Suoke Sa'er kena Confusion?
Tak seorang pun menyadari kejadian yang telah terjadi.
Bahkan penonton dengan perspektif penonton pun tak bisa melihat detail jelas saat kamera di-zoom. Meski ritme operasional Wei Chen secara umum diketahui, tak ada yang menyadari tujuan Yingfeng Buzhen bersembunyi selama periode itu adalah untuk memanggil Cermin Iblis.
Cermin Iblis dikendalikan oleh penyihir dan bisa melayang di udara.
Untuk skill serangan tunggal, jika Cermin Iblis menghalangi dengan tepat, selain memantulkan juga melindungi penyihir dari damage. Tapi untuk serangan area seperti Hujan Kekacauan, Cermin Iblis tak bisa melindungi sepenuhnya. Namun tetap memantulkan efek utamanya. Akhirnya, Suoke Sa'er dan Yingfeng Buzhen sama-sama masuk status confusion.
Yu Wenzhou yang teliti ternyata dikelabui Wei Chen lagi. Penonton terkagum-kagum sambil menganalisis nilai taktis keberhasilan ini.
Di bawah Hujan Kekacauan, Yingfeng Buzhen dan Suoke Sa'er sementara tak berdaya.
Tapi bagaimana dengan Liu Yun milik Lu Hanwen?
Dia tidak terpengaruh skill karakter satu tim, sementara perangkap pengikat yang membatasi pergerakannya hanyalah perangkap tingkat rendah Thief. Pasti dia yang pertama terbebas dari crowd control ini.
Lalu, Yingfeng Buzhen yang masih dalam status confusion bukankah akan jadi sasaran empuk? Di situasi seperti ini, pasti Lu Hanwen akan menunda instruksi untuk membantu Huang Shao Tian sementara waktu, dan memanfaatkan kesempatan untuk menghujani Yingfeng Buzhen dengan serangan.
Meski taktik Wei Chen benar-benar mengejutkan, tapi kejutan belum tentu menghasilkan hasil yang sempurna.
"Dia memang tidak punya pilihan lain," desah Li Yibo. "Dia harus mengerahkan seluruh kemampuannya, menggunakan semua trik yang terpikir untuk membelit dua anggota Blue Rain."
Pan Lin terdiam. Siapa tega menganalisis atau memperdebatkan keputusan seorang veteran yang sudah berjuang sekeras ini?
Andai refleksnya lebih cepat, APM-nya lebih tinggi, mungkin ada cara lain yang lebih baik.
Pan Lin dan Li Yibo sama-sama paham poin ini, tapi keduanya sepakat untuk tidak mengungkitnya.
"Andai" semacam itu terlalu kejam, terutama bagi seorang veteran. Ini adalah hal-hal yang pernah dia miliki, perlahan sirna, dan yang paling menyedihkan - takkan pernah kembali.
Luka akibat berlalunya waktu tidak seharusnya dianggap sebagai kekalahan.
Wei Chen telah melakukan yang terbaik dalam batas kemampuannya, mutlak.
Sebagai seorang Warlock yang merupakan kelas spesialisasi Yu Wenzhou sendiri, namun dalam pertandingan justru dua kali menjebak Yu Wenzhou. Hal semacam ini belum pernah dilakukan oleh pemain Warlock mana pun. Sejak debut Yu Wenzhou hingga saat ini, tak pernah ada. Tapi sekarang, veteran tua yang mungkin dianggap sebelah mata ini berhasil melakukannya!
Hanya dengan ini saja, dia sudah layak berdiri di arena ini.
Hanya dengan ini, semua orang seharusnya paham mengapa Xingxin mengirimkannya bertanding.
Smoke Jade cepat menghilang.
Liu Yun yang terkunci oleh perangkap pengikat tak bisa memberikan instruksi akurat dalam status confusion, di sampingnya ada Yingfeng Buzhen dan Suoke Sa'er yang operasional karakternya terlihat seperti main-main. Tiga karakter masih mempertahankan efek skill mereka, bagai pertunjukan panggung.
Tapi pertunjukan ini akhirnya harus berakhir.
Seperti yang diperkirakan, Liu Yun milik Lu Hanwen adalah yang pertama terbebas dari status. Dia segera melakukan dash ke arah Yingfeng Buzhen.
Greatsword Flame Shadow diayunkan, menghujam, meninggalkan jejak membara.
