Ye Xiu, pemain generasi pertama Liga; Zhang Jiale, pemain generasi kedua Liga.
Selisih hanya satu tahun, tidak bisa disebut sebagai hubungan senior dan junior. Meski kadang Ye Xiu suka menggembar-gemborkan status seniornya, jelas Zhang Jiale tidak akan terpancing.
Persinggungan puncak karir keduanya terjadi di Musim ke-3 Liga.
Musim itu, kombinasi "Pemandangan Darah dan Bunga" Sun Zheping dan Zhang Jiale dari Tim Hundred Blossoms akhirnya menyempurnakan kerjasama, menyapu seluruh Glory. Di pertandingan reguler mereka penuh semangat merebut peringkat pertama, namun akhirnya di final kejuaraan bertemu Jia Shi. Kisah Yizhiyeqiu dengan tombak Quexie-nya yang menghancurkan Hundred Blossoms tetap menjadi legenda hingga kini.
"Pemandangan Darah dan Bunga" akhirnya hanya menjadi latar belakang.
Zhang Jiale tentu kesal. Di Musim ke-4, mereka bangkit lagi.
Tapi musim ini mereka bahkan gagal lolos ke final. Final musim itu justru mengukir pertempuran epik Dominant Hero yang meruntuhkan Dinasti Jia Shi. "Pemandangan Darah dan Bunga" kembali menjadi penggembira semusim.
Musim ke-5, Hundred Blossoms yang telah mengumpulkan pengalaman tiga musim kembali berangkat penuh semangat. Namun kapten mereka Sun Zheping terpaksa pensiun di masa keemasan karena cedera tangan di pertengahan musim. Zhang Jiale mengambil alih kapten. Di tengah kesedihan dan pandangan sinis, Hundred Blossoms justru meledakkan kekuatan tempur yang luar biasa, menerobos hingga final kejuaraan dengan serangan mendadak.
Namun akhirnya, mereka justru tumbang di hadapan Wang Jiexi - pemain yang bergabung ke Liga di Musim ke-3 dengan julukan Penyihir yang menggema di dunia Glory, legenda yang paling dekat dengan Dewa Glory, dan dianggap paling berpotensi membangun dinasti seperti Ye Xiu.
Wang Jiexi kemudian menjadi mimpi buruk terbesar Hundred Blossoms. Ketika tangan mereka hampir menyentuh piala juara di Musim ke-7, lagi-lagi Wang Jiexi yang memutuskan harapan itu.
Tujuh tahun dengan tiga posisi runner-up, Tim Hundred Blossoms seolah dikutuk nasib buruk. Kekalahan mereka dari Micro Grass kali ini terjadi ketika Pemandangan Darah dan Bunga sudah menjadi kenangan, hasil yang hanya bisa diraih Zhang Jiale dengan usaha total sendirian.
Mungkin merasa sudah tidak mungkin memberikan yang terbaik, Zhang Jiale tiba-tiba mengumumkan pensiun satu musim panas kemudian.
Kisah Pemandangan Darah dan Bunga benar-benar berakhir di hari itu. Meski Sun Zheping sudah pensiun di pertengahan Musim ke-5, Zhang Jiale selalu bertarung dengan memikul tanggung jawab dua orang.
Kesedihan dan kekecewaan sebesar apa ini, tak ada yang bisa benar-benar mengerti.
Orang-orang hanya terus mengeluh: "Jika Sun Zheping tidak cedera di Musim ke-5, jika dia tetap bertahan, akankah Pemandangan Darah dan Bunga membangun Dinasti Hundred Blossoms setelah era kejayaan Jia Shi berlalu?"
Tidak ada "jika".
Semua "jika" ini hanyalah tusukan berulang bagi mereka yang terlibat.
Zhang Jiale tidak pernah rela menerima kekalahan. Jika tidak, dia tidak akan terus berjuang mati-matian membawa misi dan tanggung jawab dua orang setelah Sun Zheping pensiun karena cedera, terus menerus gas gas gas.
Sayangnya, akhirnya dia tumbang, menyerah.
Pemandangan Darah dan Bunga adalah kisah dua orang. Hanya dengan satu orang, mustahil menulis akhir yang sempurna.
Tapi secara pribadi, di hatinya masih ada keinginan yang tak pernah padam.
Maka setelah satu musim, dia kembali bermain. Dia meninggalkan bekas timnya Hundred Blossoms, bergabung dengan Dominant Hero, melakukan tindakan memalukan dengan "memeluk paha" orang kuat. Zhang Jiale pernah ragu, tapi akhirnya tidak menyesal. Dia memperteguh tekadnya. Kini dia berdiri di arena ini, mengendalikan karakter Hundred Blossoms Spectacle, tapi mewakili tim Dominant Hero. Lawannya? Ye Xiu, sosok yang tak asing, tapi karakternya adalah Loner Jun Moxiao, mewakili tim baru Xingxin yang baru muncul.
Segala sesuatu sudah berubah?
