Tim besar Xingxin berhasil bergabung dengan healer tepat waktu, fans Xingxin di lokasi bersorak gembira sementara fans Dominant Hero tampak kecewa.
Tapi, setelah bergabung lalu apa?
Fans Dominant Hero segera kembali tenang. Karena setelah bergabung, Xingxin juga tidak langsung unggul. Mereka berhasil bersatu, sementara Dominant Hero juga telah membentuk koordinasi dengan Han Wenqing. Dari distribusi tim sebelumnya, di satu sisi Han Wenqing mengejar Healer Xingxin yang diintimidasi, di sisi lain Dominant Hero dengan healer mereka menekan empat anggota Xingxin yang tanpa healer.
Xingxin yang tidak mendapatkan keuntungan di kedua sisi, kini setelah bersatu hanya membentuk situasi setara dengan Dominant Hero. Namun kerugian akibat tekanan sebelumnya, mungkinkah dipulihkan hanya dengan situasi setara?
Xingxin sama sekali tidak berlama-lama di pertempuran ini. Jun Moxiao milik Ye Xiu dash maju, dengan dukungan anggota tim berhasil memaksa Desert Dust milik Han Wenqing mundur dalam dua serangan, kemudian seluruh tim Xingxin langsung berbalik arah, jelas menunjukkan sikap ingin mundur.
Dominant Hero tentu tidak akan mudah melepas kesempatan emas ini. Saat ini adalah momen krusial untuk menentukan kemenangan, baku hantam langsung secara frontal, Dominant Hero sama sekali tidak gentar.
Tanpa kamuflase, tanpa kesopanan. Dominant Hero seketika berubah menjadi tim Dominant Hero yang familiar bagi semua - dengan penuh dominasi menerjang Xingxin yang mulai menunjukkan niat mundur.
Xingxin tidak melawan.
Pepohonan, semak-semak, bangunan rumah...
Xingxin memanfaatkan semua perlindungan yang tersedia di area ini, dengan teguh menjalankan rencana mundur.
Namun mundurnya tim besar memiliki kekurangan dan kelebihan dibandingkan kaburnya anggota secara individu.
Keuntungannya, mereka bisa saling mendukung dan memiliki lebih banyak pilihan yang beragam; sedangkan kerugiannya, jika satu orang gagal, bisa mempengaruhi semua anggota tim.
"Arah jam 2, jam 11!"
Tiba-tiba pesan berkedip di channel tim Dominant Hero, bukan dari pemimpin biasa mereka, melainkan Lin Jingyan!
Arah jam 2 dan 11 - sistem navigasi jam. Melihat pesan Lin Jingyan, anggota Dominant Hero langsung mengunci kedua arah tersebut. Karakter terdekat segera bergegas menuju dua arah itu.
Meski bukan pemimpin, Lin Jingyan pasti punya alasan kuat mengirim pesan seperti ini di saat krusial.
Desert Dust berbelok ke arah jam 2. Hundred Blossoms Spectacle melakukan dash ke arah jam 11.
Dengan cepat, dua orang itu mengunci target yang akan diserang setelah merebut posisi.
Hai Wu Liang!
Fang Rui dengan karakter Hai Wu Liang-nya.
Berdasarkan keakraban dengan mantan rekan setimnya ini, Lin Jingyan menemukan momen tepat untuk menangkapnya. Han Wenqing dan Zhang Jiale menjalankan pertimbangannya tanpa ragu, mengurung Hai Wu Liang dalam kepungan tiga arah.
Trinitas!
Ketiganya langsung melancarkan serangan bertubi-tubi.
Lin Jingyan terlalu paham gaya bertarung Fang Rui. Aliran licik level masternya sulit diikuti ritmenya oleh sembarang orang. Di medan perang tim, Fang Rui sering berada dalam status melayang seperti pasukan tunggal. Memanfaatkan pengetahuan ini, Lin Jingyan sukses mengurung Hai Wu Liang. Pemain Xingxin yang terbiasa dengan gaya melayang Fang Rui pun tak sempat memberikan bantuan.
Sekarang mau menyelamatkan? Tentu saja bisa, tapi saat ini Hai Wu Liang sudah dikepung. Jika ingin menyelamatkan, Xingxin harus mengesampingkan sementara rencana evakuasi mereka. Belum tentu mereka bisa cepat membantu Fang Rui menerobos kepungan. Inilah kelemahan saat tim besar mundur - dengan menjebak satu orang, kamu bisa mengikat seluruh tim!
Tiga veteran melancarkan serangan massal ke Hai Wu Liang dengan sangat tegas.
