“……”
"......", jawaban Han Wenqing ternyata masih berupa elipsis yang berlanjut.
Yang dihadapinya hanyalah seorang Pastor. Cukup tempelkan lawan, tanpa bantuan apapun bagi Pastor, membunuhnya hanyalah hitungan menit. Tapi jawaban Han Wenqing masih sama seperti sebelumnya - elipsis yang berlanjut. Ini berarti sampai saat ini, dia belum berhasil mengejar Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi?
Zhang Xinjie merasa heran. Semua yang paham makna elipsis ini terkejut. Siaran televisi buru-buru mengalihkan cuplikan ke sisi tersebut.
Desert Dust benar-benar belum mengejar Xiao Shou Bingliang.
Bukan hanya pemain Dominant Hero dan penonton, bahkan Han Wenqing sendiri terkejut akan hal ini.
Kelas Healer memang lemah dalam mobilitas, juga tidak punya skill kabur. Meski Master Bela Diri harus sangat dekat untuk menyerang, kelincahan dan skill dengan efek pergerakan menjamin kecepatan geraknya jauh melebihi Pastor.
Tapi... belum bisa menyusul!
Apakah karena Xiao Shou Bingliang memakai peralatan penambah kecepatan gerak?
Taktik seperti ini pernah digunakan Xingxin di Tantangan Rookie dulu, pastor berkaki cepat menjadi pengalih perhatian di lapangan. Tapi di pertandingan ini, Xiao Shou Bingliang memakai set peralatan healer high critical hit standarnya. Gerakannya seperti pastor biasa yang agak lambat.
Hasilnya, Desert Dust milik Han Wenqing sama sekali tidak bisa mengejar. Meski bingung di hati, dia sangat paham alasannya.
Karena medan tempur.
An Wenyi benar-benar menguasai medan tempur permukiman di hutan ini. Selain itu, topografi area ini tidak datar - banyak rumah dibangun di atas pohon, menciptakan ruang dua hingga tiga lantai.
Xiao Shou Bingliang tidak cepat bergerak, tapi mahir memanfaatkan medan dengan berpindah-pindah level.
Awalnya penonton terkejut Han Wenqing tak bisa mengejar pastor lemah Xingxin. Tapi setelah melihat siaran langsung adegan ini beberapa saat, semua berpendapat: Han Wenqing yang belum bisa dilepaskan dan masih bisa menempel ketat seperti ini, benar-benar hebat!
Sungguh luar biasa.
Tapi yang terkejut bukan hanya Han Wenqing. An Wenyi lebih tercengang. Dengan banyak latihan dan riset medan tempur ini, dia kira melepas satu lawan bukan hal sulit. Nyatanya, dia gagal.
Han Wenqing!
Meskipun pemain Glory yang paling dikagumi An Wenyi adalah Zhang Xinjie, sebagai fans Dominant Hero, tidak ada yang tidak menghormati kapten mereka Han Wenqing. Setelah menonton pertandingan Dominant Hero selama bertahun-tahun, ia sangat familiar dengan tim ini. Namun setelah masuk ke lingkup profesional, ia segera menyadari bahwa kekuatan yang terlihat di siaran televisi sama sekali berbeda dengan pengalaman langsung di lapangan.
Tekanan yang dirasakan An Wenyi saat terus dikejar oleh Han Wenqing membuat telapak tangannya basah oleh keringat dingin sepanjang pelarian, namun ia tidak berani berhenti sebentar untuk mengelapnya. Di bawah tekanan besar ini, keyakinannya yang awalnya muncul karena penguasaan medan tempur perlahan hancur. An Wenyi tidak tahu berapa lama lagi bisa bertahan. Han Wenqing masih bisa membalas pertanyaan rekan tim dengan ellipsis, tapi An Wenyi? Selain terus mengoperasikan Xiao Shou Bingliang untuk kabur, ia tidak bisa melakukan hal lain. Bahkan berkedip pun tidak berani - ia harus ekstra hati-hati dan membuat keputusan super cepat.
Ternyata bisa bertahan tanpa melakukan kesalahan!
Keheranan Han Wenqing terhadap An Wenyi perlahan beralih dari pemanfaatan map yang mahir, menuju ketegasan dan kejelasan keputusan yang tetap tenang di bawah tekanan.
