"Apa maksudnya?" Tak hanya penonton, anggota Xingxin pun bingung dengan tindakan Ye Xiu. Meski Fang Rui membuat pose foto, dalam hati ia tahu ini bukan sekadar sesi foto bersama.
"Berdiri di bawah sinar matahari, sekilas tidak bisa dikenali." Ye Xiu menjelaskan.
"Anggota tim Xingxin segera paham. Yang tak bisa dikenali sekilas tentu lawan, ketidakjelasan ini berarti sulit menilai serangan macam apa yang akan dilancarkan. Ini memang celah yang bisa dimanfaatkan."
Penonton yang bisa melihat channel Xingxin juga cepat menyadari. Mereka senang melihat pemain berkomunikasi intensif via channel tentang strategi mereka. Komunikasi mata yang terlalu kompak justru sering membuat penonton kebingungan.
"Aku lihat dulu." Muyu Chengfeng milik Su Mucheng berjalan ke posisi Jun Moxiao, memutar kamera ke arah matahari terbenam. Dalam siluet merah mentari, karakter benar-benar hanya terlihat, membuat banyak gerakan serangan sulit diprediksi.
"Hmm-hmm..." Hai Wu Liang milik Fang Rui mengangguk setelaH memeriksa.
"Mungkin kita bisa manfaatkan ini untuk memasang formasi di area ini?" saran Fang Rui sambil memutar kamera melihat lima anggota Dominant Hero yang semakin mendekat.
"Aku yakin Dominant Hero tidak akan mengabaikan faktor ini. Tugas kita hanya waspada terhadap eksploitasi mereka, sekaligus memanfaatkannya jika ada kesempatan," kata Ye Xiu.
Banyak penonton yang memantau obrolan channel Xingxin merasa malu. Mereka mengira Xingxin akan menyusun serangan berdasarkan temuan ini, tapi dari perkataan Ye Xiu baru tersadar bahwa merekalah yang justru meremehkan Dominant Hero - menganggap tim lawan akan mengabaikan detail di home court mereka sendiri.
“Bagaimana kita menyerang?” Saat itu Fang Rui bertanya. Setelah menganalisis panjang lebar, Xingxin akhirnya tidak membuat strategi yang disesuaikan dengan kondisi lokal.
Ye Xiu akhirnya mengeluarkan instruksi yang sangat jelas di saat krusial ini - instruksi formasi posisi.
Tanpa bertanya lebih lanjut, anggota Xingxin segera mengambil posisi sesuai koordinat yang ditentukan Ye Xiu. Tim Dominant Hero hampir mendekati dasar bukit pasir, namun melihat formasi terpecah Xingxin, mereka tiba-tiba mengubah arah.
Fang Rui memutar kameranya melihat ke belakang. Sinar matahari senja yang kemerahan membuatnya bisa memastikan: Tim Dominant Hero benar-benar memahami pengaruh cahaya senja. Posisi yang ditentukan Ye Xiu memang dirancang untuk memanfaatkan ini. Namun melihat formasi Xingxin, Dominant Hero langsung melakukan penyesuaian. Alih-alih menghadapi cahaya senja, mereka bermanuver ke sayap.
“Maju!” Ye Xiu memimpin seluruh tim maju ke depan. Xingxin bergerak ke arah yang sama. Ketika Dominant Hero berhenti, mereka langsung berhenti. Kini tak perlu instruksi detail dari Ye Xiu - semua anggota sudah memahami tujuan dan langsung menjalankannya. Ye Xiu ingin menggunakan cahaya senja di belakang untuk memblokade pergerakan Dominant Hero.
Dominant Hero kali ini tidak bergerak, diam berdiri di kaki bukit pasir. Channel tetap sunyi, membuat penonton sama sekali tidak memahami strategi mereka.
“Pelatih Li?” Pan Lin mulai mencatat tingkat ketidaksukaan kepada Li Yibo di sini.
Li Yibo pusing. Dominant Hero sebenarnya dia cukup paham, tapi kali ini dia tidak bisa menebak apa yang sedang direncanakan Dominant Hero. Di bawah kendali ritme Zhang Xinjie, Dominant Hero seharusnya menggunakan pola permainan yang lebih aman, yaitu melakukan manuver dengan rute memutar yang lebih jauh untuk keluar dari sudut pengaruh matahari terbenam. Tapi sekarang, Dominant Hero justru berhenti di sini. Ngapain? Mereka juga tidak berkomunikasi di channel, sepertinya ini sudah menjadi pola permainan terlatih yang penuh chemistry tim.
"Mungkin sedang menunggu kesempatan yang cocok." Li Yibo akhirnya tetap harus memberikan komentar, namun kata-katanya dipenuhi frasa tidak pasti seperti "mungkin" dan "apa".
