Muyu Chengfeng, Hai Wu Liang, Han Yanrou serentak menyerbu. Desert Dust yang terkunci oleh Wave Slash terlihat takkan bisa lolos dari kepungan. Tapi tak ada yang lupa, ini adalah pertandingan tim. Cuplikan siaran televisi sesaat itu tak lagi fokus pada sisi Desert Dust, melainkan beralih ke beberapa anggota lain Tim Dominant Hero.
Hundred Blossoms Spectacle, Minus Nine Degrees, Rota—ternyata ketiga penyerang jarak jauh itu sudah bergerak. Mereka melesat bagai angin melewati pinggiran medan pertempuran ini, rentetan tembakan jarak jauh langsung menuju healer Xingxin—Xiao Shou Bingliang yang masih menggantung di belakang, tak terburu-buru turun seperti para attacker.
Mengabaikan Han Wenqing, langsung menukar target?
Pilihan Dominant Hero sungguh luar biasa berani, langsung mengorbankan kapten mereka, anggota inti mereka. Bagaimana dengan Xiao Shou Bingliang? Sejak masih di bawah naungan Angel's Wings, dia sudah menjadi sasaran tembak jarak jauh Dominant Hero. Kemudian karena Ye Xiu dengan Jun Moxiao-nya nekat menerobos, langsung membunuh anggota mereka di tengah formasi dan meruntuhkan area kecil yang belum bergeser itu, akhirnya Dominant Hero melakukan perpindahan strategis.
Baru saja sadar, beberapa orang ini langsung melanjutkan serangan mematikan ke Xiao Shou Bingliang, seolah sama sekali tidak melihat kesulitan yang dialami Desert Dust.
Bagaimana?
Dominant Hero memilih sikap yang sangat teguh, sehingga Xingxin-lah yang kini dalam posisi sulit. Meski pertukaran ini bisa menumbangkan kapten Dominant Hero, Xingxin harus mengorbankan healer mereka. Dalam pertukaran 1 lawan 1, healer mutlak harus diprioritaskan - ini sudah seperti aksioma dalam pertandingan tim.
Dengan persepsi ini, Su Mucheng secara refleks mengalihkan mulut meriam Muyu Chengfeng.
Doron!
Tembakan terdengar, debu kuning kembali beterbangan. Visi serangan beberapa penembak jarak jauh Dominant Hero memang terganggu, tetapi setelah beberapa peluru mendarat, aliran bukit pasir tiba-tiba berubah. Xiao Shou Bingliang yang semula di posisi unggul justru tergelincir dan terjatuh di bukit pasir...
Daya rusak serangan berat Artillery God jauh melebihi Sharpshooter dan Expert Amunisi. Elementalist dengan damage sihir tidak bisa menandingi efek destruktif serangan fisik.
Beberapa peluru Muyu Chengfeng yang bertujuan mengganggu serangan tiga musuh memang berhasil membentuk dinding pasir, namun lubang dalam yang tercipta di bawahnya justru mempercepat aliran bukit pasir di area tersebut.
“Ceroboh!!” Melihat Xiao Shou Bingliang limbung dan terjatuh, Pan Lin berteriak. Dia menyadari ini akibat tembakan meriam dari Muyu Chengfeng.
Namun para pemain Dominant Hero di lapangan tidak memandangnya demikian.
Jangan meremehkan kelicikan Su Mucheng - ini pelajaran yang baru mereka dapatkan di arena pertandingan.
Di belakang Muyu Chengfeng, Han Yanrou milik Tang Rou bersiap berbelok arah, sementara Xiao Shou Bingliang yang terjatuh di bukit pasir meluncur turun mengikuti percepatan aliran pasir bak bermain seluncuran.
Orang dengan pandangan strategis pasti sudah memahami situasi ini.
Xiao Shou Bingliang yang meluncur cepat akan lebih cepat mendapat bantuan dan perlindungan dari personil Xingxin. Ledakan yang mempercepat aliran pasir sama sekali bukan tindakan ceroboh, melainkan rencana matang. Adapun jatuhnya Xiao Shou Bingliang, itu merupakan keputusan cerdas An Wenyi. Berbeda dengan veteran seperti Ye Xiu, dia kesulitan mengontrol karakter di bukit pasir yang bergerak cepat ini. Meski memahami maksud Su Mucheng, koordinasi dengan aliran pasir yang berubah-ubah membuatnya ragu.
Maka dengan tegas dia memilih terjatuh secara natural, memanfaatkan momentum untuk meluncur lancar ke bawah.
