“Ritme permainan Tang Rou kurang baik...” Setelah lama mengamati, Li Yibo akhirnya memberikan analisis.
“Oh?”
“Terlalu terburu-buru, sampai kehilangan kendali.” jelas Li Yibo.
“Ini... sebenarnya tidak terlalu mengejutkan.” kata Pan Lin dengan nada menyesal.
Ritme yang kacau memang sering menjadi masalah yang mereka bahas saat menganalisis permainan Tang Rou.
Pemain baru, terlalu banyak pemain baru, masalah mereka selalu kurang percaya diri, terlalu defensif dan hati-hati di lapangan, sehingga tidak bisa menampilkan kemampuan sepenuhnya.
Tapi Tang Rou? Gadis ini sangat ofensif dan nekat. Takut? Tidak. Kurang percaya diri? Juga tidak. Masalahnya justru bukan karena terlalu defensif, tapi terlalu agresif.
Keagresifan berlebihan justru menciptakan masalah baru - bukannya tidak bisa menampilkan kemampuan maksimal, tapi memaksakan diri mencapai level di luar jangkauan sehingga menimbulkan banyak kesalahan.
“Masalah ini, Tang Rou tidak bisa menyelesaikan dengan baik!” Pan Lin mengungkapkan kekaguman.
“Tidak bisa dikatakan begitu.” Li Yibo berkata, “Sebenarnya dia sudah memperhatikan hal ini, tapi Huang Shaotian diam-diam menjebaknya.”
“Oh?”
“Huang Shao mengontrol ritme pertarungan dengan sempurna. Dia membuat Tang Rou merasa bahwa dengan sedikit usaha ekstra, dia bisa menembus lawan. Tapi ketika dia meningkatkan usahanya, ternyata masih kurang sedikit. Dengan secara bertahap meningkatkan ritme pertempuran seperti ini, akhirnya Huang Shao membawa Tang Rou ke bidang yang tak bisa dia kendalikan.” jelas Li Yibo.
Swish-swish-swish!
Tiga kilatan pedang menyemburkan percikan darah.
Celah!
Di bawah ritme seperti ini, Tang Rou akhirnya menunjukkan kelemahan. Meski memiliki kecepatan tangan luar biasa, kesadaran, ketegasan, dan refleks yang baik, dalam pertarungan berirama tinggi seperti ini, kesadarannya dan keputusan sepersekian detiknya tak bisa menjamin bebas dari kesalahan. Bagaimanapun dia tak memiliki pengalaman bertempur puluhan tahun seperti Ye Xiu dan kawan-kawan. Intuisinya dan pertimbangan bawah sadarnya terkadang bukan pilihan terbaik.
Akhirnya celah itu muncul, dan Huang Shaotian sama sekali tak menyia-nyiakannya. Menyergap celah pertahanan, Night Troubler yang selama ini defensif tiba-tiba melancarkan serangan balik dahsyat.
Percikan darah beterbangan.
Serangan Troubling Rain datang cepat, namun berakhir juga cepat. Ini sepertinya bukan awal sebuah gempuran, hanya memanfaatkan celah untuk memberikan damage tertinggi kepada Han Yanrou dalam sekejap. Gaya bermain Tang Rou sangat keras, dia sudah berjuang mati-matian untuk memulihkan situasi. Namun Huang Shaotian kemudian dengan lihai mundur selangkah, mengembalikan inisiatif pertarungan kepada Tang Rou.
"Ini..." Pan Lin tidak mengerti, "Serangan balik Huang Shao Tian sangat singkat ya! Apakah celah ini tidak cukup untuk membangun set serangan?"
"Bisa, tapi karena lawannya Tang Rou, Huang Shaotian memilih menghindari," jawab Li Yibo.
"Kenapa?"
"Karena Tang Rou adalah pemain dengan gaya bermain ekstrim keras. Jika Huang Shaotian ingin melancarkan serangan penuh, pasti akan terjadi benturan dan pertukaran yang keras. Dalam duel normal, dia tidak takut benturan seperti ini. Tapi setelah Tang Rou, Xingxin masih punya satu pemain lagi. Jadi Huang Shaotian berusaha meminimalkan kerugian dan mempertahankan status untuk menghadapi pemain berikutnya dari Xingxin."
"Oh," Pan Lin paham. Logika ini jelas sangat mudah dipahami. Situasi yang berbeda membuat Huang Shaotian memilih metode penanganan yang berbeda.
