Suasana live langsung menjadi meriah seketika.
Pertarungan sebelumnya benar-benar mencerminkan ciri khas peta yang dipilih Blue Rain hari ini, selalu diselimuti kabut keraguan. Pertarungan Fang Rui vs Lu Hanwen sebelumnya sebenarnya cukup frontal, tapi pertama, semua orang punya trauma terhadap Fang Rui, selalu khawatir si pemalas ini tiba-tiba kabur. Kedua, gaya frontal Fang Rui tetaplah aliran licik - yang tak hanya melukai karaktermu tapi juga hatimu. Sebagai fans Blue Rain yang mendukung Lu Hanwen, meski akhirnya menang terasa puas, prosesnya sungguh menyebalkan.
Sekarang akhirnya membaik.
Arena pertandingan sampai di titik ini, akhirnya hadir pertarungan yang disukai penonton, penuh keramaian.
Tombak perang, greatsword.
Dua senjata berat terus berbenturan, sungguh memuaskan. Tapi fans Blue Rain tetap tak bisa puas. Karena di sisi mereka, HP Liu Yun milik Lu Hanwen hanya tersisa 23%! Dalam kondisi seperti ini, konfrontasi langsung sebenarnya kurang tepat. Hati fans Blue Rain bingung - ingin menikmati adegan ini, tapi khawatir situasi ini merugikan tim mereka.
23%, datanglah keajaiban!
Semua fans Blue Rain berkeringat dingin, membuktikan mereka tak berani meremehkan Tang Rou sedikitpun.
Sebagai pemain yang reputasinya hancur sejak debut, Liga tetap memberi gelar Pemain Baru Terbaik di bawah tekanan - menunjukkan performanya di pertandingan reguler benar-benar meyakinkan.
Seorang pemain yang bisa meraih gelar Pemain Baru Terbaik, sudah tidak bisa lagi disamakan dengan pemain baru biasa.
23 persen, bisa diterima?
Fans Blue Rain gemetar ketakutan, hampir tak berani memperhatikan HP Liu Yun.
Tapi entah mereka perhatikan atau tidak, pengurangan HP tetap terjadi dalam pertarungan sengit kali ini.
47 detik!
Sejak Liu Yun milik Lu Hanwen dash dari belakang pohon dan meluncurkan serangan dari belakang, seluruh pertempuran hanya berlangsung 47 detik, berakhir dengan tumbangnya Liu Yun.
Lu Hanwen sudah berusaha maksimal.
Dia tentu paham bahwa HP Liu Yun yang terbatas tak boleh dihabiskan untuk bertarung habis-habisan. Dalam pertempuran, dia berusaha menghindari pertukaran agresif dengan Tang Rou, bermain lebih fleksibel.
Tapi tetap saja hanya 47 detik.
HP Liu Yun habis.
Han Yanrou, kehilangan 31% HP.
Jika dilihat dari data statis, Han Yanrou kehilangan 8% HP lebih banyak daripada Liu Yun, seolah Tang Rou kalah dari Lu Hanwen.
Tapi ini tak bisa dinilai hanya dari sudut pandang data. Latar belakang dasar kedua pihak berbeda, sehingga gaya bertarung yang dipilih pun berbeda. Lu Hanwen perlu lebih fleksibel dan fokus bertahan, sementara Tang Rou bisa lebih agresif dan fokus menyerang. Kelebihan baru bisa disebut kelebihan jika dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Lu Hanwen keluar arena.
Dengan 23% HP berhasil mengurangi 31% HP lawan, hasil ini tidak terlalu menggembirakan bagi fans Blue Rain yang punya harapan lebih tinggi.
Tapi hasil ini semua orang tidak bisa menyalahkan apa-apa. Saat Lu Hanwen turun, seluruh arena tetap dihiasi tepuk tangan yang meriah.
Bagaimana dengan Lu Hanwen sendiri? Dia juga merasa sedikit menyesal dengan hasilnya. Namun dalam pertandingan hari ini, semua yang bisa dia tunjukkan dan lakukan sudah diperlihatkan sepenuhnya. Meski menyesal, tidak ada hal yang layak disesali. Yang belum tercapai mungkin karena skill-nya belum cukup!
Harus terus berusaha!
Dengan tekad seperti ini, Lu Hanwen kembali ke Tim Blue Rain. Nama pemain terakhir mereka di arena pertandingan juga muncul di layar besar elektronik. Tidak mengejutkan, jagoan bertahan terakhir Blue Rain adalah algojo utama mereka: Huang Shaotian dengan akun Troubling Rain.