"Kesempatan seperti apa ya? Mari kita tunggu bersama." Pan Lin akhirnya paham situasi. Begitu mendengar nada suara dan pilihan kata Li Yibo, dia segera menyadari tidak boleh bertanya lebih lanjut.
Dominant Hero di bawah bukit pasir diam tak bergerak. Xingxin di atas bukit pasir juga tidak bergerak. Tidak ada komunikasi dari sisi Dominant Hero, tapi tim Xingxin justru mulai berdiskusi.
"Lihat apa yang mereka rencanakan." Ye Xiu berkata dengan tenang.
"Coba serangan percobaan?" Su Mucheng bertanya.
"Gas." Ye Xiu menyetujui.
Secara jarak lurus, Dominant Hero saat ini berada di luar jangkauan Muyu Chengfeng. Tapi dengan posisi Muyu Chengfeng yang lebih tinggi, memanfaatkan perbedaan ketinggian dan menghitung parabola jatuhan, serangan tetap bisa dilakukan. Hanya saja serangan jarak jauh ekstrem seperti ini sudah tidak menjadi ancaman berarti.
Tapi meski begitu, begitu Muyu Chengfeng baru saja mengangkat hand cannon-nya, seluruh tim Dominant Hero langsung mundur beberapa langkah secara serempak.
“Tidak bisa kena lagi…” Su Mucheng merasa menyesal, hand cannon karakter Muyu Chengfeng kembali menurun.
“Sangat hati-hati.” Ye Xiu berdecak kagum, Zhang Xinjie ini bahkan tak mau memberikan kesempatan kecil yang tidak mengancam sekalipun.
Sambil pasrah, pandangan Ye Xiu di kejauhan mulai terlihat keruh. Saat sedang bingung, sisi mereka akhirnya juga mulai ada keributan.
Keributan itu adalah angin, datang dari Timur, bergerak ke Barat. Pasir kuning bergulung seperti ombak mengikuti arah angin, perlahan melingkari lereng bukit pasir ini.
Dominant Hero akan memanfaatkan angin untuk meluncurkan serangan!
Meski Ye Xiu tidak terlalu paham dengan map ini, tapi EXP-nya sangat kaya! Seketika dia sudah menebak rencana apa yang disusun Dominant Hero.
BRAK BRAK BRAK BRAK, dentuman senjata mulai terdengar. Dua karakter jarak jauh Zhang Jiale dan Qin Muyun menembaki lereng pasir itu habis-habisan, debu kuning yang beterbangan langsung tersapu angin, membuat tabir pasir semakin pekat.
Seberapa tebal tabir pasir ini? Mungkinkah benar-benar menutupi pergerakan karakter?
Keraguan ini masih tersisa di benak Ye Xiu ketika pasir di lereng bukit semakin banyak dan pekat, terus mengepul naik. Yang lebih penting, angin juga semakin kencang—inilah jaminan utama keberhasilan rencana Dominant Hero.
Akan datang!
Tumpukan pasir yang berputar di lereng bukit telah mengurangi visibilitas hingga hanya beberapa langkah saja. Ini sepenuhnya bisa menutupi semua aksi Tim Dominant Hero. Di bidang pandang para anggota Xingxin, bayangan karakter Dominant Hero sudah tak terlihat lagi. Mereka menyelam ke dalam badai pasir ini, memanfaatkan angin untuk mendekati karakter Xingxin dengan kecepatan tinggi...
Begitulah yang Xingxin kira. Tapi penonton dengan perspektif penonton saat ini melihat jelas: gerakan para anggota Dominant Hero tampak tidak terlalu terburu-buru. Mereka sepertinya tidak ingin memanfaatkan badai pasir yang merupakan kombinasi momentum alam dan eksekusi taktis ini untuk langsung menyerbu. Meski sudah masuk ke dalam badai pasir, mereka tetap mengontrol ritme pergerakan, seolah menunggu sesuatu.
Apa yang mereka tunggu?
Tak ada yang tahu. Penonton hanya melihat Xingxin di puncak bukit pasir sedang bersiap berpindah posisi. Debu kuning yang beterbangan sepanjang lereng ini akan segera menyelimuti mereka semua.
Tapi begitu Jun Moxiao melangkah ke samping, Ye Xiu langsung menyadari sesuatu yang salah.
"Hati-hati di bawah kaki!" dia sudah mengirim notifikasi dengan cepat. Tapi anggota Xingxin lainnya yang telah melangkah tiba-tiba kehilangan keseimbangan.
Pasir bergerak, meluncur dari puncak bukit menuruni lereng. Langkah kaki yang menginjak pasir bergerak ini sulit untuk stabil. Kecepatan luncurannya cukup tinggi, tapi sama sekali tidak terlihat dari permukaan.
