxiao vs Troubling Rain, serangan berirama tinggi, adegan pertarungan yang megah dan memukau—baru terasa seperti duel level tinggi!
Sayangnya, meski pertarungan ini epik, sorakan penonton justru mengarah ke Huang Shaotian. Karena ini kandang Xingxin, dukungan suara live terbatas, hanya fans setia Blue Rain di tribun tamu yang bersorak dengan sangat antusias.
Chun Yi Lao, Lan He, Ruyeh Han, Bi Yanfei, Xi Zhou, dan lain-lain.
Para petinggi guild Pavilion Blue River ini ikut dalam perjalanan tim di fase akhir musim sebagai fasilitas dari klub. Namun di saat bersamaan, mereka juga bertugas memimpin fans Blue Rain memberikan dukungan live untuk tim.
"Huang Shao!!!" Sorakan fans Blue Rain menggemuruh di bawah kendali mereka. Chun Yi Lao sendiri mengibarkan bendera besar bermotif lambang Tim Blue Rain dengan penuh semangat di atas arena.
Duduk di sebelahnya, Lan He juga sangat bersemangat. Meski teriakannya tidak terlalu keras, tetapi kelasnya di game online adalah Blade Master - kelas favoritnya. Huang Shaotian adalah pemain favoritnya.
Kini lawan Huang Shaotian adalah Ye Xiu - Jun Moxiao yang telah banyak berinteraksi dengan mereka di game online, membuat mereka muntah darah berkali-kali.
Para anggota Pavilion Blue River sudah lama berharap atlet profesional tim bisa membalaskan dendam mereka. Di pertandingan reguler saat Blue Rain menghancurkan Xingxin dua kali, mereka sangat puas. Sayangnya, Ye Xiu tetap tak terkalahkan di pertandingan individual melawan Blue Rain.
Lalu di playoff, dia dengan gesit menghancurkan habis dua orang mereka.
Chun Yi Lao dan Lan He di tribun penonton merasa sangat menyebalkan. Apa si pemalas ini bahkan tidak bisa dikalahkan oleh atlet profesional mereka?
Tapi sekarang, anggota inti mereka - Shen Huang Shaotian maju. Meski Blue Rain tertinggal 2 poin individu, meski Ye Xiu sudah mengalahkan dua orang dan di pertandingan ketiga sudah dalam kondisi HP dan MP yang kurang, performa gemilang Huang Shaotian tetap membuat mereka bersemangat dan bangga.
Lihat! Ini Shen kami dari Blue Rain! Lan He berpikir dengan penuh kebanggaan.
