Dalam sekejap mata, pertandingan sudah mengalami berbagai perubahan drastis. Pemain dengan reaksi lambat dan skill rendah mungkin tak menyadari betapa besar pergeseran situasi yang dialami para atlet di lapangan sesaat lalu.
Berkat satu Sacred Fire dari Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi, Jun Moxiao Ye Xiu dan Muyu Chengfeng Su Mucheng akhirnya berhasil berkumpul. Tapi belum selesai, keduanya baru saja membangun kembali hubungan. Masih terlalu dini untuk mengatakan mereka sudah bebas dari Dominant Hero!
Desert Dust yang terkena Sacred Fire dan terpental kini telah pulih. Kembali mengambil rute terpendek dengan kecepatan maksimal langsung menyergap karakter kedua orang. Dalam proses ini, dua penembak Dominant Hero tak pelit mengeluarkan amunisi. Leng An Lei Lin Jingyan juga diam-diam mengatur pergerakan, bersiap untuk bertahan di depan dan terus menahan kedua orang ini.
Situasi masih menguntungkan Dominant Hero, tapi Zhang Xinjie kali ini tidak berani "menghela napas lega" lagi. Kejutan seperti Sacred Fire Xiao Shou Bingliang, jika bisa terjadi sekali, bisa terjadi kedua kali.
Namun kali ini gerakan Xiao Shou Bingliang diawasi ketat. Bahkan kesempatan untuk melakukan healing pun sulit didapat. Dua penembak di bawah instruksi Zhang Xinjie terus memantau-nya.
Tapi, Xingxin masih punya orang lain.
Bagaimana dengan Fang Rui? Master Kecerdikan ini, meski sudah diawasi ketat oleh Lin Jingyan yang sangat mengenalnya, tetap tidak bisa membuat orang tenang. Selain itu, ada Summoner Mei Guang Luo Ji dari Xingxin yang sampai sekarang belum muncul.
Apa yang sedang dilakukan Mei Guang?
Akhirnya bukan hanya Zhang Xinjie yang mempedulikan masalah ini, Pan Lin dan Li Yibo dalam siaran langsung juga mulai membahas hal ini. Sutradara siaran segera mencari kesempatan untuk menyoroti karakter Mei Guang milik Luo Ji.
Mei Guang sedang bergerak.
Informasi yang didapat penonton dari cuplikan ini hanya sebatas itu. Rencana konkretnya belum terlihat jelas, karena siaran tidak mungkin sepenuhnya fokus padanya mengingat situasi di area lain masih sangat tegang. Apalagi, Luo Ji sebagai rookie yang baru pertama kali tampil di playoff - jujur saja penonton lebih banyak merasa khawatir daripada antusias terhadapnya.
Siaran akhirnya menyisakan pesan pribadi kecil untuk Mei Guang, tapi tidak lama. Adegan dalam pesan pribadi itu segera berganti.
Hai Wu Liang!
Hai Wu Liang milik Fang Rui dimasukkan ke pesan pribadi. Sutradara siaran menyadari aksi Fang Rui saat ini lebih berpotensi menjadi titik balik bentuk. Luo Ji dan Mei Guang-nya? Nanti saja!
Hai Wu Liang merendahkan postur tubuhnya, bergerak menyusuri barisan semak sambil bersandar. Gerakannya tidak terlalu cepat tapi sangat teguh. Kamera terkunci erat di depan, jelas menunjukkan rencana spesifik.
Kamera berputar mengikuti sudut pandang Hai Wu Liang, kebetulan menangkap dua karakter: Jun Moxiao dan Muyu Chengfeng.
Dua pemain senjata jarak jauh dari Dominant Hero dengan gemilang membatasi aksi dua orang tersebut. Zhang Jiale menggunakan strategi Hundred Blossoms-nya untuk mengganggu sudut pandang mereka, sementara Qin Muyun memanfaatkan kemampuan pemilihan posisi yang luar biasa untuk melakukan predictive attack memblokir rute mundur terbaik mereka. Sudut serangan keduanya juga sangat lebar, ditambah ritme yang relatif sinkron, membuat Jun Moxiao meski memiliki perisai tetap tidak bisa melindungi dari serangan sinkron yang hampir berasal dari sudut diagonal.
"Healer hati-hati!" Ye Xiu yang situasinya sendiri genting tetap harus mengingatkan An Wenyi.