Tidak, orang-orangnya masih sama, tapi selain itu, semuanya benar-benar berantakan.
Tapi apapun yang terjadi, hasrat merebut juara takkan pernah berubah.
Braak!
Tiba-tiba suara tembakan mengguncang semua orang. Karakter Hundred Blossoms Spectacle Zhang Jiale baru saja masuk map, tiba-tiba menembak ke udara.
Klak-klak-klak, Hundred Blossoms Spectacle terus mengganti magazin. Mulai bergerak, ini adalah kebiasaan operasional khas Zhang Jiale.
Map masih map yang sama, pilihan kedua orang juga serangan jalur tengah, sehingga kembali ke kastil tua di tengah, satu di depan satu di belakang, kedua karakter mengambil posisi.
Jun Moxiao masuk lewat pintu depan, Hundred Blossoms Spectacle? Tapi juga menyusup dari pintu belakang.
Expert Amunisi meskipun termasuk senjata jarak jauh, variasi serangannya sangat beragam, dijuluki "mage senjata jarak jauh". Gaya bertarungnya tidak seperti Penembak jitu atau Artillery God yang lebih membutuhkan ruang, di dalam ruangan sempit pun tetap efektif. Bahkan beberapa ruang tertutup yang cocok justru membuatnya seperti ikan di air!
Kastil ini memiliki dua lantai. Perlawanan antara Ye Xiu dan Qin Muyun sebelumnya terjadi seluruhnya di lantai dua. Kondisi map arena pertandingan tidak akan disegarkan, sehingga lantai dua masih menyimpan pemandangan rusak setelah pertempuran sebelumnya. Peluru-peluru liar Minus Nine Degrees telah menghancurkan beberapa ruangan tempat pertarungan sengit dua karakter sebelumnya.
Tapi saat ini, Jun Moxiao dan Hundred Blossoms Spectacle yang masuk dari pintu depan-belakang masih berkeliaran di lantai satu. Keduanya sangat hati-hati, setiap langkah karakter diatur dengan penuh pertimbangan.
Ye Xiu yang familiar dengan map, melihat pergerakan Jun Moxiao: pertama mengawasi jendela dari sudut yang sama seperti saat melawan Qin Muyun. Setelah tidak menemukan jejak Hundred Blossoms Spectacle, pergerakan selanjutnya mulai mempertimbangkan kemungkinan "lawan masuk dari pintu belakang".
"Zhang Jiale di mana? Jelas karena kurang memahami map dibanding Ye Xiu, kehilangan inisiatif. Setelah masuk lewat pintu belakang, ia mulai mengobservasi tipe ruangan dan jalur eksklusif di sekitarnya dengan hati-hati. Saat berbelok ke sebuah ruangan, setelah beberapa kali mengamati, ia berjalan sembarangan ke ambang pintu koridor—GA!—membuka pintu dengan mendorongnya.
Penonton menahan napas.
Di koridor luar ruangan, Jun Moxiao sedang berjalan pelan-pelan dengan sangat waspada. Pintu yang tiba-tiba terbuka ini membuatnya terekspos tanpa ampun.
"Kecerobohan! Sudah tahu ini area koridor..." Pan Lin mulai berkomentar tiba-tiba diam.
Maksudnya: Jika sudah tahu ini koridor, harusnya waspada terhadap kemungkinan lawan sedang lewat. Tapi ia diam karena melihat Hundred Blossoms Spectacle tidak langsung keluar setelah membuka pintu.
Gerr... Gerr... Gerr...
Pintu yang terbuka itu berayun perlahan, membuka dan menutup kembali dengan suara berderit.
Di koridor, Jun Moxiao sudah mengarahkan Qianji San-nya ke pintu. Dengan gerakan sunyi, ia melangkah ke sisi kanan untuk memperluas sudut pandang ke dalam ruangan.
Gerr... Gerr... Gerr...
Pintu terus menutup, hampir terkunci kembali.
Tidak berniat keluar?
Persis saat semua orang mulai berpikir demikian, Hundred Blossoms Spectacle tiba-tiba melesat keluar!
Pintu terbanting terbuka. Dengan perlindungan daun pintu di belakangnya, tangan kanannya mengarahkan Senjata Perak Hunting Seeker—pistol otomatis—lurus ke depan.
Zhang Jiale langsung melihat Jun Moxiao.
Ye Xiu juga segera menyadari kemunculan Hundred Blossoms Spectacle.
Tembakan meletus.
Laras senjata di kedua ujung, secara bersamaan memancarkan percikan api. Tapi jika bicara soal tembakan biasa, mode senjata Qianji San adalah senapan, setelah sekali reload, bisa menembak dua peluru. Sementara Hundred Blossoms Spectacle menggunakan pistol otomatis, ditambah skill Expert Amunisi "Ekspansi Amunisi" yang juga berlaku untuk magazin biasa, jumlah peluru yang bisa dilontarkan kedua pihak dalam sekejap sama sekali berbeda level. Mengandalkan serangan biasa untuk saling tembak, jelas merupakan keputusan yang sangat tidak bijak.
