Kalah?
Bukan pertama kalinya Mo Fan kalah dalam pertandingan, tapi kali ini membuatnya merasa bingung. Selama 2 menit 34 detik, dia dikejar mati-matian lawan, habis segala cara tapi tetap gagal meloloskan diri.
Dengan kaku, dia meninggalkan kursi pertandingan dan turun dari panggung. Saat berpapasan dengan Fang Rui, tak ada reaksi sama sekali terhadap teriakan "Akan kubalas dendam untukmu!" darinya.
Hingga kembali ke area pemain, saat melewati Ye Xiu, dia mendengar ucapan yang dilemparkan: "Kesadaran masih monoton."
Ada yang strateginya monoton, ada yang tekniknya monoton. Tapi penilaian terakhir Ye Xiu untuk Mo Fan adalah kesadaran yang monoton.
Mo Fan diam seribu bahasa, duduk kembali di posisi sudutnya sambil merenung sendiri.
Fang Rui naik panggung disambut meriah oleh fans Xingxin di lokasi. Si pemalas ini langsung pamer kekuatan di tengah sorak-sorai, seolah fakta bahwa Xingxin sempat tertinggal tak ada artinya.
Berdiri di arena, bertepuk tangan dan melambaikan tangan ke penonton seolah sudah memenangkan pertarungan. Baru kabur masuk ke kursi pertandingan setelah wasit menghardiknya.
Seluruh arena tertawa.
Suasana tegang dan berat setelah dua kekalahan dari Zhang Jiale tiba-tiba menjadi lebih rileks.
Pertandingan dimulai.
Channel publik yang biasanya sepi akhirnya ramai sejak keikutsertaan Fang Rui.
"Wah keren, 1 vs 2 nih!" Fang Rui memuji penampilan Zhang Jiale.
"Belum selesai!" balas Zhang Jiale.
"Udah hampir," kata Fang Rui.
Sambil mengobrol, kedua karakter mulai bergerak.
Jalur tengah, lagi-lagi semua bergerak ke jalur tengang. Padahal ini map yang sangat kaya konten, tapi hingga kini pertempuran hanya terjadi di dalam kastil tua di tengah, semuanya pertempuran dalam ruangan.
Namun karena kontennya gemilang, penonton tidak akan memperhitungkan hal ini. Tapi komentator Pan Lin dan Li Yibo sedang menganalisis makna pemilihan map kandang oleh Xingxin. Sejauh ini, keakraban dengan struktur kastil memberi kemudahan bagi pemain Xingxin, tapi belum menentukan kelebihan. Tentu saja, elemen pertandingan sangat banyak, keuntungan kandang hanyalah salah satu kemungkinan.
Hai Wu Liang dan Hundred Blossoms Spectacle, dua karakter ini kembali berpisah di depan-belakang kastil.
Kemudian, Hundred Blossoms Spectacle tanpa ragu merebut masuk dari pintu belakang. Tiga kali konfrontasi, Zhang Jiale tetap memilih logika yang sama.
Bagaimana dengan Hai Wu Liang? Di bawah operasional Fang Rui, terlihat penuh keyakinan, santai masuk dari pintu depan kastil, lalu berjalan seolah sedang mengunjungi kastil.
Tapi penonton yang jeli telah menyadari: MP Hai Wu Liang terus menguras.
Ini jelas sedang mengaktifkan skill yang mengonsumsi MP terus-menerus.
Apa itu?
"Yun Ti Feng Shen!" teriak Pan Lin di siaran televisi.
Yun Ti Feng Shen, skill besar tipe status milik Ahli Tenaga Dalam, merupakan skill persepsi. Dalam game, manifestasi peningkatan persepsi adalah munculnya tampilan radar di antarmuka operasional Fang Rui. Karakter apapun yang masuk radius ini akan mendapat notifikasi.
"Tapi melihat kecepatan habisnya MP, jika hanya memiliki fungsi segini, rasio harga-kinerja skill ini terlalu buruk." Fungsi Cloud Body Wind Spirit tentu bukan cuma ini. Peningkatan persepsi membantu Ahli Tenaga Dalam mengontrol energi pikiran lebih presisi. Bentuk "lebih presisi" ini terealisasi sebagai penguncian target otomatis.