Tapi Xingxin bahkan lebih tegas. Serangan terfokus tiga anggota Dominant Hero ke satu target mengurangi tekanan di pihak mereka. Shi Buzhuan milik Zhang Xinjie hanyalah Pastor dengan kemampuan terbatas. Hanya mengandalkan Penembak jitu Qin Muyun, mustahil menahan empat orang Xingxin.
Maka Xingxin kabur!
Bahkan tanpa sedikit pun keraguan, Fang Rui yang dikepung mereka tinggalkan dengan sangat tegas. Karakter yang terkepung tidak mereka anggap sebagai pengalih, tapi justru sebagai celah pertahanan.
"Cukup teguh!" Li Yibo tak bisa menahan teriakan. Keteguhan Xingxin benar-benar di luar dugaan. Strategi mengorbankan bidak memang bukan hal baru, tapi biasanya pengorbanan dilakukan untuk merebut inisiatif. Situasi Xingxin saat ini justru tidak mendapat keuntungan strategis apapun - mereka hanya bisa melepaskan diri dari situasi buruk. Lalu? Tanpa Fang Rui yang merupakan jagoan mereka, Xingxin tetap dalam posisi inferior. Jika Dominant Hero menggunakan strategi pertukaran, Xingxin akan sangat kewalahan.
Setelah mengagumi keteguhan Xingxin, Li Yibo justru menyikapi keputusan tersebut dengan skeptis.
“Tapi, memang tidak ada cara lain…” Setelah menganalisis, Li Yibo tiba-tiba mengubah nada bicara, “Bertarung frontal di sini terlalu merugikan bagi Xingxin. Dengan mengorbankan satu orang untuk merebut waktu guna menyusun strategi baru dan memanfaatkan keunggulan kandang, kesempatan masih ada.”
“Benarkah?” Pan Lin malah terlihat ragu, karena situasi “perebutan waktu” yang disebut Li Yibo sepertinya tidak terwujud.
Cepat sekali!
Semua orang memiliki kesan yang sama.
Hai Wu Liang milik Fang Rui dihancurkan dengan sangat cepat, seolah nama itu menghilang dari channel tim hanya dalam sekejap mata.
Kecepatan ini juga berasal dari keteguhan Dominant Hero!
Setelah Xingxin meninggalkan Fang Rui dan langsung mundur, Zhang Xinjie tanpa ragu segera memerintahkan seluruh tim untuk fokus menyerang Hai Wu Liang milik Fang Rui!
Dia sama sekali tidak mempedulikan rencana Xingxin yang kabur, juga tidak berniat memanfaatkan situasi ini untuk taktik rumit. Bunuh Hai Wu Liang secepatnya! Karena keunggulan jumlah personel selalu menjadi aset paling loyal dan bisa diandalkan di arena Glory. Ketika kesempatan itu ada di depan mata, genggam erat tanpa ragu!
Seorang Ahli Tenaga Dalam dengan armor kain, pertahanan dasarnya memang terbatas. Di bawah serangan terkonsentrasi Dominant Hero dan perhatian dari banyak pemain berpengalaman, skill pertahanan seperti kubah energi atau perisai gelombang energi yang bisa membantu Hai Wu Liang bertahan sebentar pun tidak sempat digunakan. HP Hai Wu Liang langsung habi dalam sepersekian detik.
Dominant Hero langsung mengalihkan serangan terpusat ke punggung yang masih jelas terlihat di ujung sana. Keraguan Pan Lin muncul karena pengorbanan heroik Fang Rui sepertinya tidak berhasil membantu Xingxin merebut banyak waktu.
Li Yibo juga sontak terkejut. Ia tak menyangka damage serangan terpusat Dominant Hero bisa setangguh ini, sampai membuat Fang Rui yang licik sekalipun langsung kehilangan daya tahan dan mati tanpa bisa melawan.
“Xingxin dalam masalah!” Li Yibo langsung memberikan pertimbangan. Jarak seperti ini, mustahil bagi seluruh tim besar kabur tanpa jejak sepenuhnya. Xingxin akhirnya tetap tak bisa menghindari head-to-head. Tapi saat ini, mereka kekurangan satu orang.
“Ke arah mana Xingxin bersiap mundur!” teriak Pan Lin pada saat ini.
“Area penggantian pemain.” Li Yibo sudah melihatnya.
Sejak mengorbankan Fang Rui, arah mundur Xingxin sangat jelas - menuju area penggantian pemain. Karena orang keenam mereka pasti masuk kompetisi dari area penggantian terdekat ini. Bagaimanapun juga, Xingxin perlu secepatnya bergabung dengan orang keenam untuk mempertahankan formasi lima orang sebelum membuat rencana.