Hundred Blossoms Spectacle milik Zhang Jiale sambil bergerak memperlebar sudut dengan Minus Nine Degrees-nya Qin Muyun, juga perlahan mendekati area Xiao Shou Bingliang. Ini bukan sekadar memantau, tapi sudah menunjukkan tujuan untuk menyerang.
Meski pengalaman An Wenyi masih kurang, di lapangan ia selalu tenang dan rasional. Sebelum diingatkan Ye Xiu, sebenarnya ia sudah mengamaksi gerakan Hundred Blossoms Spectacle Zhang Jiale. Tapi meski Ye Xiu sudah menegaskan, ia tetap diam.
"Ngapain si pemalas ini!!!" Seketika banyak fans Xingxin di lokasi protes. Meski An Wenyi baru saja menunjukkan langkah jenius, sebagai anggota utama Tim Xingxin yang selalu dianggap sebagai kelemahan, banyak fans yang khawatir ia akan melakukan kesalahan di lapangan. Lihat sekarang, Ye Xiu yang super sibuk masih sempat mengingatkannya, tapi si pemalas ini malah tidak bergerak sama sekali?
“Apa yang terjadi dengan An Wenyi? Terlalu fokus sampai tidak memperhatikan channel tim? Ini tidak seharusnya terjadi? Apakah dia terlalu gugup? Hmm...” Pan Lin sendiri menyadari ucapan yang salah saat masih berbicara. Gugup? Apakah ada emosi seperti itu pada pemain baru Tim Xingxin?
Tang Rou, Bao Rongxing, Mo Fan, sampai An Wenyi ini...
Mereka semua adalah pemain baru yang pertama kali memasuki lingkup profesional. Mungkin ada ketidakmampuan beradaptasi dengan ritme profesional, tapi gugup?
Para pemain baru Xingxin ini justru terkadang terlihat lebih tangguh dalam kualitas psikologis dibandingkan atlet profesional berpengalaman sekalipun.
Jika bukan karena gugup, lalu apa yang membuat An Wenyi mengabaikan notifikasi Ye Xiu?
"Jangan-jangan dia punya pertimbangan lain?" Li Yibo membuka topik. Pemain baru Xingxin memang tidak bisa diukur dengan logika umum. Pemain baru tim biasa mungkin akan melaksanakan instruksi kapten atau senior dengan teguh tanpa ragu. Tapi bagi orang-orang Xingxin yang sejak masuk lingkup profesional tak kenal arti gugup ini, memiliki ide dan pertimbangan sendiri di arena pertandingan bukankah hal yang wajar?
Yang lebih krusial, pesan yang dikirim Ye Xiu bukanlah instruksi, melainkan sekadar pengingat. Bagaimana menghadapi situasi setelah ini, bukankah tetap harus mengandalkan keputusan An Wenyi sendiri?
Cuplikan pertandingan langsung beralih ke Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi. Hundred Blossoms Spectacle milik Zhang Jiale bergerak semakin mendekat dengan kecepatan ekstrim. Seluruh anggota tim Dominant Hero juga menyadari titik serang alternatif ini. Formasi mereka mulai bergeser ke arah ini dengan niatan jelas. Sebagai veteran berpengalaman, chemistry tim seperti ini mudah tercipta tanpa perlu instruksi khusus. Setelah mempertahankan kemungkinan ini, mereka hanya perlu mengkonfirmasi jenis gempuran apa yang paling menguntungkan selanjutnya.
Bagus!
Zhang Jiale dalam hati berseru "Bagus!". Hundred Blossoms Spectacle-nya akhirnya mencapai jarak yang diantisipasinya. Ia bergerak hati-hati, berusaha terlihat natural agar lawan tak menyadari perubahan taktik. Xiao Shou Bingliang tak menunjukkan gerakan mencurigakan, membuatnya lega. Menipu pemain baru mungkin hal sepele, tapi yang luar biasa adalah Ye Xiu si pemalas di pihak lawan ternyata juga tak menyadari trik ini.
Kesempatan emas! Mungkin perlu ada penyesuaian. Situasi ini mungkin tak bertahan lama. Pasti cepat atau lambat si Ye Xiu itu akan menyadarinya.
Sambil terus menghitung, Zhang Jiale menggeser posisi serangnya menuju Xiao Shou Bingliang. Langkah terakhir dan paling krusial ini menentukan segalanya.
Tepat di detik itu, Xiao Shou Bingliang tiba-tiba bergerak!
Saat Zhang Jiale mengira strategi penyamarannya berhasil, langkah tak terduga dari Xiao Shou Bingliang ini membuat rencananya meleset sejarak satu langkah lagi.
