"Ya, memang kami pilih khusus untukmu." Jawab Lin Jingyan di channel, Leng An Lei, dash maju!
"Lin Jingyan mengambil inisiatif menyerang!" Pan Langsung berteriak kaget, nada suaranya mengandung keheranan. Perlawanan Frontal Kuat, sejauh ini belum ada yang berhasil memberi hambatan bagi Ye Xiu dan Jun Moxiaonya. Dominant Hero memilih map yang hanya memungkinkan frontal attack untuk arena sudah cukup mengejutkan, kini Lin Jingyan bahkan memulai serangan lebih dulu.
"Apakah Dominant Hero menemukan cara untuk mengatasi Loner Combo?" Teriak Pan Lin terus.
Tapi seketika, di layar Leng An Lei sudah terpental jauh.
“Ini…” Pan Lin mulut menganga, ini sama sekali tidak terlihat seperti telah menemukan solusi untuk mengatasi Loner.
Jun Moxiao mengejar, kini giliran Ye Xiu yang memanfaatkan momentum untuk melawan balik. Pan Lin terus menyemarakkan komentarnya dengan penuh gairah, sementara Li Yibo di sampingnya tetap diam.
Ia mengamati dengan seksama pertarungan antara Lin Jingyan dan Ye Xiu. Keraguan pun muncul, apakah Dominant Hero benar-benar telah menemukan metode mengatasi Loner Ye Xiu? Bagaimanapun, selain Ye Xiu, para pemain Dominant Hero-lah yang memiliki pengalaman paling kaya di Glory. Dan gaya bermain Loner memang membutuhkan pengalaman luar biasa untuk didukung. Mungkin hanya para veteran Dominant Hero-lah yang mampu menemukan cara meng-counter-nya.
Tapi, baru tiga skill...
Hanya dengan tiga skill, Leng An Lei sudah terpental oleh Jun Moxiao. Alih-alih melihat strategi jitu Lin Jingyan, Li Yibo justru menyadari betapa sang veteran kewalahan menghadapi perubahan skill berirama tinggi dari Loner.
Namun...
Ye Xiu yang memanfaatkan momentum untuk menyerang balik, dihadapi Lin Jingyan dengan perlawanan yang tetap keras kepala.
Tanpa taktik penghindaran, tanpa mundur, juga tanpa gaya licik kala masih berduet dengan Fang Rui dulu. Lin Jingyan kali ini benar-benar ingin menentukan hasil pertarungan secara frontal dengan Ye Xiu.
Menggunakan kelemahan sendiri untuk menyerang keunggulan lawan, ini lebih terlihat seperti tindakan emosional. Tapi pemain berpengalaman seperti Lin Jingyan, mungkinkah melakukan kesalahan dasar seperti itu?
Sebenarnya apa tujuan Dominant Hero? Pertanyaan itu mengusik Li Yibo, dan menjadi misteri yang ingin dipecahkan banyak orang.
BRAK BRAK BRAK……
Setelah koordinasi skill yang begitu intens selama beberapa round, kedua karakter kembali terpental.
"Sepotong ini?" Ye Xiu tersenyum sopan di channel.
"Betul!" Jawab Lin Jingyan, Leng An Lei maju dash lagi!
Jelas-jelas tidak unggul. Setelah serangkaian bentrokan, HP Leng An Lei sudah berkurang lebih dari seperlima, sementara HP Jun Moxiao bahkan belum mencapai sepersepuluh. Tapi Lin Jingyan tidak melakukan penyesuaian, tidak mengubah pola permainan. Ritme yang sama, strategi yang jelas mustahil mengalahkan Ye Xiu, Perlawanan Frontal Kuat terus dilancarkan.
Jun Moxiao menggeser badan menghindar, mengubah arah, mundur teratur...
"Hah!"
Ratusan pemain yang paham mulai bingung.
Metode penanganan Ye Xiu tidak ada masalah, sama sekali tidak ada celah. Tapi sikap penanganan ini, arah penanganan ini... ini adalah bentuk penghindaran!
Ye Xiu menghindari Perlawanan Frontal Kuat Lin Jingyan. Apakah serangan frontal Lin Jingyan begitu mengancam?
Tentu bagi pemain biasa yang menonton pertandingan, serangan frontal Lin Jingyan cukup untuk meng-counter siapapun. Tapi dalam menilai pertandingan, tentu harus menggunakan standar tingkat profesional. Serangan frontal yang diluncurkan Lin Jingyan diklaim bisa merepotkan Ye Xiu, tapi kerepotan ini mungkin sangat terbatas. Dari pertarungan di round sebelumnya jelas terlihat, dalam duel frontal, Ye Xiu masih lebih unggul.
