Demi memastikan serangan mengenai, Muyu Chengfeng telah turun sangat rendah, hingga masuk dalam jarak serang Blade Master. Begitu Po Kong Shi dilancarkan, Kekuatan Setara yang luar biasa langsung mengacaukan posisi Muyu Chengfeng. Skill attack yang sudah terpasang di mulut meriam pun tak sempat ditarik kembali, sebuah peluru meleset terbang.
Huang Shaotian sama sekali tidak goyah. Troubling Rain dengan pedang telah melompat tinggi di udara.
Pedang menyambar langit, Xianren Zhilu.
Dua skill ini digunakan dengan kecepatan luar biasa, sesuatu yang mustahil dilakukan oleh pemain biasa.
Sword Draws Empty Sky berhasil menangkap pergerakan Muyu Chengfeng, menekannya dengan kuat ke tanah.
Saat Xianren Zhilu muncul, posisi Muyu Chengfeng sudah berada di bawah Troubling Rain. Skill dengan efek knockback kuat ini justru membuat Muyu Chengfeng terhempas lebih keras ke tanah.
Dorongan tiba-tiba ini membuat Muyu Chengfeng jatuh lebih cepat. Ritme Ukemi yang sudah dipersiapkan Su Mucheng menjadi kacau. Penyesuaian terburu-buru tak mampu mengimbangi, Muyu Chengfeng langsung menabrak tanah. Bunyi ranting kering di hutan pecah oleh berat armor.
HP kedua karakter langsung tercatat penurunan di saat yang sama.
Troubling Rain terkena Quantum Cannon Level 75, lalu dihajar Doron yang sudah ter-charge. Hanya dua skill, tapi merenggut 11% HP-nya.
Muyu Chengfeng lebih banyak terkena serangan pada tahap ini.
Mulai dari serangan mendadak Huang Shaotian, Tusukan Angin Sakral, Phoenix Descending Slash, hingga Po Kong Shi, Sword Draws Empty Sky, Xianren Zhilu, dan lainnya - semua skill ini memiliki damage yang signifikan. Setiap serangan mengenai dengan sangat solid, menyebabkan HP Muyu Chengfeng turun 18% di fase ini.
Akhirnya.
Troubling Rain tersisa 37% HP, sementara Muyu Chengfeng masih memiliki 71% HP.
Di awal pertandingan, HP kedua karakter adalah 63% vs 100%. Dengan patokan ini, Troubling Rain kehilangan 26% HP sedangkan Muyu Chengfeng kehilangan 29% HP.
Huang Shaotian unggul tipis dengan kelebihan damage 3%.
Tapi ini sama sekali tidak berguna.
Dia sudah tertinggal 37% sejak awal. Selisih 3% ini bahkan tidak mencapai 10% dari total kesenjangan.
Kini dengan HP Troubling Rain yang semakin menipis, situasi semakin buruk bagi Huang Shaotian.
Dia tak boleh lagi menyia-nyiakan kesempatan. Troubling Rain terjun dari udara, kilatan pedang Ice Rain langsung menyapu ke arah Muyu Chengfeng di tanah.
Gagal melakukan Ukemi, Serangan Sapuan ini mustahil dihindari. Dengan posisi membelakangi serangan Troubling Rain, mampukah Su Mucheng menghindari serangan pedang berikutnya setelah ini?
Swish!
Kembali kilatan pedang menyambar, namun yang beterbangan hanyalah ranting kering dan dedaunan. Muyu Chengfeng telah berguling setengah jongkok di samping, mulut meriamnya mengarah dingin ke arah Troubling Rain.
Doron!
Asap mesiu bergulung-gulung.
Mulut meriam hampir menempel di tanah, tembakan jarak dekat seperti ini mustahil dihindari. Tapi Huang Shaotian, mengandalkan kecepatan pedangnya yang lebih cepat daripada tembakan mesiu, meski tak sempat menghindar, tetap berhasil menebaskan pedangnya ke kepala Muyu Chengfeng.
Darah segera mengalir deras. Dari sudut pandang utama Su Mucheng, seluruh dunia terlihat merah. Glory menggunakan berbagai detail realistis seperti ini untuk memberikan sensasi imersif kepada para pemain.
Wajah Muyu Chengfeng telah berlumuran darah, bagaimana dengan Troubling Rain? Tembakan meriam jarak dekat yang sama sekali tak dihindari membuatnya tersapu asap mesiu bergulung dan terlempar jauh.
Namun di tengah proses terlempar itu, Huang Shaotian masih sempat menambah satu tebasan pedang. Kilatan Slashing Draw membelah kepulan asap yang baru saja meledak, saat Su Mucheng melihat kilatan itu, ujung pedang sudah berkilau di depan matanya. Si pemalas Huang Shaotian ini ternyata memanfaatkan asap mesiu untuk menyamarkan aksi serangannya.
