"Xiao Shou"
Saat itu dua kata muncul di channel tim Dominant Hero. Tapi bahkan sebelum instruksi Zhang Xinjie ini dikeluarkan, karakter Desert Dust milik Han Wenqing sudah melesat maju. Targetnya adalah Xiao Shou Bingliang, bukan Jun Moxiao dan Muyu Chengfeng yang baru saja lolos dari tangannya.
Ternyata Han Wenqing-lah yang selama ini menjadi partner Zhang Xinjie. Dalam perubahan besar yang tiba-tiba ini, hanya dia yang bisa dengan cepat memahami logika Zhang Xinjian berikutnya tanpa perlu diberi petunjuk.
Pergeseran formasi ke arah Xiao Shou Bingliang memang merupakan pilihan cadangan untuk menghadapi keadaan darurat. Kini, keadaan darurat itu benar-benar terjadi. Xiao Shou Bingliang jelas merupakan pilihan yang lebih baik daripada terus mengejar Jun Moxiao dan Muyu Chengfeng. Keduanya telah menerobos formasi dan mendapat bantuan Fang Rui. Dengan dukungan An Wenyi, mereka sudah bisa menghadapi Dominant Hero secara langsung. Sedangkan Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi masih memiliki celah dalam koordinasi dengan ketiga orang tersebut.
Desert Dust melakukan dash ke depan. Sekilas terlihat seperti akan langsung menyerang Xiao Shou Bingliang, namun sebenarnya prioritas utamanya adalah memutuskan koneksinya dengan trio Ye Xiu.
Aman!
Masih mengikuti prinsip kehati-hatian khas Zhang Xinjie. Kalau mengikuti pola permainan lama Dominant Hero, pasti akan mengejar Jun Moxiao dan Muyu Chengfeng tanpa henti sampai mati, dengan Desert Dust-nya Han Wenqing berada di garis terdepan.
Anggota Dominant Hero lainnya segera tersadar setelah melihat instruksi Zhang Xinjie. Gerakan mereka sedikit terlambat dibanding Han Wenqing, tapi masih bisa mengimbangi untuk mendukung aksinya.
An Wenyi buru-buru mengoperasikan Xiao Shou Bingliang untuk kabur. Namun di siaran televisi, Li Yibo menghela napas berat melihat adegan ini.
“Ada apa, Pelatih Li?” Pan Lin buru-buru bertanya. Dalam playoff, sangat jarang Li Yibo menunjukkan emosi sejelas ini.
“Kurang pengalaman! An Wenyi memang masih kurang pengalaman. Seharusnya dia bisa bertahan lebih lama untuk melihat apakah Ye Xiu dan kawanan bisa membuka jalan untuk terhubung dengannya. Tapi dengan kabur ini, karakter dia justru menjauh dari trio Ye Xiu, jadi lebih sulit ditangani.” Li Yibo menghela napas.
“Oh iya!” Pan Lin mengamati dan menyadari hal tersebut.
Meski Han Wenqing dari Dominant Hero bergerak cepat, mustahil bagi seluruh timnya untuk langsung mengepung Xiao Shou Bingliang dalam waktu singkat. Maksud mereka hanya membuat formasi serangan untuk mengalihkan perhatian Xingxin. Tapi dengan An Wenyi yang buru-buru kabur, malah membantu Dominant Hero. Jika benar-benar terpisah dari Xingxin, ini bukan lagi soal inisiatif, tapi titik balik menuju kemenangan.
Para veteran Dominant Hero mana mungkin melewatkan kesempatan emas ini?
Drop!
Kekuatan yang terakumulasi sepanjang musim, di match point seperti ini – kalau tidak drop sekarang, kapan lagi?
Doron! Doron! Doron!
Ledakan selalu menjadi efek suara paling dahsyat di arena. Zhang Jiale mengerahkan Hundred Blossoms Spectacle sepenuhnya, skill-skill diluncurkan tanpa sisa cadangan, menciptakan simfoni efek cahaya paling megah.
Leng An Lei milik Lin Jingyan tiba-tiba menjadi lebih lincah. Ia bergerak memutar di sekitar trio Jun Moxiao, Muyu Chengfeng, dan Hai Wu Liang, terus-menerus menggunakan skill Rogue untuk menantang dan mengganggu. Tepat seperti menggambarkan "mencabut pedang dari telapak tangan macan, menari di ujung pedang".
