Li Yibo yang sudah melihat beberapa petunjuk, dengan cermat meninjau ulang konten sebelum pertandingan ini, semakin yakin dengan pendapatnya. Saat interaksi kedua tim pertama kali dimulai, situasi ini sangat buruk bagi Xingxin. Saat itu mereka sebenarnya punya kesempatan untuk menghindari serangan mendadak searah angin Blue Rain, namun Xingxin justru memilih menghadapi tantangan langsung.
Kebingungan ini sebenarnya ingin diungkapkan Li Yibo saat itu, tapi tidak sempat karena ritme pertarungan benar-benar terlalu cepat. Terutama saat pertempuran berlangsung dengan efek percepatan angin kencang di satu pihak.
Tanpa terasa, pertarungan telah mencapai konsekuensi yang terlihat sekarang. Terlalu banyak detail layak disoroti dalam proses ini, akar kehidupannya sama sekali tidak terhitung jumlahnya.
“Xingxin ternyata menggunakan strategi seperti ini... hmm... sebenarnya, apakah ini bisa disebut sebagai strategi?” Pan Lin berkata setelah mendengar analisis Li Yibo.
Li Yibo tersenyum pahit. Strategi seharusnya memiliki metodologi dan pola permainan, namun cara bermain Xingxin saat ini murni mengandalkan kemampuan adaptasi cepat dalam pertempuran kacau. Ini memang sulit dikategorikan sebagai strategi. Tapi kuncinya adalah, Xingxin berhasil, setidaknya untuk saat ini, Blue Rain sama sekali tidak bisa menunjukkan keunggulan kandang mereka.
“Jika serangan sembarangan seperti ini bisa memenangkan pertandingan...” Pan Lin tak tahu harus melanjutkan kalimatnya bagaimana.
Serangan sembarangan tanpa metodologi pun bisa menang, ini bukan hanya kemenangan atas Tim Blue Rain, tapi tamparan keras bagi konsep Tingkat Profesional. Apakah metodologi, pola permainan, dan strategi yang selama ini dianggap sakti ternyata tidak berguna dalam pertandingan?
“Hehe, ini bukan soal asal serangan sembarangan saja bisa berhasil.” Li Yibo tersenyum.
“Oh?”
“Coba pikirkan asal-usul Tim Xingxin.” kata Li Yibo.
Kini Xingxin bukan lagi tim akar rumput warnet yang tak diperhatikan. Mereka adalah tim yang berhasil menembus 8 besar playoff.
Tak ada pasukan lemah di playoff. Karena untuk berdiri di sini, harus melewati ujian sepanjang musim. Keberhasilan di Tantangan Rookie mungkin bisa dikaitkan dengan faktor keberuntungan, karena formatnya sistem eliminasi. Tapi di pertandingan reguler, tak ada tempat untuk nasib. Mustahil mengandalkan hoki terus menerus selama 38 babak pertandingan yang silih berganti.
Di dunia kompetisi esports, kekuatanlah yang berbicara. Tim kuat pasti menarik perhatian dan dianggap serius, apalagi Xingxin selalu jadi bahan perbincangan. Proses pembentukan tim ini sudah lama digali habis oleh media dan berbagai pihak.
“Asal-usul Tim Xingxin?” Pan Lin tertegun. Sebagai pengamat setia Xingxin, pengingatan dari Li Yibo ini langsung membuatnya teringat berbagai detail pembentukan tim yang sudah diungkap banyak pihak.
Berbeda dengan tim yang tiba-tiba lolos verifikasi Liga lalu muncul di publik, susunan Tim Xingxin ibarat sebuah sejarah panjang. Jejak sejarah ini bisa dilacak jelas hingga hari pertama Area 10 dibuka.
Ya, hari pertama itu.
Terlalu banyak orang yang ingat, pada hari pertama Area 10 dibuka, nama Jun Moxiao terus bermunculan di World Channel - fakta ini tercatat resmi. Hingga kini, nama Jun Moxiao masih tertancap di banyak rekor First Kill di Desa Pemula Area 10.
Hari pembukaan Area 10 seolah bertepatan dengan hari pensiunnya Ye Xiu.
Kisah ini terjalin rapi. Selanjutnya, banyak pemain Area 10 yang bisa bercerita tentang pertarungan sengit merebut rekor dungeon saat server baru dibuka. Di setiap sudut cerita tersebut, nama Jun Moxiao selalu muncul, meninggalkan bayangannya di berbagai daftar peringkat - hari ini bergabung dengan guild ini, besok pindah ke guild lain.
