Shadow Trap, setelah terpicu, Thief akan langsung muncul di posisi perangkap.
Kegunaan skill ini bisa disimpulkan dalam dua kata: menyergap.
Baik itu merujuk pada serangan jarak dekat tiba-tiba ke lawan, maupun skill yang paling sering dikombinasikan dengan Shadow Trap oleh para Thief: Sneak Attack.
Skill menyergap, jika berhasil mengenai lawan akan menghasilkan damage pembunuhan dua kali lipat, sementara target akan mengalami kekakuan selama tiga detik. Koordinasi dengan Skill Siluman Thief atau perangkap bayangan ini juga memberikan keuntungan yang signifikan.
Tapi bagi Ye Xiu, dia sama sekali tidak perlu menyergap. Yang dia butuhkan hanyalah kesempatan untuk berada dalam jarak tempel.
Apa arti jarak tempel, semua orang sangat paham.
Begitu perangkap bayangan ini muncul, atmosfer riang gembira di kandang Blue Rain langsung terputus. Suasana live seakan ditekan tombol mute, tiba-tiba menjadi terdiam.
Tapi segera, lompatan, keriangan dan tawa datang! Fans Xingxin di tribun barat kini bersemangat!
"Titik balik dewa!!!" mereka berteriak.
Ya, ini benar-benar titik balik dewa.
Tapi bagaimana titik balik dewa ini tercipta, sama sekali tidak ada yang tahu.
Bagaimana cara meletakkan perangkap bayangan? Bagaimana bisa tahu Yu Wenzhou akan menginjaknya tepat di saat ini?
Pan Lin memandang Li Yibo, Li Yibo memandang Pan Lin. Kedua komentator terjebak dalam situasi canggung. Masalah ini mustahil mereka hindari.
Untungnya saat ini serangan Jun Moxiao sangat ganas. Pan Lin pura-pura berkomentar tentang situasi live, sementara Li Yibo buru-buru meninjau rekaman sebelumnya.
Dengan mati-matian mencari, Jun Moxiao akhirnya menemukan perangkap bayangan yang dipasangnya. Tapi masalahnya, meski sudah ditemukan, alasan kenapa perangkap bayangan ini diletakkan di sini tetap tidak bisa dijelaskan Li Yibo.
Li Yibo berkeringat dingin karena panik. Sutradara siaran mengirim pesan bahwa di saluran hotline program, bahkan banyak penonton yang menelepon untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Li Yibo mengadukan protes, "Apa yang terjadi? Aku pun sangat ingin menelepon seseorang untuk bertanya."
Sebelumnya, bahan tertawaan hanya kesalahan deduksi. Tapi setelah melihat kebenaran sejati, Li Yibo selalu bisa merapikan penjelasan. Tapi kali ini, sama sekali tidak bisa memahami situasi. Bagaimana dia menjelaskan? Apa harus bilang ini cuma faktor nasib?
Suoke Sa'er tumbang.
Hasil ini sebenarnya terduga. Dalam pertarungan jarak dekat, kelemahan Yu Wenzhou sangat mencolok. Meski memiliki kesadaran, pengalaman, dan pertimbangan, Ye Xiu juga tidak kalah dalam hal-hal ini. Ditambah lagi Loner Combo yang memiliki ritme super cepat, kelemahan Yu Wenzhou langsung diperbesar. Di segmen terakhir, semua orang bisa melihat kesulitannya. Banyak penggemar fanatik Blue Rain di lokasi yang tidak tega melihatnya. Tapi Ye Xiu sama sekali tidak ceroboh. Loner Combo dari awal sampai akhir justru memiliki ritme yang lebih padat dibanding biasanya.
Pertandingan pertama dimenangkan Xingxin. Tapi ketika hasil nyata diumumkan, emosi penonton cukup stabil. Soalnya saat perangkap bayangan itu meledak, semua sudah melakukan persiapan psikologis. Fans Blue Rain tahu apapun yang terlihat, kapten mereka pasti bertarung sangat susah. Kalau memang bisa dengan mudah meraih separuh nyawa karakter Ye Xiu, buat apa kapten mereka biasanya tidak ikut pertandingan single player?
Tepuk tangan.
"Yu Wenzhou" turun dari arena tetap mendapatkan tepuk tangan. Meski hasil akhirnya kalah, fans Blue Rain sudah sangat puas dengan semua yang berhasil dia lakukan.
"Semangat!" Teriak mereka serempak, berharap pemain Blue Rain tidak ciut hati karena ini.
Pemain Blue Rain memang tak kehilangan semangat. Mereka berdiri menyambut kapten mereka di sepanjang jalan.
"Permainan bagus!" Ucap semua orang.
