Ini...!
Huang Shaotian mengangkat kamera dengan kasar. Di langit, Peluru Kendali Pengindera Panas menembus kabut, sudah hampir menghunjam.
Bagaimana bisa?
Peluru Kendali Pengindera Panas sudah turun, tapi di mana sumber apinya?
Semua orang menyaksikan adegan ini dalam kebisuan.
Di mana sumber api? Dengan perspektif penonton, mereka tentu sangat paham. Sumber api berada di dekat kaki Muyu Chengfeng sebelumnya. Permukaan tanah di hutan memang tidak rata, pemantik api dari belakang Muyu Chengfeng terjatuh ke sebuah lubang kecil. Skill ini bahkan dilepas sebelum Anti-Tank Cannon. Setelah itu Muyu Chengfeng menggunakan recoil Anti-Tank Cannon untuk mundur, pemantik api di lubang itu tak terlihat oleh kamera Huang Shaotian.
Dor!
Awan jamur kecil hasil ledakan bergulung-gulung di antara pepohonan. Dibandingkan dengan asap pekat ini, kabut di hutan terlihat tipis secara mengerikan.
Huang Shaotian sudah mengoperasikan Troubling Rain untuk menghindar begitu mendengar dentuman ledakan. Tapi kecepatan peledak, itu pasti lebih cepat dari peluru. Peluru Kendali Pengindera Panas yang baru disadari di detik-detik terakhir seperti ini, benar-benar sudah di luar kemampuan manusia untuk sepenuhnya menghindar. Troubling Rain hanya sempat mundur selangkah, peluru itu mendarat akurat di lubang kecil tepat di sampingnya. Awan jamur yang bergulung, langsung menerbangkan Troubling Rain ke udara.
6%!
HP Troubling Rain langsung turun 6%.
Damage serangan berat Artillery God memang mengerikan seperti itu. Ini pun karena operasional Huang Shaotian akhirnya berhasil membuat Troubling Rain menghindar dari daya rusak inti ledakan peledak. Kalau sampai peluru itu benar-benar kena, damage-nya pasti lebih mengerikan lagi.
Tapi meski cuma 6%, Huang Shaotian tetap sakit hati. HP Troubling Rain yang awalnya cuma 63%, setelah kena peledak ini langsung jadi 57%.
"Kecerdikan! Kok kamu jadi licik begini!!" Huang Shaotian merintih pilu! Troubling Rain belum lagi mendarat, pesan kecaman untuk Su Mucheng sudah dikirim.
Braak!
Jawaban untuknya justru datang dari suara gedebuk berat di atas.
Peluru Duri!
"Penonton lebih dulu menyadari daripada Huang Shaotian. Muyu Chengfeng mundur dengan backstep menggunakan Anti-Tank Cannon, namun tidak terbang terlalu jauh. Kesempatan untuk menghujamkan Peluru Kendali Pengindera Panas ke target, takkan dilewatkan Su Mucheng."
Sebutir Peluru Duri, dibawah perlindungan asap tebal, melesat ke udara. Hampir tepat di atas kepala Troubling Rain, mengikuti gerak jatuhnya. Tiba-tiba Braak! - meledak di udara, Peluru Duri berhamburan turun, seakan membentuk lingkaran kepung di sekitar Troubling Rain.
"Sudah lama melihatnya!"
Pesan baru muncul. Di udara, Ice Rain bergetar memancarkan cahaya, karakter Troubling Rain tiba-tiba bergerak diagonal.
Sru-sru-sru-sru...
Peluru Duri yang turun dari langit nyaris menyambar Troubling Rain, akhirnya mendarat di belakangnya.
Doron Doron Doron Doron...
Peluru Duri meledak saat mendarat, membentuk latar ledakan yang megah. Dalam sorotan cahaya ledakan yang saling berpadu, Troubling Rain melangkah dengan tenang menuju arah Muyu Chengfeng.
Apakah Huang Shao sengaja memperlambat ritme untuk meningkatkan efek dramatis? Tentu tidak. Setelah menyadari potensi taktik licik Su Mucheng, dia tidak berani terlalu terburu-buru. Dengan memperlambat ritme, dia bisa mengamati situasi dengan lebih jernih.
Kelebihan selalu ada di pihakku! Huang Shaotian yakin betul akan hal ini, matanya tak lepas mengawasi mulut meriam Muyu Chengfeng di ujung sana, lalu melihat secercah cahaya muncul tiba-tiba di dalam laras meriam bagai sinar bintang.
Laser Cannon!
