Melihat kalimat Yu Wenzhou di channel itu, stadion Xiaochuan bergemuruh oleh tepuk tangan gemuruh.
Serangan Pedang Siluman Tanpa Wujud garang dari Huang Shaotian ini berhasil di-counter lawan, tak hanya pemain di lapangan, bahkan penonton di pinggir arena pun merasa cemas melihatnya.
Tapi sekarang, satu kalimat dari Kapten mereka tiba-tiba membuat semua orang merasa tenang.
Benar!
Ini hanyalah menghindari satu serangan. Sehebat apapun teknik yang digunakan, hasil akhirnya tetap sama - ini hanya sebuah penghindaran biasa.
Seperti gol dalam sepakbola, meski ada tendangan epik yang sulit ditiru, bagi pertandingan yang sedang berlangsung, bagaimanapun indahnya, tetap hanya bernilai satu poin.
Jangan terlalu dipikirkan, semangat lagi!
Bahkan penonton Blue Rain di luar lapangan memahami makna ucapan Kapten mereka.
Hujan Kekacauan berjatuhan, bahkan Ye Xiu pun tak bisa melanjutkan serangan saat terkacaukan, terpaksa kabur dari radius skill itu.
"Maaf," kata Su Mucheng di channel Xingxin.
Tak ada pemain yang menempel di sekitar Suoke Sa'er, padahal dialah satu-satunya yang bisa mengganggu lawan dengan serangan. Kegagalannya memperhatikan pelepasan Hujan Kekacauan ini merupakan kesalahan taktis.
"Jangan dipikirkan," balas Ye Xiu.
Dia sama sekali tidak bermaksud menyalahkan siapa pun. Artillery God memiliki jangkauan terjauh, dalam pertempuran seringkali memiliki kemampuan untuk menyerang setiap lawan, tapi apakah karena itu setiap serangan karakter lawan harus diinterupsi oleh Artillery God? Tentu ini tidak mungkin.
Bahkan target penting seperti Warlock yang perlu diinterupsi, dalam pertempuran massal seperti ini, mantra mereka pun tidak mungkin terinterupsi setiap kali.
“Serahkan dia padaku!” Fang Rui berteriak di channel.
Tim Blue Rain menghindari medan pertempuran yang dikuasai Fang Rui, saat ini sudah mundur dari area angin kencang dan menjauh sejauh mungkin. Meski Fang Rui sangat enggan, namun saat ini Hai Wu Liang yang masih berada di area angin sudah tidak mungkin melakukan apa-apa lagi. Maka dia mengoperasikan Hai Wu Liang memanfaatkan tenaga angin, melesat cepat seperti meteor menuju Suoke Sa'er.
“Hah, kok lo nggak lanjut ngejat?” Tiba-tiba di channel publik muncul kalimat dari Baozi.
Apa?
Pemain Blue Rain tertegun, ini kode rahasia apa?
Hasilnya Fang Rui segera membalas: "Gua mau mukul lo!"
Aduh!
Semua orang panik, jadi kritikan Baozi ini tidak membedakan kawan dan lawan ya? Bahkan orang dalam juga bisa kena Provokasi?
Hasilnya dua pemain Xingxin saling hujat di channel, tapi aksi karakter di lapangan justru menunjukkan chemistry. Baozi Invasion yang sedang bertarung dengan Liu Yun (karakter Lu Hanwen) tiba-tiba berbalik arah hendak pergi. Lu Hanwen tentu tak mudah melepasnya, namun tak disangka Jun Moxiao yang muncul dari balik Hujan Kekacauan seolah kebetulan lewat, mengayunkan Qianji San dengan gedebuk berat, langsung memparry serangan Liu Yun ini.
Block!
Jun Moxiao menggunakan Skill Block Blade Master. Senjata Perak Flame Shadow milik Liu Yun memiliki berat ekstrim dengan daya yang dahsyat. Setelah menahan serangan, Jun Moxiao menarik diri dengan gesit untuk menetralisir momentum, malah nyaris menabrak Baozi Invasion yang sedang berlari menjauh.
"Ini kekeliruan prosedur level atas!" teriak Pan Lin saat dua karakter bertabrakan.
Karakter satu tim seharusnya eksempt dari serangan sesama, tapi tabrakan Jun Moxiao kali ini adalah efek knockback dari serangan Liu Yun yang harus dihitung sebagai damage. Kalau ini manuver displacement lawan yang cerdik masih bisa dimaklumi, tapi ini kan Ye Xiu sengaja operasikan Jun Moxiao untuk memberi perlindungan ke Baozi Invasion. Hasilnya malah kena double kill dari sebilah pedang Liu Yun, benar-benar memalukan.
