Seketika tubuh Desert Dust dililit beberapa bayangan hantu.
Klon bayangan yang melilit memberikan damage berkelanjutan, meningkatkan damage serangan Warlock ke target, dan mengubah 33% total damage bayangan menjadi HP Warlock setelah skill berakhir.
Sebuah skill yang menggabungkan damage, penguatan, dan heal dalam satu paket. Saat pertama kali muncul, orang-orang berteriak menyebutnya sebagai skill dewa yang melampaui batas. Namun setelah digunakan, mereka menyadari meski skill ini bagus, efek ketiganya cukup terbatas sehingga tidak sampai disebut melampaui kodrat.
Meski begitu, skill ini tetap menjadi incaran semua warlock. Wei Chen yang yakin serangannya akan mengenai, langsung menggunakan skill ini pertama kali sebelum melanjutkan chanting.
Hujan Kekacauan masih berlangsung, Han Wenqing tampaknya tetap tidak punya pilihan lain.
Apa harus terus dipermainkan seperti binatang terkurung di sini?
Fans berat Dominant Hero di lokasi live sudah diliputi kemarahan. Kapten mereka, yang belum pernah mengalami aib seperti ini sebelumnya.
Lompatlah!
Begitulah suara hati semua orang.
Terkacaukan atau tidak hasilnya tetap buruk, tapi bertahan di sudut ini seperti daging di talenan sungguh memuakkan. Mengetahui karakter Han Wenqing, semua yakin dia takkan mau mengurung diri di sini.
Namun Desert Dust tidak bergerak...
Shadow Flame!
Skill lain dari Yingfeng Buzhen. Api ungu kebiruan mulai membelit tubuh Desert Dust. Damage bakar selama 6 detik ini tidak hanya membakar HP Desert Dust, tapi juga hati setiap fans berat Dominant Hero.
Kenapa tidak melompat?
Semua orang bingung.
Desert Dust yang ada di depan mata mereka mulai tidak cocok dengan citra Desert Dust dalam bayangan mereka.
“Sabar sekali!” Di sisi Xingxin, Fang Rui menghela nafas.
"Hmm." Ye Xiu mengangguk.
Han Wenqing tidak hanya mulai memilih menarik diri, tapi juga menjadi lebih tabah. Gayanya benar-benar mengalami banyak perubahan, sampai-sampai orang yang familiar dengannya sulit mengenalinya, terutama di arena playoff ini, kinerjanya semakin terlihat jelas.
"Sungguh mengejutkan, kukira kau akan melompat keluar!" Di lapangan, Wei Chen sengaja memancing emosi.
Han Wenqing diam, sementara Yingfeng Buzhen mulai melakukan chanting untuk skill ketiga.
Selama durasi Hujan Kekacauan, ini akan menjadi skill ketiga yang dilepaskannya dengan percaya diri berlebihan. Cahaya mantra merobek ruang pemanfaatan dengan gagah.
Yingfeng Buzhen malah langsung memanggil skill level 70 Death Door!
Tidak tahu malu!
Banyak orang dalam hati berteriak.
Tindakan membabat habis sampai segini benar-benar tak terbantahkan. Metode Wei Chen sama sekali tidak punya kesopanan, benar-benar mengerahkan segala upaya untuk menjatuhkan lawan.
Ruang terkoyak, Death Door yang megah muncul melayang di udara, tepat saat Hujan Kekacauan berhenti.
Swoosh!
Sebuah siluet langsung melesat keluar dari tangga.
Desert Dust, hanya bisa Desert Dust. Setelah diusir oleh Hujan Kekacauan ke satu-satunya tempat berlindung ini, Desert Dust yang terlihat sangat tak berdaya setelah menerima dua skill secara paksa berturut-turut, tiba-tiba melompat keluar begitu kembang api terakhir dari Hujan Kekacauan meluncur melewatinya.
Death Door yang ada di samping? Han Wenqing seolah tak melihat sama sekali, Desert Dust melompat lurus ke atas, langsung menyerang Yingfeng Buzhen di seberang!
Tegas, tanpa ragu sedikitpun, seketika itu juga Han Wenqing yang familiar bagi semua orang seolah kembali muncul. Fans berat Dominant Hero tak sempat mengubah perasaan, secara spontan meneriakkan sorakan.