Komentar publik ternyata benar - pemain baru Xingxin, apapun teknik mereka, secara mental sangat tangguh. Seorang pemain baru, dalam kejar-kejaran ketat seperti ini, ternyata bisa tetap waspada dan terus membuat penilaian akurat dengan cepat.
Han Wenqing tidak bisa tidak teringat pada seseorang, rekan lamanya Zhang Xinjie.
Meski berpartner, Zhang Xinjie baru bergabung dengan Dominant Hero di Musim ke-4. Pandangan awal Han Wenqing terhadapnya sama sekali seperti melihat seorang rookie baru. Namun Zhang Xinjie saat itu, mirip seperti An Wenyi di depan mata ini, tetap tenang dan hati-hati meski pertama kali menghadapi situasi besar, sehingga bisa menjadi perisai terkuat Tim Dominant Hero sejak awal sebagai pemain baru.
Meski kemampuan teknik An Wenyi jauh tak sebanding dengan Zhang Xinjie di masa lalu, semangat dan tekadnya memberi Han Wenqing kesan kuat yang familiar.
Tapi dia sama sekali tidak akan bermain main. Bahkan jika ini adalah Zhang Xinjie sendiri yang pindah ke tim lain, dalam situasi seperti ini Han Wenqing tetap akan bertarung total - baginya ini bentuk penghargaan tertinggi.
Kejar!
Lanjutkan kejarannya!
Setelah kembali membalas pertanyaan Zhang Xinjie, Han Wenqing tetap fokus. Tidak ada rasa malu karena gagal mengalahkan rookie, dia sepenuhnya berkonsentrasi pada satu hal: bagaimana menangkap Xiao Shou Bingliang di depannya.
Tiba-tiba langkah Xiao Shou Bingliang berbelok ke samping.
Perubahan arah mendadak ini biasa digunakan untuk kabur dari lawan, tapi sepanjang pengejaran Han Wenqing terhadap An Wenyi, teknik ini belum pernah digunakan.
Teknik ini, seberapa mendadak pun, hanya menguji reaksi lawan. Jika lawan bereaksi cepat dan menyesuaikan diri tepat waktu, bukankah ini justru akan menjadi jebakan?
Jadi An Wenyi tidak menggunakan teknik yang berisiko ini, karena dia sangat paham betapa pentingnya peran healer-nya dalam tim besar. Meski kemampuannya tidak terlalu hebat, meski dia dianggap sebagai kelemahan, selama dia masih ada, keberadaan healer memiliki makna yang sangat besar.
Karena itu An Wenyi selalu sangat waspada melindungi dirinya sendiri. Tapi kali ini, tiba-tiba dia mengambil langkah berbahaya yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
!
Desert Dust milik Han Wenqing segera menggunakan skill kuat, melesat dengan ganas. Seluruh arena gemuruh oleh teriakan kagum.
Tapi, tidak kena!
Hanya selisih sedikit, tapi akhirnya menginjak kosong. Namun saat memilih skill ini, Han Wenqing sudah memperhitungkan rencana cadangan. Meski tidak menginjak pemain, kakinya menghantam pohon. Dengan gerakan menekuk, dia memanfaatkan momentum dari pohon untuk melesat seperti peluru!
Dengan memanfaatkan momentum ini, kecepatan Desert Dust melonjak drastis. Tapi An Wenyi sepertinya sudah mengantisipasi ini. Xiao Shou Bingliang langsung berguling menghindar.
Desert Dust kembali gagal. Kali ini, tidak ada lagi objek yang bisa dimanfaatkan untuk perubahan arah seketika.
Qian Jin Zhui!
Han Wenqing terpaksa menggunakan skill ini untuk memaksa Desert Dust terjun bebas. Tapi karena lompatan sebelumnya terlalu kencang, saat skill ini diaktifkan, Desert Dust sudah melesat terlalu jauh. Saat kamera berputar, Xiao Shou Bingliang sudah melepaskan diri dengan gap yang cukup lebar.
Jebakan!
Han Wenqing terus mengoperasionalkan karakternya untuk mengejar sambil menghela napas pasrah.
