Blue Rain adalah salah satu dari sedikit tim yang berhasil meraih double kill melawan Xingxin dalam pertandingan tim di musim reguler. Lebih tepatnya, triple kill. Meskipun hasil akhir babak playoff sebelumnya adalah kekalahan Blue Rain, namun di pertandingan tim, mereka masih berhasil mengalahkan Xingxin.
Tiga kemenangan tim melawan Xingxin, secara teori seharusnya sudah cukup memahami tim ini. Tapi sebagai komandan Tim Blue Rain, Yu Wenzhou sama sekali tidak merasakan hal tersebut.
Dua pertemuan di musim reguler, ditambah babak playoff sebelumnya - tiga pertarungan melawan Xingxin semuanya memberikan kesan berbeda.
Ini tidak hanya karena penyesuaian personil dan strategi Xingxin, tetapi dalam tiga pertarungan ini Xingxin semakin jelas menunjukkan pertumbuhan mereka.
Pemain-pemain Xingxin dengan rakus menyerap EXP setelah masuk liga profesional, tumbuh dengan cepat. Tapi tim baru muncul setiap tahun, dan semua tim baru ini menunjukkan kemajuan signifikan setelah masuk ke lingkup profesional yang seperti tungku pembakar kelas tinggi. Namun sekuat Xingxin, hanya ada satu.
Kebanyakan orang memusatkan perhatian pada Ye Xiu, Su Mucheng, dan Fang Rui. Menurutku, Xingxin yang memiliki tiga atlet berlevel All-Star memang berbeda dari tim baru biasa, sehingga bisa menunjukkan kinerja fenomenal seperti ini.
Tapi, apakah semuanya hanya karena itu?
Tiga bintang All-Star Xingxin.
Ye Xiu telah absen dari arena pertandingan profesional selama satu setengah tahun, beralih ke kelas Loner; Su Mucheng absen selama satu tahun; sementara Fang Rui justru melakukan perubahan kelas di puncak karier kelas Thief-nya.
Ketiganya juga memiliki masalah masing-masing, bahkan bisa dikatakan mereka sebenarnya adalah salah satu celah dalam tim Xingxin ini. Keunikan Xingxin sebagai tim baru tidak sepenuhnya berasal dari pengawasan ketiga All-Star ini.
Kemajuan, ini adalah keyword yang dimiliki bersama oleh Xingxin dan tim baru lainnya. Perbedaan terbesar Xingxin adalah mereka mengubah kemajuan tersebut secara total menjadi kekuatan tempur.
Apakah tim akan semakin kuat seiring peningkatan kemampuan para pemainnya?
Logika ini terlihat jelas. Namun faktanya, dalam pertandingan single player, logika ini tak terbantahkan. Tapi di arena pertandingan tim, pernyataan ini perlu dipertanyakan.
Tim membutuhkan koordinasi, chemistry, dan adaptasi antar anggota.
Ketika setiap pemain di tim baru mulai menunjukkan pertumbuhan yang kadang cepat kadang lambat, apakah sistem operasi tim mereka menyesuaikan diri dengan perkembangan ini?
Ini bukan hal sederhana. Perbedaan terbesar Xingxin adalah kemampuan mereka dalam melakukan penyesuaian terus-menerus, mengikuti kemajuan para pemainnya.
Pada akhirnya... tetap karena si pemalas itu, nahkoda Xingxin, Ye Xiu. Dengan presisi ia mengendalikan denyut nadi Xingxin, membuat tim yang baru bertanding setelah terpisah beberapa bulan merasakan lompatan pertumbuhan kekuatan tempur mereka. Pertumbuhan luar biasa tim baru ini sepenuhnya dicerna dan dimanfaatkannya.
Lalu bagaimana saat bertanding di arena?
Potongan-potongan pertandingan Xingxin sebelumnya berkelebat dalam pikiran Yu Wenzhou.
Xingxin yang belum matang, Xingxin yang penuh celah. Tapi berapa banyak tim yang berhasil menaklukkan Xingxin saat menyerang celah-celah itu secara membabi buta?
Memang Xingxin memiliki ketidakmatangan dan banyak kekurangan. Tapi Xingxin sendiri lebih memahami hal ini daripada lawan, dan terhadap kekurangan tersebut mereka telah menyiapkan penanganan khusus.
Semua ini tetap berakar dari Ye Xiu...
Bayangan Ye Xiu dan Jun Moxiao semakin jelas dalam pikiran Yu Wenzhou, namun yang tercover kini bukan hanya Baozi dan Baozi Invasion, melainkan seluruh Xingxin!
Tanpa menumbangkan si pemalas ini, mustahil mengalahkan Xingxin sepenuhnya!
Semua terobosan dan celah yang terlihat bisa berbalik 180 derajat karena keberadaannya.