Kecepatan tembakan laser memang tak tertandingi, tapi kali ini Huang Shaotian sudah melihat aktivasi skill lebih dulu. Troubling Rain langsung mulai bergerak tak beraturan, karakternya seolah hiperaktif bergoyang kiri-kanan sambil terus maju.
BIU! Sebuah laser melesat keluar. Su Mucheng juga melakukan predictive attack. Tapi gerakan kiri-kanan Huang Shaotian sama sekali tak terprediksi, tanpa logika. Prediksi Su Mucheng hanyalah taruhan nasib, berharap tebakan arah operasional Huang Shaotian tepat.
Hasilnya mengecewakan, cahaya itu hanya menyentuh sisi tubuhnya, gagal mengenai target secara akurat.
Tujuh langkah!
Dalam sekejap, jarak antara Troubling Rain dan Muyu Chengfeng tinggal tujuh langkah—jarak kritis yang mengharuskan Artillery God mundur.
Doron!
Sebutir peluru meriam meluncur, hanya serangan biasa.
Serangan ini jelas bukan tujuan utama. Su Mucheng menggunakan operasional Terbang Meriam untuk menarik mundur karakternya.
Bisakah bertahan di jarak tujuh langkah?
Banyak penonton mulai cemas. Tiba-tiba peluru itu meledak di udara, sosok Troubling Rain menembus keluar langsung dari cahaya ledakan.
Triple Slash!
Tanpa menghindar, Huang Shaotian malah mengoperasikan Troubling Rain menggunakan Triple Slash langsung. Slash pertama membelah peluru di udara hingga meledak. Meski karakter tak bisa menghindari sedikit damage, Huang Shaotian jelas tak mempedulikannya. Ia perlu menciptakan jarak tempel, perlu membangun gempuran. Momen ketika Su Mucheng memilih mundur teratur, justru menjadi timingnya untuk meluncurkan serangan kavaleri.
Semua kewaspadaan, semua kehati-hatian, pada detik ini ditanggalkan Huang Shaotian. Ia bagai penjudi bermata merah yang nekat mempertaruhkan seluruh hartanya.
Inilah gaya khasnya. Begitu mengidentifikasi kesempatan, tak ada keraguan maupun cadangan. Ia akan mengerahkan seluruh potensi untuk membunuh target.
Diam bukan berarti lemah, bergerak pasti mengguncang!
Kilatan pedang!
Dalam sepersekian detik, Troubling Rain sudah menyelinap di depan Muyu Chengfeng. Serangan maju Troubling Rain bahkan lebih cepat daripada gerakan mundur Muyu Chengfeng dengan Terbang Meriam.
Karena sebenarnya Triple Slash-nya sudah dimulai lebih awal. Dia memperhitungkan momen ini di mana Su Mucheng terpaksa mundur, dan yakin bahwa Su Mucheng pasti akan menggunakan Terbang Meriam untuk mundur. Triple Slash sebenarnya sudah diaktifkan sebelum tembakan meriam itu terdengar, perbedaan yang hampir tak terlihat ini membantu Huang Shaotian merebut setengah langkah inisiatif. Triple Slash melesat ke depan, menembus peluru meriam, langsung menyambar di depan Muyu Chengfeng. Gerakan Terbang Meriam biasanya lebih cepat daripada kecepatan bergerak di darat, tapi memiliki kelemahan: kecepatannya tidak stabil, dari lambat ke cepat lalu melambat lagi. Setengah langkah yang direbut oleh Triple Slash akhirnya berhasil mendekat sebelum kecepatan maksimal Terbang Meriam tercapai, Troubling Rain berhasil melakukan serangan jarak dekat.
Tapi segmen ketiga Triple Slash kebetulan habis tepat di saat itu, sudut terakhir dari kilatan pedang akhirnya gagal mengenai Muyu Chengfeng.
Diperlukan serangan baru!
Itupun serangan tersebut harus sangat cepat, karena saat ini Muyu Chengfeng yang sedang Terbang Meriam akhirnya akan mencapai kecepatan maksimalnya, jarak akan segera terbuka lebar lagi, kesempatan untuk menyerang hanya sesaat ini.
Kesempatan! Sekejap!
Kata kunci seperti ini selalu membuat darah Huang Shaotian mendidih, dia menyukai sensasi ini.
Harus cepat? Mari kita serang cepat.
Liu Xing Shi!
Skill pedang Level 75, teknik tertinggi dan tercepat saat ini untuk Swordsman. Pedang membawa tubuh, tubuh mendorong pedang, kilatan cahaya biru melintas bagai meteor dalam kabut, hilang sekejap mata.
