Desert Dust masih mempertahankan pose tinju, tepat di bawah pukulan inilah Hai Wu Liang Fang Rui berhasil melarikan diri.
Desert Dust menghentikan tinju, berbalik arah. Ekspresi karakter yang tak pernah berubah selama bertahun-tahun, tentu bukan cerminan emosi Han Wenqing. Namun kali ini, raut wajah Han Wenqing benar-benar seserius ekspresi karakternya...
Banyak yang menganggap pukulan tadi tak bermasalah, tapi Han Wenqing lebih sadar daripada siapapun: pukulan itu terlambat.
Ini bukan kesalahan. Han Wenqing paham pukulan itu harus terhubung lebih cepat, tapi tekad tak sepadan kemampuan. Jika ini 10 tahun lalu, atau bahkan 5 tahun lalu, pukulan itu pasti akan mengenai lawan dengan sempurna, tak bisa dihindari. Tapi sekarang...
Ada hal-hal yang tak bisa diraih hanya dengan usaha. Dalam pertempuran berirama seperti ini, dia sulit mempertahankan stabilitas berkelanjutan. Sedikit kelambatan tadi menciptakan celah, langsung tertangkap lawan.
"Reaksi yang cepat..."
Han Wenqing menghela napas. Meski tak mau menyerah, di momen-momen seperti ini dia tak bisa menghindari bayangan senja kariernya.
Senja, tapi tanpa keraguan.
Desert Dust berbalik, tetap menghadap Hai Wu Liang. Han Wenqing mulai menyiapkan gelombang serangan berikutnya.
Fang Rui yang baru saja menyelamatkan Hai Wu Liang sepertinya enggan gegabah mendekat. Hai Wu Liang bergoyang-goyang di sisi ini, terus mengalihkan perhatian lawan sambil menunggu momen emas.
Hasilnya, Desert Dust malah mundur selangkah.
Semua orang terkejut.
Desert Dust menyerang dengan sikap apapun, bahkan di momen yang tidak logis sekalipun, tak akan mengejutkan siapapun. Karena itu adalah Han Wenqing, bukankah dia sering melakukan hal nekat seperti melawan arus dan mencabut gigi harimau?
Tapi dia mundur...
Saat lawan belum menunjukkan serangan berarti, dia malah memilih mundur. Mungkin dia menyadari sesuatu, tapi mundur? Bukan cara Han Wenqing menyelesaikan masalah.
Tiba-tiba, pergerakan goyang kiri kanan Hai Wu Liang juga berhenti.
Ada apa? Menurut penonton, ritme pertandingan tiba-tiba terasa aneh. Hanya ahli sejati yang bisa memahami makna di baliknya.
"Dia jadi terlalu tenang, membosankan sekali," Ye Xiu bergumum di pinggir arena.
"Kenapa?" Chen Guo buru-buru bertanya, membutuhkan penjelasan.
"Hai Wu Liang-nya Fang Rui sengaja menggoyang-goyangkan diri sambil terus mencoba. Dalam duel antar ahli, setiap gerakan kecil lawan harus dianalisis untuk memprediksi kemungkinan. Meski terlihat sederhana, jika terus bertahan di fase ini, ini akan sangat menguras konsentrasi Han Wenqing," jelas Ye Xiu.
"Maksudmu, dia ingin menguras Han Wenqing?" kata Chen Guo.
“Benar.” Ye Xiu mengangguk, “Tapi mungkin dia juga tidak mengira akan terus digoyang-goyang sampai Han Wenqing pusing. Dengan sifat keras Han Wenqing yang sudah dikenal, begitu dia tahu tujuan lawan, pasti akan menghalangi dengan cara yang tegas. Jadi dia sedang memancing Han Wenqing untuk terus melancarkan gempuran berritme cepat. Tapi sekarang, Han Wenqing hanya mundur dengan sederhana.”
“Terus kalau mundur bagaimana?” Chen Guo bertanya.
“Mundur, memperlebar visi, memperbesar ruang pemanfaatan, mengamati gerakan Hai Wu Liang secara lebih menyeluruh. Perhatian yang dibutuhkan jadi jauh lebih sedikit,” kata Ye Xiu.
“Oh... Lalu kalau Fang Rui menyuruh Hai Wu Liang terus maju dan menggoyang?” kata Chen Guo.
“Ya tinggal terus menarik diri saja. Lagipula tidak akan terpojok ke titik buta. Langkah Fang Rui ini sudah tidak ada nilainya lagi. Masih berulang kali bolak-balik itu tidak sopan sama sekali.” Ye Xiu sedang menjelaskan, tapi lalu melihat ke arena, “Baiklah, aku seharusnya tidak meremehkan batas bawahnya.”