Sorakan penyemangat dari seluruh penonton langsung mencapai puncaknya.
Ini adalah harapan terakhir Blue Rain di arena pertandingan, dan inilah inti bintang andalan mereka yang selalu diandalkan.
Pertandingan sebelumnya...
Fans Blue Rain tidak mau mengingat lagi kejadian di arena pertandingan sebelumnya. Mereka hanya berharap Huang Shaotian bisa mempertahankan garis pertahanan terakhir untuk Blue Rain di momen kritis ini.
Huang Shaotian maju ke kursi pertandingan. Arena langsung sunyi seketika.
Semua mata tertuju pada layar besar yang sedang loading pertandingan, lalu beralih ke proyektor holografik di arena tempat Troubling Rain baru saja disegarkan di titik respawn tim Blue Rain.
Pertandingan dimulai.
"Di mana ketemu." Tang Rou langsung membuka dengan gaya khasnya.
"Tunggu serangan mendadak!" Huang Shaotian membalas cepat, gerakan Troubling Rain juga gesit. Sayap kanan, yang juga merupakan manuver di sisi barat map, pembukaan Huang Shaotian ternyata sama persis dengan pilihan Lu Hanwen.
Tang Rou juga tidak melakukan perubahan, Han Yanrou masih langsung menyerbu jalur tengah.
Kemudian, Han Yanrou tiba lebih dulu.
Bagaimana dengan Troubling Rain?
Bukan hanya arah yang dipilih, bahkan rute manuver, Huang Shaotian seolah menjiplak Lu Hanwen. Hingga akhirnya, Troubling Rain bahkan memilih posisi yang sama persis dengan Liu Yun sebelumnya, berhenti, mulai mengamati Han Yanrou di luar.
"Ini... persiapan untuk memberi contoh pertandingan panduan ke Lu Hanwen?" kata Pan Lin.
"Seharusnya tidak mungkin?" kata Li Yibo. Ini kan playoff, Tim Blue Rain sudah hampir di tepi jurang. Seberapa penting pun melatih, mustahil mengorbankan hasil sepenting ini. Kecuali Huang Shaotian sangat overconfident, merasa mengalahkan Tang Rou itu mudah.
Tapi yang mengenal Huang Shaotian tahu, meski mulutnya berbusa seluas samudera, dalam pertandingan dia tak pernah sembrono. Musuh yang memberi sedikit celah, entah dewa atau pemula, langsung ditusuk mati tanpa ampun.
"Mungkin inilah strategi yang dia anggap paling cocok!" ujar Li Yibo.
Sementara itu di live, penonton ramai berdiskusi. Semua merasa taktik Huang Shaotian pasti bermaksud menyampaikan sesuatu ke Lu Hanwen.
Sementara di pinggir arena, kedua tim Blue Rain dan Xingxin tentu juga sedang mendiskusikan tindakan Huang Shaotian masing-masing.
Namun sebelum sempat berkomentar lebih banyak, Huang Shaotian sudah bergerak.
Troubling Rain dash maju!
Ya, hanya sekadar menyerbu ke depan. Mirip dengan impulsifnya Lu Hanwen, memanfaatkan momen ketika kamera Tang Rou berpindah untuk melakukan serangan dari belakang yang sederhana namun brutal.
Tapi kecepatan Troubling Rain jauh lebih tinggi!
Senjata Perak Ice Rain miliknya adalah Light Blade yang memiliki attack speed lebih cepat dibanding Flame Shadow milik Liu Yun, dengan berat senjata yang lebih ringan. Dua faktor ini menentukan kecepatan gerakan Troubling Rain, dimana pengaruh attack speed lebih dominan sementara berat senjata efeknya lebih halus.
Lalu bagaimana tanggapan Tang Rou?
Dengan pola serangan yang sama, tentu dia merespons dengan cara serupa. Meski terkejut melihat pembukaan serangan Huang Shaotian yang mirip dengan gerakan awal Lu Hanwen di pertandingan sebelumnya, hal ini tidak menghalanginya untuk bereaksi cepat.
Han Yanrou berguling bangkit, sementara tombak perang Fire Dance Flow-nya sudah siap diangkat untuk membalas serangan.
Dorr!
Percikan darah tiba-tiba menyembur. Ice Rain milik Troubling Rain berhasil menusuk Han Yanrou yang sedang bangkit dari gulingan.
Ujung pedang hanya menyentuh sebentar lalu ditarik kembali. Tanpa jeda, tanpa gerakan berlebihan, tanpa membuang operasional sia-sia, serangan kedua sudah meluncur...