Yingfeng Buzhen masih bergerak tak karuan, dibandingkan Suoke Sa'er yang diam berdiri setelah menyadari status confusion-nya, dia terlihat seperti monyet yang menggelikan.
Tapi, tak ada yang tertawa.
Dalam kondisi seperti ini, apa lagi yang ingin dia lakukan?
Melihat adegan ini, banyak penonton merasa tersedak. Karena mereka tahu, Wei Chen tidak bisa melakukan apa-apa. Yingfeng Buzhen hanya akan dihantam jatuh oleh greatsword Liu Yun, lalu di bawah bantuan Suoke Sa'er Yu Wenzhou di sampingnya. Tanpa dukungan, mungkin dalam gelombang ini, dia akan langsung tersingkir.
Apakah veteran yang baru saja kembali ke arena ini akan mengakhiri penampilan terakhirnya dengan cara seperti ini?
Saat Flame Shadow greatsword Liu Yun menghunjam, banyak yang sudah enggan menyaksikan. Tepat saat itu, sebuah celah tiba-tiba menganga di udara. Dari kekosongan kacau itu, sebuah cakar hitam menyambar cepat, dan berhasil menangkap Liu Yun yang sedang melakukan Mountain Crusher ke udara.
Ini...
Skill Warlock: Cakar Kegelapan!
Semua orang terpaku.
Dalam status confusion, masih bisa menggunakan skill?
Yang pertama tersadar adalah Yu Wenzhou. Sekarang dia mengerti mengapa Yingfeng Buzhen terus bergerak gelisah meski terkena Panah Kekacauan. Wei Chen terus mencoba - mungkin menggunakan operasional tetap untuk bertaruh bisa memicu skill ini.
Cakar Kegelapan...
Yu Wenzhou memikirkan format operasional skill ini. Benar, dalam status confusion, skill ini memiliki probabilitas yang relatif tinggi untuk terpicu.
Tapi "relatif tinggi" itu pun, Yu Wenzhou tidak bisa langsung menghitung persentase pastinya. Yang dia tahu, ini tetap probabilitas yang sangat tipis.
Tapi Wei Chen tidak menyerah. Sejak saat itu, ia terus menabrak, dan setiap kali terkacaukan oleh Confusion, ia mulai dari awal lagi. Berapa kali ia mengulangi proses ini dalam waktu singkat itu, tak ada yang tahu. Yang pasti, ia berhasil. Di momen paling krusial ini, Yingfeng Buzhen mengeluarkan Dark Claw setelah menyelesaikan chanting.
Dark Claw, skill grab paksa. Bahkan skill paksa seperti Mountain Crusher pun tak bisa menyaingi kekuatan setaranya. Liu Yun terseret ke udara oleh cengkeraman gelap ini.
Beberapa penonton live yang menyadari betapa gigihnya Wei Chen memaksakan skill dalam status confusion, sampai-sampai ada yang langsung menitikkan air mata.
Fans Xingxin tahu latar belakang Wei Chen. Tapi jujur saja, tak ada yang merasa si pemalas ini punya aura kapten tim elite. Di mata mereka, ia lebih mirip bos sembarangan dari grup kecil di game online.
Lingkup profesional di masa mudanya memang paling kacau, ditambah ia tak pernah benar-benar meninggalkan game online. Jujur saja, Wei Chen tak punya citra atlet profesional zaman sekarang, apalagi kemegahan klub elite yang terkesan angkuh.
Meski jarang tampil, fans Xingxin sangat menyukai pemain senior ini justru karena kesan down-to-earth-nya. Seperti pemain dungeon yang bubar tim, lalu dengan santai membawa peralatan hasil rampokan ke arena pertandingan profesional untuk cari sensasi.
Semua orang juga berpikir, Xingxin merekrut Wei Chen hanya untuk memiliki senior di tim, agar dia bisa membagikan pengalaman ke para pemain baru. Tak ada yang menyangka dia akan memberikan kontribusi nyata dalam pertandingan sesungguhnya. Beberapa kali muncul, orang-orang menganggap itu hanya fasilitas yang diberikan Xingxin padanya, maju ke arena untuk bermain-main, lalu semua orang tertawa-tawa melihatnya dan menganggapnya biasa saja.
Tapi sekarang, semua orang sudah paham.
