Tak tersisa celah.
Ini adalah ciri khas paling menonjol dari Zhang Xinjie, pemain dengan tingkat kesalahan terendah di Liga Glory. Kualitas ini kini terefleksikan dalam eksekusi strategi Tim Dominant Hero.
Gaya bermain ofensif Dominant Hero yang dahulu berani dan aktif tidak menghindari kesalahan, melainkan mengatasinya dengan kekuatan serangan yang menghancurkan. Namun kini, mereka telah berubah.
Setengah menit konfrontasi: tidak langsung menerobos perangkap, juga memotong kesempatan Xingxin menyusun strategi baru, lalu berpindah ke posisi taktis yang lebih fleksibel. Tahap berbahaya itu berhasil diatasi dengan tenang.
Transformasi strategis seperti ini mungkin hanya bisa dirasakan jelas oleh lawan seperti Ye Xiu yang sangat memahami Dominant Hero.
Setelah berpindah ke jalan raya utama di sisi Barat, Dominant Hero akhirnya memulai serangan percobaan.
Desert Dust milik Han Wenqing dan Leng An Lei milik Lin Jingyan di garis depan, dua karakter senjata jarak jauh Zhang Jiale dan Qin Muyun dua langkah di belakang sayap kiri-kanan, dengan Shi Buchuan milik Zhang Xinjie di tengah.
Tim mempertahankan formasi ini sambil bergerak langkah demi langkah mendekati Jun Moxiao, setiap langkah seolah menyaring informasi dan situasi terkini.
Mundur?
Dengan gaya Dominant Hero yang santai ini, mundur pun takkan menggoyahkan mereka.
Maju?
Apa yang bisa dilakukan dengan maju? Masa harus menerobos ke depan melawan lima sekaligus!
Tapi Jun Moxiao milik Ye Xiu justru menginjak maju dalam konfrontasi langsung.
Belum sempat fans berat Dominant Hero bereaksi terhadap gerakan nekat Ye Xiu, dua siluet sudah melesat keluar dari formasi Dominant Hero.
Hundred Blossoms Spectacle.
Minus Nine Degrees.
Ternyata dua karakter jarak jauh senjata maju ke depan, sementara Desert Dust milik Han Wenqing tetap bergerak stabil bersama Leng An Lei Lin Jingyan dengan ritme yang sama.
Dentuman senjata menggema, semburan api senjata menyala. Dua rentetan tembakan langsung menyilang ke arah posisi Jun Moxiao.
Mundur?
Salah! Tembakan silang kedua senjata justru memblokade area belakang Jun Moxiao, menutup jalur mundurnya. Mundur sekarang berarti masuk perangkap.
Tidak mundur?
Saat tembakan silang rampung, Desert Dust dan Leng An Lei tiba-tiba mempercepat gerakan, menyambar ke arah Jun Moxiao.
Seketika, gempuran pengepungan empat arah tercipta!
"Hebat!" teriak Pan Lin kaget.
Menghadapi serangan brilian ini, Ye Xiu justru menggunakan taktik sederhana: payung-perisai Qianji San ditangkupkan ke arah tembakan Minus Nine Degrees.
Dor-dor-dor-dor...
Suara peluru menghantam payung-perisai terdengar aneh. Serangan ditahan semua, Jun Moxiao dengan tenang melangkah ke celah pertahanan. Tiba-tiba, api putih mekar tanpa suara.
Sacred Fire!
Memanfaatkan celah dari bayangan payung-perisai, sekumpulan Sacred Fire sudah mengintai. Akurat, tepat waktu! Seketika, api putih membakar seluruh tubuh Jun Moxiao!
"3 detik keheningan, 3 detik kesempatan serangan!"
Dalam sekejap, efek cahaya Hundred Blossoms menyergap habis-habisan, siluet Jun Moxiao langsung samar. Dua siluet Desert Dust dan Leng An Lei menyambar maju.
Suara decak kagum memenuhi arena.
Dominant Hero yang awalnya bermain santai tiba-tiba meningkatkan kecepatan sampai level ini, benar-benar membuat orang berdecak kagum.
Strategi Dominant Hero kini lebih bervariasi. Alih-alih melemahkan ofensif mereka, justru daya ledak serangan mereka naik ke tingkat lebih tinggi. Kuncinya ada di perubahan ritme ini. Yang juga tak boleh diabaikan adalah variasi taktis yang sama sekali tidak meninggalkan celah.
Peningkatan kecepatan ke ritme setinggi ini, tapi setiap langkahnya terasa matang dipertimbangkan, sama sekali tak memberi lawan celah.