Maka Jun Moxiao langsung menggunakan skill begitu mulai menembak.
Anti-Tank Cannon!
Tiga peluru meriam ditembakkan berturut-turut.
Doron! Doron! Doron!
Di koridor sempit, dua karakter saling berhadapan dengan laras senjata. Tembakan yang dilakukan dalam sepersekian detik ini langsung bertabrakan, saling memicu ledakan. Asap tebal dan percikan api memenuhi koridor sepenuhnya. Daya dari ledakan mendorong kedua karakter dengan brutal ke belakang.
Ye Xiu tidak menarik diri. Dengan menggerakkan mouse, Jun Moxiao langsung melakukan selip meluncur, menerobos masuk ke dalam asap tebal yang berputar-putar.
"Terlalu nekat!" teriak Pan Lin.
Dalam situasi tidak jelas ini, serangan mendadak Ye Xiu sebenarnya mudah diprediksi. Zhang Jiale hanya perlu bersikap waspada, melemparkan beberapa granat ke dalam asap kacau ini, bagaimana Jun Moxiao bisa menghindar?
Tapi setelah melihat arah selip meluncur Jun Moxiao, ada yang terasa tidak beres.
Selip meluncur ini... apakah bertujuan untuk menabrak tembok?
Hanya karena keraguan sesaat ini, Jun Moxiao sudah meluncur hingga ke tembok.
Doron! Doron! Doron!
Dalam asap tebal yang kacau, cahaya ledakan benar-benar muncul. Zhang Jiale memang telah memprediksi kemungkinan serangan ini. Namun saat ini, Jun Moxiao meluncur ke dasar tembok, tiba-tiba melompat. Ninjato dikeluarkan dari Qianji San, diayunkan, ditusukkan ke tembok, berayun lalu melompat. Tali menarik kembali ninjato, lalu dilemparkan...
Dia bisa berjalan di tembok!
Pan Lin tercengang, semua penonton terpaku.
Koridor sempit, ledakan memenuhi seluruh permukaan tembok. Dengan bertumpu pada tembok, daya tidak bisa mendorong mundur Jun Moxiao, malah membuatnya semakin menempel erat...
Menanggung beberapa damage non-inti, Jun Moxiao yang memanjat tembok dengan dua lompatan telah keluar dari kabut, bersiap terjun ke depan.
Ini seharusnya posisi Hundred Blossoms Spectacle. Tapi Jun Moxiao yang tiba-tiba muncul membuatnya langsung menghindar. Masih ada jarak dengan asap itu, Zhang Jiale tidak akan bodoh sampai tidak menyisakan ruang gerak. Jadi meski Jun Moxiao menggunakan cara licik dan tak terduga untuk menerobos, dia masih bisa menghindar.
Satu langkah, Hundred Blossoms Spectacle kembali masuk ke dalam ruangan.
Krekkk... Pintu terus menutup perlahan. Jun Moxiao yang terjun ini terlihat akan menabrak pintu, sungguh memalukan.
Terburu-buru, Jun Moxiao melemparkan ninjato lagi.
BRAK BRAK BRAK BRAK BRAK...
Setelah bertukar posisi, Hundred Blossoms Spectacle langsung menyerang. Tapi Jun Moxiao mengayunkan ninjato ke tembok, menghindari peluru-peluru itu, dan akhirnya menginjak tepi pintu dengan presisi.
Jun Moxiao melompati pintu dengan hentakan kuat. Pintu tertutup cepat, memaksa Hundred Blossoms Spectacle mundur tergesa-gesa - nyaris saja hidungnya tertabrak pintu.
Guang!
Pintu terkunci rapat. Dua karakter terpisah: satu di dalam, satu di luar.
Dinding tebal lantai satu kastil dirancang menopang beban. Karakter biasa tak bisa menghancurkannya dalam dua serangan. Keduanya kini aman dari serangan menyergap yang menembus tembok.
Jun Moxiao sengaja tidak melakukan gerakan karena Ye Xiu hafal map. Ruangan ini memiliki jalur keluar-masuk kompleks. Manuver memutar mungkin tak efektif, kecuali Zhang Jiale mau diam di kamar dalam waktu lama.
Satu-satunya metode melanjutkan serangan cepat mungkin dengan menerobos masuk paksa.
Tapi engsel pintu mengarah ke luar, bukan ke dalam. Ye Xiu tak bisa menyergap secepat Zhang Jiale. Gerakan menyergap Zhang bisa menggunakan pintu sebagai perlindungan satu arah sambil mengincar sisi lain, membuat reaksinya seimbang bahkan mungkin lebih siap.
Tapi jika Ye Xiu nekat masuk, di manakah Zhang Jiale akan menyergap? Kiri atau kanan?
Bagaimana caranya?
Kedua karakter di kedua sisi pintu itu membeku, bersandar di tembok, diam membisu.