“Dia dengan tenang mengontrol ritme, mengamati lawan dengan cermat. Hati-hati menghindar dan menahan serangannya, dan ketika dia sedikit menunjukkan celah, langsung menyerang tanpa ampun, memberikan pukulan berat pada Han Yanrou. Tapi setelah itu sama sekali tidak serakah, segera kembali ke status hati-hati, mengantisipasi datangnya kesempatan berikutnya.”
“Huang Shaotian benar-benar memberikan pelajaran berharga untuk Tang Rou! Kontrol ritme yang dikendalikan sempurna, Huang Shao menunjukkannya dengan sangat baik.” Li Yibo mengungkapkan kekaguman.
“Tapi menurutku… apakah Tang Rou masih terus mempercepat tempo?” Pan Lin bertanya dengan bingung.
Li Yibo segera memperhatikan lebih detail, Gempuran Han Yanrou memang semakin menguat.
“Ini benar-benar… jika sama sekali tidak menyadari masalahnya sendiri, bagaimana mungkin ada pertumbuhan yang lebih besar!” kata Li Yibo dengan suara tegas penuh kekecewaan seperti melihat besi yang tak bisa menjadi baja.
Sungguh keras kepala!
Banyak penonton saat ini juga berpikir demikian.
Gelar Pemain Baru Terbaik tidak membantu meningkatkan simpati pada Tang Rou, malah menambah aggro. Melihatnya mentok di arena adalah hal yang disukai penonton.
Perbedaan mental akan menghasilkan kesan yang berbeda saat melihat kinerja seseorang.
Upaya Tang Rou untuk terus meningkatkan diri tanpa mempedulikan apapun, dari sudut pandang positif, mencerminkan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan seperti menabrak tembok selatan tanpa mundur; namun dari perspektif kritis, ini menjadi kegigihan dan kekerasan kepala yang tak mau mengaku kalah sebelum melihat peti mati.
Matilah!
Banyak orang berharap Tang Rou segera menangis karena kekalahan, segera dipenuhi penyesalan setelah gagal.
Tapi peningkatan terus berlanjut, upaya keras, perjuangan mati-matian. Dengan kemampuan 100%, dia berusaha meraih 110%, 120%, bahkan 130% kekuatan tempur.
Apa yang ingin dicapai gadis ini?
Huang Shaotian agak bingung.
Menurut tingkat kemampuan Tang Rou, Huang Shao tak mengira dia begitu naif. Tak mengira dia tidak tahu batas maksimum dirinya. Tak mengira dia tak menyadari ritme peningkatan ini akan meninggalkan banyak celah dan lubang pertahanan.
Lalu dirinya sendiri?
Bukankah dia oportunist terhebat di Glory? Memangnya apa maksudmu menunjukkan begitu banyak celah di hadapanku?
Meski bingung, Huang Shao tak ragu. Kapanpun menemukan kesempatan yang menurutnya tepat, Troubling Rain langsung bergerak. Tapi untuk menangkap momen itu, dia harus terus meningkatkan ritme agar bisa mengimbangi lawan.
Apakah ini tujuannya?
Ingin membuatku kelelahan seperti ini?
Jika memang begitu niatmu, maka kau benar-benar naif!
EXP saya 100 kali lebih banyak darimu, pertimbangan juga jauh lebih presisi. Dengan kemampuanmu, mustahil menciptakan ritme yang tidak bisa kukendalikan! Sebelum itu terjadi, yang akan meningkat dan runtuh adalah dirimu! Lihat, celah muncul lagi.
Sword Storm!
Skill besar yang menggila itu menyapu pedang, meninggalkan jejak kilatan pedang biru pekat yang rapat menuju Han Yanrou. Tapi di tengah kerapatan biru itu, muncul semburan api merah menyala yang menerobos keluar.
Hundred Dragon Meteor Strike?
Han Yanrou yang terbuka celahnya justru terus menyerang, sudah sepenuhnya meninggalkan pertahanan. Namun Hundred Dragon Meteor Strike ini akhirnya menghadang langsung Sword Storm Troubling Rain. Skill yang seharusnya bisa diserang seperti kipas, kini dipadatkan Tang Rou dalam radius sempit ini, daya rusaknya menjadi lebih terkonsentrasi.
BRAK BRAK BRAK BRAK BRAK...
Cahaya biru dan merah saling bentrok tak terhitung kali, tapi akhirnya saling menembus. Tang Rou tidak mundur, sementara Huang Shao Tian sudah terlambat berhenti. Daripada hanya kena skill lawan, lebih worth it menukar HP lawan.