"Dihabisi satu gelombang serangan masih disebut permainan bagus?" Yu Wenzhou tersenyum pahit.
"Hampir saja kamu yang menghabisi dia dalam satu gelombang," kata Huang Shaotian.
Yu Wenzhou menggelengkan kepala. Situasi sebenarnya, dia lebih paham daripada siapapun.
"Kapan dia memasang perangkap bayangan itu?" Tanya Yu Wenzhou pada Huang Shaotian.
"Saat melepas Goblin untuk mengejarmu," jawab Huang Shaotian.
"Saat itu?" Yu Wenzhou tampak kontemplatif. Hatinya sudah punya gambaran, tapi sekarang bukan saatnya merenung. Pemain kedua Blue Rain yang akan maju sudah berdiri menunggu instruksinya!
"Sayang sekali, aku terlalu cepat terkena perangkapnya. Semangat ya!" Kata Yu Wenzhou pada pemain kedua yang akan maju.
Song Xiao, "Mr. Kunci" yang selalu bersinar di playoff.
Tapi di babak arena sebelumnya dia benar-benar ditekan oleh Ye Xiu. Di pertandingan tim lebih menyebalkan - kondisi penuh semangat, tapi belum sempat menunjukkan performa, semuanya sudah berakhir.
"Saksikan!" Song Xiao mengubah semangatnya, maju ke arena.
Pertandingan arena, map tetap tidak berubah, masih Hutan Berkabut. Di jeda pergantian pemain ini, Pan Lin dan Li Yibo membahas map ini dengan sangat antusias, saling menyahut seolah tak ada habisnya. Sifat cerewet mereka menunjukkan rasa tidak nyaman, karena perangkap bayangan di babak sebelumnya sampai akhir pun tidak bisa mereka jelaskan bagaimana Ye Xiu menentukan posisi itu. Pembahasan map kali ini jelas upaya mengalihkan topik yang canggung!
Tak lama, pertandingan kedua arena dimulai.
Jun Moxiao di babak sebelumnya kehilangan separuh HP akibat serangan beruntun, lalu mendapat tambahan damage saat membunuh Suoke Sa'er, total HP tersisa 39%. Di awal babak ini, Ye Xiu langsung mengaktifkan beberapa skill Healer untuk memulihkan HP Jun Moxiao ke 50%, memicu kritikan penonton live, baru kemudian tenang mengoperasikan Jun Moxiao bergerak.
Mirip babak sebelumnya, Jun Moxiao langsung menuju jalur tengah. Lalu bagaimana dengan Tao Luo Sha Ming yang bergerak lebih dulu? Song Xiao justru memilih manuver lewat jalur timur.
Sampai di tengah map, Ye Xiu menghentikan pergerakan Jun Moxiao. Tapi tak ditemukan jejak lawan di sekitarnya, apakah ini strategi posisi tempur lagi?
Dengan gaya khasnya yang langsung, Ye Xiu tidak menebak-nebak. Langsung bertanya di channel: "Mau menyergap lagi?"
"Ngapain pilih map ini kalau bukan buat nyergap?" balas Song Xiao dengan sikap sok jago. Sebagai pemain kunci bermental baja, kemampuan bertahan Song Xiao terhadap omong kosong sangat luar biasa, tidak menghindar untuk sekadar mengobrol.
“Masuk akal! Aku di 24,58, kau datang menyergap!” Ye Xiu langsung memberi tahu posisinya.
“Tunggu sebentar, sedang menunggang kuda.” Song Xiao menjawab.
“Kiri atau kanan?” Ye Xiu bertanya.
“Kadang kiri kadang kanan.” Song Xiao menjawab.
“Baiklah!” Ye Xiu membalas, lalu di depan mata semua orang, Ye Xiu memerintahkan Jun Moxiao meninggalkan area koordinat 24,58.
Jun Moxiao berjalan lurus menuju titik penyegaran Blue Rain. Setelah menempuh jarak tertentu, Jun Moxiao belok kanan.
Live pertunjukan langsung langsung gempar – belokan ini membuat Jun Moxiao berada di belakang Tao Luo Sha Ming!
“Ini... Ini...” Pan Lin tertegun, ingin bertanya “Bagaimana mungkin?”, namun suspense plot twist yang misterius membuatnya menelan kembali pertanyaannya.
Bagaimana cara mempertimbangkan ini? Li Yibo juga terheran-heran.
Apakah dari dialog obrolan tadi? Li Yibo menganalisis ucapan Ye Xiu, mencari tahu apakah ada unsur percobaan.
“Tebakan.” Di area pemain Blue Rain, Yu Wenzhou memberi kesimpulan sederhana.