Dominant Hero, Pavilion Blue River - jejak Jun Moxiao ada di mana-mana. Menurut beberapa anggota guild-guild tersebut, sejak saat itu Jun Moxiao sudah membawa payung transformasi Qianji San. Mereka juga yakin bahwa sejak masa itu, nama-nama Han Yanrou dan Baozi Invasion sudah mulai mengikuti Ye Xiu.
Kemudian muncul Mei Guang, Yicunhui...
Bahkan karakter kelas profesional pun berasal dari server game online Glory. Semua karakter Xingxin memiliki jejak digital yang jelas di server 10.
Tim baru Xingxin ini benar-benar baru total. Anggota-anggotanya bahkan berasal dari pemain yang baru muncul di Area 10.
Bagaimana mereka tumbuh sepanjang perjalanan ini?
Pan Lin tahu, inilah poin yang ingin Li Yibo tekankan melalui pertanyaan reflektifnya.
Para anggota Xingxin, tumbuh dalam perjalanan melalui pertempuran kacau. Menurut sumber terpercaya, sejak Area 10, Jun Moxiao telah menjadi musuh bersama guild-guild besar - yang dimaksud di sini bukan guild pemain biasa, melainkan guild klub dengan latar belakang profesional.
Kehadiran Ye Xiu di game online mengacaukan keseimbangan persaingan dengan guild, sehingga ketika karakternya level 50 memasuki Shen Zhi Lingyu, dia disambut oleh perburuan gabungan guild-guild besar. Sumber yang sama mengungkapkan bahwa Destroying Immortality muncul di samping Jun Moxiao tepat pada momen ini.
Xingxin memiliki pola pembentukan yang jelas, namun di sepanjang jalur ini tertumpahlah darah dan air mata guild-guild besar.
Pemain Xingxin ditempa dalam konflik semacam ini. Pertarungan tim 5 vs 5? Ini arena terlalu kecil! Di game online, lima orang hanya setengah tim, satu tim penuh sepuluh orang, sedangkan formasi 'tim besar' terdiri dari sepuluh tim - seratus orang!
Meski kemampuan seratus orang ini tak bisa dibandingkan dengan level pro, mana yang lebih kacau antara kedua situasi ini? Jawabannya jelas.
Memilih pertempuran kacau bukan karena Xingxin tak punya strategi menghadapi kandang Blue Rain, tapi karena inilah solusi terbaik mereka - inilah spesialisasi mereka.
Para pemain di lingkup profesional, sudah berapa lama mereka tidak mengalami kekacauan seperti di game online? Mereka sudah terbiasa bertarung secara terorganisir dan metodologis dalam situasi 5 vs 5. Kekacauan penuh kesan kekasaran ini sudah terlalu lama tidak mereka alami, atau banyak pemain yang dibina langsung dari kamp pelatihan bahkan belum pernah mengalaminya sama sekali.
Meski jika dilempar ke game online, mereka tetap bisa menghadapi situasi di sana. Tapi itu mengandalkan teknik dan kesadaran yang lebih tinggi, mengintimidasi level pemain biasa di game online. Tapi sekarang, Blue Rain harus menghadapi Xingxin - tim yang mampu lolos ke playoff, lawan mereka di babak playoff.
Xingxin langsung kehilangan kendali sejak awal, dan sekarang Blue Rain juga ikut kehilangan kendali.
Tapi Xingxin kacau dengan riang, kacau berirama, tetap ada koordinasi dalam kekacauan. Sementara Blue Rain benar-benar kacau - mereka kehilangan ritme yang semestinya, atau mungkin gagal membangun ritme sama sekali.
Hai Wu Liang dan Baozi Invasion pura-pura flanking Suoke Sa'er tiba-tiba berbalik menyerang Soul Speaker. Seluruh tim Blue Rain panik. Suoke Sa'er berbalik hendak melepas mantra, tapi kali ini Su Mucheng mengawasinya ketat. Hujan peluru akurat menghujani Yu Wenzhou yang sibuk mengurus diri sendiri.
