Uap panas yang bergelora dari lahar mendidih membuat kedua karakter terlihat samar dari beberapa sudut pandang.
"Situasi Han Wenqing tidak menguntungkan!" seru Pan Lin, komentator, saat melihat Desert Dust beberapa kali mencoba merapat tetapi selalu dijarakkan kembali oleh pergerakan skill Jun Moxiao.
"Tapi dia belum berhasil dilepaskan sepenuhnya," ucap Li Yibo di sebelahnya dengan nada datar.
Pertarungan seru ini membuat Pan Lin terus-menerus bersemangat seperti ayam dikasih minum energi, komentarnya nyaris tanpa henti. Namun Li Yibo justru terlihat diam secara mengejutkan dalam duel panas ini.
Pertarungan ini juga menyimpan banyak kenangan baginya!
Sebagai pemain generasi pertama, duel antara Ye Xiu dan Han Wenqing adalah simbol era mereka. Saat itu, Liga Profesional masih dalam tahap awal perkembangan, banyak teknik dan strategi Glory masih dalam proses pencarian bentuk. Dalam konteks ini, kekuatan individual menjadi faktor penentu pertandingan. Sebagai anggota Tim Dominant Hero, Li Yibo mengalami langsung simbol era tersebut. Hingga kini ia masih ingat betul rasa frustasi dan ketidakberdayaan yang ditimbulkan oleh Ye Xiu yang perkasa saat Jia Shi meraih tiga gelar juara berturut-turut.
Bukan tidak ada anggota tim yang merasa putus asa, tapi kapten mereka Han Wenqing tak pernah menundukkan kepala. Dia adalah tipe orang yang akan bertarung pantang menyerah meski hanya tersisa 1 HP.
Adegan demi adegan dari pertandingan di masa lalu berkelebat di benak Li Yibo. Dibandingkan dengan itu, menurutnya masalah seperti Desert Dust yang terus mendekat lalu tertarik menjauh ini bukanlah hal serius. Situasi yang lebih putus asa dari ini pernah terjadi, namun Han Wenqing tak pernah goyah.
Seperti respons datar Li Yibo pada Pan Lin tadi: "Dia belum berhasil melepaskan diri!"
"Ah, kesempatan!" Pan Lin tiba-tiba berteriak.
Area lahar di sisi kanan dua karakter ini semakin menyempit. Jun Moxiao berjalan menepi, seolah akan berbelok ke sayap kanan. Jika Desert Dust menggunakan skill dengan daya lompat yang kuat saat ini, seharusnya bisa langsung melompati lahar dan menghadang Jun Moxiao.
Benar sebuah kesempatan! Mata Li Yibo juga berbinar.
Namun Jun Moxiao yang terlihat akan belok kanan itu, setelah melangkah justru berbelok kiri dengan Sprint.
"Aah!" Pan Lin sudah menjerit kaget. Jika Desert Dust melompat seperti perkiraannya, alih-alih menghadang, justru akan meleset jauh.
Desert Dust tak bergerak. Han Wenqing seolah tak menyadari kesempatan ini.
"Hehe, itu cuma gerakan palsu. Sayang, Han Wenqing tidak tertipu." Ucap Li Yibo dengan santai. Dalam pertandingan ini, sikapnya sangat jelas: mendukung penuh Dominant Hero dan Han Wenqing! Tapi tentu tak boleh terlihat terlalu mencolok, makanya dia berlagak biasa saja.
"Sekarang Jun Moxiao bergerak ke kiri, Desert Dust terus mengejar ketat. Tapi Li Zhidao! Kalau Han Wenqing sudah tahu gerakan palsu Ye Xiu, seharusnya dia juga tahu kalau Ye Xiu mempersiapkan Jun Moxiao untuk bergerak ke kiri? Kenapa dia tidak melakukan pergerakan antisipasi? Kalau begitu, harusnya bisa dicegat kan?" Pan Lin bertanya.
Li Yibo terdiam sejenak.
Benar, kenapa tidak? Desert Dust punya beberapa metode gerakan eksplosif, Han Wenqing sengaja menahan diri tidak menggunakannya. Tapi di situasi tadi, itu momen yang bagus, kenapa tidak dipakai?
"Itu kesempatan, tapi belum cukup baik..." Yu Wenzhou membalas SMS Huang Shaotian sambil mengangguk.
"Masih belum cukup? Itu sudah sempurna!" Kali ini Huang Shao tidak setuju dengan pertimbangan kaptennya. SMS sebelumnya isinya sama dengan pertanyaan Pan Lin, membahas momen emas untuk antisipasi pergerakan tadi.