Efek ini terdengar menjanjikan, tapi nyatanya sedikit pemain Ahli Tenaga Dalam yang menggunakan Cloud Body Wind Spirit. Auto-lock target pun tak mengubah nasib: kecepatan serangan tak bertambah, skill tetap bisa diinterupsi. Bagi mayoritas Ahli Tenaga Dalam, Cloud Body Wind Spirit bahkan kalah praktis dibanding skill rendah seperti Baja Tulang Punggung.
Di pertandingan tim vs Blue Rain sebelumnya, Hai Wu Liang-nya Fang Rui berjasa besar di saat kritis berkat Baja Tulang Punggung. Tapi hari ini, ia justru memilih Cloud Body Wind Spirit - skill boros MP yang dianggap tidak memuaskan oleh banyak orang.
"Fang Rui rela menggunakan Cloud Body Wind Spirit demi cepat menemukan posisi Hundred Blossoms Spectacle! Ini... sepertinya kurang perlu?" komentator Pan Lin bingung. Ini kan arena 1vs1, bukan perlu menjarah target, tak perlu terburu-buru seperti ini.
Li Yibo diam. Meski sepemikiran dengan Pan Lin, ia memilih untuk mengamati dulu perkembangan.
Hai Wu Liang yang telah mengaktifkan Cloud Body Wind Spirit masih berjalan-jalan layaknya turis di kastil, tapi kecepatan geraknya meningkat signifikan. Fang Rui berusaha mengoptimalkan efisiensi pemakaian MP semaksimal mungkin.
Para penonton yang memiliki Perspektif penonton, menyaksikan dua karakter ini perlahan mendekat. Namun karena terpisah kamar, sudut pandang mereka tak bisa bersinggungan. Tapi, Hai Wu Liang mengaktifkan Cloud Body Wind Spirit - meski tanpa sudut kamera, ia memiliki persepsi energi pikiran. Pada radar skill, titik kecil yang mewakili Hundred Blossoms Spectacle muncul.
Tapi Fang Rui tidak langsung mencari posisi untuk menyerang seperti dugaan semua orang. Pergerakan yang dipilihnya membuat semua orang bingung.
"Apa dia memilih posisi untuk penyergapan?" tebak Pan Lin. Ciri khas Fang Rui adalah aliran licik, hal-hal seperti penyergapan dan serangan mendadak memang tak terpisahkan darinya.
Li Yibo masih diam. Ia memperhatikan arah pergerakan Hai Wu Liang, sama sekali tidak menemukan titik yang bisa disergap. Jika bukan itu, lalu apa rencana Fang Rui?
Saat kebingungan itu, pergerakan Hai Wu Liang berhenti. Pada radar, titik cahaya Hundred Blossoms Spectacle bergerak jelas. Hai Wu Liang mengangkat kedua telapak tangan, mengumpulkan energi, melakukan charge.
"Ini... Qi Guan Chang Hong?" Pan Lin mulai menyadari.
Skill besar awakening Ahli Tenaga Dalam, Qi Guan Chang Hong - energi pikiran berkumpul, merasuk ke seluruh tubuh. Kain robe Hai Wu Liang menggeliat liar seperti diterpa angin topan, seluruh tubuhnya seolah terbakar.
"Apa yang terjadi? Dari mana dia akan menyerang?" Pan Lin benar-benar bingung. Hai Wu Liang dan Hundred Blossoms Spectacle hanya terpisah tembok, tak ada pintu keluar di situ, mustahil ada penyergapan!
Tapi saat itu, Li Yibo teringat sesuatu.
"Cuplikan diperbesar sedikit!" Ia memutus voice chat di sisi siaran ini, berteriak ke arah Sutradara siaran di sisi lain.
Adegan diperbesar, namun pandangan Li Yibo tidak tertuju pada Hai Wu Liang, melainkan pada tembok di depan Hai Wu Liang.
Lapisan tembok yang luas mengelupas, mengekspos batu bata di dalamnya yang kini juga dipenuhi retakan.
Ini adalah jejak dari dua pertempuran sebelumnya—serangan Peluru Hundred Blossoms Spectacle, atau mungkin serangan Jun Moxiao dan Destroying Immortality. Detail kejadian di area ini sulit diingat Li Yibo sejenak. Yang ia tahu: tembok ini telah mencapai level kerusakan kritis. Penyergapan Fang Rui valid, karena Hai Wu Liang akan langsung menembus tembok ini, sementara Zhang Jiale di sisi seberang mungkin belum menyadarinya.