Kesopanan?
Ahli aliran licik pernah peduli dengan hal seperti itu?
Gerakan yang tidak sopan itu nyaris tanpa ragu dilakukan Fang Riu. Seperti yang dikatakan Chen Guo, Hai Wu Liang terus maju sambil bergoyang-goyang, seperti kepiting yang mengacungkan capit.
Han Wenqing juga ternyata seperti prediksi Ye Xiu, terus mundur.
Yang paham makna sebenarnya langsung menghina Fang Rui yang licik dan iseng; Yang tidak paham kebingungan, apakah goyangan kiri-kanan Hai Wu Liang ini jurus andalan pembuka? Sampai-sampai memaksa Han Wenqing terus mundur?
Sambil maju, sambil mundur, Desert Dust mundur mengikuti garis parabola, memastikan dirinya tidak sampai mundur ke batas arena pertarungan. Maka keduanya maju-mundur ini, tak lama kemudian di lapangan masing-masing telah mengitari setengah lingkaran.
"Si pemalas ini sekarang benar-benar punya kesabaran ya!" Ye Xiu berkomentar. Kalau Han Wenqing versi dulu, pasti sudah menyuruh Desert Dust mengayunkan tinju besinya untuk menghancurkan lawan kan?
"Kalau terus berputar seperti ini akan bagaimana?" Chen Guo bertanya.
"Wasit akan turun tangan." Jawab Ye Xiu.
"Jangan-jangan dia berniat terus berputar sampai wasit bertindak?" Chen Guo terdiam sejenak. Alasan mengapa Fang Rui tidak cocok jadi anggota inti tim utama akhirnya dia pahami, benar-benar tidak menjaga citra!
"Dia sedang menguji kesabaran Han Wenqing." Wei Chen membuka suara.
Ye Xiu mengangguk. Dalam situasi yang jelas-jelas bisa diatasi dengan mudah oleh lawan, namun tetap memaksakan taktik seperti ini, mungkin memang tujuannya begitu. Fang Rui sedang menyiksa Han Wenqing dengan batas bawahnya! Meski terus menekan seperti ini terlihat iseng dan tak sopan, tapi Han Wenqing yang mengikuti mundur selangkah demi selangkah juga tak kalah memalukan. Rekor batas bawah ini, 70% dicatat oleh Fang Rui, tapi 30% sisanya adalah hasil kerja sama Han Wenqing. Dengan sifat keras Han Wenqing, seharusnya dia tak sudi melakukan ini, makanya Fang Rui sengaja memancingnya.
"Tapi sekarang terlihat, Han Wenqing juga cukup berani dalam hal mencatat rekor batas bawah. Setelah setengah putaran, langkah Desert Dust masih mantap, sepertinya belum ada niat untuk memecahkan kebuntuan batas bawah. Benarkah si pemalas ini hari ini benar-benar bertekad untuk bersama Fang Rui menyeret batas bawah duel ini ke titik terendah?"
Pemain yang paham pertandingan sedang merasakan perasaan campur aduk. Apakah pahlawan paling simbolis di liga ini akhirnya jatuh ke jurang kecerdikan?
Setelah setengah putaran, setengah putaran lagi, kedua karakter telah mengelilingi Arena Pertarungan satu putaran penuh. Ritme cepat pertandingan dua menit akhirnya dipecahkan di sini, tapi dengan cara mencatat rekor batas bawah seperti ini, apalagi dengan partisipasi Han Wenqing, ini benar-benar di luar dugaan semua orang.
Satu putaran telah selesai, tapi Fang Rui masih bersemangat mencatat batas bawah tanpa tekanan mental. Hai Wu Liang terus "bergaya" bergoyang seolah siap berputar seratus kali lagi. Bagaimana dengan Han Wenqing? Jika benar mengikuti Fang Rui mundur seratus putaran, reputasinya akan hancur lebur di pertandingan ini. Semua penonton yang paham benar-benar berpikir demikian.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Semua orang merasa campur aduk. Tepat saat keduanya memulai putaran kedua, utara keadilan di lapangan - wasit tidak bisa lagi menahan diri.
"Mohon kedua belah pihak menunjukkan sikap bertanding yang benar." Pesan Sistem muncul, untuk sementara masih berupa peringatan saja.
"Haha." Fang Rui tersenyum sambil merespons wasit, gerakan Hai Wu Liang langsung berhenti sejenak. Kemudian tinju Desert Dust menghantam tepat di hadapannya.