Rupanya masih menyimpan trik ini!
Ye Xiu bisa memastikan ini pasti ada campur tangan pihak Dominant Hero. Debu kuning beterbangan di udara, sementara pasir di bawah kaki perlahan mengalir ke bawah. Seluruh gundukan pasir sedang mengalami longsor besar.
Karakter setiap orang terhuyung-huyung berusaha menjaga keseimbangan. Kondisi ini sudah tidak bisa diatasi hanya dengan pergerakan biasa.
Mechanical Rotor!
Ye Xiu yang pertama menyadari, bereaksi paling cepat. Jun Moxiao langsung terbang ke udara, efek pasir hisap pun hilang.
Doron! Doron! Doron!
Di sisi lain terdengar suara tembakan meriam. Su Mucheng menggunakan teknik Terbang Meriam, Muyu Chengfeng melayang di atas pasir hisap seperti capung menyentuh air. Tak jauh darinya, Xiao Shou Bingliang mengembangkan sayap menggunakan skill Angel's Wings untuk terapung di udara, bebas dari gangguan pasir.
Fang Rui dan Tang Rou juga mengoperasikan karakter mereka dengan skill khusus. Karena tidak punya cara menghindar langsung, mereka menggunakan skill kuat untuk menghancurkan permukaan pasir dan menghentikan aliran gundukan, sambil menyesuaikan posisi karakter.
Kelima anggota Xingxin menggunakan berbagai metode untuk melawan gundukan pasir yang terus bergerak ini, menunjukkan kemampuan yang mumpuni. Tapi Ye Xiu paham ini tidak bisa bertahan lama. Skill Jun Moxiao dan Xiao Shou Bingliang ada batas waktunya, tidak mungkin terus-menerus seperti ini. Aliran gundukan pasir ini sama sekali tak terlihat dari permukaan, sulit menentukan tempat berpijak. Yang lebih merepotkan: bukankah ini saatnya Dominant Hero meluncurkan serangan?
"Pertimbangan Ye Xiu ternyata tidak salah sedikitpun!" Tembakan! Dua karakter jarak jauh senjata dari klub Dominant Hero sudah meluncurkan serangan. Meski Ye Xiu sudah mengantisipasi dan mengingatkan semua untuk berhati-hati, apa hasilnya?
Braak braak braak braak...
Angel's Wings milik An Wenyi (Xiao Shou Bingliang) langsung patah. Saat jatuh, tubuhnya langsung terbawa turun oleh gundukan pasir yang bergerak. An Wenyi saat ini sudah kehabisan metode bertahan.
Ini kan healer, harus diselamatkan! Jun Moxiao milik Ye Xiu segera terbang ke arah itu. Tapi pihak Dominant Hero tidak buru-buru menyerang Xiao Shou Bingliang. Braak braak braak braak, peluru semua mengarah padanya.
Ye Xiu langsung membatalkan Mechanical Rotor di udara, karakternya terjun bebas.
Dia sudah menganalisa arah datangnya peluru. Di sisi lain, posisi Dominant Hero mungkin area yang stabil untuk mendarat.
"Ikuti!" Ye Xiu tidak lupa berteriak di channel. Di situasi seperti ini, mau tidak mau harus menerobos meski ingin menghindari bentrok langsung.
Silver Light Blade!
Jun Moxiao menggunakan skill ini di udara, meluncur mengikuti kemiringan bukit pasir. Luncurannya sangat jauh, terlihat sangat keren. Tapi saat melihat formasi Dominant Hero, Ye Xiu dalam hati mengeluh: "Bocah-bocah ini sudah menyiapkan formasi dan menunggunya!"
!
Han Wenqing benar-benar tidak menunjukkan belas kasihan. Memperhatikan Silver Light Blade-nya, Desert Dust langsung melompat dan menendang dengan kedua kaki.
Namun Ye Xiu sudah tahu situasi berbahaya sejak melihat anggota Dominant Hero yang siaga tempur, mana mungkin dia nekat menyerang? Skill Silver Light Blade sudah dibatalkan, sengaja berpura-pura terjun agar perhatian Dominant Hero tertuju padanya. Melihat Desert Dust hampir menginjaknya, Ye Xiu buru-buru mengoperasikan Jun Moxiao menyelesaikan hand seals.
Klon bayangan langsung hancur menjadi gelembung sabun diinjak Desert Dust. Ye Xiu sangat nekat, tubuh asli Jun Moxiao justru dikirim ke pusat formasi Dominant Hero.
Desert Dust tidak ada di sini, yang tersisa hanyalah penyerang jarak jauh.
