Tenaga angin masih kencang, debu kuning semakin beterbangan.
Han Wenqing yang melawan tiga orang sendirian, bukan hanya mengandalkan keberanian semata. Medan pertempuran yang sengaja dipilih tim Dominant Hero sebagai kandang ini, dimanfaatkannya dengan sempurna. Di atas bukit pasir yang terus bergerak, Desert Dust bergerak jauh lebih gesit dan lincah dibanding tiga anggota Xingxin. Serangan pasir yang sesekali menerjang serta aliran pasir yang diciptakannya, menjadi gangguan besar bagi tim Xingxin.
Fang Rui dan Su Mucheng yang sudah beradaptasi dengan ritme pergerakan pasir berkat pengalaman, tetap kewalahan menghadapi variasi taktik Han Wenqing yang terus berubah. Sebagian besar stamina mereka terkuras untuk menjaga keseimbangan di medan berpasir. Sedangkan Tang Rou lebih menderita lagi, dengan pengalaman Glory yang masih kurang, dia lebih mengandalkan refleks dan kecepatan tangan untuk menghadapi situasi ini - beban mental yang harus ditanggungnya sungguh mengerikan.
Dengan cara ini, Han Wenqing benar-benar berhasil menahan serangan tiga lawan sekaligus!
Dia tidak perlu mengalahkan lawan, cukup menahan tiga orang di sini sampai tim Dominant Hero berhasil membunuh Xiao Shou Bingliang dari Xingxin - saat itu pertarungan sudah selesai.
Poin krusial ini tentu dipahami betul oleh tim Xingxin. Ye Xiu dengan Jun Moxiao sedang mengejar Shi Buzhuan milik Zhang Xinjie, sepenuhnya mempercayakan pos ini kepada mereka. Asalkan bisa menerobos pertahanan lalu membentuk formasi perlindungan untuk Healer, kerja sama dengan Healer akan mulai efektif sehingga terbentuk formasi 4 vs 4. Dengan satu tim memiliki Healer dan lawan tidak, keunggulan akan langsung terlihat. Yang lebih mematikan, di sisi lain Ye Xiu sedang mengunci Healer Dominant Hero dalam duel satu lawan satu...
Tampaknya setelah terkena Sacred Fire, tidak ada pilihan lain selain mengejar gerakan Shi Buzhuan milik Zhang Xinjie dengan sangat terpaksa. Saat ini, gerakan tersebut telah menjadi pion yang sangat krusial di papan catur. Namun, setidaknya Su Mucheng, Fang Rui, dan Tang Rou harus membuka situasi di sini agar pion ini bisa bersinar gemilang.
Tiga lawan satu, terobosan...
Misi yang diberikan kepada mereka sebenarnya tidak bisa dikatakan sulit. Para ahli yang memahami tujuan taktis di balik ini semua terkagum-kagum dengan aksi tegas Ye Xiu melalui Jun Moxiao yang memburu Shi Buzhuan, menganggap ini akan menjadi plot twist dewa yang menentukan.
Tapi tak ada yang menyangka, tiga lawan satu ternyata gagal menembus!
Menyalahkan trio ini sebagai tidak keren? Tidak bisa. Performa ketiganya benar-benar tidak bisa disebut gagal di saat kritis. Para ahli yang menonton pertandingan ini, coba bayangkan diri berada di posisi mereka - menghadapi serangan Desert Dust yang ritmenya terus berubah cepat seperti angin, tak ada yang merasa bisa menerobos blokade ini dengan mudah.
Pasti butuh adaptasi sedikit.
Semua menyaksikan ritme serangan yang semakin cepat di bawah "tenaga angin", terus berubah di bawah pukulan dan tendangan Desert Dust. Dalam hati mereka menghitung: Jika aku yang harus menerobos situasi ini, apa yang akan kulakukan?
Ini sudah menjadi kebiasaan para atlet profesional untuk terus memperkuat diri. Hanya situasi sangat kritis seperti inilah yang memicu pemikiran serius seperti ini.
Waktu terus berlalu.
Muyu Chengfeng meski sesekali bisa melancarkan serangan jarak jauh, tapi pengaruhnya terhadap formasi serangan tiga jarak jauh Dominant Hero masih jauh dari cukup. Tiga anggota Xingxin memang tidak mendapat banyak damage, namun An Wenyi di sisi lain sangat menderita. Dihujani serangan oleh dua senjata jarak jauh dan satu Elementalist - termasuk dua killer map cannon - seketika merasa terkepung tanpa jalan keluar.
"Aku tidak percaya!!" Pesan Fang Rui bergemuruh di channel saat Hai Wu Liang tiba-tiba mundur besar. Melihat ini, Su Mucheng juga menarik Muyu Chengfeng ke belakang.
Hmm hmm hmm...
Para ahli yang menyaksikan pertandingan mengangguk-angguk paham. Taktik ini mengeksploitasi kelemahan jarak serang Master Bela Diri yang terlalu pendek dan area kontrol yang terbatas. Mundur, manuver meski sedikit memutar, lebih efektif daripada serangan frontal langsung.