Minus Nine Degrees milik Qin Muyun adalah penyerang paling langsung terhadap Xiao Shou Bingliang. Tapi serangannya bukan untuk mencegat, melainkan mengusir. Dominant Hero justru berharap Xiao Shou Bingliang lari semakin cepat. Semakin cepat, semakin menguntungkan bagi Dominant Hero.
Pada langkah ini, semua penonton akhirnya mengerti maksud penjelasan Li Yibo. Situasi saat ini adalah Healer terpenting dalam pertandingan tim terpisah dari formasi, bahkan terancam diburu dan ditumbangkan. Ini jauh lebih pasif dibanding saat Su Mucheng atau Ye Xiu terkepung sebelumnya.
"Kenapa Ye Xiu belum mengingatkan An Wenyi juga?!" Pan Lin berkata dengan panik dalam komentarnya.
"Terlambat!" Li Yibo menghela nafas, "Apakah Dominant Hero akan memberi celah untuk perbaikan seperti ini? Saat An Wenyi mengambil langkah pertama yang salah, semua jalur mundur sudah diblokir Dominant Hero. Tidak ada cara, pemain Dominant Hero terlalu kaya akan EXP."
EXP!
Kekayaan paling berharga pada diri trio veteran terus memancarkan kilauan di Tim Dominant Hero. Mereka memiliki tiga veteran dengan EXP terbanyak di seluruh Liga, hanya kalah dari Ye Xiu.
Lari!
Saat ini Xiao Shou Bingliang hanya bisa berlari, tidak ada kata-kata yang mengganggu emosi An Wenyi di channel Xingxin. Dia mengoperasikan Xiao Shou Bingliang dengan panik terus berlari ke depan, ini satu-satunya pilihan yang bisa dilakukan. Justru inilah yang ditunggu-tunggu Dominant Hero - semakin cepat dan jauh dia lari, semakin tenang Dominant Hero.
Akhirnya Xiao Shou Bingliang benar-benar menghilang dari pandangan Ye Xiu dan dua rekannya. Mereka gagal menjaga jarak karena terus dikepung serangan. Jun Moxiao dan Muyu Chengfeng yang baru lolos dari bahaya memiliki HP yang rendah, sementara pihak Dominant Hero memiliki Pastor pendukung sehingga tidak bisa bersikap terlalu keras. Di bawah pengaturan Zhang Xinjie, Dominant Hero tetap seimbang tanpa tergesa-gesa mengejar. Semakin jauh Xiao Shou Bingliang lari, semakin sedikit sumber daya yang dialokasikan Dominant Hero. Ketika Xiao Shou Bingliang benar-benar menghilang, hanya Desert Dust milik Han Wenqing yang masih mengejar.
Han Wenqing, duel 1 lawan 1 melawan healer pemula...
Di sisi ini, Ye Xiu dan dua rekannya harus menghadapi empat anggota Dominant Hero dalam kondisi karakter yang buruk - itupun dengan healer di tim lawan.
Berakhir...
Li Yibo sangat ingin mengucapkan kalimat ini. Jika ini pertandingan reguler, dia pasti sudah memberi penilaian akhir. Tapi di playoff yang penuh kejutan, dia takut mengambil kesimpulan terlalu dini.
Masih adakah perubahan yang akan terjadi?
Li Yibo berpikir dengan seksama, dan pikiran ini mengarah pada Luo Ji dari Xingxin.
Sampai sejauh ini, Luo Ji belum juga muncul? Jangan-jangan dia sengaja dikirim ke arena hanya untuk menonton dan mengumpulkan EXP?
Tunggu!
Baru saja memikirkan itu, sebuah ide tiba-tiba melintas di benak Li Yibo.
Desert Dust milik Han Wenqing sedang memburu Xiao Shou Bingliang, ini berarti posisinya terisolasi. Bagaimana jika Mei Guang milik Luo Ji tiba-tiba muncul memberikan bantuan? Summoner yang didukung Pastor, mengintimidasi Master Bela Diri dengan jarak serang terpendek, sepertinya mendapat keuntungan besar!
Hmm... mungkin?
Gagasan yang baru saja terlintas itu langsung diikuti tanda tanya dalam hati Li Yibo. Secara umum, ini tampak menguntungkan. Tapi, Master Bela Diri itu adalah Han Wenqing! Han Wenqing yang berpengalaman luar biasa dan garang seperti harimau. An Wenyi? Luo Ji? Dua pemula ekstrem yang konon masih mahasiswa ini, mampukah mereka mengalahkan sang harimau?
Selain itu... pandangan Li Yibo beralih.
