Cepat ke Healer!
HP Yingfeng Buzhen milik Wei Chen hampir habis, pandangan penonton di lokasi tertuju pada Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi, berharap dia bisa menyelamatkan HP Yingfeng Buzhen.
Banyak penonton netral yang tersentuh oleh kegigihan Wei Chen yang dipermalukan, yang awalnya tidak memihak kini mulai mengantisipasi kemenangan Xingxin - setidaknya, mereka tidak ingin melihat usaha keras Wei Chen berakhir sia-sia.
Jika Yingfeng Buzhen tumbang sekarang, bukankah strategi persiapan Xingxin selama ini akan sia-sia?
Cepat!
Semua orang memandang penuh harap, termasuk Yu Wenzhou dari Blue Rain.
Ayo cepat!
Dia juga mengantisipasi hal yang sama. Suoke Sa'er tetap ofensif terhadap Yingfeng Buzhen sementara kamera-nya sudah berbalik arah. Liu Yun milik Lu Hanwen mengikuti gerakan kapten, membentuk koordinasi.
Tidak boleh datang!
Pemain level tinggi dengan perspektif penonton telah menyadari situasi ini.
"Ada perangkap!" Li Yibo kini sepenuhnya menyadari.
“Memang tidak mengecewakan Yu Wenzhou, di saat seperti ini masih bisa merencanakan strategi, menggunakan Yingfeng Buzhen sebagai umpan untuk memancing Xiao Shou Bingliang dari Xingxin datang, lalu menjepit healer tim lawan!” teriak Li Yibo.
Siaran langsung cepat beralih ke sudut pandang dari atas. Xiao Shou Bingliang, Suoke Sa'er, Liu Yun, dan Yingfeng Buzhen ditandai dengan sorotan terang, membuat formasi terlihat semakin jelas. Meski terlihat seperti hendak memberikan serangan terakhir ke Yingfeng Buzhen, sudut serangan Suoke Sa'er dan Liu Yun sebenarnya telah mengunci pergerakan Xiao Shou Bingliang. Jika ingin menyembuhkan Yingfeng Buzhen, jalur pergerakannya pasti akan terjebak di antara keduanya.
Menguasai healer lawan, membunuh Yingfeng Buzhen hanyalah masalah hitungan detik. Tapi setelah itu, kehilangan satu anggota dan healer yang tertangkap akan membuat Xingxin terjebak dalam posisi pasif total.
Semua ini akan terjadi dalam sekejap mata. Xingxin harus bertindak cepat untuk menyelamatkan Yingfeng Buzhen milik Wei Chen, bahkan tak boleh terlambat sedetik pun.
Tapi sepersekian detik ini tiba-tiba terasa membeku, seolah waktu tak bergerak sama sekali.
Kelambanan sejenak ini membuat gempuran Blue Rain yang sengaja dikendurkan terlihat sangat mencolok.
Wei Chen sempat terkejut, tapi setelah memperhatikan gerakan Suoke Sa'er dan Liu Yun lebih saksama, ia segera memahami situasi.
"Hehe," ketiknya di channel publik sambil tertawa.
Yu Wenzhou tentu sadar, dalam sepersekian detik itu rencananya sudah gagal. Setidaknya, sang kapten pertama yang licin berpengalaman ini pasti sudah menyadari, dan mungkin sekarang sudah mengeluarkan notifikasi?
Ini siapa yang bisa disalahkan?
Yu Wenzhou melirik ke arah Pastor Xingxin yang tetap diam di sisi lain. Dia tahu ini adalah pemain baru yang tidak memiliki bakat alami seperti beberapa Xingxin lainnya, dan dianggap sebagai kelemahan Xingxin di mata banyak tim.
Tapi Xingxin justru menggunakan kelemahan ini sebagai umpan, merancang banyak taktik pengelabuan. Inilah kemampuan Ye Xiu - kelemahan tim sendiri berubah menjadi kunci untuk menjatuhkan lawan.
Lalu bagaimana dengan situasi saat ini?
Apakah karena reaksi pemain baru ini yang agak lambat, sehingga sama sekali tidak menyadari posisi Yingfeng Buzhen, hingga desain teliti Yu Wenzhou menjadi sia-sia?
Jika benar demikian alasannya, Yu Wenzhou hanya bisa menghela napas atas nasib sial. Seorang dengan reaksi tidak cepat malah membuat strateginya muncul celah, mana ada logikanya?