Hai Wu Liang dan Muyu Chengfeng tak hanya mundur, tapi juga membelah formasi ke kiri-kanan untuk memecah konsentrasi Han Wenqing.
Tapi Han Wenqing tampak sama sekali tidak kesulitan. Kamera karakternya bahkan tak melirik kedua lawan ini, seolah sudah mengantisipasi strategi mereka. Alih-alih, Desert Dust justru menggempur habis-habisan Han Yanrou milik Tang Rou.
Di arena pertarungan 1v1 sebelumnya, duel sengit keduanya berakhir dengan kemenangan Tang Rou yang mengandalkan keunggulan HP karakter.
Tapi kini, di panggung tim besar yang kembali 1v1, Tang Rou jelas berada di posisi inferior.
“Pengaruh map benar-benar terlalu besar. Di lingkungan seperti ini, Tang Rou sama sekali tidak bisa fokus pada serangan. Baru beberapa kali serangan, Desert Dust dengan satu pukulan Fist of Overlord langsung melontarkan Han Yanrou hingga 10 langkah jauhnya.”
Berbalik arah, dash maju!
Desert Dust ternyata berhasil mendahului Muyu Chengfeng dan Hai Wu Liang, langsung menerjang ke arah Xiao Shou Bingliang.
Paksa bunuh!
Niat ini terlalu jelas terlihat.
Muyu Chengfeng dan Hai Wu Liang terus mengejar tanpa henti. Tiba-tiba rentetan tembakan padat menghujani dua karakter mereka.
Menukar serangan!
Tim Dominant Hero ternyata melakukan pertukaran di saat ini. Desert Dust milik Han Wenqing menyerang Xiao Shou Bingliang, sementara tiga penyerang jarak jauh tiba-tiba membombardir Muyu Chengfeng dan Hai Wu Liang secara bersamaan.
Efek cahaya Hundred Blossoms, map cannon Elementalist langsung menyapu area luas. Meski Hai Wu Liang mengaktifkan Qi Bo Dun sebagai pertahanan, tetap tidak bisa melindungi kedua karakter dengan sempurna. Apalagi Muyu Chengfeng, kelas Artillery God sama sekali tidak memiliki skill defensif semacam ini.
Maju menerobos jelas bukan tindakan bijak. Su Mucheng terpaksa memerintahkan Muyu Chengfeng untuk membalas serangan, berharap bisa menciptakan celah pertahanan.
"Jika bisa mempertahankan situasi seperti ini, sebenarnya tidak terlalu buruk bagi Xingxin." Dalam siaran televisi, tamu Li Yibo menganalisis perubahan yang baru saja terjadi.
"Dengan begini, kedua tim sama-sama melakukan output 1v1 ke healer. Kemungkinan besar akhirnya akan terjadi pertukaran paksa." Begitu katanya.
"Oh…" Pan Lin mengerti. Siaran langsung saat ini juga mengalihkan adegan ke sisi Ye Xiu dan Zhang Xinjie.
Loner terkuat dalam duel musim ini vs Pastor dengan kemampuan bertahan terlemah, siapa yang mati bukanlah pertanyaan yang memiliki suspense. Masalahnya adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai kematian terjadi.
Jun Moxiao telah membatalkan efek blokir skill Sacred Fire. Dengan beberapa skill bergerak yang cepat, dia dengan mudah menyusul Shi Buzhuan. Posisi kedua karakter ini sudah cukup jauh dari sisi sana, bahkan sudah tidak berada di atas bukit pasir lagi.
Ye Xiu menyerang tanpa ampun, sementara Zhang Xinjie bertahan dengan ketekunan luar biasa.
Dua master strategi ini tentu sama-sama memahami dengan jelas apa kunci utama di arena saat ini. Bahkan bisa dikatakan, titik kunci ini terbentuk justru dari benturan strategi antara mereka berdua.
Namun anehnya, keduanya sama sekali tidak mempedulikan titik kunci tersebut meski hanya sekilas.
Meski yang dihadapi hanyalah seorang Pastor, Ye Xiu tidak berani lengah sedikitpun dalam gempurannya. Karena dari arah lari Shi Buzhuan, dia menangkap tujuan tersembunyi lain dari Zhang Xinjie.
Di depan mereka, tidak jauh dari sana, terdapat area penggantian pemain!
Mekanisme penggantian pemain adalah keputusan yang dipaksa oleh sistem, tidak mungkin diinterupsi oleh serangan apapun. Di area tersebut, Zhang Xinjie bisa kapan saja bertukar posisi dengan Lin Jingyan, orang keenam Dominant Hero dalam pertandingan ini.
Tentu saja, setelah satu kali pergantian pemain selalu ada batas waktu, tidak mungkin dua orang terus-menerus menukar pemain di area penggantian pemain. Tapi dengan sekali pertukaran ini, Healer penting Dominant Hero sudah sepenuhnya aman. Sementara di sisi lain, Dominant Hero menguasai inisiatif, Healer Xingxin tidak bisa diselamatkan, sedangkan Shi Buzhuan milik Zhang Xinjie berhasil ditukar dan kabur. Situasi tidak bisa lebih buruk dari ini.