"Tunggu dulu!" tiba-tiba Li Yibo berseru lagi.
"Baozi Invasion" yang tertabrak, langkahnya sempoyongan, namun tiba-tiba mendapat percepatan saat menyerbu maju. Dia dan "Hai Wu Liang"-nya Fang Rui berusaha mengapit "Suoke Sa'er"-nya Yu Wenzhou, namun karena niatnya terlalu jelas, Blue Rain sudah siaga. Yu Wenzhou memperhatikan pergerakan kedua karakter sambil mengatur posisi, sementara di sisi lain "Hujan Peluru Bercahaya"-nya Zheng Xuan mulai menembak untuk mengintervensi Baozi Invasion.
Zheng Xuan memilih mengintervensi Baozi Invasion karena melihat "Hai Wu Liang" masih berada di area angin yang mempengaruhi serangannya. Perhitungan awalnya sangat matang, bahkan sudah memperhitungkan koordinasi serangan dari "Liu Yun"-nya Lu Hanwen yang sedang mengejar. Namun semua hancur karena lewatnya "Jun Moxiao"-nya Ye Xiu.
Akselerasi mendadak pada Baozi Invasion membuatnya lolos dari hujaman peluru "Hujan Peluru Bercahaya". Yu Wenzhou yang sedang mengoperasikan pergerakan Suoke Sa'er jelas terkejut dengan perubahan tak terduga ini.
"Wajahku datang!" teriak Baozi sebelum mengeluarkan jurus. Baozi Invasion menghadang di depan Suoke Sa'er, melemparkan "Sand Toss".
Yu Wenzhou paling takut dengan serangan dadakan seperti ini.
Kesadaran, refleks, dan pertimbangannya bisa merespons, tapi di detik terakhir saat harus mengkonversi kesadaran itu menjadi operasional, ritmenya selalu terlambat.
Keadaan canggung ini sudah biasa bagi Yu Wenzhou. Dengan tenang dia langsung mulai merencanakan langkah setelah terkena serangan.
Tapi kali ini...
Sebuah perisai cahaya keemasan tiba-tiba menyelimuti Suoke Sa'er. Lemparan pasir dari Baozi Invasion yang menghantam perisai ini langsung terserap tanpa meninggalkan luka atau efek kehilangan penglihatan pada Suoke Sa'er.
Holy Shield!
Skill Guardian.
Situasi yang tidak bisa dihadapi Yu Wenzhou telah dipahami rekan setimnya. Xu Jingxi tak ragu menggunakan Soul Language untuk mengaktifkan Holy Shield melindungi Suoke Sa'er.
Berbeda dengan energi pelindung Qi Gong yang statis, Holy Shield merupakan skill pertahanan yang bergerak mengikuti pergerakan karakter.
Operasional Yu Wenzhou yang sedang melakukan taktik menghindar "selanjutnya" justru semakin lancar berkat perlindungan Holy Shield ini.
Yu Wenzhou juga tidak memperlakukan sembarangan karena hal ini. Sebenarnya efek Holy Shield setara dengan memberikan karakter HP tambahan, tidak bisa sepenuhnya menghalangi skill lawan. Contohnya skill grab Yudo, tetap akan menarik karakter beserta perisai cahaya suci untuk dijatuhkan, tidak menjadi tidak bisa di-grab hanya karena ada lapisan perisai cahaya emas ini.
Jadi Suoke Sa'er tetap harus menghindar. Yu Wenzhou tidak boleh membiarkan karakternya terkena crowd control lawan.
Tentang arah mana yang dituju, Yu Wenzhou sudah memiliki perhitungan matang. Dalam pertempuran tentu tidak ada safe zone yang bisa diandalkan. Yang dia tuju adalah arah yang memudahkan pemain Blue Rain memberikan bantuan. Mengenai kemungkinan intercept dari Baozi, juga sudah dia kalkulasi dengan cepat.
Di sisi!
Yu Wenzhou memilih arah yang tidak nyaman bagi Baozi namun paling mudah dikoordinasikan untuk tim Blue Rain. Namun, sudut pandang Baozi bahkan tidak menyentuh area ini – karakter ini malah langsung dash turun lurus.
Ini mau ngapain lagi?
Yu Wenzhou tak memahami maksud Baozi, namun tetap waspada terhadap eksentrisitasnya. Meski bingung, dia memilih menjauh. Suoke Sa'er menghindar ke samping, tapi ternyata Baozi Invasion sama sekali tidak menyerangnya – malah melewatinya begitu saja.
