"Hebat!" teriak komentator Pan Lin.
Granat ledakan kompresi jelas merupakan senjata ampuh untuk menghancurkan pengepungan. Tim Blue Rain memprioritaskan penggunaan skill ini untuk merusak formasi. Namun mereka gagal, malah harus menerima granat serupa yang dilempar balik oleh Xingxin.
Qianji San milik Jun Moxiao hanya memiliki satu bentuk dalam kategori senjata jarak jauh. Laser Cannon sudah muncul di babak ini, mustahil ada skill high-level senjata jarak jauh lainnya. Granat ledakan kompresi ini jelas berasal dari hand cannon Tunri milik Muyu Chengfeng yang diberi skill tambahan.
Granat ini berhasil meledak di wilayah Blue Rain. Semua orang sejenak mengira formasi Blue Rain telah hancur, Xingxin akan berhasil menyelamatkan Healer mereka. Tapi Huang Shaotian tiba-tiba menggunakan Xianren Zhilu, memanfaatkan efek blow away untuk mengirimkan Xiao Shou Bingliang keluar secara bersamaan.
Langkah jenius ini membuat pendukung Blue Rain mengalami gejolak emosi besar. Saat mereka sudah mengira akan kalah, satu gerakan Huang Shaotian langsung menarik kembali situasi.
Lu Hanwen berhati-hati, tidak mau menyia-nyiakan momentum yang direbut kembali Huang Shaotian. Liu Yun yang masih terhempas, terus menghujani Xiao Shou Bingliang dengan serangan greatsword Flame Shadow. Di sisi lain, Zheng Xuan dari posisi terhempas juga memuntahkan amunisi ke arah sini - mulai dari Peluru Kekakuan sampai peluru es - tidak mau membiarkan Xiao Shou Bingliang kabur dengan mudah.
Daya granat ledakan kompresi tingkat satu juga terbatas, dibandingkan dengan serangan hujan peluru Zheng Xuan, badai pasir yang terhembus skalanya jauh lebih kecil. Para anggota Blue Rain bersatu padu, berhasil mengendalikan konsekuensi situasi. Liu Yun milik Lu Hanwen menempel mati di Xiao Shou Bingliang, segera setelah Troubling Rain milik Huang Shaotian mendarat, langsung melesat maju kembali.
Di tengah debu kuning yang terhembus skala kecil itu, Huang Shaotian melihat cahaya api yang menyala, berayun-ayun jatuh ke bawah.
"Aduh!"
Huang Shaotian langsung menyadari apa ini.
Peluru Kendali Pengindera Panas!
Skill ini memiliki area damage dan daya yang dahsyat, bagaimanapun juga harus dihalangi.
Tapi, masih sempatkah?
Troubling Rain yang sedang berlari kencang sudah mengayunkan pedangnya, kilatan pedang Slashing Draw membelah dua langit penuh debu kuning. Tapi, tidak cukup!
Hanya selisih sedikit, kilatan pedang akhirnya gagal menyentuh pemantik api sinyal Peluru Kendali Pengindera Panas.
Habislah!
Huang Shaotian sudah putus asa, kali ini dia benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Tepat saat pedangnya mengayun kosong, semburan cahaya hitam tiba-tiba datang, "swis!" suara itu memotong dan melemparkan pemantik api itu.
Skill Pemotongan!
Huang Shaotian girang, memutar kameranya - bukankah itu Suoke Sa'er milik Yu Wenzhou? Di momen kritis ini, memberikan serangan presisi yang menyelamatkan Blue Rain sekali lagi dari tepi jurang.
“Tetap tenang!” Yu Wenzhou mengirim pesan di channel untuk mengingatkan para anggota Blue Rain. Pelantik api yang dihalau dengan Skill Pemotongan akhirnya tidak jatuh di area Tim Blue Rain, namun setelah mendarat, Peluru Kendali Pengindera Panas tetap menyemburkan api ke bawah. Dentuman ledakan dahsyat membuat debu kuning seolah meletus seperti gunung berapi atau air mancur, menggemuruh melayang ke udara lalu jatuh kembali dengan berat. Pemandangan ini membuat beberapa anggota Blue Rain merinding membayangkan seandainya serangan ini mengenai, pasti lebih mengerikan daripada granat ledakan kompresi.
Bang bang bang bang.
Tiba-tiba, di tengah debu kuning yang pekat di udara, terdengar gedebuk berat. Beberapa bayangan hitam jatuh bersama debu kuning, namun arah jatuhnya justru menuju area pengepungan Tim Blue Rain terhadap Xiao Shou Bingliang.
Peluru Duri!