“Su Mucheng juga sedang bersiap untuk serangan tambahan, tiba-tiba disambar pedang ini hingga melenceng, skill-nya pun akhirnya tidak digunakan. Setelah langkahnya stabil, asap perang di depannya mulai menghilang, samar-samar terlihat Troubling Rain mendarat sambil berguling, berbelok arah lalu kembali menyerang.
Doron Doron Doron.
Su Mucheng menggunakan skill Anti-Tank Cannon. Sambil membombardir Troubling Rain, dia memerintahkan Muyu Chengfeng untuk mundur teratur.
Di pertandingan ini dia bermain keras, tapi tetap dengan kecerdasan. Bukan sekadar bersikap keras lalu mengabaikan jarak antara kedua belah pihak. Ketika ada kesempatan menyerang untuk ditukar dengan Huang Shaotian, Su Mucheng akan melancarkan serangan meriam dalam pertarungan jarak dekat. Tapi ketika tidak ada kesempatan seperti itu, dia tetap berusaha menjaga jarak sambil mencari momen tepat.
"Kenapa mau kabur lagi?" Huang Shaotian membanjiri chat. Faktanya dia sudah sepenuhnya memahami strategi dan tujuan Su Mucheng. Mundurnya sang artileri membuktikan dia tidak menemukan kesempatan serangan yang ideal, dan momen seperti ini justru menjadi waktu terbaik bagi Huang Shaotian untuk bertindak.
Triple Slash!
Troubling Rain mengaktifkan skill ini untuk berpindah posisi. Tapi tidak mengambil jalur lurus terpendek, melainkan melakukan manuver berbelok. Taktik ini merupakan solusi cerdas untuk menghadapi pergerakan Terbang Meriam. Pertama, karakter yang menggunakan Terbang Meriam bergerak mundur, sehingga mengejar dari depan sama saja memberikan kesempatan serangan mengganggu yang paling ideal. Kedua, pergerakan Terbang Meriam di udara tidak bisa sesantai perubahan arah di darat.
Jadi dalam menghadapi pergerakan Terbang Meriam, manuver memberikan keuntungan di kedua sisi serangan dan pertahanan. Tapi manuver juga punya masalah. Karena jarak tempuh lebih jauh, waktu yang dibutuhkan otomatis lebih banyak. Sedangkan kecepatan gerak Terbang Meriam sangat cepat, manuver bisa benar-benar meleset.
Oleh karena itu, manuver pergerakan tidak selalu disarankan kapan saja. Harus melihat jarak antara karakter kedua belah pihak dan momen emas peluncurannya.
Menangkap momen emas adalah keahlian Huang Shaotian. Manuver pergerakan Triple Slash ini diselesaikan dengan sangat apik. Dari Perspektif penonton, penonton bisa melihat jelas Muyu Chengfeng menyesuaikan mulut meriamnya untuk mengejar pergerakan Troubling Rain, namun tetap tertinggal satu langkah hingga Troubling Rain berhasil mengitari sayapnya.
Upper Slash.
Troubling Rain yang mendekat dari samping melakukan serangan Upper Slash sederhana, namun menghujam tepat di titik lemah lawan yang tak bisa dihindari. Muyu Chengfeng yang sedang Terbang Meriam di udara langsung terpental ke atas akibat serangan ini.
Su Mucheng juga mempercepat operasionalnya, mulut meriam Muyu Chengfeng buru-buru diarahkan ke sini. Status float sebenarnya tidak terlalu ditakuti kelas senjata jarak jauh. Karena recoil dari tembakan mereka bisa membuat karakter bergeser posisi di udara, sehingga bisa mengganggu kontrol lawan atas status float karakter mereka.
Namun sebagai atlet profesional, yang dipikirkan tentu bukan hanya sekadar melepaskan diri dari crowd control. Di setiap momen, mereka akan berusaha mencari kesempatan untuk memberikan damage kepada lawan. Hanya terus menghindar, itu bukan cara menyelesaikan pertandingan.
Saat itu, mulut meriam Muyu Chengfeng berputar, namun dalam sudut kamera Su Mucheng, bayangan Troubling Rain sama sekali tak terlihat.
Mencatat rekor!
Pedang berikutnya mengenai sasaran, sambil memberikan damage serangan, sambil mempertahankan float Muyu Chengfeng. Kamera Su Mucheng dengan cepat memutar semua sudut gerak yang mungkin, namun sama sekali tidak menemukan bayangan Troubling Rain.
Zheying Bu!
