Yingfeng Buzhen, Suoke Sa'er.
Kedua warlock ini sebenarnya belum mulai bertempur, namun di antara mereka seolah sudah memercikkan bunga api pertarungan.
Lalu Lu Hanwen? Dialah yang sebenarnya paling aktif di area pertempuran kecil ini. Namun pemain muda seperti dia masih kurang memiliki kisah dibandingkan Wei Chen dan Yu Wenzhou. Pan Lin dan Li Yibo di siaran televisi saat ini mengabaikan performanya, fokus membahas benturan dua generasi warlock Blue Rain di arena.
Sebenarnya penonton dengan Perspektif penonton jauh lebih memahami penyesuaian dan perubahan kedua tim dibanding siapapun di arena. Namun meski begitu, mereka tetap tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Harga diri pendukung kedua tim tergantung di ujung pita suara.
Beberapa titik di arena mulai menunjukkan perkembangan, penonton di lokasi bingung harus memusatkan pandangan ke mana.
Penonton di depan televisi justru terbebas dari kebingungan memilih. Mereka cukup melihat ke mana kamera siaran langsung diarahkan. Biarkan sutradara siaran yang pusing memilih!
Dan saat ini, mengikuti topik Pan Lin dan Li Yibo, adegan sementara dialihkan ke trio di sisi ini.
"Topik tentang dua generasi Warlock yang dibahas sedemikian muluk-muluk, pada akhirnya tak bisa mengubah fakta bahwa orang paling aktif di sini adalah Lu Hanwen."
"Serangan Blade Master Liu Yun memang menggentarkan, tapi bagaimana dengan respons Wei Chen?"
"Eh... Yingfeng Buzhen milik Wei Chen sedang... lari mengitari batu." Pan Lin berusaha keras mendeskripsikan taktik Wei Chen dengan kata-kata canggih dan tajam. Namun realita kejam justru membuat deskripsinya terlihat kikuk.
"Pergerakan yang cukup efektif..." Pan Lin menambahkan dengan wajah pucat, lalu melirik tajam ke Li Yibo.
"Bantuin gue, bos!"
Pan Lin memberi kode matanya, benar-benar bingung bagaimana menggambarkan adene ini sebagai sesuatu yang spektakuler.
"Hehe," Li Yibo tersenyum, "Cara yang tidak elegan, tapi efektif menghindari gempuran Lu Hanwen, bukan?"
"Penonton di depan TV yang baru mengenal Glory mungkin kurang familiar dengan gaya Wei Chen. Beliau adalah pemain yang sangat gigih mengejar kemenangan. Daripada pertunjukan megah, beliau akan memilih metode paling strategis."
Pan Lin mengangguk kagum.
Intinya kan "tidak memilih cara untuk menang"? Tapi lihatlah Li Yibo yang berhasil membungkusnya seolah-olah sebagai prinsip mulia.
“Pertarungan Lu Hanwen juga sangat menggemaskan, haha!” Pan Lin cepat-cepat mengikuti ritme Li Yibo. Di duel penentuan playoff yang sakral ini, dia malah menggunakan kata sifat "menggemaskan". Namun faktanya, pertarungan antara Wei Chen dan Lu Hanwen yang saling kejar-kejaran mengelilingi batu ini memang terlihat seperti permainan anak-anak. Apakah makna konotasi 'menggemaskan' ini cukup tepat?
“Yu Wenzhou terlihat sangat tenang, sepertinya tidak berniat ikut campur di sisi ini.” Kata Li Yibo.
“Err, kurasa dia akan ikut campur dari sudut pandang makro pertempuran. Di sisi Xingxin, belum semua anggota tim mereka bertindak!” Ujar Pan Lin.
“Mari kita lihat situasi di sisi lain...” Kata Li Yibo.
Adegan berputar-putar mengelilingi batu memang tidak menarik. Hasil duel dua generasi Warlock Blue Rain yang mereka gembar-gemborkan pun tak kunjung terjadi. Saat sutradara siaran beralih ke sisi pertempuran lain, kedua komentator ini terlihat kehilangan semangat.
“Zheng Xuan sedang memberikan perlindungan bagi Huang Shaotian yang mundur.” Pan Lin menyimpulkan garis besar pertempuran di sisi ini.
Doron Doron Doron Doron!
Meski Expert Amunisi Zheng Xuan tidak sehebat Zhang Jiale dengan strategi Hundred Blossoms-nya, namun semua pemain Expert Amunisi pasti terpengaruh gaya tersebut. Saat ini Zheng Xuan sibuk membarikade area dengan efek cahaya untuk melindungi Troubling Rain, sekaligus membantu menghalangi pengejaran karakter Ye Xiu dan Fang Rui.