Serangan Sharpshooter murni bertipe titik, mudah dihalau perisai. Serangan Sharpshooter? Sacred Fire sudah menunggu di tempat persembunyian!
Penataan strategi yang rapat seperti ini, meski Ye Xiu yang berpengalaman bisa melihat petunjuknya, apa yang bisa dilakukan? Ini jelas tak ada celah untuk di-counter!
"Ye Xiu ceroboh!" Bahkan Li Yibo yang biasanya sangat berhati-hati di playoff berani menganalisis Ye Xiu sekarang.
Dan tentu semua orang berpikir sama.
Satu orang berani menantang seluruh tim lawan memang menunjukkan nyali. Tapi kalau sampai tewas langsung saat menantang, itu benar-benar memalukan.
Ye Xiu saat ini berada dalam posisi yang sangat krisis dan canggung, namun... keempat anggota Xingxin lainnya, tidak menunjukkan gerakan sama sekali.
Siaran langsung maupun layar besar di lokasi sengaja membagi kamera utama keempat orang menjadi empat bagian. Melalui perspektif mereka, kondisi Jun Moxiao sebenarnya terlihat jelas. Tapi mereka tetap mematuhi rencana awal, tidak memberikan bantuan.
Tidak mungkin kaku sampai segitunya, kan? Penonton mulai bertanya-tanya.
Persiapan pra-pertandingan memang penting, tapi 70% pertandingan tetap bergantung pada pertimbangan dan keputusan spontan pemain. Tidak ada tim yang tidak melakukan penyesuaian di situasi seperti ini.
Kecuali... mereka yakin tidak perlu melakukan perubahan dadakan.
Siaran langsung segera mengalihkan cuplikan kembali ke Jun Moxiao.
Jun Moxiao sudah sepenuhnya tertelan oleh strategi Hundred Blossoms. Karakter Han Wenqing dan Lin Jingyan tinggal beberapa langkah lagi. Dalam 3 detik ke depan, Jun Moxiao tidak bisa menggunakan skill apapun. Kabut perang menyelimuti, hanya terlihat lingkaran besar berputar-putar.
3 detik itu bisa berapa lama?
Lingkaran itu berputar beberapa kali. Tiba-tiba siluet kabur itu melesat cepat. Dalam sepersekian detik, Jun Moxiao sudah berdiri tegak di hadapan semua orang.
Jun Moxiao berhasil lolos dari kepungan strategi Hundred Blossoms - itu pun dalam status Sacred Fire yang membungkamnya selama 3 detik.
Seluruh arena kali ini bahkan tak mampu mengeluarkan suara takjub.
Layar besar segera menayangkan replay dengan zoom maksimal, seolah-olah kamera berada tepat di samping Jun Moxiao.
Berbagai peluru nyasar dan granat berdatangan menelan Jun Moxiao. Tanpa skill tersedia, dia hanya bisa mengayunkan Qianji San-nya untuk mengintercept serangan sembari terus bergerak. Tiga detik kemudian, skill efek percepatan gerakan diaktifkan, langsung menerobos kepungan strategi Hundred Blossoms.
Penonton masih bingung. Meski melihat rekaman ulang, tetap tak paham: Hanya dengan menahan beberapa serangan, berani nekat menerobos?
Hanya Zhang Jiale, sang pencipta serangan gaya Hundred Blossoms, yang langsung memahami.
Hanya dia yang tahu persis: Putaran Qianji San Jun Moxiao bukan sekadar menahan damage. Yang di-intercept-nya justru skill attack dalam strategi Hundred Blossoms yang biasa digunakan untuk mengurung lawan.
Dengan menghentikan skill-skill kunci itu, efek cahaya Hundred Blossoms tetap ada namun daya halangannya berkurang drastis. Begitu efek Sacred Fire habis, skill percepatan langsung diaktifkan untuk dash keluar, membuat Han Wenqing dan Lin Jingyan akhirnya gagal menangkap.
Dengan kata lain, meski strategi Dominant Hero sudah rapi, teknik Hundred Blossoms Zhang Jiale ternyata sudah sepenuhnya terbaca oleh Ye Xiu.
Pengenalan Ye Xiu terhadap Zhang Jiale tak kalah mendalam dibanding pemahamannya akan Han Wenqing.
Strategi Hundred Blossoms? Jika tidak menghitung musim ini, sudah genap enam tahun lamanya.