Menyadari rencana ini tidak bisa dilanjutkan, Yu Wenzhou mengoperasikan Suoke Sa'er meluncurkan serangan. Liu Yun milik Lu Hanwen juga melakukan koordinasi dash maju, pedang menyambar meninggalkan kilau darah terakhir. Yingfeng Buzhen menjadi yang pertama tereliminasi dalam pertandingan tim kali ini. Dalam proses menahan dua anggota Blue Rain, dia benar-benar telah menguras semua kemampuannya, bahkan akhirnya mengorbankan HP karakternya.
Dan sampai detik ini, pihak Xingxin masih sama sekali tidak bereaksi.
"Healer macam apa ini??" Ratusan penonton mulai memukul meja dan mengumpat. Termasuk penonton di lokasi yang sangat kecewa pada An Wenyi. Selama ini mereka telah memaklumi healer pemula ini, mempercayainya seperti anggota Tim Xingxin lainnya. Tapi sekarang, menyaksikan kemalasannya membuat usaha Wei Chen sia-sia, siapa yang bisa menerima?
"Bodoh ya?"
"Minggirlah kau!"
"Penghambat perkembangan!"
An Wenyi jelas belum punya penggemar gila yang mau membelanya mati-matian. Penilaian publik terhadapnya sangat jelas: semua tergantung kinerja di lapangan.
Skill rendah atau kekakuan pemula masih bisa dimaklumi. Yang lebih penting adalah sikap. Sikap pantang menyerah.
Sebenarnya keberhasilan An Wenyi menyelamatkan Yingfeng Buzhen tidak terlalu penting. Yang membuat marah adalah ekspresi bengongnya yang seperti tidak menyadari situasi di sisi ini.
Kau boleh gagal, tapi jangan sama sekali tidak berusaha.
Di mata penonton, An Wenyi adalah sosok yang tidak melakukan apapun. Hujatan bergemuruh di seluruh arena, tapi pertandingan tetap berlanjut.
Suoke Sa'er dan Liu Yun yang telah membunuh Yingfeng Buzhen segera bergerak ke formasi tim besar ini. Kerusakan yang mereka terima tidak signifikan.
Di sisi ini, giliran Xingxin yang sedang unjuk gigi.
Muyu Chengfeng milik Su Mucheng yang berada di posisi tinggi, mengunci Soul Speaker dan menyerang. Zheng Xuan demi melindungi Healer timnya, tentu mulai saling tembak dengan Su Mucheng. Pada jarak ini, Expert Amunisinya Qiang Lin Dan Yu juga bisa mencapai. Sebuah granat ledakan kompresi yang melepaskan daya, langsung menjatuhkan Muyu Chengfeng dari ketinggian. Tapi Su Mucheng cepat menyesuaikan, Muyu Chengfeng terbang dengan meriam dan mendarat, langsung membentuk titik serang baru.
Keunggulan Kandang!
Dalam permainan kucing-tikus dengan Zheng Xuan, Su Mucheng menunjukkan penguasaan area ini secara detail. Berbagai serangan bahkan tak perlu mengubah sudut kamera, langsung menemukan titik serang yang tepat.
Di arena pertandingan, Zheng Xuan baru saja mengalahkan Su Mucheng dalam duel 1vs1. Saat saling tembak dengan Su Mucheng, dia tak kekurangan percaya diri. Tapi ini pertarungan tim, target serangannya adalah Muyu Chengfeng, sementara serangan Su Mucheng mengarah ke Soul Speaker. Pertukaran posisi ini membuat Zheng Xuan kewalahan, terlalu banyak aspek yang harus dipikirkan. Bagi si pemalas yang kurang semangat ini, ini benar-benar siksaan.
Dia gagal mengendalikan Muyu Chengfeng milik Su Mucheng, akhirnya semua kesialan jatuh ke Xu Jingxi.
Soul Speaker berlarian ke segala arah, namun selalu berhasil ditangkap oleh Su Mucheng dengan cepat. Seandainya ini cuma kejar-kejaran biasa mungkin lebih sederhana, Xu Jingxi bisa memancing lawan masuk ke area yang diharapkan Blue Rain untuk konfrontasi. Tapi masalahnya, dia tidak bisa meninggalkan posisi karena masih harus memberikan heal ke tim Blue Rain.
Huang Shaotian dengan akun Troubling Rain-nya sedang dihajar oleh Ye Xiu dan Fang Rui secara bersama-sama. Xu Jingxi harus menghindarkan Soul Speaker dari tembakan meriam Muyu Chengfeng sembari mati-matian mencari cara untuk memberikan heal kepada Troubling Rain.
Jika situasi ini terus berlanjut, ketiga anggota Blue Rain jelas akan kalah. Namun setelah bertahan dengan susah payah, akhirnya datanglah titik balik ketika Yu Wenzhou dan Lu Hanwen bergabung dalam pertempuran. Panah Kutukan yang menyebar menghantam Muyu Chengfeng yang berada di posisi tinggi, sementara pedang besar Flame Shadow membelah formasi musuh dengan garang, berdiri sejajar dengan Ice Rain.