Tentakel aura hitam dari Death Door sudah mulai menjulur, tapi tak disangka target di samping tiba-tiba melesat pergi. Aura hitam itu langsung mengejar Desert Dust dengan garang.
Han Wenqing mengabaikannya. Desert Dust yang sedang melompat memanfaatkan tembok di tengah lompatan untuk lompatan tambahan. Lompat, terus lompat; Dash, terus dash. Tak peduli tentakel hitam Death Door di belakang yang hampir menyentuhnya.
Banyak fans Dominant Hero di lokasi langsung berdiri. Banyak yang langsung lupa bahwa beberapa detik sebelumnya mereka masih kesal melihat Desert Dust diam di platform kecil itu seperti domba potong.
Tinju!
Desert Dust yang masih di udara sudah mengayunkan tinju.
Yingfeng Buzhen bagaimana?
Yingfeng Buzhen belum sempat pergi. Untuk menyerang Desert Dust, dia turun dari posisi semula dan mendekat sedikit ke sisi ini. Sedikit jarak inilah yang memungkinkan serangan Han Wenqing terlancarkan. Ketegasan dan keberanian ini jelas di luar perkiraan Wei Chen. Dia sudah melakukan kalkulasi: Death Door bisa diselesaikan chanting sebelum Hujan Kekacauan berakhir. Dia pikir itu sudah cukup. Tapi sekarang dia sadar telah salah. "Kecukupan" yang dia perkirakan ternyata jauh tak memadai di hadapan keberanian Han Wenqing.
Hanya selisih sehelai rambut! Tapi tinju Desert Dust sudah mendarat di hadapannya.
Braak!
Kena.
Tinju itu menghantam dengan solid.
Tapi jeda gerakan akibat pukulan itu membuat tentakel aura hitam akhirnya menyusul Desert Dust, segera melilit erat.
Apakah tinju ini hanya pelampiasan emosi sesaat?
Semua orang berpikir demikian. Tapi bagi fans Dominant Hero, sekadar pelampiasan emosi pun sudah cukup memuaskan. Mereka selalu lebih menghargai proses daripada hasil.
Tapi Han Wenqing tidak berniat menyelesaikan ini dengan cara sederhana.
Usai tinju, Desert Dust langsung meraih dengan kedua tangan.
Backdrop!
Yingfeng Buzhen telah diangkatnya, tapi tentakel aura hitam juga telah meraihnya, menarik ke belakang.
Dua siluet melayang bersama.
Desert Dust tetap mencengkeram Yingfeng Buzhen erat-erat. Death Door akhirnya menangkap Desert Dust.
Dua siluet terbang bersama menuju Death Door yang muncul di udara, memuntahkan seberkas cahaya.
Death Door menyelesaikan misinya dan menghilang, dua siluet itu terjatuh dari langit.
Satu di atas, satu di bawah.
Satu lambat, satu cepat.
Yingfeng Buzhen yang lebih cepat, meski tak terpengaruh serangan Death Door, Backdrop dari Desert Dust tak bisa diinterupsi oleh crowd control Death Door.
Desert Dust berhasil melakukan Backdrop sambil memutar tubuh di udara, melempar Yingfeng Buzhen yang jatuh lebih cepat karena akselerasi tinggi.
Desert Dust sendiri baru jatuh bebas setelah menerima damage akhir dari Death Door.
Di udara, dia sudah bersiap dalam sikap memburu.
Wei Chen tak berdaya.
Yingfeng Buzhen bukan jatuh biasa, tapi di-Backdrop dengan status kekakuan tubuh setelah direngkuh yang tak akan hilang sebelum menyentuh tanah atau durasi efek habis.
Ia hanya bisa melihat Desert Dust mengangkat kaki - Tendangan Elang! Layaknya elang menyambar, sangkar itu menghampirinya. Tak ada operasional yang bisa dilakukan.
Ha...
Wei Chen menghela napas dalam hati.
Terlambat, tetap terlambat.
Andai reaksinya lebih cepat, operasionalnya lebih gesit, mungkin tinjunya takkan kena, atau Backdrop setelahnya bisa dihindari. Bagaimanapun, takkan berakhir pada konsekuensi seperti ini!
Dalam status kekakuan saat direnggut, hanya bisa melihat Tendangan Elang itu menghujam. Bisakah dia menyelesaikan operasional untuk menghindari serangan tepat saat efeknya terangkat?