Di sisi Ye Xiu, sebelumnya Jun Moxiao menggunakan block untuk menabrak Baozi Invasion guna mempercepatnya. Detail seperti ini sudah tidak sempat ditinjau ulang oleh semua orang karena perubahan situasi pertandingan yang begitu cepat. Kini dia juga membalikkan arah dan melancarkan serangan gencar, memaksa Liu Yun milik Lu Hanwen mundur. Di sisi lain, Troubling Rain Huang Shaotian berusaha melesat melewati, namun tak luput dari pengamatan tajam Ye Xiu. Jun Moxiao tiba-tiba menggunakan Arc Light Flash ke samping, menggabungkan serangan dan pergerakan untuk memotong jalannya. Dua serangan kilat beruntun membuat Huang Shaotian terpaksa mengoperasikan Troubling Rain untuk mundur.
Guardian Angel yang mengenakan plat armor memang memiliki pertahanan lebih kuat dibanding Pastor, namun gerakannya lebih lambat. Hai Wu Liang dan Baozi Invasion dengan leluasa menyerbu hingga ke hadapannya.
Xu Jingxi mengamati dengan cermat, tentu tidak berniat bertahan pasif. Soul Speaker telah menyiapkan Serangan Cahaya Suci. Serangan mana pun yang datang lebih dulu akan dipantulkan untuk membuka celah pertahanan.
Dari sisi mana?
Xu Jingxi mengoperasikan Soul Speaker mundur dua langkah, memperjelas pandangan terhadap serangan dari kiri dan kanan.
Datang!
Di sebelah kiri, Hai Wu Liang mengangkat kedua tangannya, bersiap melepas serangan Qi Gong. Xu Jingxi langsung bereaksi dengan Serangan Cahaya Suci, namun tiba-tiba menyadari:
Catch Cloud Hand!
Ternyata Hai Wu Liang menggunakan Catch Cloud Hand.
“Skill ini hanya untuk menangkap target, tidak memberikan damage, sama sekali tidak berada dalam radius Serangan Cahaya Suci yang bisa dipantulkan. Xu Jingxi kesal sekali! Entah karena lawan beruntung atau memang membaca niatnya. Lalu, bagaimana dengan sisi Baozi Invasion?”
Sambil mengatur pergerakan agar Hai Wu Liang sulit menangkapnya, Xu Jingxi melirik ke arah Baozi Invasion. Tiba-tiba pandangannya gelap, ia buru-buru menolehkan kepala.
Huuuk!
Bata melintas dengan cepat, mana sempat menggunakan Serangan Cahaya Suci!
“Ternyata berhasil menghindar,” kata Baozi terkejut, “Pemain Blue Rain memang luar biasa!”
Jarang-jarang Baozi memuji, tapi pemain dan serbuk Blue Rain tak bisa senang. Ucapannya seakan-akan menghindari serangan batunya adalah pencapaian luar biasa.
Duo Blade Master Blue Rain dihalangi Ye Xiu, Kapten Yu Wenzhou dijegal Su Mucheng. Saat ini, hanya tersisa Zheng Xuan yang bisa memberikan bantuan.
Zheng Xuan yang terkenal tidak bergairah pun tak berani menyepelekan. Hujan Peluru Bercahaya-nya bergegas bergerak sambil mengunci bidikan ke Baozi Invasion dan Hai Wu Liang. Tiba-tiba, Zheng Xuan menyaksikan sebuah insiden penculikan.
Apakah ini masih bisa dianggap sebagai pertempuran?
Kesadaran Zheng Xuan mulai kabur. Baozi Invasion dan Hai Wu Liang, dua karakter kelas bertarung langsung mengepung Healer mereka dengan tinju dan tendangan! Mungkin ada beberapa skill yang digunakan? Tapi di tengah hujan pukulan dan tendangan kedua karakter ini, semuanya jadi tak bisa dibedakan. Soul Speaker yang terjebak dalam serangan ini terlihat seperti sedang diseret paksa ke satu arah.
Sana?
Area Angin!
Dua orang ini berniat menculik Soul Speaker ke Area Angin! Dengan memanfaatkan medan tempur, Blue Rain akan lebih mudah mengatasi upaya bantuan dari pihak lawan.
Merasa tekanan besar!
Zheng Xuan menjadi satu-satunya harapan tim, tapi tetap tak tahan menggerutu dengan mantra andalannya. Namun setelah itu, dia malah semakin nekat menerjang.
"Lepaskan Healer kami!" Untuk meningkatkan semangat, Zheng Xuan juga berteriak di channel.
"Ada orang datang, gimana nih!" kata Baozi dengan ekspresi seperti benar-benar ketahuan sedang menculik.
"Pura-pura ga liat," kata Fang Rui.
"Bisa dipercaya!" sahut Baozi.
Zheng Xuan sampai gemetaran marah, apakah ancamannya sama sekali tidak dianggap?