Dirinya bukanlah tipe pemain kalkulatif yang ahli strategi. Meski lawannya adalah rookie, An Wenyi justru tampak lebih piawai dalam kalkulasi. Dengan memanfaatkan medan tempur, An Wenyi memprediksi aksi Han Wenqing lalu menjalankan rencana pelarian berani. Sebagai mantan fans Dominant Hero, An Wenyi tentu sangat memahami kapten mereka Han Wenqing. Setelah menjadi atlet profesional, pemahaman ini berubah menjadi pengetahuan akan lawan. Kali ini, semua yang diketahuinya dimanfaatkan secara sempurna.
Penonton bahkan komentator Pan Lin dan Li Yibo tak menyadari kompleksitas ini. Namun dibanding Han Wenqing, mereka lebih paham alasan An Wenyi mengambil risiko: Sinyal telah dikirim di channel tim Xingxin tempat Ye Xiu memanggil An Wenyi untuk bergabung.
Bisakah berhasil?
Saat Ye Xiu mengirim summoning, semua mata tertuju pada Desert Dust yang memburu Xiao Shou Bingliang. Keraguan pun menggelayut, namun An Wenyi langsung menghilangkannya dengan manuver penghindaran gemilang.
Namun, performansi baik tak bertahan lama!
Setelah menentukan posisi tujuan yang jelas, pilihan pelarian An Wenyi menjadi terbatas. Ia harus membuat keputusan strategis meski arah utama tetap sama.
Di sisi Han Wenqing, Zhang Xinjie mengirimkan koordinat mereka sambil menanyakan posisi Han Wenqing saat ini melalui channel tim.
Setelah membandingkan kedua hal ini, tujuan langkah An Wenyi langsung dipahami sepenuhnya oleh Han Wenqing.
Setelah mengetahui tujuan lawan, prediksi bisa dilakukan. Han Wenqing tidak lagi seperti lalat tak berkepala yang hanya bisa mengejar kasar. Pengejaran Desert Dust kini lebih berirama, terkadang terlihat seperti tidak sedang memburu Xiao Shou Bingliang, hanya kebetulan sedang berjalan bersama. Segala tipuan palsu yang dirancang An Wenyi pun menjadi sia-sia.
Tujuanmu ketahuan!
Melihat Desert Dust dengan tegas dan jelas semakin mendekat langkah demi langkah, An Wenyi langsung menyadari di mana letak kesalahannya. Tapi sudah sampai di titik ini, menyesali tindakan sebelumnya pun percuma.
Lari!
Hanya bisa lari. Trik-trik rumit hanya akan membuang operasional dan waktu. Sekarang ini pertarungan kecepatan lurus. Tapi menghadapi Master Bela Diri, mana mungkin Pastor bisa lebih cepat? Harapan An Wenyi sekarang hanyalah bisa segera menyambung dengan rekan setim.
Maka, Sprint!
Sprint tanpa peduli stamina, mengabaikan keseimbangan konsumsi. An Wenyi harus menempuh jarak terjauh dalam waktu tersingkat.
Tapi sayangnya, tindakan ini juga bisa dilakukan Han Wenqing. Selama masih menempel pada Xiao Shou Bingliang, Desert Dust juga tidak perlu stamina dalam pertempuran berikutnya.
Sprint, sprint kecepatan penuh!
Desert Dust milik Han Wenqing juga segera berlari sekuat tenaga, jarak antara dua karakter itu menyusut dengan kecepatan yang terlihat jelas oleh mata.
"Menyusul!!" teriak Pan Lin.
Tendangan Tinggi!
Desert Dust menghentakkan kakinya, setelah susah payah mengejar Xiao Shou Bingliang, kali ini tentu tidak mungkin menggunakan skill Knock Back atau efek terlempar yang justru akan mendorong target. Ia menggunakan crowd control sang Master Bela Diri untuk mengangkat Xiao Shou Bingliang ke udara, baru kemudian menghadapinya perlahan.
Tapi...
Doron!
Tiga ledakan meledak di antara Desert Dust dan Xiao Shou Bingliang. Xiao Shou Bingliang sama sekali tidak terluka, sementara Desert Dust terhempas oleh gelombang kejut hingga terpaksa berhenti. Sebuah bayangan meliuk-liuk di antara pepohonan, dalam sekejap sudah menyelinap ke sayap Desert Dust, kilatan cahaya dingin menyala.
"Kapan mulai belajar mengintimidasi anak kecil sampai memalukan seperti ini?" pesan provokasi kejam Ye Xiu muncul di channel.