Terbang dengan perlindungan debu kuning, kini telah meledak. Banyak Peluru Ci She Dan berjatuhan dari udara. Jumlah yang begitu banyak membuat Blue Rain tak mungkin menghadapi semuanya, hanya bisa berusaha menghindar sebisa mungkin. Di saat kritis ini, An Wenyi malah menyuruh Xiao Shou Bingliang berjuang menerobos pusat serangan. Si pemalas ini, menyadari dirinya tak mungkin diselamatkan, masih berusaha menyeret anggota Blue Rain ke dalam situasi saling melukai.
“Tapi Tim Blue Rain juga tidak punya solusi. Kalau tidak menempel ketat, tak tahu lawan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur. Untungnya skill Ci She Dan tidak memiliki daya sebesar skill sebelumnya, jadi tidak merusak konsekuensi pertandingan, hanya akan kehilangan beberapa poin HP jika dipaksa dikalahkan.”
“Pada fase akhir saling mengganggu ini, Xingxin benar-benar mendominasi. Keunggulan kandang terwujud secara total di sini. Dengan memanfaatkan medan pasir kuning, skill-skill Xingxin berhasil dilindungi satu per satu. Tim Blue Rain dua kali lolos dari kematian, terpaksa menerima Ci She Dan terakhir dengan pasrah.”
“Gangguan Xingxin belum berakhir. Setelah mengalami hujaman Ci She Dan dan badai pasir, tiba-tiba sebuah Death Door terbuka di udara disertai gemuruh menggelegar.”
“Wajah para anggota Blue Rain pucat pasi.”
“Wei Chen sudah tidak di arena, yang bisa menggunakan skill ini pastilah Jun Moxiao.”
“Death Door tingkat 1 tentu memiliki radius dan serangan yang lebih lemah. Tapi yang paling mengkhawatirkan adalah kemampuannya menginterupsi dan merusak formasi. Banyak pemain Warlock sengaja tidak meningkatkan level skill ini, cukup belajar beberapa tingkat saja.”
“Death Door tingkat 1 memiliki radius interupsi terkecil, tapi Ye Xiu melemparnya tepat di posisi strategis. An Wenyi seolah mendapat sinyal, karakter Xiao Shou Bingliang-nya berlari kencang ke arah sini seperti ingin masuk ke dalam Death Door.”
“Dieliminasi!”
“Xianren Zhilu!”
Huang Shaotian berteriak, dan kali ini, Liu Yun milik Lu Hanwen yang mengeluarkan skill ini. Xiao Shou Bingliang langsung tertiup paksa, beberapa anggota Blue Rain bergegas mengejar, sementara aura hitam dari Death Door di belakang mereka sudah mulai menyusul.
Untungnya cuma tingkat satu!
Setelah akhirnya lolos dari radius Death Door, anggota Blue Rain sama-sama lega. Tapi kemudian, skenario terburuk terjadi: tiga attacker Xingxin sudah menyerbu sekaligus, di belakang mereka tergeletak mayat Soul Speaker - healer Blue Rain yang sudah tersungkur.
Ternyata Xingxin lebih dulu membunuh healer Blue Rain. Sementara Xiao Shou Bingliang masih tersisa 5% HP, serangan berturut-turut Xingxin ini benar-benar mengacaukan ritme serangan Blue Rain.
Tapi dengan 5% HP, satu gelombang serangan terkonsentrasi sudah cukup!
Empat karakter Blue Rain menyambar Xiao Shou Bingliang yang masih terbang tertiup, bersiap menghabisi sekali tebas!
Serangan menghunjam!
Tiba-tiba cahaya suci menyinari tubuh Xiao Shou Bingliang.
Cure Suci, skill heal instan yang Cooldown-nya panjang. Xiao Shou Bingliang sudah pakai tadi, mustahil sudah siap lagi. Jelas ini ulah Jun Moxiao. Qianji San kali ini bahkan dibekali skill heal kuat meski cuma tingkat satu, tetap tak bisa diabaikan.
Doron! Doron! Doron!
sedang melakukan healing, sementara dan langsung menyerang. Artillery God dan Ahli Tenaga Dalam sama-sama memiliki skill map cannon. Serangan area dari map kali ini benar-benar menyeluruh. Yu Wenzhou dan Zheng Xuan masih aman karena mereka kelas jarak jauh yang memang tidak perlu menempel pada Xiao Shou Bingliang. Namun Huang Shaotian dan Lu Hanwen dibuat pusing karena harus terus mengincar Xiao Shou Bingliang sebagai prioritas utama. Su Mucheng dan Fang Rui yang berpengalaman ini sengaja menyerang tepat pada titik lemah itu, memaksa keduanya menerima damage secara paksa.