Tapi kenapa dia yang seharusnya bisa mempertahankan keunggulan malah memilih strategi menghindari yang terkesan pasif?
Tidak memberikan waktu berpikir yang banyak kepada semua orang, karena Lin Jingyan hari ini benar-benar fokus sampai akhir, Leng An Lei berbalik dengan cepat, mengejar arah penghindaran Jun Moxiao, lalu menyerang lagi.
Jun Moxiao mengalah selangkah lagi, Leng An Lei terus mendesak... Kemudian, tidak ada lagi jalan mundur. Lin Jingyan yang berpengalaman tidak akan membiarkanmu bebas menghindar, dia akan mencari metode dan strategi untuk memblokir lawan secara total. Jika medan tempur lebih kompleks dan ruang lebih luas, pilihan menghindar pasti lebih banyak. Tapi saat ini, di Arena Pertarungan yang persegi empat dan sempit ini, tidak ada penghalang sama sekali. Satu-satunya penghindaran yang bisa diandalkan adalah pergerakan dan langkah karakter itu sendiri, itupun terbatas karena arena ini memang kecil!
Setelah dua kali menghindar, Ye Xiu benar-benar terjepit tanpa ruang untuk menghindar lagi.
Maka, serang balik!
Kilatan cahaya dingin saling silang, sesekali terdengar benturan senjata. Senjata Leng An Lei menggunakan "cakar" yang umum dipakai Rogue, senjata tajam yang menyisipkan percikan darah di antara kilatan cahaya. Kedua karakter bergerak sangat cepat dalam serangan dan pertahanan, ini benar-benar duel frontal yang menguji kecepatan tangan dan reaksi. Penonton hanya bisa melihat gerakan kedua karakter tanpa bisa membedakan siapa yang unggul, mereka harus melihat HP karakter untuk mengetahui kerugian nyata melalui pengurangan HP.
Ye Xiu, yang tetap unggul tetaplah Ye Xiu.
Perlawanan Frontal Kuat, Rogue Lin Jingyan memang bukan tandingan Loner Ye Xiu. Hal ini sepertinya sudah tidak menyisakan ruang untuk keraguan.
Namun Lin Jingyan tidak menarik diri, tidak minggir. Ia bersikeras menentukan hasil pertarungan dengan cara ini.
Tepuk tangan!
Suara tepuk tangan bergemuruh di area live.
Kelas Rogue bisa bertarung jarak dekat maupun jauh, memiliki metode kontrol, juga output ledakan. Kelas yang sangat fleksibel. Fang Rui adalah partner paling penting dan bisa diandalkan dalam karir Lin Jingyan. Menyesuaikan gayanya demi partner ini, saat itu sudah memasuki paruh kedua karirnya. Sebelumnya, Lin Jingyan adalah karakter kejam yang mengandalkan Perlawanan Frontal Kuat.
Tang San Da!
Dengarkan saja nama Rogue yang pernah ia gunakan di masa lalu - mana mungkin pemain dengan nama Tang San Da menggunakan taktik licik aliran menghindar?
Di masa itu, Lin Jingyan terus mengejar langkah para jenius, bertarung dengan mereka. Ia tak ingin menunjukkan secuil pun rasa takut atau kelemahan. Meski kalah, ia akan tetap berdiri tegak menyerang, berdiri tegak sampai tumbang.
Sekarang diingat-ingat, jumlah dirinya yang tumbang memang sudah tak terhitung.
Tapi, dirinya tak pernah sekalipun mundur!
Bahkan ketika kemudian menyesuaikan gaya bermain, tidak lagi frontal seperti dulu, itu sama sekali bukan bentuk penghindaran. Ambisinya tetap menyala. Demi gelar juara yang didambakan, ia rela mengorbankan segalanya. Bertarung dengan kegilaan seperti masa Tang San Da dulu? Ia masih bisa!
Lan Shan Hu!
Shuang Yue Ya!
Shang Ba Zhi Tong!
Sekuntum bunga darah yang sangat cerah "boom" mekar, Jun Moxiao melompat sambil berlari cepat, bahu kanannya masih mengalirkan darah segar.
"Oh, Tang San Da... Lama tidak berjumpa." Ye Xiu berkata.
"Tidak takut?" Lin Jingyan berbicara seperti gaya Ye Xiu, Leng An Lei, maju lagi!