Dorr! Suaranya sangat pelan, seolah sudah tak ada waktu untuk lebih keras.
Percikan darah menyebar di sepanjang jejak cahaya biru, udara seolah terkoyak luka berdarah panjang.
Cepat, akurat!
Muyu Chengfeng terkena, terbawa daya pedang hingga berputar spiral di udara.
Langkah Troubling Rain telah berbalik, Huang Shaotian bersiap melanjutkan gempuran, tapi saat kamera berputar, ia melihat mulut meriam hitam Muyu Chengfeng.
Kesempatan! Sekejap!
Keyword ini kembali muncul, tapi kali ini untuk Su Mucheng. Dalam keadaan mengambang terseret skill Liu Xing Shi, bisakah ia merebut kesempatan menyerang dengan akurat sambil berputar seperti gasing?
Doron! Doron! Doron!
Baru putaran pertama, Su Mucheng sudah melancarkan serangan.
Putaran pertama jelas yang tercepat, momen yang paling tak terduga bagi Huang Shao.
Huang Shaotian melihat mulut meriam menyala, peluru meluncur dari jarak sangat dekat. Serangan Artillery God memiliki daya yang kuat, memaksakan serangan melalui damage Artillery God adalah hal yang sangat sulit - ritme permainan akan ditekan habis-habisan. Dengan HP karakter yang sudah tipis, Huang Shao tak memilih taktik Gas ini.
Menghindar, hanya bisa menghindar.
Huang Shaotian merasa menyesal, namun tetap tenang. Dia berani mengambil risiko, tetapi juga tahu kapan harus menahan diri. Dia hanya mengambil risiko yang perlu diambil, dan saat ini, menurutnya tidak ada keuntungan sama sekali dalam mengambil risiko, jadi dia menahan diri.
Bergerak menyamping!
Huang Shaotian menggerakkan karakter Troubling Rain ke samping, mencoba menghindari serangan, tapi tiba-tiba hatinya berdebar kencang.
Skill yang digunakan Muyu Chengfeng saat ini adalah Anti-Tank Cannon. Dalam situasi seperti ini, memfokuskan skill ke target saja sudah sangat sulit, tapi Su Mucheng bahkan menggunakan Anti-Tank Cannon ini sebagai bagian dari strategi yang matang!
Dengan memanfaatkan putaran cepat dari skill Liu Xing Shi ditambah teknik lempar meriamnya sendiri, tiga peluru Anti-Tank Cannon ini tersusun horizontal - kiri, tengah, kanan - menutup semua sudut penghindaran yang mungkin digunakan Troubling Rain.
Doron!
Troubling Rain tersapu cahaya ledakan. Huang Shaotian hanya berefleks melakukan gerakan menghindar, tak menyangka Su Mucheng bisa memanfaatkan putaran dari skill Liu Xing Shi-nya. Saat dia menyadari sesuatu yang salah, semuanya sudah terlambat.
"Luar biasa!" seru Pan Lin terkagum-kagum.
Li Yibo pun tertegun.
Butuh beberapa saat bagi Li Yibo untuk memahami mekanisme tembakan Anti-Tank Cannon yang akurat ini. Jika sebelumnya Peluru Kendali Pengindera Panas memanfaatkan medan tempur dengan licik, maka serangan kali ini adalah operasional presisi yang memanfaatkan momentum situasi.
Su Mucheng...
Bagaimana sebenarnya menilai pemain ini?
Begitu masuk Liga, dia langsung bergabung dengan tim terkuat liga, berdiri di samping Glory terkuat. Tidak ada yang punya titik awal lebih tinggi darinya.
Tapi setelah itu, tim mereka tak pernah lagi meraih gelar juara liga yang mereka nantikan.
Karena kecantikannya, popularitasnya selalu tinggi; namun karena kecantikannya pula, selalu ada kontroversi di sekitarnya.
Banyak pemain lain mungkin akan terburu-buru membuktikan diri jika dikepung kontroversi seperti ini?
Tapi dia tidak. Dia tetap tenang menjadi figuran di Jia Shi, tak pernah melakukan gerakan mengejutkan di lapangan.
Apakah Su Mucheng bisa diandalkan? Atau tidak?
Saat pertanyaan ini mengemuka, semua selalu kesulitan memberi jawaban jelas.
Bilang tidak bisa diandalkan, kinerjanya di lapangan tak ada cela.
Bilang bisa diandalkan, tetap terasa ada yang kurang darinya.
Semua tindakannya terlihat sesuai rencana. Apa yang sebenarnya dia pikirkan saat bertanding? Tiba-tiba Li Yibo penasaran.