Tapi sekarang?
“Mengubah arah!” teriak Pan Lin.
“Hmm……” Li Yibo juga melihat, setelah Hai Wu Liang tumbang, setelah mengkonfirmasi kecepatan pengejaran Tim Dominant Hero di belakang, Xingxin mengubah arah. Arah maju mereka sepertinya bukan area penggantian pemain lagi. Tang Rou yang masuk secara otomatis langsung melihat instruksi yang dikirim Ye Xiu di channel tim, yang menunjukkan arah untuk bergabung dengannya.
“Xingxin sekarang perlu menjauh sebisa mungkin dari area penggantian pemain.” Li Yibo menjelaskan, “Serangan balasan berikutnya mungkin tak terhindarkan. Semakin dekat dengan area ini, semakin menguntungkan bagi Tim Dominant Hero.”
“Benar!” Pan Lin mengangguk. Logika ini tak perlu penjelasan panjang. Dengan keunggulan jumlah personel, strategi pertukaran adalah taktik paling standar. Dekat dengan area penggantian, Dominant Hero yang masih memiliki orang keenam bisa segera mempertahankan formasi lima orang setelah satu anggota mundur. Tapi jika terlalu jauh, penggantian membutuhkan waktu perjalanan. Dalam periode tertentu, Dominant Hero akan mengalami fase empat orang - periode krusial yang sering menjadi titik balik pertandingan tim Glory berdasarkan statistik data. Terutama saat bertarung dengan jumlah lebih sedikit, perbedaan waktu ini sering dimanfaatkan.
Tim Dominant Hero memang berpengalaman, tapi Xingxin dengan Ye Xiu yang mengawasi langsung tak kalah. Penyesuaian strategi yang dilakukan secepat ini menunjukkan jelas Xingxin belum menyerah dan masih berjuang.
Dominant Hero terus mengejar, Xingxin tak bisa sepenuhnya menghindar. Akhirnya mereka berhasil bergabung dengan anggota keenam mereka - Han Yanrou milik Tang Rou. Lokasi pertemuan yang dipilih bukan hanya sekadar menjauh dari area penggantian. Di sini, jelas Xingxin memilih medan pertempuran. Han Yanrou tidak langsung menyatu dengan tim, tapi lebih dulu tiba dan mulai melakukan pemilihan posisi.
Penyergapan!
Han Yanrou sedang bersembunyi. Siaran langsung khusus menampilkan cuplikan ini. Penonton dengan perspektif penonton langsung paham. Melihat gerakan Tang Rou inilah Li Yibo berani menyimpulkan: Xingxin akan menentukan pemenang di sini.
Siaran televisi khususnya menampilkan perbandingan data kedua belah pihak saat ini, terutama HP dan MP. MP semua karakter masih cukup untuk menghadapi satu pertempuran. Di sisi HP, jelas terlihat kekurangan Xingxin yang sudah berlangsung lama. Karakter-karakter yang kehilangan HP tidak punya kesempatan untuk menambal, Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi terus berlari menghindar, bahkan tidak punya waktu untuk menggunakan skill Healer Instan sekalipun.
Dalam kondisi ini pertarungan akhir akan dimulai, mampukah Xingxin menang?
Tak ada yang berani meramalkan kemenangan Xingxin, meski Han Yanrou-nya Tang Rou adalah pasukan penyergap. Tapi dengan kehati-hatian Zhang Xinjie dari Dominant Hero, jika Han Yanrou tidak terlihat bersama tim, pasti mereka langsung waspada. Dengan pengalaman para veteran Dominant Hero, seberapa besar dampak penyergapan seorang Tang Rou? Apalagi Tang Rou bukanlah pemain yang ahli menyergap. Mungkin jika langsung ditempatkan di depan Dominant Hero untuk bertahan, dia justru akan lebih unggul...
Empat karakter tim Xingxin memasuki area, lima anggota Dominant Hero di belakang masih melekat. Kamera siaran terkunci pada Han Yanrou, perhatian penonton live juga beralih ke sini. Bagaimanapun, penyergapannya adalah satu-satunya faktor tak terduga bagi Dominant Hero saat ini. Serangan mendadaknya mungkin menjadi harapan terakhir Xingxin di sini!
Tombak perang Fire Dance Flow di tangan Han Yanrou mulai diangkat perlahan.
Dash! Fú Lóng Xiáng Tiān!!