Seiring perubahan mentalitas Zhang Jiale, strategi Hundred Blossoms juga memiliki cara penyampaian yang berbeda di setiap periode. Namun intinya tetap sama, bagaimanapun perubahannya, skill Expert Amunisi tetap itu-itu saja. Ketika efek setiap skill sudah jelas, kita seringkali bisa membuat pertimbangan yang presisi terhadap strategi Hundred Blossoms.
Prinsipnya memang sederhana, tapi hanya sedikit orang yang benar-benar bisa menerapkan prinsip ini.
Ye Xiu berhasil melakukannya justru karena pemahamannya yang mendalam. Oleh karena itu, setelah melihat pembagian tugas Dominant Hero, dia langsung memahami tujuan Zhang Jiale di fase pertempuran ini.
Detail penggunaan skill dengan strategi Hundred Blossoms yang begitu kompleks tentu tidak bisa 100% diprediksi Ye Xiu. Tapi setidaknya, dia sudah punya persiapan psikologis dan tahu titik pertahanan krusial. Ditambah lagi, karakter Jun Moxiao-nya memiliki payung-perisai Qianji San dengan radius yang luas.
Jun Moxiao menerobos kepungan dan mundur cepat. Dua anggota jarak jauh Dominant Hero masih menembaki dengan rentetan tembakan, sementara dua anggota tinju kembali memperlamban ritme.
Mereka tidak melakukan interogasi intensif meski ada kesempatan, karena ingat bahwa 4 anggota Xingxin lain berpotensi besar sedang bersembunyi di depan.
Akhirnya Jun Moxiao keluar dari radius serangan. Sementara di sisi Dominant Hero, formasi bergerak perlahan dengan formasi kokoh, maju selangkah demi selangkah.
Kesabaran. Pertahanan mereka benar-benar luar biasa sabar.
Untuk mahkota kemenangan yang telah dinanti bertahun-tahun ini, apa artinya menunggu beberapa menit lagi di arena?
Langkah maju yang stabil dari Tim Dominant Hero membuat Ye Xiu yang hanya mengendalikan satu karakter terlihat sangat kekanak-kanakan, benar-benar tidak dewasa. Meski sebelumnya dia berhasil keluar dari kepungan yang menurut penilaian Li Yibo "mustahil untuk lolos" dengan gemilang, namun momentum di lapangan saat ini jelas masih dikuasai Dominant Hero.
Li Yibo yang baru saja dihantam telak malu, emosinya sedang turun dan enggan bicara. Mayoritas penonton di lokasi adalah pendukung Xingxin, melihat adegan seperti ini hati mereka tentu merasa cemas. Mereka tak mengerti, mengapa keempat anggota Xingxin lainnya sama sekali tidak bergerak? Apa sebenarnya rencana Xingxin?
Karena tidak ada instruksi taktis di channel Xingxin, bisa disimpulkan ini semua adalah rencana sebelum pertandingan. Ini terlihat seperti taktik "Menggiring Musuh Lebih Dalam", tapi mengapa Xingxin masih bersikukuh melanjutkan ketika jelas Dominant Hero mustahil terjebak?
"Apa yang sedang mereka mainkan?" Bahkan Huang Shaotian pun tak bisa menganalisis, lalu mengirim SMS lagi ke Yu Wenzhou.
"Mungkin... kira-kira ingin menyelidiki lebih dalam struktur taktis Dominant Hero saat ini?" Suara Yu Wenzhou juga terdengar tidak yakin.
"Harus dengan cara seperti ini?"
"Kalau tidak, dalam kesulitan tadi, selain Ye Xiu siapa yang bisa lolos?" Balas Yu Wenzhou.
Huang Shaotian memegang ponsel lama tanpa mengetik apapun.
Masalah seperti ini selalu secara refleks membuat orang memposisikan diri dalam pemikiran.
Strategi Hundred Blossoms, lolos seperti Ye Xiu?
Tingkat kesulitannya sangat tinggi.
“Huang Shaotian memiliki pemahaman tertentu tentang strategi Hundred Blossoms, tetapi mungkin tidak sedalam yang dimiliki Ye Xiu.”
Selain itu, akun Troubling Rain-nya tidak memiliki perisai, sehingga pertahanannya tidak sekomprehensif Jun Moxiao.
Hanya mengandalkan penghindaran dan beberapa parry serangan, membuka celah dalam strategi Hundred Blossoms dalam tiga detik tanpa skill?
Mengatakan tingkat kesulitannya sangat besar, mungkin karena tidak ada yang mutlak dalam situasi ini!
Jika berganti posisi, mungkin dia benar-benar akan mati di sana…