Meski terkesan trik kecil, kompetisi seringkali membutuhkan kewaspadaan dan ketegasan seperti ini dalam sepersekian detik.
Han Yanrou tiba-tiba menyerang posisi jarak jauh Dominant Hero, mengacaukan serangan mereka terhadap Xiao Shou Bingliang; Jun Moxiao dan Hai Wu Liang mengepung Desert Dust dari dua sisi; Muyu Chengfeng memberikan dukungan di kedua front.
Strategi Xingxin tidak sepenuhnya meninggalkan pengepungan terhadap Desert Dust, sekaligus memberikan bantuan efektif untuk Xiao Shou Bingliang.
Respons gemilang ini membuat para pengamat yang memahami strategi Xingxin terkagum-kagum dalam hati, namun... Cukup Sampai Di Sini!
Respons brilian Xingxin ternyata gagal diimplementasikan, karena mereka melupakan satu orang dalam strategi mereka.
Han Wenqing.
Desert Dust yang terkepung multidimensi ini tiba-tiba terlihat mudah diatasi. Semua fokus beralih ke cara melindungi Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi saat mengatasi Desert Dust.
Muyu Chengfeng mengalihkan tembakan, Han Yanrou mengubah arah – pada detik ini, Su Mucheng dan Tang Rou benar-benar tidak khawatir dengan Han Wenqing, karena masih ada Ye Xiu dan Fang Rui.
Tapi...
Thousand Pound Fall!
Desert Dust menghantam tanah dengan dahsyat, kekuatan sebesar ribuan ton menekan permukaan pasir gembur. Kedua kakinya langsung terbenam, memunculkan vortex yang membuat pasir di sekitarnya berubah arah, mengalir deras ke lubang yang tercipta.
Dari empat karakter di sekitarnya, hanya Jun Moxiao di posisi bawah yang masih stabil. Tiga karakter di atas, termasuk Han Yanrou yang sedang berusaha berpindah posisi, langsung kehilangan keseimbangan.
Thousand Pound Fall, skill grab tidak efektif. Jika sebelumnya Ye Xiu menggunakan skill Nage Waza atau Backdrop, bahkan jika Jun Moxiao menyentuh Desert Dust, sama sekali tidak bisa menggoyahkan posisinya.
Hanya Wave Slash, menggunakan gelombang sihir untuk merobek dimensi dan menciptakan barrier, barulah bisa menghentikan aksi karakter. Tapi bahkan Wave Slash pun hanya bisa menghentikan sementara, hanya itu. Thousand Pound Fall tidak akan terinterupsi seperti ini.
Jadi saat efek Wave Slash berakhir, Thousand Pound Fall tetap mendarat seperti biasa.
Strategi gemilang Xingxin ini tiba-tiba diputus, oleh Desert Dust yang terkepung ini.
Ye Xiu buru-buru mengoperasikan Jun Moxiao untuk menyerang. Desert Dust yang kakinya terbenam di bukit pasir, gerakannya agak terbatas. Qianji San berubah menjadi Bentuk Tombak, Tarian Tongkat Bundar siap mengangkat Desert Dust, tapi ternyata Desert Dust sudah bergerak lebih dulu, kedua lengannya terangkat, berputar...
Tidak benar!
Ye Xiu sudah merasakan daya tarik aneh, seolah mempercepat dash majunya.
Membatalkan skill, backstep!
Reaksi Ye Xiu sudah sangat cepat, Tarian Tongkat Bundar itu tidak jadi dilepaskan. Jun Moxiao langsung melompat keluar dari radius efek tarikan. Tapi tiga anggota tim yang sedang kehilangan keseimbangan sudah terlambat bereaksi. Desert Dust menyelesaikan gerakan putar lengannya, tiga karakter lawan langsung tertarik ke pelukannya.
Spiral Whirlwind Kill!
Skill besar level 70 Yudo, inilah pilihan Han Wenqing di senjata perak Desert Dust-nya Red Fiery Fist dalam pertandingan hari ini!
Kresek!
Debu kuning berterbangan di udara.
Desert Dust tiba-tiba menyembul dari bawah tanah, gaya sentrifugal dari putaran lengannya masih mengontrol ketat karakter Xingxin. Mereka terbang ke atas bersama Desert Dust yang melesat, terbalik, lalu berjatuhan...
Dorr dorr dorr...
Karakter yang terkendali skill grab tidak bisa melakukan Ukemi. Tiga karakter yang jatuh menghantam gundukan pasir, membuat tiga lubang besar dan menghempaskan tiga gelombang pasir.