"Gila licik!!!" Hai Wu Liang terpental, Fang Rui gila-gilaan mencatat rekor pesan. Kartu kuning muncul, serangan bertubi-tubi terus menghantam tubuh Hai Wu Liang.
Semua orang mulut menganga.
Fang Rui jarang benar-benar punya kesempatan menyebut orang lain licik. Sebagian besar waktu dia hanya menunjukkan sifat tidak tahu malunya. Tapi kali ini, jujur saja, menurutku semua setuju... perkataan Fang Rui sangat tepat.
Ternyata memanfaatkan maktu sebelum wasit mengeluarkan Pesan Sistem, saat Fang Rui merespons sekaligus menghentikan operasional, Han Wenqing langsung meluncurkan gempuran.
Glory tidak memiliki aturan yang mengharuskan kedua tim langsung menghentikan pertandingan ketika wasit bersuara. Tapi suara wasit pasti akan memberikan pengaruh pada arena, di saat seperti ini pemain dari kedua tim pasti melakukan penyesuaian.
Maka Han Wenqing dengan tegas melancarkan serangan kilat di momen ini. Fang Rui yang sedang "haha" dengan wasit langsung kena serangan.
Ini jelas teknik aliran licik. Bahkan di awal pertandingan ini Fang Rui pernah menggunakannya - mengirim pesan dialog jarak jauh dengan Lin Jingyan di luar arena untuk mengalihkan pikiran lawan, lalu menyerang saat lawan lengah.
Kali ini, Han Wenqing memanfaatkan sepersekian detik saat wasit membuat keputusan.
"Han Wenqing... Hmm..." Pan Lin sang komentator bingung mencari kata-kata.
“Pengalaman yang sangat kaya, sudah mengantisipasi sebelumnya bahwa wasit pasti akan turun tangan dalam situasi seperti ini. Pada saat yang sama, menyadari bahwa perubahan ritme pasti terjadi ketika wasit intervensi, dan dia meluncurkan serangan tepat di momen itu.” Li Yibo kali ini sama sekali tidak ragu, langsung menyambut ucapan Pan Lin dengan komentar yang tenang, seolah tidak menyadari bahwa ini sebenarnya adalah taktik menyergap yang cukup licik.
Li Yibo, bagaimanapun juga adalah mantan anggota Dominant Hero; Han Wenqing juga pernah menjadi kaptennya. Kali ini, Li Yibo benar-benar menunjukkan sikap memihak dan melindungi mantan timnya.
“Ah... Benar, pengalamannya terlalu kaya, sampai bisa mengantisipasi ini...” Pan Lin secara reflek mengikuti alur pembicaraan Li Yibo.
“Pertarungan kesabaran kali ini akhirnya dimenangkan Han Wenqing. Fang Rui kurang fokus, masih sempat 'haha' dengan wasit. Tindakan tidak perlu ini membuatnya kehilangan inisiatif dalam mengontrol ritme.” Li Yibo hari ini konsisten memuji Han Wenqing sambil menyindir Fang Rui, meski argumennya logis namun sengaja mengurangi penekanan pada unsur kecerdikan dalam konten pertandingan.
“Seharusnya... sudah bisa dihabisi...” Pan Lin berkata sambil memandang arena pertandingan.
Ritme pertarungan jarak dekat Fighter sangat cepat, daya rekatnya kuat, bertarung sampai mati adalah hal biasa. Sebelumnya Han Wenqing memberi Fang Rui celah untuk melarikan diri sekali, lalu bagaimana kali ini? Serangan kuat yang dilancarkan saat perhatian Fang Rui terpecah, membuatnya menguasai posisi yang sangat menguntungkan. Fang Rui yang sengaja memancing Han Wenqing untuk bertindak sebenarnya sudah punya persiapan psikologis, tapi tepat saat wasit mengirimkan pesan, dia benar-benar lalai. Karena peringatan wasit, dia mengira rencana yang sudah disiapkan akan berhenti di sini, sama sekali tidak menyangka Han Wenqing justru meluncurkan gempuran yang sudah ditunggu selama satu putaran penuh tepat di momen penghentian ini...
Apakah licik atau tidak, itu bukan masalah yang pernah dipedulikan Fang Rui. Saat menerima kartu hukuman dan menghujat Han Wenqing sebagai licik, sebenarnya Fang Rui sedang kesal pada dirinya sendiri. Momen aib seperti kemungkinan serangan mendadak ini, dirinya malah bisa lalai, sungguh tidak seharusnya. Aliran liciknya masih jauh belum cukup licik!