Meski begitu, HP Xiao Shou Bingliang memang sudah tipis. Healan dari Ye Xiu melalui Jun Moxiao saja tidak cukup menyaingi damage satu tebasan pedang Huang Shaotian dengan akun Troubling Rain-nya. Upaya menarik kembali HP hanya bisa dilakukan dengan memanfaatkan momen emas, sekedar mengulur waktu sebentar. Akhirnya, setelah menerima damage secara paksa selama satu gelombang ini, Xiao Shou Bingliang pun tumbang. Pemain Blue Rain menghela napas lega.
4 vs 3, tanpa healer.
Sepertinya saatnya Blue Rain melakukan melawan balik besar-besaran. Tapi tanpa disadari, bayangan Qiao Yifan melalui akun Yicunhui telah muncul di belakang formasi Blue Rain. Setelah Chanting, Ghost Array teraktifkan. Tanpa jeda atau keraguan, Yicunhui tiba-tiba berubah garang layaknya Slash Ghost, menerobos masuk ke dalam formasi Blue Rain. Ye Xiu, Fang Rui, dan Su Mucheng langsung melancarkan Gempuran.
4 vs 3?
Konsekuensi seperti itu sama sekali tidak terwujud.
“Benar-benar sangat tepat waktu!” Pan Lin memuji dalam siaran langsung.
Li Yibo diam, apakah ketepatan waktu ini hanyalah kebetulan? Li Yibo masih ragu, namun Yu Wenzhou sudah menyangkal bahwa ini adalah kebetulan.
Ini adalah peta pilihan Xingxin. Mereka sangat memahami jarak dari medan perang ke area penggantian pemain. Waktu yang dibutuhkan untuk pertukaran karakter atau pergantian akibat kematian untuk bergabung kembali ke pertempuran telah mereka kalkulasi sepenuhnya.
Ini adalah perbedaan waktu yang sudah dikalkulasi, menargetkan anggota keenam Xingxin yang sudah tiba di lokasi sementara anggota keenam Blue Rain baru saja memulai pergerakan. Meskipun Blue Rain memiliki kelebihan jumlah anggota, namun karakter yang belum sampai membuat keunggulan itu tidak berlaku sementara.
4 vs 4, saat ini situasinya 4 vs 4. Xingxin memiliki pasukan segar yang sangat garang, seolah sama sekali tidak peduli dengan HP karakternya, langsung menerobos formasi lawan dan langsung memutus jalur mundur Blue Rain.
Lalu, serangan dari depan dan belakang!
Ye Xiu, Su Mucheng, Fang Rui – ketiganya juga bertarung mati-matian, sama sekali tidak mengindahkan HP karakter mereka sendiri, mengorbankan darah dengan darah, mengorbankan nyawa dengan nyawa.
Blue Rain tidak ingin menyelesaikan pertarungan dengan cepat seperti ini, namun Xingxin sudah memutus jalur mundur mereka, lalu terus-menerus melakukan serangan terkonsentrasi dan perpindahan target, membuat Blue Rain sama sekali tidak punya ruang gerak – antara ada yang tumbang atau bertarung habis-habisan.
Bertahan?
Tidak bisa bertahan!
Pertahanan tim harus didasarkan pada keberadaan healer. Tanpa itu, ketika satu orang menghadapi serangan terpusat dari empat lawan, menghindar? Parry serangan? Semua itu tidak mungkin sepenuhnya mengatasi. Mengandalkan dukungan dan supporter dari anggota tim lain, seperti situasi saat ini di mana Blue Rain terbelit erat oleh Xingxin.
Namun pertarungan seperti ini belum tentu menguntungkan Xingxin. Pertarungan tim tidak seperti pertandingan individual yang jelas antara serangan dan pertahanan. Empat lawan empat, pola serangan dan bertahan akan terus berubah secara kacau melalui setiap karakter. Saat ini kedua tim hanya terlibat pertempuran massal, tak ada yang bisa kabur dengan mudah. Tapi Xingxin sudah kehabisan tenaga, sementara Blue Rain masih punya orang keenam. Apakah Xingxin yang terlihat unggul ternyata hanya menciptakan situasi seperti ini? Bukankah ini skenario kedua pihak terluka, dan ketika orang keenam Blue Rain datang, mereka tinggal melambaikan tangan untuk menyelesaikan sisa pertarungan?
Tidak, tidak seperti itu.
Di momen terakhir ini, Yu Wenzhou akhirnya sepenuhnya memahami.
Seluruh strategi tim Xingxin dalam pertandingan tim ini didasarkan pada keunggulan dua poin individu yang mereka raih di arena pertandingan!