Dorr dorr dorr...
Kilatan pedang berhamburan, diikuti suara benturan antara pedang dan tubuh. Dalam proses Han Yanrou berguling bangkit, dia sudah terkena empat tusukan pedang berturut-turut—ada yang menggunakan skill, ada juga serangan biasa sebagai penghubung.
Persiapan serangan balik Tang Rou benar-benar diblokir total, sama sekali tidak sempat melancarkan serangan balik. Baru setelah empat tusukan ini, Tang Rou melihat sedikit celah.
Longya!
Han Yanrou menggetarkan lengannya, tombak perang menyodok keluar.
Tiba-tiba Troubling Rain menggeser posisi tubuh, lalu seberkas cahaya pedang menyambar seperti kilat.
Ichimonji: Pengiris Angin!
Tusukan ini benar-benar menempel pada tombak Han Yanrou yang sedang menusuk. Bahkan dalam desiran angin pedang, semua bisa mendengar gesekan antara Ice Rain dan Fire Dance Flow.
Cahaya darah terbelah dua dalam serangan ini. Ichimonji: Pengiris Angin ini tepat menyambar saat Han Yanrou sedang melakukan Longya, membuat Tang Rou terjebak dalam posisi sulit. Jika melanjutkan tusukan, tidak akan kena; jika menghindar, harus membatalkan serangan terlebih dahulu. Hanya karena satu langkah operasional tambahan ini, dia sama sekali tidak sempat menghindar.
Ichimonji: Pengiris Angin memiliki kekuatan yang mengerikan. Di antara dua belahan cahaya darah, Han Yanrou sudah terlempar terjungkal.
Semua orang terpana mulut menganga.
Pola serangan yang persis sama. Lu Hanwen dan Tang Rou bertarung sengit, sementara Huang Shaotian benar-benar mendominasi Tang Rou secara sepihak.
Apakah Huang Shao Tian sedang memberi demonstrasi pada Lu Hanwen?
Tidak bisa dibedakan lagi!
Ini seperti sedang membuat malu sendiri, tamparan keras kepada Lu Hanwen yang berkata: Lihat, hal yang tidak bisa kau lakukan, berhasil kuselesaikan.
Lalu bagaimana caranya...
"Lebih cepat!" Ini adalah analisis Pan Lin.
"Ini soal kesempatan, kesempatan." Li Yibo justru menekankan poin ini.
"Dalam situasi yang sama, timing Huang Shaotian jauh lebih menyiksa pilihan Tang Rou dibanding Lu Hanwen. Serangan Ichimonji: Pengiris Angin tadi juga. Sebenarnya Huang Shao bisa langsung menggunakan skill ini setelah serangan sebelumnya, tapi itu mungkin memberi ruang menghindar bagi Tang Rou. Jadi dia sengaja membuat celah, membiarkan Tang Rou menyerang, lalu dengan persiapan matang merebut momentum saat lawan mulai attack, membuat Tang Rou terjepit dan berhasil dengan gemilang."
"Ternyata benar-benar berbeda..." Setelah mendengar analisis Li Yibo, Pan Lin tak bisa menyembunyikan kekaguman. Sesama Blade Master, skill Huang Shaotian memang lebih unggul dari Lu Hanwen.
Setelah Ichimonji: Pengiris Angin, gempuran terus berlanjut. Tapi setelah beberapa jurus, intensitasnya tak seganas sebelumnya.
"Pertahanan Tang Rou cukup solid." Ujar Li Yibo.
“Ini kemajuan yang sangat besar!” Pan Lin tertawa. Saat pertandingan reguler, terkait kinerja Tang Rou di aspek pertahanan, mereka berdua pernah menganalisis dan menyebutkan bahwa Tang Rou pasti sangat memegang prinsip "serangan adalah pertahanan terbaik". Prinsip ini tentu ada benarnya, namun sejatinya hanya menjelaskan satu konsep belaka. Kalimat ini sama sekali tidak mengandung makna "pertahanan tidak penting".
Kini, Tang Rou telah memberikan jawaban memuaskan di sisi pertahanan. Dalam situasi Huang Shaotian yang menyergap untuk merebut inisiatif dan terus menekan, dia justru memanfaatkan pertahanan untuk sedikit demi sedikit mengkompresi ruang serangan lawan.
Maka dengan sukarela, Huang Shao segera menjual sebuah celah.
Celah sempurna yang bisa digunakan untuk melawan balik.