“Tebakan?” Rekan setim bertanya bingung.
“Bukan kiri ya kanan, peluang 50-50. Seperti kiper menghadapi tendangan penalti – kena untung, meleset pun tidak ada kerugian. Layak dicoba.” Yu Wenzhou menjelaskan.
“Tapi nasibnya terlalu bagus!” Para pemain Blue Rain menggerutu seolah baru gagal mengeksekusi penalti.
Suara berbicara, Song Xiao sudah sampai di sekitar koordinat itu, tapi dia juga tidak keluar dari kabut yang membuatnya ketahuan. Setelah berhenti, Song Xiao aktif menyapa di channel.
“Aku sudah sampai.” Kata Song Xiao.
“Bohong, aku tidak melihatmu.” Ye Xiu membalas.
“Aku juga tidak melihatmu, tembak beberapa kali biar aku bisa cari.” Kata Song Xiao.
“Tidak bisa, itu khusus level kapten, tidak boleh melanggar aturan.” Ye Xiu berkata.
“Kalau begitu tidak ada solusi, kita bertahan lama-lama saja!” Ujar Song Xiao.
“Tujuan Blue Rain memilih map ini hari ini sepertinya memang sengaja ingin mengulur waktu!” Tiba-tiba Li Yibo berkomentar.
“Map ini... memang tidak bisa tidak bertahan...” Pan Lin menimpali.
“Kalau mau langsung bertarung sebenarnya ada cara, ketemu di tengah map saja. Tapi kedua anggota Blue Rain menggunakan strategi permainan, sengaja memanfaatkan ciri khas map ini untuk memperlambat ritme pertarungan sampai bikin kesal, ini...” Li Yibo merasa telah menangkap sesuatu, sedang mengatur kata-kata saat Pan Lin di sampingnya tiba-tiba berteriak: “Ada!”
Di kamera Ye Xiu, siluet samar akhirnya muncul. Setelah mengitari dari belakang, dia akhirnya menemukan Tao Luo Sha Ming.
Hasilnya Song Xiao seolah-olah mendengar teriakan Pan Lin, siluet datar itu langsung menghilang. Jun Moxiao melakukan dash maju beberapa langkah, tapi kamera tetap tak menemukan jejak. Penonton dengan perspektif penonton mengamati dengan jelas: saat Jun Moxiao muncul diam-diam tadi, sayangnya bukan mengitari dari belakang melainkan dari depan Tao Luo Sha Ming, kedua pihak saling melihat.
Hasilnya Song Xiao sama sekali tidak berniat bertarung, Tao Luo Sha Ming langsung bersembunyi di belakang pohon.
Jun Moxiao menyerbu maju, sementara Tao Luo Sha Ming terus mengitari pohon sambil menjauh.
"Ini..." Pan Lin bingung. Song Xiao juga tidak disergap sejak awal, kedua pihak menemukan lawan secara bersamaan. Kalau Yu Wenzhou langsung kabur setelah ketahuan, semua masih bisa memaklumi. Tapi Song Xiao? Di babak sebelumnya meski ditekan habis-habisan oleh Ye Xiu, tetap tidak separah kelemahan Yu Wenzhou, masih bisa bertarung! Hasilnya malah kabur begitu melihat lawan, apa rencananya? Ingin mencari kesempatan mengontrol lawan sepenuhnya seperti Yu Wenzhou baru bertindak?
Tapi Suoke Sa'er adalah warlock dengan banyak metode crowd control, rencana Yu Wenzhou bisa terbentuk. Ahli Tenaga Dalam milik Song Xiao mungkin sulit menciptakan kesempatan sempurna itu. Jangan-jangan si pemalas ini berniat terus-menerus menyergap dengan kecerdikan?
Baru saja berpikir demikian, Song Xiao ternyata langsung menyuruh Tao Luo Sha Ming menyergap.
Ye Xiu yang berpengalaman, meski tidak melihat Tao Luo Sha Ming saat dash ke sini, namun masih mengingat posisi siluet sebelumnya. Saat memeriksa lokasi tersebut, dia sudah bisa menduga cara Song Xiao bersembunyi. Jun Moxiao langsung berjalan maju untuk mengejar ke arah itu. Tepat saat semua mengira Song Xiao bersiap kabur, tiba-tiba karakter tersebut melakukan gerakan berbalik ajarat dan menyerang.
Heaven Cannon Blast!
Baru saja Ye Xiu mengarahkan Jun Moxiao untuk memutar dari belakang pohon itu dan memperkirakan rute pelarian Song Xiao, Tao Luo Sha Ming langsung meluncurkan Heaven Cannon Blast ke arahnya.