Meski Wei Chen sudah tua, meski aura seorang atlet profesional tak terlihat padanya, dia tetap memiliki hati seorang pemain profesional.
Hati yang haus kemenangan, hati seorang juara.
Dengan caranya sendiri, dia menyampaikan hal itu dengan kejam pada setiap orang.
Yu Wenzhou, Lu Hanwen.
Benarkah kalian pikir dua atlet berlevel All-Star bisa dengan mudah menganggapnya remeh?
Tidak sama sekali!
Sampai saat ini, Yingfeng Buzhen memang terlihat dipermalukan, kerugian HP-nya memang lebih banyak. Setiap kali orang mengira dia sudah di ujung tanduk, bahwa semuanya akan berakhir di sini.
Tapi berulang kali, konsekuensi pertarungan berhasil ditahannya, arena pertempuran diperlambatnya.
Si pemalas tua ini, sampai kapan dia akan terus bertahan?
Bahkan para pemain Tim Blue Rain, fans Blue Rain, tak bisa menahan emosi.
Inikah mantan kapten mereka dulu?
Sosok senior yang dalam berbagai rumor disebut sangat licik dan tak tahu batas itu?
Meski sekarang adalah musuh, di hati para pemain dan fans Blue Rain, diam-diam muncul rasa bangga.
Wei Chen sekarang memang mewakili Xingxin, tetapi jejak yang lebih dalam pada dirinya adalah sebagai kapten pertama Blue Rain yang meletakkan pondasi bagi klub tersebut!
Tepuk tangan.
Tepuk tangan memenuhi seluruh arena.
Tepukan itu berasal dari setiap sudut arena, dari relung hati setiap penonton, tepuk tangan yang tulus membara.
Liu Yun terlempar ke samping oleh Dark Claw, Yingfeng Buzhen dan Suoke Sa'er sama-sama terbebas dari status confusion. Wei Chen terus melanjutkan taktik penguluran waktu yang pantang menyerah seperti perjuangan mati-matian.
Situasi memburuk, sangat memburuk.
Yu Wenzhou bukan tipe pemain yang mengandalkan intuisi. Dia sepenuhnya membuat deduksi berdasarkan tindakan dan perilaku lawan.
Wei Chen mati-matian membelit kedua mereka, tetapi jelas arena ini bukan tempat penentuan akhir. Faktor penentu situasi tetap berada di pertempuran 3 vs 3 di sisi lain!
3 vs 3, Blue Rain melancarkan serangan kavaleri yang penuh kepercayaan diri. Keyakinan terbesar mereka berasal dari tidak adanya Healer di pihak Xingxin, sehingga mereka bisa bertarung seagresif mungkin - mengorbankan darah dengan darah untuk menjatuhkan lawan secepatnya. Tapi dia dan Lu Hanwen terus tertahan, keduanya tak bisa bergabung ke pertempuran utama. Akhirnya, serangan ini mungkin akan terlihat kurang efisien.
Di sisi lain, Xingxin memiliki tiga attacker. Dalam hal output, mereka lebih unggul dari Blue Rain. Tiga lawan dua, darah ditukar darah, korban di pihak Blue Rain pasti lebih besar. Meski punya healer cadangan, tapi karena hanya dua damage dealer, daya ledak serangan mereka kurang maksimal. Pertempuran akan berlangsung lebih lama.
Semakin lama berlangsung, semakin banyak darah yang terkuras. Dengan healer cadangan, ini sama saja menukar darah dengan MP, menghabiskan MP healer.
Jika healer Xingxin bergabung dengan lancar, dan kedua tim bertahan dalam perang attrition...
Merugikan, sangat merugikan bagi Blue Rain.
Jika MP healer tidak cukup, perlu menuntaskan pertempuran cepat. Tapi Blue Rain bukan tim yang ahli dalam serangan kilat. Spesialisasi mereka adalah pertahanan balik, menunggu inisiatif lawan. Peran healer sangat vital dalam pertahanan. Tujuan Xingxin sebenarnya adalah menargetkan healer Blue Rain. Menukar darah dengan MP, membuat healer Blue Rain setengah lumpuh, memaksa mereka keluar dari ritme permainan.
Targetkan healer.
Strategi paling umum dalam pertempuran tim besar Glory, dari lingkup profesional hingga arena pemain biasa.
Tidak mengejutkan, tapi selalu efektif.