“Kau ini, semangat sekali ya!” Tekanan Huang Shaotian tiba-tiba berkurang, sementara Zheng Xuan yang biasanya lesu justru fokus total. Ini membuatnya tersenyum lega. Ternyata setiap anggota Blue Rain memang partner terpercaya yang layak diandalkan!
“YLSD!” Zheng Xuan sudah sibuk sampai hanya bisa membalas empat huruf. Tapi anggota Blue Rain yang mengenalnya langsung tahu, itu adalah kalimat favoritnya yang selalu diucapkan.
“Merasa tekanan besar? Jangan panik begitu!” Soul Speaker milik Xu Jingxi ada di dekatnya. Troubling Rain dan Gun Rain Semprot berada dalam radius pengobatannya. Ia yakin, selama tidak terganggu, bisa mempertahankan kedua karakter. Andai saja formasi Xingxin sudah sepenuhnya terpetakan, Troubling Rain Huang Shaotian bisa berbalik arah. Dengan perlindungan Gun Rain Semprot Zheng Xuan dan dukungan healernya, serangan balik langsung bisa diluncurkan.
Tapi karena situasi musuh belum jelas, memulai pertempuran habis-habisan dengan Xingxin di sini bukan langkah bijak. Maka Blue Rain mengambil gerakan yang paling biasa dan paling dikuasai: Bertahan dulu, baru menyerang balik.
Troubling Rain Huang Shaotian pun mundur dengan stabil dibantu keduanya. Saat hampir menyambung dengan Gun Rain Semprot membentuk garis pertahanan, tiba-tiba cahaya dahsyat menyambar dari langit.
Sinar Satelit!
Serangan ini datang tiba-tiba, namun reaksi Huang Shaotian dan Zheng Xuan cukup cepat, segera menghindar ke samping. Sinar Satelit menghantam tanah, langsung menghempas gelombang pasir yang bergulung-gulung. Empat sinar kecil yang terpisah berputar dan menyapu, membuat pasir halus kembali bergelora dahsyat. Sinar Satelit di medan pasir ini ternyata menciptakan efek tambahan yang spektakuler. Pasir halus menggelegak, jejak-jejak sinar yang melintas tergambar di tanah. Ritme Huang Shaotian dan Zheng Xuan benar-benar kacau balau.
Sinar Satelit? Artillery God? Su Mucheng?
Kalau begitu, apakah Xingxin menggunakan formasi tanpa Healer?
Pikiran pertama yang melintas di benak Huang Shaotian adalah ini. Kemudian, dia melihat sosok Muyu Chengfeng yang akhirnya terbongkar posisinya di atas reruntuhan gedung yang rusak di seberang, setelah melakukan serangan.
Lalu, tinggal Yicunhui milik Qiao Yifan.
Di mana dia?
Setelah Formasi Es, tak ada aksi lagi. Apakah dia menunggu momen tepat untuk menyergap dan menyusun formasi, atau pergi untuk menukar bahan dengan Healer?
Apapun situasinya, ini adalah momen penentu kemenangan! Lawan tidak punya Healer, Blue Rain bisa menggunakan serangan frontal untuk memaksa pertukaran dengan Xingxin, menekan HP tim mereka!
Kesempatan!
Ini adalah kesempatan!
Opportunis terbesar di Glory, menghadapi kesempatan emas seperti ini, seluruh tubuhnya langsung mendidih. Dia melupakan kelelahan saat berjuang sendirian melawan Xingxin di sini, yang ada di hatinya hanyalah semangat yang membara.
"Serangan balik!" teriak Huang Shaotian di channel, langsung menggunakan kata "tumbang" yang menunjukkan seberapa besar tekadnya saat ini. Begitu kata-katanya selesai, karakter Troubling Rain-nya langsung berbalik arah, tak lagi berpikir untuk mundur, dan langsung menyerang karakter Jun Moxiao dan Hai Wu Liang.
"Zheng Xuan ikut, Healer beri perlindungan!" Huang Shaotian cepat-cepat memberikan instruksi kepada kedua orang itu.
Di arena pertandingan, komando tentu diprioritaskan untuk kapten, tapi komando juga tidak bisa mengontrol setiap detail seperti wayang yang dikendalikan tali. Apalagi kapten mereka yang memiliki keterbatasan kecepatan tangan, instruksi spam seperti yang dilakukan Xiao Shiqin dari Thunderclap tidak pernah mereka alami, yang sering mereka lihat justru spam omong kosong Huang Shaotian.
Karena itulah Tim Blue Rain membutuhkan kesadaran taktis yang lebih tinggi. Dengan minimnya instruksi, anggota tim harus lebih mandiri dalam membuat pertimbangan, membentuk koordinasi, untuk mewujudkan tujuan strategis yang biasanya diberikan Yu Wenzhou.