Ye Xiu dengan Jun Moxiao-nya yang berada di samping sama sekali tidak membantu. Malah membuat Jun Moxiao berbalik arah dan berlari ke sisi lain. Dia terlihat buru-buru, tapi belum menggunakan skill apapun yang bisa meningkatkan kecepatan gerak.
Bukan Ye Xiu tidak mau, tapi tidak bisa.
Dia tidak bisa memberi bantuan efektif kepada Su Mucheng dan dua lainnya, juga tidak bisa menggunakan skill seperti Arc Light Flash untuk mempercepat pergerakan.
Karena saat menghindari Spiral Whirlwind Kill tadi dengan backstep Jun Moxiao, kakinya menginjak bunga suci...
Zhang Xinjie, Shi Buzhuan.
Partner paling setia dan andalan Han Wenqing, sebenarnya selalu berada di belakangnya.
Sedangkan keputusan tegas Ye Xiu saat ini sudah menjadi solusi terakhir yang tak terhindarkan. Dalam kondisi tak bisa menggunakan skill apapun sementara waktu, dia tetap berani menerjang Pastor tanpa gentar. Kali ini malah mendekat ke arah Desert Dust, seolah ingin melunaskan semua dendam selama sepuluh tahun terhadap Han Wenqing sekaligus.
Situasi berubah drastis dalam sekejap.
Ketiga anggota Xingxin terperosok ke dalam pasir, sementara Desert Dust mendarat dengan tenang menggunakan buff Calm Concentration. Segala bentuk pengepungan dan penguncian otomatis batal.
Tapi yang menghadapi krisis terbesar saat ini justru An Wenyi.
Strategi Xingxin langsung dipatahkan hingga berantakan seperti ini. Xiao Shou Bingliang yang meluncur turun mengikuti aliran pasir kini bagai domba masuk mulut harimau. Upaya An Wenyi menyesuaikan diri dan berusaha kabur semakin membuktikan bahwa julukan "kelemahan Xingxin" padanya bukanlah isapan jempol. Di atas pasir yang terus bergerak ini, dia mati-matian mengoperasikan karakter hingga membuat Xiao Shou Bingliang merangkak di bukit pasir seperti anjing yang berenang.
Suara tawa pecah di lokasi, tapi para pemain Dominant Hero di arena sama sekali tidak merasa lucu.
Meski operasional An Wenyi kacau-balau dan gerakan Xiao Shou Bingliang tidak elegan, pertimbangannya saat ini sangat akurat. Arah yang dipilihnya justru paling merepotkan bagi Dominant Hero. Pilihannya bahkan membentuk koordinasi dengan pendekatan Jun Moxiao ke Shi Buzhuan di sisi lain.
Tapi Dominant Hero sama sekali tidak kesulitan.
Jika sebelumnya mereka mengabaikan Han Wenqing yang terkepung, kali ini mereka pura-pura tak melihat Zhang Xinjie yang terancam. Dua anggota inti Dominant Hero di arena ini terus diacuhkan begitu saja...
Tiga serangan jarak jauh, rentetan tembakan mengarah ke Xiao Shou Bingliang.
Banyak orang melawan satu yang panik bukan main, pasti lebih efisien daripada Ye Xiu sendirian melawan Zhang Xinjie yang berpengalaman.
Keputusan Dominant Hero memang sesederhana ini: percaya diri yang kuat pada diri sendiri, juga pada Zhang Xinjie. Pilihan terbaik An Wenyi dalam situasi ini, ternyata sama sekali tidak membuat Dominant Hero kesulitan.
Tiga anggota Xingxin lainnya akhirnya bangkit dari bukit pasir. Melihat situasi, tentu harus menyelamatkan Xiao Shou Bingliang. Tapi sosok perkasa tiba-tiba menghadang di depan mereka.
Han Wenqing, Desert Dust.
Satu orang, mengambil sikap 1 vs 3!
Arena Dominant Hero langsung meledak!
Inilah Kapten mereka. Saat dibutuhkan, 1 vs 2, 1 vs 3, bahkan 1 vs 4 - dia akan maju tanpa ragu.
Keberanian dan sifat luar biasa berani ini tak pernah pudar meski usia bertambah. Meski kini dia mulai bermain lebih fleksibel, saat diperlukan benturan keras, dia tetap akan berdiri tegak di garis depan Dominant Hero.
Sepuluh tahun, konsisten seperti biasa.