Untuk mengalahkan Xingxin, Yu Wenzhou menyadari solusinya sederhana namun tak sederhana.
Kalahkan Ye Xiu.
Ya! Begitulah adanya.
Dengan menjatuhkan Ye Xiu, Xingxin akan tumbang.
Target ini murni seperti omongan kosong. Karena struktur kalimat ini bisa diterapkan ke tim mana pun.
Kalahkan Wang Jiexi, maka Micro Grass akan tumbang.
Kalahkan Zhou Zekai, maka Lun Hui akan runtuh.
Kalahkan Han Wenqing, maka Dominant Hero akan hancur.
Setiap tim memiliki core player. Mengalahkan core player memang meningkatkan probabilitas kemenangan. Tapi alasan mereka menjadi core player justru karena merekalah yang paling sulit ditaklukkan dalam tim.
Untuk mengalahkan mereka, perlu pengorbanan luar biasa.
Seperti pertandingan Xingxin vs Micro Grass - fokus serang Wang Jiexi dengan strategi 2 lawan 1, akhirnya berhasil mengalahkan Micro Grass.
Pertandingan itu spektakuler, tapi Yu Wenzhou meragukan keandalan strategi ini. Kekalahan Micro Grass lebih disebabkan oleh hancurnya keyakinan anggota lain saat Wang Jiexi tumbang, bukan semata karena kekalahan core player.
Inilah akar kekalahan Micro Grass. Jika anggota lain tidak goyah, menukar 1 core player dengan 2 lawan untuk keunggulan jumlah, banyak tim yang tidak akan menganggap ini kerugian.
Xingxin menyerang Wang Jiexi bukan untuk kemenangan taktis, tapi kemenangan psikologis. Makanya mereka nekat seperti ini.
Ini dimungkinkan karena masalah internal Micro Grass sendiri.
Jika strategi 2 lawan 1 digunakan ke Lun Hui (Zhou Zekai) atau Dominant Hero (Han Wenqing), hasilnya mungkin berbeda.
Lalu sekarang, apakah strategi ini bisa digunakan melawan Xingxin dan Ye Xiu?
Di channel Tim Blue Rain, tiba-tiba muncul instruksi dari kapten: Serangan kuat, Ye Xiu.
Bisa!
Ini adalah kesimpulan akhir Yu Wenzhou setelah berpikir matang.
Wang Jiexi bagi Micro Grass lebih merupakan pilar spiritual, sedangkan Ye Xiu bagi Xingxin adalah pilar taktis.
Dalam kilas balik fragmen-fragmen yang berkelebat di pikiran. Ye Xiu sangat mirip batu bata, selalu ditempatkan di mana saja yang dibutuhkan.
Tanpa dukungannya, tim besar Xingxin mungkin tidak akan bisa bersatu. Di arena ini, karakter seperti Baozi Invasion yang bagai bom waktu akan kehilangan ahli peledaknya.
Kalahkan Ye Xiu! Maka struktur taktis Xingxin akan hancur total. Kehilangan pengaruhnya dalam tim, Xingxin akan menunjukkan lebih banyak celah, dan saat itu mungkin tak ada lagi yang bisa memberi mereka patch sempurna.
Yu Wenzhou mengeluarkan instruksi, Tim Blue Rain segera menjalankan.
Troubling Rain dan Liu Yun, dua pedang tajam dengan kecepatan ekstrim dan lambat, tiba-tiba meninggalkan Baozi Invasion, bersama-sama mengarah ke Jun Moxiao.
"Aku pergi!" Baozi langsung memprovokasi, "Nggak bisa ngalahin aku aja, mau ngalahin bos kami?"
Ucapan Baozi ini hanya karena dia masih hidup. Sejujurnya, serangan kuat Tim Blue Rain belakangan ini sudah membuatnya sangat terjepit.
"Karakter kecil minggir!" Huang Shaotian membalas tanpa ampun, Light Blade Ice Rain sudah menyelinap ke punggung Jun Moxiao.
Swoosh swoosh, bayangan Jun Moxiao berkelebat seperti hantu dua kali, tiba-tiba sudah berpindah ke samping Troubling Rain.
Ice Rain menusuk kosong, Troubling Rain buru-buru memutar tubuh, sementara Liu Yun yang pedangnya lebih lambat justru tepat mengisi serangan, terus menusuk ke arah Jun Moxiao.
Jun Moxiao kembali bergerak, mantra Suoke Sa'er dan peluru dari Hujan Peluru Bercahaya bersama-sama menutup jalur mundurnya.
Jun Moxiao yang tak bisa kabur, seketika berubah menjadi afterimage.
Jutsu Bunshin!