Kali ini, tujuan strategis awal Yu Wenzhou adalah memberi perlindungan untuk Huang Shaotian mundur, lalu seluruh tim bergabung. Tapi sekarang Huang Shaotian melakukan modifikasi, dia sudah membunyikan trompet serangan balik saat ini juga.
Tidak ada waktu untuk berdiskusi. Melihat Huang Shaotian sudah memerintahkan karakternya untuk balik menyerang, meski Zheng Xuan dan Xu Jingxi punya pendapat berbeda, mereka harus memprioritaskan koordinasi dengan gerakan Huang Shaotian. Tim besar Blue Rain memang seperti ini, mereka selalu memilih untuk bersama-sama dalam kemunduran dan kemajuan.
Kedua belah pihak saling tembak.
Zheng Xuan dan Xu Jingxi segera memahami maksud Huang Shaotian. Xingxin terlihat tidak memiliki Healer. Mengikuti ritme ini, kedua orang itu tiba-tiba menjadi lebih agresif. Tapi, di mana posisi anggota kelima Xingxin yang tanpa Healer? Apakah sedang mengganti Healer? Atau bersembunyi di suatu tempat untuk mengaktifkan perangkap?
Masalah ini juga menjadi perhatian mereka. Mereka memantau medan tempur, mengamati gerakan Ye Xiu dan Fang Rui.
Dua lawan dua.
Ye Xiu dan Fang Rui mendapat dukungan tembakan dari Artillery God Su Mucheng; Huang Shaotian dan Zheng Xuan memiliki perlindungan Healer Xu Jingxi.
Dari segi serangan, Xingxin lebih unggul. Tapi perlindungan dari Healer Blue Rain sepenuhnya menutupi kelemahan mereka. Justru pihak Blue Rain yang berhasil memberikan damage efektif.
Yu Wenzhou tetap tidak bertindak. Saat Huang Shaotian mulai melancarkan serangan balik tajam, dia masih tenang menganalisis konsekuensi situasi.
Di mana anggota kelima Xingxin?
Ia selalu peduli dengan topik ini. Medan tempur telah ia bayangkan berulang kali, tapi tak kunjung menemukan posisi di mana Ghostblade bisa melakukan penyergapan dengan ledakan sekaligus. Meski disebut kota kuno, karena berupa reruntuhan, aksesnya cukup terbuka lebar. Di medan seperti ini, sepertinya tidak ada lokasi yang bisa sepenuhnya diblokade oleh Ghostblade menggunakan Ghost Array dalam sekejap.
Jadi, jika Ghostblade ingin bertindak, seharusnya sudah dilakukan sejak lama. Penyergapan bukanlah pilihan yang bijak. Dalam situasi ini, hanya mengandalkan satu Ghostblade sama sekali tidak cukup untuk memulihkan tekanan akibat ketiadaan Healer.
Ghostblade mungkin pergi untuk menukar Healer. Jika benar, maka ini memang kesempatan langka.
Yu Wenzhou akhirnya menunjukkan keseriusannya, tidak lagi berperan sebagai jalur mundur terakhir. Namun tiba-tiba, Yingfeng Buzhen milik Wei Chen justru menyerang Suoke Sa'er-nya.
Yingfeng Buzhen bahkan belum sepenuhnya lepas dari gangguan Liu Yun/Lu Hanwen. Dengan membawa 'ekor' kecil ini, berani menyerang Suoke Sa'er-nya Yu Wenzhou dalam mode 1 vs 2?
Para penonton terkejut.
Wei Chen ini... sekuat itu? Mampu melawan dua pemain berlevel All-Star sekaligus?
Tapi seketika, karena terlalu fokus menyerang Suoke Sa'er, Yingfeng Buzhen gagal menghindari tusukan pedang Liu Yun yang melesat menghindar. Karakter itu terjatuh tersungkur, berguling-guling di tanah.
Apa-apaan ini?
Semua orang mengernyitkan dahi. Wei Chen, dari mana pun dilihat, tidak punya kemampuan 1 vs 2 kan? Sebenarnya apa yang ia pikirkan?
Akibatnya, Yingfeng Buzhen terus berguling-guling seperti kecanduan, tak bisa berhenti sampai akhirnya menghilang dari pandangan.
Lu Hanwen juga terkejut karena serangan pedangnya terlalu mudah mengenai, sempat terdiam sejenak sebelum tersadar dan buru-buru mengejar dari belakang.
"Hati-hati!!" teriak Yu Wenzhou ketika melihat Yingfeng Buzhen terus berguling sampai menghilang.
Tapi peringatan itu sudah terlambat sedetik.
Six-pointed Star Prison!