Arena langsung mendidih. Zheying Bu bisa dikatakan sebagai teknik paling top di Glory. Hanya ahli dengan EXP dan teknik yang sudah matang yang mungkin menguasainya. Di lingkup profesional, pemain yang bisa mengeksekusi Zheying Bu dengan hebat selalu langka. Teknik ini seolah hanya ada dalam teori.
Saat ini, Huang Shaotian menggunakan teknik Zheying Bu saat melayangkan lawan. Jika performanya tak terbantahkan, kemenangan mungkin sudah ditentukan sejak saat ini.
"Tapi sulit," kata Li Yibo dengan suara berat. "Menggunakan kombo udara untuk membunuh kelas senjata jarak jauh itu sangat sulit, apalagi Artillery God, terlebih lagi top player Artillery God Su Mucheng."
“Mari kita lanjutkan menyaksikan.” Pan Lin saat ini sudah agak tidak fokus memberikan komentar, pertempuran kali ini terlalu seru, kedua belah pihak saling serang, tidak ada yang benar-benar unggul, berbagai operasional dan teknik level tinggi yang spektakuler terus bergema. Sekarang, teknik Zheying Bu akhirnya mendapat kesempatan untuk tampil. Apakah Huang Shaotian bisa menggunakan teknik ini dengan baik terhadap Su Mucheng? Di babak ini, bisakah dia mengejar ketertinggalan yang selama ini dialami Troubling Rain?
Semua orang menatap pedang di tangan Troubling Rain, menyaksikan kilatan-kilatan pedang yang terpancar darinya. Mereka saling menjalin, berkilauan, menjebak Muyu Chengfeng di dalamnya, membuatnya terus berguling-guling.
Tapi Su Mucheng sama sekali tidak bereaksi.
Sebagai kelas senjata jarak jauh, di situasi seperti ini bahkan tembakan biasa ke arah manapun akan menjadi gangguan besar bagi kontrol Zheying Bu lawan, namun Su Mucheng tidak melakukan apapun, Muyu Chengfeng terus diterjang Troubling Rain di udara, sementara dia hanya memutar-mutar kamera.
Sedang mencari kesempatan? Ingin langsung melawan balik?
Saat dikontrol Zheying Bu, prioritas utama adalah kabur dari kontrol, bukan? Masih nekat ingin melawan balik di situasi seperti ini, apakah Su Mucheng terlalu percaya diri?
HP Muyu Chengfeng terus menurun.
1%;
2.3%;
0.9%;
4%...
Satu serangan demi serangan, damage dengan level berbeda-beda. Entah rendah atau tinggi, bahkan serangan yang digunakan untuk menyesuaikan status float Muyu Chengfeng—semua meninggalkan luka di tubuhnya. Damage terus menumpuk, HP Muyu Chengfeng turun drastis dengan kecepatan yang kasat mata.
60%...
50%...
Jarak HP antara kedua karakter perlahan-lahan disamakan.
Masih belum bergerak?
Para pendukung Xingxin sudah tidak bisa diam lagi. Tak ada yang tahu apa yang sebenarnya dipikirkan Su Mucheng.
Huang Shaotian tahu. Tahu betul-betul.
Orang-orang hanya memperhatikan bahwa Muyu Chengfeng belum melepas tembakan. Tapi tak ada yang menyadari, meski belum menembak, mulut meriam hand cannon-nya terus melakukan penyesuaian sudut.
Huang Shao melihat ini dengan jelas. Karena dia harus waspada terhadap tembakan yang bisa membuat pergeseran posisi, maka dengan mengamati arah mulut meriam sejak awal, dia bisa memprediksi arah pergeseran dan melakukan crowd control. Terhadap status float karakter jarak jauh yang dikenal sulit dikendalikan, Huang Shaotian sudah bersiap sejak lama.
Tapi, Muyu Chengfeng tetap belum menembak. Huang Shaotian saat ini—lelah secara fisik dan mental.
"Su Mucheng sudah sepenuhnya mengantisipasi bahwa dia akan bersiap dan mengantisipasi peningkatan pergerakan mulut meriam. Jadi dia hanya terus mengubah-ubah posisi meriam, memaksa Huang Shaotian terus menyesuaikan. Dalam puluhan detik singkat ini, orang biasa takkan sanggup memahami betapa fokusnya Huang Shaotian dalam mengoperasikan karakternya. Teknik Zheying Bu saja sudah sangat rumit dan melelahkan, tapi sekarang Su Mucheng bahkan menggunakan metode tambahan ini untuk membebani Huang Shaotian lebih berat."
"Tidak! Saat Huang Shaotian menyadari sesuatu salah, sudah terlambat. Matanya membelalak melihat dirinya gagal menyesuaikan ritme Muyu Chengfeng. Sang pemburu kesempatan legendaris ini justru mencium aroma bahaya mematikan dalam pertempuran kali ini."