Bahkan jika mereka berdua akhirnya berhasil meraih Han Wenqing, mungkin akan memakan banyak waktu. Bagaimana dengan sisi lain? Bisakah trio Ye Xiu tahan serangan kuat empat anggota Dominant Hero yang didukung healer? Pada akhirnya, Xingxin-lah yang mungkin dirugikan dalam pertukaran ini!
Ternyata tidak ada celah seperti itu! Sesuai dugaan, Zhang Xinjie memang luar biasa.
Musim terakhir Li Yibo di Dominant Hero bertepatan dengan tahun pertama Zhang Xinjie bergabung ke Liga. Di musim itu, Dominant Hero berhasil mengalahkan Jia Shi yang sedang di puncak popularitas dan berambisi meraih gelar juara liga keempat berturut-turut, sehingga mencegah monopoli total Liga Glory.
Selama satu musim, Zhang Xinjie telah memberikan kesan mendalam bagi Li Yibo. Namun agak memalukan, saat itu para senior di tim lebih memperhatikan kebiasaan hidup mekanis dan kaku sang rookie. Bakatnya sebagai pemain Glory justru tertutupi oleh keanehan-keanehan tersebut. Baru setelah mereka meraih gelar juara liga berkat dukungan Healer rookie yang sempurna tanpa cela, mereka benar-benar menyadari betapa luar biasanya bakat pemain baru ini.
Setelah bertahun-tahun berlalu, Li Yibo kembali mengamati Zhang Xinjie. Tekniknya semakin matang, EXP-nya semakin kaya, namun gaya bermainnya tetap sama persis tanpa perubahan sedikit pun.
Han Wenqing sering dipuji karena konsistensinya selama sepuluh tahun. Tapi sejujurnya, anggota Dominant Hero yang benar-benar tak pernah berubah gaya bermain justru Zhang Xinjie. Membuat orang ini mengubah kebiasaannya mungkin lebih sulit daripada membunuhnya...
Dua sosok keras kepala yang sama-sama enggan berkompromi ini justru dipasangkan sebagai partner. Ironisnya, beberapa aspek gaya bermain mereka sebenarnya tidak kompatibel. Namun mereka tetap nekad bertahan dengan cara ini selama bertahun-tahun...
Mereka pernah meraih satu gelar juara, namun gagal membuka era dinasti milik mereka. Mungkin inilah akar masalahnya. Mereka ingin melakukan perubahan, tetapi semua pihak enggan berubah.
Kini, akhirnya salah satu dari mereka melakukan penyesuaian. Meski dipenuhi kepasrahan akibat perjalanan waktu, ini mungkin bukan hal buruk. Selama bertahun-tahun, dua inti Dominant Hero di lini serang dan pertahanan - tombak terkuat dan perisai terkokoh mereka - baru pertama kali benar-benar berkolaborasi dalam pertempuran.
Menangkan kemenangan ini!
Li Yibo selalu menjadi tamu komentator yang sangat profesional. Namun saat menyadari chemistry yang selama ini gagal terwujud di Dominant Hero, akhirnya terbentuk di akhir karir Han Wenqing, hatinya tanpa ragu memihak Dominant Hero. Ia hanya berharap semua ini tidak terlambat, agar duo ini bisa meraih juara sekali lagi.
Semangat!
Li Yibo hanya bisa berteriak dalam hati. Untungnya dia masih waras - jika menunjukkan keberpihakan sejelas ini dalam siaran langsung, mungkin karirnya akan segera berakhir.
Saat itu, sutradara siaran memotong ke cuplikan kecil Luo Ji (Mei Guang).
Mei Guang terus bergerak, kamera kecil mengikutinya cukup lama. Dari pergerakan koordinat, Li Yibo akhirnya mengkonfirmasi aksi Luo Ji.
Mei Guang tidak menyergap Han Wenqing, malah berdash ke area pertempuran yang lebih padat.
Ternyata!
Xingxin juga bukan tim yang kekurangan, mengirim Luo Ji untuk menyergap Han Wenqing seperti yang dipikirkan Li Yibo jelas bukan tindakan bijak. Tapi apa maksud bantuan di sisi ini? 4 vs 4 dengan satu healer di satu sisi, ini juga bukan situasi menguntungkan bagi Xingxin. Mungkin Xingxin sedang menyesal tidak menempatkan Tang Rou sebagai starter? Dengan gaya bermainnya yang keras dan penuh semangat, baik dalam menyerang Desert Dust di sana maupun mengacaukan formasi lawan di sini, mungkin bisa menciptakan kesempatan comeback.
Luo Ji, apa yang bisa dia lakukan?