"Akhirnya datang juga!" Huang Shaotian menghela nafas lega. Soul Speaker milik Xu Jingxi sebelumnya dipancing, lalu dipaksa bertahan dari serangan terus-menerus yang menguras MP. Sekarang dengan formasi 5 vs 4, Blue Rain akhirnya bisa melepas tekanan! Kesempatan ini tidak boleh disia-siakan lagi.
"Serang habis-habisan!" Yu Wenzhou memberikan instruksi di channel. Seluruh tim Blue Rain melancarkan serangan besar-besaran.
“Tekanan sebagai fokus utama, hindari pertukaran, tingkatkan konsumsi mereka.” Logika pertempuran secara keseluruhan ini telah dijelaskan dengan jelas oleh Yu Wenzhou. Meskipun mereka memiliki keunggulan jumlah personel, konsumsi yang dilakukan Xingxin terhadap Healer mereka masih bertahan. Saat ini pertempuran mereka harus dilakukan dengan sangat hati-hati, tidak boleh ada kelonggaran sedikit pun. Begitu Healer kehabisan MP terlalu dini, inisiatif dan keunggulan yang telah diraih di lapangan mungkin akan hancur dalam sekejap.
Dalam situasi seperti ini, biasanya tim akan memanfaatkan keunggulan jumlah untuk melakukan serangan kuat tanpa kompromi, berusaha membunuh target selagi orang keenam lawan belum tiba guna memperluas keunggulan. Sebagian besar kemenangan akhir dalam pertandingan tim Glory memang ditentukan pada fase seperti ini.
Namun Blue Rain saat ini tidak bisa melakukan serangan membabi buta. Healer mereka sudah tidak sanggup menanggung konsumsi besar dari strategi agresif seperti itu. Oleh karena itu Yu Wenzhou secara khusus menekankan bahwa serangan kuat mereka saat ini bukanlah upaya mati-matian untuk memburu kill, meski keunggulan jumlah juga tidak boleh ditinggalkan begitu saja. Maka, perlu pengendalian ritme yang baik dengan melancarkan gempuran hati-hati. Membunuh target tetap menjadi tujuan utama, namun tidak dipaksakan eksekusinya.
Tenang.
Tenang dan tetap tenang.
Begitulah karakter Yu Wenzhou. Saat unggul, tertinggal, lancar, atau dalam kesulitan - dia tak pernah kehilangan ketenangan, selalu mencari solusi paling terpercaya. Fondasi inilah yang memungkinkan Huang Shaotian mempertunjukkan oportunisme secara ekstrem.
Tapi kemudian, ketika Tim Blue Rain menyerang, mereka merasakan pantulan yang berbeda.
Serangan kuat!
Ya, mereka sedang melakukan serangan kuat, tapi Xingxin juga melakukan serangan kuat.
Dengan kekurangan satu orang, situasi 4 lawan 5, Xingxin justru bermain dengan gaya ofensif.
Dua tim baru ini, dalam situasi umum pertandingan tim, malah menggunakan pendekatan tidak konvensional.
Tim dengan jumlah anggota lebih justru bermain defensif; sementara yang jumlahnya kurang malah agresif.
Penonton yang paham taktik terpana, tidak mengerti bagaimana pertandingan ini bisa berubah menjadi situasi aneh seperti ini.
Hanya para pemain profesional seperti Wang Jiexi, Xiao Shiqin, Zhang Xinjie dkk yang sedang menonton siaran ini, merasakan pergeseran keseimbangan.
"Yang menguasai pertandingan adalah Xingxin!"
Para top player seperti Wang Jiexi, Xiao Shiqin, Zhang Xinjie... hampir semua memiliki pandangan ini.
Karena situasi terbalik ini disebabkan oleh habisnya MP Healer Blue Rain yang terbebani.
Semua ini adalah hasil rancangan terencana Xingxin.
Situasi saat ini pasti sudah ada dalam skenario mereka.
Yingfeng Buzhen-nya Wei Chen bukan diabaikan, dalam rencana Xingxin memang tidak ada upaya menyelamatkannya.
Sikap Wei Chen yang "tidak peduli cara asal menang" benar-benar termasuk mengorbankan dirinya sendiri dengan dingin.
Duel antara dua kapten Blue Rain generasi berbeda, dua pewaris Suoke Sa'er?
Itu pada akhirnya hanyalah sebuah topik.
Ini adalah pertandingan tim, yang dikejar Wei Chen hanyalah kemenangan tim, tidak lebih dari itu.