Jun Moxiao meninggalkan klon palsu, tubuh aslinya menghilang. Serangan keras pertama Blue Rain akhirnya meleset.
Tapi seluruh tim cepat mengubah arah serangan, terus menggempur. Formasi Xingxin yang sebelumnya tercerai-berai masih belum terbentuk.
Yu Wenzhou tetap cermat memantau seluruh arena. Saat fokus serangan dialihkan ke Ye Xiu/Jun Moxiao, penyesuaian apa yang akan Xingxin lakukan? Yu Wenzhou tidak berani lengah sedikitpun, apalagi menyerang Ye Xiu yang mudah menjerumuskan lawan ke lubang. Situasi harus dipahami sepenuhnya.
Satu per satu karakter Xingxin masuk dalam kamera Yu Wenzhou.
Kurang satu!
Yu Wenzhou tiba-tiba menyadari.
"Fang Rui mana?" tanya Yu Wenzhou di channel.
"Pergi flanking dari belakang," jawab Zheng Xuan.
Yu Wenzhou lega, meski luput satu karakter, masih ada rekan setim yang mengcover.
Fang Rui mengitari dari belakang, tentu ingin memanfaatkan kekuatan angin. Angin kencang tidak berpengaruh pada mantra Warlock atau skill sihir biasa. Tapi untuk sihir api dan energi pikiran Ahli Tenaga Dalam, angin justru bisa memperkuat serangan.
Setelah tahu tujuan lawan, tentu bisa menyiapkan counter. Tapi Blue Rain tetap tenang - jika pertahanan dini terlihat, Fang Rui akan membatalkan rencananya. Lebih baik pasang perangkap balik: biarkan dia mengitari, baru saat menyerang dia akan gagal menemukan target.
Blue Rain masih mempertahankan formasi pengejar ke Jun Moxiao, meski prosesnya sangat menyebalkan.
Pergerakan Jun Moxiao terlalu cepat, sekarang dia seperti menarik kereta api musuh. Dari kejauhan, Muyu Chengfeng milik Su Mucheng memandikan mereka dengan hujan peluru.
Tapi Yu Wenzhou sudah mengantisipasi ini. Skill Suoke Sa'er berfungsi sebagai pengarah, di bawah komandonya Blue Rain mengejar dengan ritme terkontrol. Troubling Rain dan Liu Yun sebagai Duo Blade Master tidak bergerak sejajar - Troubling Rain di depan, Liu Yun menjaga jarak. Karakter Zheng Xuan dan Yu Wenzhou tetap di area angin sambil bergerak sejajar, dengan Healer mengikuti ritme tim.
Jun Moxiao belum tertangkap, tapi tanpa disadari taktik flanking Fang Rui sudah kacau. Pengejaran Blue Rain terhadap Jun Moxiao mengubah formasi mereka secara drastis - posisi belakang tidak lagi menjadi belakang. Saat Hai Wu Liang milik Fang Rui masuk area angin dan berhadapan dengan mereka, formasi kedua tim menjadi sejajar. Angin yang awalnya menjadi faktor kini jadi angin samping, tidak ada pihak yang dapat keuntungan.
Fang Rui mengoperasikan Hai Wu Liang melakukan pergerakan, tetap berusaha menarik sudut untuk memanfaatkan tenaga angin, agar putaran larinya tidak sia-sia.
Di luar area angin, beberapa anggota Xingxin sedang memberikan bantuan sekuat mungkin kepada Ye Xiu.
Hampir sama.
Yu Wenzhou dengan tenang mengamati semua ini.
Di channel Blue Rain, muncul lagi serangkaian kata: 1, Ye Xiu, berganti ke Baozi.
Gempuran kembali berubah.
Baozi, target serangan Blue Rain tetap Baozi. Tapi di samping Jun Moxiao milik Ye Xiu, ada yang sengaja dibiarkan tetap tinggal.
Troubling Rain, Huang Shaotian.
Makna angka 1 adalah BOX-1. Tim Blue Rain menugaskan Huang Shaotian untuk menjalankan BOX-1, menunda gerakan Ye Xiu.
Karena Ye Xiu adalah poros strategi Xingxin, maka taktik BOX-1 tentu menjadi metode paling cocok. Tapi Ye Xiu terlalu licik, jika dieksekusi langsung, mungkin tak ada yang bisa langsung membatasinya. Maka Blue Rain melakukan serangan kuat dulu, memanfaatkan keunggulan jumlah untuk penekanan, membiarkan Fang Rui, bahkan menggunakan strategi mengalihkan perhatian musuh agar sisi Xingxin menjadi sedikit lemah. Saat momen matang, Huang Shaotian menunda Ye Xiu sementara yang lain menyerang balik Baozi.
Kali ini, jika Ye Xiu ingin menyelesaikan masalah, tak akan semudah itu.