Jika Xiao Shou Bingliang akhirnya diselamatkan, itu juga tidak menciptakan tekanan bagi Dominant Hero. Di sisi mereka pasti akan mundur lebih awal secara proaktif, lalu menukar Zhang Xinjie kembali ke arena.
Baik di dalam maupun luar, Dominant Hero tidak rugi. Zhang Xinjie memang menyukai strategi yang sangat aman dan terukur seperti ini.
Ye Xiu tentu tidak akan membiarkannya berhasil. Jun Moxiao terus mengincar Shi Buzhuan tanpa memberi kesempatan selangkah pun maju.
Zhang Xinjie tidak berharap Ye Xiu melakukan kesalahan. Dia tidak pernah menggantungkan harapan pada faktor keberuntungan. Dia bertahan sambil menunggu momen emas - celah kecil dalam serangan lawan yang bisa dimanfaatkan.
Tiba!
Sifat Zhang Xinjie yang tenang dan hati-hati sering membuat orang salah sangka bahwa kecepatan tangannya tidak terlalu tinggi, mengandalkan efisiensi operasional. Namun menurut statistik liga tentang peringkat kecepatan tangan rata-rata pemain, Zhang Xinjie tidak pernah keluar dari 10 besar sejak bergabung dengan Liga Glory!
Reaksi dan kecepatan tangan Healer nomor satu Glory ini, bahkan di lingkup profesional level tinggi sekalipun, tetap termasuk yang terbaik.
Serangan kavaleri!
Pastor berjubah tiba-tiba menggunakan skill Knight yang luar biasa berani ini.
Tapi bagi penonton yang familiar dengan lingkup profesional Glory, ini bukanlah adegan yang terlalu baru. Karakter kelas profesional sepenuhnya diciptakan untuk PK, jadi pemilihan jumlah skill mereka sangat berbeda dengan karakter pemain game online yang juga harus menyeimbangkan misi dungeon atau fokus sepenuhnya pada dungeon.
Pada karakter healer yang didesain khusus untuk PK, mempelajari skill low-tier serangan kavaleri dari kelas Knight sesama Paladin sama sekali tidak aneh. Kemampuan bergerak cepat untuk kabur saat dikejar lawan sangat praktis.
Shi Buzhuan pernah menggunakan serangan kavaleri saat mulai kabur, tapi kecepatan geraknya tetap kalah dari Loner. Zhang Xinjie tidak gegabah menunggu cooldown skill untuk digunakan lagi - dia tidak akan meremehkan Ye Xiu seperti itu.
Bahkan skill instan seperti ini tetap membutuhkan momen yang tepat.
Akhirnya dia menemukan celah yang dibutuhkan. Dalam sepersekian detik, dia melesat ke depan seperti seorang prajurit tanpa ragu.
Kresek!
Begitu Shi Buzhuan bergerak, sudut pandangnya langsung terhalang.
Qianji San dalam bentuk perisai sudah terkembang. Ye Xiu berhasil bereaksi, menggunakan bagian tepi perisai yang luas untuk menahan serangan kavaleri itu.
Serangan kavaleri Pastor memang indah dipandang. Dengan senjata salib yang berpendar cahaya putih suci di depan, seolah membimbing menuju cahaya. Tapi kali ini, cahaya itu mentok di perisai Qianji San.
Namun skill serangan kavaleri tidak sepenuhnya bisa diatasi hanya dengan perisai, apalagi payung-perisai Qianji San yang memiliki luas besar namun kualitas rendah. Dalam mekanisme Kekuatan Setara, ini termasuk perisai yang relatif lemah. Meski serangan Pastor tidak sekuat Knight, tetap tidak mungkin bisa dihentikan sepenuhnya tanpa gerakan.
Senjata Perak di tangan Shi Buzhuan, Salib Cahaya Silau memancarkan cahaya putih, membimbing Shi Buzhuan terus melangkah maju.
Jun Moxiao memutar tubuh dan melangkah, menyesuaikan fokus utama tubuhnya lebih presisi, bergerak mundur sambil tetap bertahan di depan Shi Buzhuan.
Jarak luncuran yang terjadi di luar perkiraan banyak orang - medan tempur, terlalu banyak yang mengabaikannya. Kedua karakter masih berada di gurun pasir, kaki terbenam dalam pasir hisap yang licin. Saat mundur, gerakan kaki menggeser pasir dan mengurangi gesekan yang jauh lebih kecil dibanding permukaan datar biasa. Ketika kaki akhirnya terjebak dalam pasir membentuk hambatan valid, momentum skill pun sudah hampir habis.
Lebih jauh dari perkiraan semua orang, tapi belum cukup untuk masuk ke area penggantian pemain. Tiba-tiba, cahaya meledak dari Salib Cahaya Silau membentuk lingkaran, terlihat sangat spektakuler meski permukaan pasir tetap tenang. Jun Moxiao yang masih menggunakan payung-perisai Qianji San terpaksa mundur beberapa langkah oleh cahaya ini.
Keterampilan Guardian: Angel's Radiance!