Yu Wenzhou tiba-tiba tersadar. Suoke Sa'er berbalik cepat, kamera menyapu ke belakang – dan benar saja...
Baozi Invasion dash lurus. Di sisi lain, Hai Wu Liang Fang Rui juga melakukan penyesuaian posisi. Target serangan dua orang ini sebenarnya bukan Suoke Sa'er, melainkan Soul Speaker – Healer Blue Rain!
Penonton dengan Perspektif penonton saja baru tersadar sekarang, reaksinya bahkan lebih lambat dari Yu Wenzhou. Teriakan keheranan baru pecah saat ini.
Otak Li Yibo sudah benar-benar overheat.
Mantan atlet profesional dengan ribuan jam pertempuran; kemudian menjadi komentator profesional yang telah menyaksikan ribuan pertandingan.
Tapi dalam ingatan Li Yibo, tak pernah ada pertandingan dengan perubahan ritme secepat ini. Berapa lama pertandingan ini berjalan? Baru beberapa menit? Tapi sensasi permainan yang terlempar-lihat seperti roller coaster begitu intens.
Dalam setiap pertandingan, baik tim tuan rumah maupun tamu, pasti memiliki strategi besar yang menjadi arah utama. Tapi bagaimana dengan pertandingan ini? Hingga saat ini Li Yibo belum melihat tujuan dominan dari kedua tim.
Pertandingan ini terasa seperti dua musuh yang tidak pernah melakukan persiapan sebelumnya, bertemu secara kebetulan di luar Domain of Gods, lalu langsung bertarung habis-habisan. Semua respons muncul dari adaptasi spontan. Semua logika strategi tercipta langsung di lapangan.
Sebenarnya apa yang terjadi?
Li Yibo benar-benar bingung, sama sekali bingung. Dalam pertandingan ini, channel yang ramai dengan obrolan tidak serius mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi sekarang terlihat jelas: Apakah kedua tim punya persiapan taktik sebelum pertandingan? Metode apa yang mereka siapkan untuk memenangkan pertandingan ini?
Terutama Tim Blue Rain – ini kan kandang kalian, peta pilihan kalian. Apakah kalian sama sekali tidak memikirkan cara memanfaatkannya sebelum pertandingan?
"Tempo serangan dan pertahanan yang begitu cepat, sampai-sampai Tim Blue Rain tidak bisa memanfaatkan keunggulan peta kandang mereka!" Tiba-tiba Pan Lin mengeluarkan komentar bernada kagum, membuat Li Yibo seolah melihat secercah pencerahan.
"Apa yang kamu katakan?" teriak Li Yibo tak terkendali.
"Hah?" Pan Lin kaget, mengira dirinya mengatakan sesuatu yang salah.
"Tempo cepat serangan-pertahanan membuat Tim Blue Rain tidak bisa memanfaatkan keunggulan kandang..." Li Yibo mengulangi kata-kata itu sendiri.
“Ah… Sejauh ini, selain memprediksi rute Xingxin di akhir dan langsung menyerang mereka di area tengah dengan memanfaatkan angin sepoi-sepoi, Blue Rain hampir tidak memanfaatkan map sama sekali!” ujar Pan Lin.
“Kau benar!” Li Yibo mengangguk mantap, ia telah menyadarinya.
Apakah kedua belah pihak tidak memiliki strategi atau tujuan tersembunyi?
Mustahil! Dalam playoff, jika waktu memungkinkan, persiapan seberapa lama pun tidak akan dianggap berlebihan. Siapa yang akan tergesa-gesa ke lapangan seperti ini?
Awalnya Blue Rain memang memanfaatkan medan tempur. Daya kuat dari arah angin sepoi-sepoi langsung membubarkan formasi Xingxin, awal pertandingan yang sangat sukses.
Lalu bagaimana dengan Xingxin?
Strategi Xingxin, filosofi bertarung mereka dalam pertandingan ini, adalah seperti yang terlihat sekarang!
Main cepat, kacaukan! Dengan perubahan ritme yang ekstrem, total mengikat tangan kaki Blue Rain sehingga mereka tak bisa menggunakan pola permainan terlatih mereka dalam memanfaatkan pusaran angin di map ini.
Kedua tim terlihat seperti bermain tanpa persiapan dan berantakan.
Faktanya, Blue Rain sudah mempersiapkan tapi tak mendapat kesempatan. Xingxin? Kekacauan ini adalah persiapan matang mereka. Tujuan mereka adalah menang dalam kekacauan.