Hanya satu langkah, berapa banyak orang yang bahkan tidak menyadarinya sama sekali, dan dari yang menyadari, berapa yang bisa memahami makna mendalam dari langkah ini?
"Akhirnya An Wenyi mulai bergerak!" komentator Pan Lin hanya berteriak sebentar. Ia sama sekali tidak menyadari bahwa langkah Xiao Shou Bingliang ini justru diambil setelah berada di tepi jurang.
Li Yibo kali ini tidak kebingungan total karena terus memantau pergerakan Hundred Blossoms Spectacle dan perpindahan strategis Dominant Hero. Sebelum Pan Lin berteriak, hampir saja ia menyatakan Xiao Shou Bingliang dalam bahaya. Namun langkah ini muncul, membuatnya menelan kembali ucapannya dan tertegun.
Apakah ini kebetulan?
Atau pergerakan yang disengaja?
Jika disengaja, kemampuan observasi dan pertimbangan An Wenyi benar-benar luar biasa. Keberaniannya mengambil langkah tepat di detik terakhir menunjukkan keyakinan dan keteguhan yang langka.
Rookie Xingxin memang serumit legenda! Meski secara teknik si pemalas ini jelas kurang kuat, semangatnya sangat tangguh.
Karena terkejut, Li Yibo lupa memberikan analisis verbal. Penonton tetap tidak paham drama yang terjadi dalam satu detik ini. Di arena, Zhang Jiale jelas yang paling sensitif terhadap langkah ini.
Kebetulan atau disengaja?
Saat-saat pertama, Zhang Jiale juga memiliki pemikiran yang sama dengan Li Yibo. Kemudian dia akan mempraktekkan untuk menguji kesimpulan ini, sehingga Hundred Blossoms Spectacle-nya mengambil langkah maju.
Xiao Shou Bingliang berlari beberapa langkah.
Ini disengaja, dia ingin memindahkan posisi!
Hanya selangkah saja, namun membedakan antara yang logis dan tidak logis. Jika meluncurkan gempuran total ke Xiao Shou Bingliang sekarang, baik dari segi crowd control individu maupun kerja sama tim, efeknya akan jauh lebih buruk dibanding terus menyerang Jun Moxiao dan Muyu Chengfeng.
Namun meski terus menyerang Jun Moxiao dan Muyu Chengfeng di sisi ini, karena penyesuaian kecil yang terus dilakukan, ada pengorbanan tertentu dalam momentum serangan...
Bahaya!
Langkah baru Hundred Blossoms Spectacle untuk menguji kesadaran Xiao Shou Bingliang, langkah ini tidak sepenuhnya logis, langkah ini terburu-buru ingin mengetahui jawaban.
Hanya langkah kecil saja, namun kepungan Dominant Hero terhadap Ye Xiu dan Su Mucheng menunjukkan celah tipis.
Ye Xiu, kamu memang menunggu kesempatan ini ya?
Ternyata Zhang Jiale tidak salah menilai, Ye Xiu benar-benar meraih kesempatan ini.
Doron! Doron! Doron!
Serangan meriam Muyu Chengfeng dikeluarkan dalam situasi terpicu jarak dekat di bawah perlindungan Jun Moxiao, seketika juga seperti efek cahaya Hundred Blossoms. Dua karakter mereka, memanfaatkan celah kecil dalam momentum serangan Tim Dominant Hero, langsung menerobos keluar. Satu-satunya yang bisa melakukan intercept dari Dominant Hero hanyalah karakter Leng An Lei milik Lin Jingyan. Namun saat itu, Hai Wu Liang yang terus dikunci di layar kecil siaran langsung, juga mulai bergerak. Dia mengunci Leng An Lei, melangkah agresif dan maju.
Lin Jingyan memahami Fang Rui, tapi bukankah Fang Rui juga memahami Lin Jingyan? Di antara lawan seperti ini, hanya ada saling berebut inisiatif terus-menerus. Kali ini, Fang Rui berhasil merebut inisiatif pertama, yang akhirnya berhasil mengevakuasi Ye Xiu dan Su Mucheng sepenuhnya, menerobos total pengepungan Tim Dominant Hero.
Penonton semuanya terpana. Sampai saat ini, mereka masih tidak tahu bahwa perubahan mengejutkan ini semua berasal dari langkah mundur An Wenyi yang awalnya tidak bertindak sampai di tepi jurang.
Hanya selangkah lagi menuju kegagalan total, Zhang Jiale merasa sangat muak. Kekalahan seperti ini, dia punya banyak pengalaman...