Wei Chen merasakan hatinya bergetar, jari-jemarinya terasa kaku.
Ini lagi-lagi uji reaksi, operasional, dan kecepatan tangan! Hal yang paling ditakutkan dan menjadi kelemahannya saat ini.
Tapi satu-satunya cara mengatasi krisis ini ya cuma ini!
Jika Tendangan Elang ini mengenai, membiarkan Han Wenqing melakukan jarak tempel, nyawa Warlock-nya mungkin akan tamat.
Konsentrasi total, bertarung di detik ini!
Wei Chen menggemeratakkan gigi. Dia sudah tidak memperhatikan Desert Dust lagi, fokus merasakan status karakternya. Dia harus mulai beroperasi tepat saat kekakuan terangkat.
Bergerak!
Ribuan pikiran di benak dan segala yang terjadi di arena hanya sekejap. Wei Chen merasakan status kekakuan terangkat. Di detik ini, pikirannya blank. Dia lupa sedang bertanding, lupa apa yang dilakukannya. Hanya satu tekad: selesaikan, selesaikan operasional ini.
Tangan Yingfeng Buzhen bergerak cepat ke depan dada...
Braak!
Tendangan Elang Desert Dust tepat menginjak dada Yingfeng Buzhen.
"Oh!!..." Sorak fans Dominant Hero di lokasi langsung tercekat.
Yingfeng Buzhen yang tertendang bagai bayangan pecah, menyebar di udara. Tubuh Desert Dust terus terjatuh, lurus...
Han Wenqing justru pada saat ini membuat karakternya memutar kamera.
Yingfeng Buzhen kembali berdiri di atas tembok sisi kastil kuno itu.
Jutsu Bunshin!
Selesai!
Hati Wei Chen masih berdebar kencang, sisa-sisa ketakutan setelah lolos dari maut membuat tubuhnya lemas. Operasional skill tingkat pemula ini, karena memobilisasi terlalu banyak semangat, setelah sukses membuatnya merasa sedikit kehabisan tenaga.
Tapi ini masih jauh dari selesai! Konfrontasi kali ini, bahkan bisa dibilang baru saja dimulai.
Wei Chen buru-buru melanjutkan operasional, Yingfeng Buzhen memanjat tembok dan mulai melakukan chanting lagi.
Skill Pemotongan!
Sebuah semburan cahaya hitam terpancar.
Pada jarak dan konsekuensi ini, Wei Chen juga tidak berpikir menggunakan skill besar untuk strategi. Dia hanya memanfaatkan ketidakmampuan Desert Dust menghindar saat berada di udara, bisa mengambil sedikit damage ya diambil.
Skill Pemotongan yang dipertimbangkan dengan matang, akurat mengarah ke titik pijakan Desert Dust. Tapi skill Tendangan Elang ini bukan hanya sekadar menendang sekali selesai.
Han Wenqing memutar kamera melihat Yingfeng Buzhen sedang chanting, dan segera memulai operasional Tendangan Elang.
Pak! Pak! Pak!
Desert Dust menendang udara tiga kali berturut-turut, tidak ada target yang mengenai. Tapi dengan tendangan kosong ini, kecepatan jatuh karakter sedikit melambat.
Tapi... tetap kena.
Wei Chen itu licik sekali! Trik kotor seperti ini benar-benar tidak cukup untuk menghindari predictive attack-nya.
"Tapi selain damage, skill pemotongan ini tidak memberikan banyak masalah pada Han Wenqing. Desert Dust mendarat, langsung berbalik dan melesat, segera berlari kembali ke kaki tembok kastil. Bagaimana dengan Yingfeng Buzhen? Karakter itu kembali terlihat panik sambil memanjat ke atas."
"Jangan-jangan proses yang barusan terulang lagi?"
"Banyak pemain sudah mulai membayangkan hal itu."
"Tidak mungkin," kata Li Yibo melalui siaran televisi yang menepis keraguan penonton.
"Cooldown skill belum selesai, mana mungkin diulang secepat itu," jelas Li Yibo.
"Skill yang baru digunakan memang masih dalam cooldown, tapi mungkin teknik yang sama akan diulang?" tanya Pan Lin.
"Hmm..." Li Yibo menganalisis skill Warlock dengan seksama. Seharusnya tidak ada lagi? Pikirnya dengan keraguan, namun tidak berani menyimpulkan secara gegabah.