Dorr dorr dorr...
Suara serangan dari kedua sisi terus bergema. Percikan darah beterbangan, saling menjalin dan bertabrakan, terus mekar di udara.
Dari segi damage akhir yang dihasilkan, Huang Shaotian yang berhasil menangkap celah tetap lebih unggul daripada Tang Rou yang mengabaikan pertahanan. Namun, Huang Shaotian sama sekali tidak merasa senang. Tujuan yang ingin dicapainya adalah meminimalisir kerusakan yang diterima. Pertukaran ini sama sekali tidak ada dalam rencananya.
Gempuran Tang Rou tidak berhenti. Setelah menarik kembali Hundred Dragon Meteor Strike, Fire Dance Flow terus diayunkan untuk menyerang.
Huang Shaotian tetap tenang, tidak menjadi terburu-buru hanya karena pertukaran tak terduga ini.
Masih terus meningkat kecepatannya?
Dengan insting tajamnya, ia merasakan ritme lawan masih terus berubah. Setelah sepenuhnya meninggalkan pertahanan, semua variasi yang sebelumnya disisihkan untuk bertahan kini dialihkan ke serangan.
Celah pun menjadi lebih besar dan lebih banyak, sampai-sampai Huang Shaotian malah ragu dari mana harus menyerang. Di mana-mana terpampang celah yang menggoda jiwanya.
Tapi apa artinya ini?
Untuk menyerang, satu celah saja sudah cukup. Memamerkan beberapa celah sekaligus di depannya, apa bedanya dengan satu celah?
Agresif, benar-benar agresif. Di hadapan Huang Shaotian, Tang Rou sepenuhnya meninggalkan sifat metodis. Menghadapi oportunist terkuat ini, satu celah atau seratus celah sama saja akhirnya. Namun dengan mengabaikan sama sekali keberadaan celah, peningkatan intensitas gempuran Tang Rou benar-benar eksplosif.
Pedang Troubling Rain berhasil mengenai Han Yanrou dengan akurat. Tapi di bawah gempuran yang begitu luar biasa berani ini, dia tetap tidak bisa menghindar dari sedikit damage.
Huang Shaotian masih memegang keunggulan, tapi sekali lagi, ini bertentangan dengan tujuan awalnya bermain.
Tentang kemenangan, Huang Shaotian tak punya keraguan - seorang pemain penuh celah seperti itu mustahil mengalahkannya. Tapi bagaimana mungkin si pemain mati-matian ini akhirnya menang? Berapa harga yang harus dia bayar?
Tertipu!
Huang Shaotian sudah menyadarinya.
Awalnya, dialah yang memancing Tang Rou meningkatkan ritme. Gadis ini sangat kooperatif, membuat Huang Shao bermain dengan nyaman.
Tapi ketika dia merasa ritme sudah cukup, Tang Rou tak berhenti. Dengan langkah lebih besar dan momentum lebih gila, dia terus meningkatkan tempo. Di titik ini, Huang Shao terpaksa mengikuti ritmenya.
Tapi peningkatan sembrono ala mati-matian ini, menurut Huang Shaotian takkan memberinya masalah berarti.
Kemudian dia menemukan: Tang Rou menunjukkan semakin banyak celah, tapi juga mendapat serangan yang semakin ganas. Semua energinya tercurahkan ke dalam ofensif.
Ancaman besar?
Semua orang tertawa. Dengan segudang celah dan lubang, siapa yang akan menganggap serangan semacam ini sebagai ancaman?
Tapi Huang Shaotian di lapangan tahu: dia sedang dalam masalah.
Masalahnya bukan saat ini. Mengalahkan Tang Rou, sama sekali bukan tekanan baginya.
"Masalahnya akan datang kemudian, saat dia menghadapi lawan berikutnya Xingxin."
"Strategi Tang Rou bukan untuk merebut kemenangan bagi dirinya sendiri, tapi untuk mempersiapkan kemenangan bagi pemain berikutnya Xingxin."
"Gempurannya memang tak sebanding damage yang dihasilkan Huang Shaotian melalui celah pertahanannya, namun tetap memaksa Night Rain Sound Troublesome menerima sejumlah kerusakan tanpa bisa mundur."
"Dia memang tidak mengalahkan Huang Shaotian, tapi berhasil membongkar tujuan tersembunyi si Jagoan Blue Rain ini."
"Pada detik terakhir Han Yanrou tumbang, dia menyampaikan pesan kepada semua orang:"
"Aku mungkin kalah, tapi Xingxin tidak akan!"