Tang San Da yang dimaksud di sini bukan karakter Rogue Tim Typhoon yang digunakan Tang Hao sekarang, melainkan teknik serangan tiga segmen skill Rogue yang sering digunakan Lin Jingyan di masa lalu. Karena tepat tiga segmen, sesuai dengan karakter "san" (tiga) dalam nama karakter Tang San Da yang digunakannya saat itu, maka tim memanfaatkannya sebagai daya tarik promosi dengan menghubungkan teknik tiga segmen ini dengan nama Tang San Da.
Namun seiring perkembangan Glory, peningkatan level, dan penambahan skill kelas, teknik tiga segmen Lin Jingyan ini perlahan menjadi usang. Sampai sekarang, jarang digunakan lagi dan bukan lagi menjadi spanduk andalan. Hanya Ye Xiu yang masih mengenali - kalau pemain muda, mungkin sama sekali tidak menyadari bahwa tiga serangan skill Leng An Lei tadi sebenarnya adalah sebuah keahlian khusus.
"Hehe, Tidak pernah takut, kamu tahu itu." Ye Xiu berkata sambil menggerakkan Jun Moxiao maju kembali.
Gerakan mendadak Lin Jingyan ini agak mengejutkan, Ye Xiu sempat tidak waspada sehingga terkena serangan. Tapi soal teknik ini, sejak dulu saat Lin Jingyan masih aktif menggunakannya pun dia tidak pernah gentar, apalagi sekarang yang sudah terkesan ketinggalan zaman.
"Coba lagi!" Teriak Lin Jingyan masih bersemangat.
“Kamu masih berani pakai?” Ye Xiu tak acuh.
“Kau sudah siap!” Lin Jingyan tak berniat menggunakannya lagi. Jelas dia juga paham teknik ini jika dipakai sekali sebagai pasukan kejutan mungkin masih bisa dapat sedikit hasil, tapi kalau dijadikan artefak sakti atau senjata rahasia untuk diserang, itu menggelikan. Aset yang sudah tereliminasi, karena memang tak punya nilai lagi. Tapi dia sama sekali tak keberatan menggunakannya untuk gertak sambal.
“Siap, berani pakai aku berani menghabisi kau!” kata Ye Xiu. Di sisinya tak ada gertak sambal, langsung ancaman murni. Di zaman sekarang, teknik Lin Jingyan itu jika dipakai lagi sudah bisa disebut celah, muncul celah langsung dihabisi itu adalah hak dan kewajiban dalam pertandingan.
Lin Jingyan ternyata tak memakainya lagi, dua orang terus saling serang frontal, kejam lawan kejam. Tepuk tangan terus bergema. Strategi Lin Jingyan mungkin kurang bijak. Di masa sekarang, dia sebenarnya bisa bermain lebih cerdik, mungkin bisa lebih lama bermain kucing-tikus dengan Ye Xiu.
Tapi, ini adalah kandang Dominant Hero, didukung oleh serbuk Dominant Hero. Strategi Lin Jingyan memang tak cerdik, tapi justru yang disukai mereka. Mungkin ada yang bilang kecerdikan lebih bisa memenangkan pertandingan, tapi maaf, orang Dominant Hero justru suka memenangkan pertandingan dengan kekuatan sederhana dan brutal. Inilah yang mereka nantikan, sekaligus harapan untuk tim mereka buktikan.
Mungkin Tim Dominant Hero sekarang sedang melakukan perubahan yang tak bisa mereka kendalikan. Tapi cara bertarung Lin Jingyan saat ini benar-benar disukai fans, inilah alasan mereka jatuh cinta pada Dominant Hero.
"Semangat!"
"Gulingkan Ye Xiu!!"
Meski Lin Jingyan tidak mendominasi arena, fans Dominant Hero tetap bersorak. Suara dan semangat mereka seolah Lin Jingyan sedang menghajar Ye Xiu sampai babak belur.
"Apa kamu tangkap tujuan strategis Dominant Hero?" Huang Shaotian yang terus mengikuti pertandingan live di lokasi mengirim pesan ke Yu Wenzhou.
"Menguras stamina," jawab Yu Wenzhou.
Kata 'menguras' itu familiar bagi Huang Shaotian, bahkan terasa sedikit menyakitkan.
Dalam pertandingan melawan Xingxin, ini juga strategi mereka: menguras Ye Xiu di arena pertandingan. Tapi hasilnya, merekalah yang dikuras balik oleh Ye Xiu.
Sekarang Dominant Hero menggunakan taktik persis sama: menguras Ye Xiu.
Bedanya, mereka memilih map yang paling sederhana, lalu melakukan pengurasan dengan gaya khas Dominant Hero - frontal dan langsung.
Serangan balik frontal untuk menguras.