Kursor pada peta radar terus bergerak menuju sisi ini, terus-menerus berjalan sejajar.
Kain jubah Hai Wu Liang masih bergetar liar, bahkan menimbulkan sedikit suara, tapi ini masih belum cukup untuk terdengar oleh Zhang Jiale di balik tembok.
Mendekati...
Semua orang telah tahu apa yang akan terjadi, mulai membayangkan arena yang akan tercipta sesaat lagi. Siaran langsung bahkan sudah menyiapkan sudut pengambilan gambar paling cocok.
Kursor berkedip lagi.
Hundred Blossoms Spectacle melangkah lagi—jarak terpendek antara dirinya dan Hai Wu Liang akhirnya tercapai.
Qi Guan Chang Hong!
Fang Rui yang tak mengecewakan langsung meluncurkan serangan. Hai Wu Liang yang dipenuhi energi pikiran hingga ke seluruh tubuh terlihat seperti terbang, dengan suara Doron, tembok itu hancur berantakan.
Zhang Jiale kaget, namun pelangi yang berubah dari Hai Wu Liang telah menembus tembok, cahaya menyilaukan melesat tepat di hadapannya.
Berguling!
Hundred Blossoms Spectacle berguling ke samping.
Ini adalah operasional refleks tanpa berpikir yang dilakukan pemain profesional berpengalaman saat krisis datang, tak ada respons yang lebih cepat dari ini.
Tapi, langkah tercepat manusia tetap tak bisa menyaingi Kekuatan Setara sistem.
Qi Guan Chang Hong milik Hai Wu Liang menyesuaikan arah gulingan Hundred Blossoms Spectacle di udara, terjun, dan bertabrakan. Energi terkumpul langsung bubar, tak spektakuler tapi damage mengerikan, beberapa perabot dekat langsung hancur jadi debu.
Hingga akhirnya mengenai, Fang Rui tetap tak membatalkan Cloud Body Wind Spirit, sehingga skill ini bisa otomatis mengunci lawan lewat efek persepsi kuat. Refleks super cepat Zhang Jiale tetap kalah oleh Kekuatan Setara sistem.
Tapi karena sebelumnya merusak tembok, damage serangan ini berkurang. Kena langsung ini hanya membawa pulang 6% HP Hundred Blossoms Spectacle.
Tapi, ini baru awal serangan Hai Wu Liang.
Sebuah Qi Guan Chang Hong yang tubuhnya seperti awan dan angin, dalam sekejap menyelesaikan jarak tempel, energi pikiran meledak dan menyebar, menghancurkan segalanya menjadi debu, tapi tidak menghasilkan ketenangan sama sekali. Energi Qi Guan Chang Hong yang meledak bahkan belum sepenuhnya menghilang, gelombang baru energi pikiran telah lahir dari tepuk tangan Hai Wu Liang.
Waktu seolah membeku, yang terlihat di mata semua orang hanyalah energi pikiran Hai Wu Liang yang bergelora, menggeram dengan liar di dalam ruangan kecil ini. Ketika semuanya benar-benar tenang kembali, sistem sudah mengumumkan: Glory!
Fang Rui, Hai Wu Liang, menang!
Seluruh ruangan tercengang.
Fang Rui dengan karakter HP penuh, mengalahkan Zhang Jiale yang hanya tersisa 27% HP. Hasil ini tidak terlalu mengejutkan, yang mengejutkan adalah caranya.
Satu gelombang penyergapan, langsung bawa pulang.
Ini sebenarnya termasuk kecerdikan atau aura dominan? Semua orang bingung menjawab.
Kalau dibilang kecerdikan, ledakan energi pikiran itu sungguh luar biasa berani; Tapi kalau dibilang aura dominan, gaya bersembunyi di balik tembok sambil charge di awal itu benar-benar sangat kecerdikan...
Tapi bagaimanapun, ronde ini dimenangkan oleh Xingxin dengan presisi sempurna merebut kembali kelebihan yang diraih Zhang Jiale dalam dua pertempuran. Jika sebelumnya Fang Rui menggunakan interaksi dengan penonton untuk meredakan ketegangan di stadion, kini dengan kinerja luar biasa di lapangan, dia memberikan ketenangan bagi seluruh fans Xingxin. Setelah terkejut dengan proses yang begitu presisi, sorakan fans Xingxin yang bersemangat menggema di seluruh Stadion Xiaoshan.