"Mungkin cukup untukmu, tapi belum cukup untuknya." Yu Wenzhou membalas demikian.
Huang Shaotian terdiam sejenak, lalu memahami maksud kaptennya.
Kesempatan itu sebenarnya juga tidak 100% pasti bagi Huang Shao. Tapi baginya, 50% peluang sudah cukup untuk bertindak. Dalam situasi kritis, bahkan 10% pun cukup.
Namun bagi Han Wenqing? Kondisinya memang sudah tidak berada di puncak, dan sikap serta pilihan yang sering diambilnya selama musim ini jelas menunjukkan bahwa dia menyadari hal ini. Jika beberapa tahun lalu, kesempatan seperti ini mungkin akan langsung diambil Desert Dust tanpa pikir panjang, bahkan mungkin tertipu oleh gerakan palsu Ye Xiu. Tapi sekarang, gerakan palsu ataupun kesempatan yang tidak pasti, tidak akan mudah membuatnya terpancing.
Dia berubah, namun sebenarnya bukan berarti mulai menarik diri atau semacamnya. Dia hanya lebih menghargai penggunaan semangat dan ketajamannya, karena menyadari sudah tidak bisa lagi melakukan ledakan skill tingkat tinggi secara berulang.
Yu Wenzhou dan Huang Shaotian mendiskusikan pilihan Han Wenqing dari sudut pandang kesempatan, sementara di kalangan pemain tim lain, diskusi berkembang lebih mendalam.
"Tidak menangkap kesempatan itu, tapi justru menciptakan tekanan yang lebih kuat." Jiang Botao dari Tim Lun Hui berkomentar.
Lun Hui sudah lolos ke final, hasil pertandingan ini akan menentukan lawan mereka di grand final. Seluruh anggota tim duduk rapi menonton siaran pertandingan ini di TV, tak ada yang tidak penasaran dengan hasilnya.
"Secara kinerja Ye Xiu unggul, tapi sebenarnya dia dalam posisi pasif, ya?" Jiang Botao bertanya sambil meminta pendapat rekan setimnya.
"Hmm." Zhou Zekai mengangguk.
"Jika terus begini..." Karena tidak paham peta, Sun Xiang juga tidak bisa membuat pertimbangan yang jelas.
"Kamu tim mana?" tiba-tiba Jiang Botao menunjuk Sun Xiang sambil tersenyum.
Sun Xiang diam sejenak, lalu berkata: "Aku harap Ye Xiu menang."
"Mengerti." Jiang Botao tetap tersenyum. Setelah setahun menjadi rekan setim, dia sudah paham sifat Sun Xiang. Harapannya Ye Xiu menang sekaligus Xingxin menang bukan karena ikatan emosional dengan Jia Shi atau Yizhiyeqiu. Ini murni karena kekalahan di Tantangan Rookie tahun lalu.
Dia menerima Yizhiyeqiu dari Ye Xiu, tapi Ye Xiu langsung ganti karakter dan bawa tim baru untuk menghancurkannya habis-habisan. Bukan cuma anak muda bangga seperti dia, siapapun pasti akan merasa terpuruk.
Meski Lun Hui menang dua kali lawan Xingxin di pertandingan reguler, kemenangan reguler tak bisa dibandingkan dengan final Tantangan Rookie atau playoff. Kekesalan Sun Xiang belum terlampiaskan, dia butuh panggung yang lebih menentukan.
Playoff!
Melihat Xingxin punya kesempatan lolos playoff, Sun Xiang benar-benar senang. Tujuannya tentu untuk bentrok di panggung itu. Tapi setelah lihat format pertandingan, dua tim hanya mungkin bertemu di final.
Panggung ini sempurna bagi Sun Xiang, skala penentunya seratus kali lebih kuat daripada Tantangan Rookie dulu. Tapi Sun Xiang justru cemas, khawatir Xingxin gagal masuk final kejuaraan.
Hasilnya sekarang, Xingxin vs Dominant Hero, satu pertandingan menentukan kemenangan. Pemenang akan bertemu Lun Hui di final kejuaraan. Di Tim Lun Hui, Sun Xiang yang paling khawatir akan hal ini, sudah standby di depan televisi setengah jam sebelum pertandingan dimulai.
"Serang balik! Lari terus kenapa!" Sun Xiang jauh lebih terhanyut dalam pertandingan dibanding yang lain.
Tapi Ye Xiu dengan Jun Moxiao-nya tetap tidak berbalik.
Kejar-kejaran terus berlanjut sampai muncul percabangan di depan. Ini sudah ujung map, di depan adalah tebing batu. Tidak bisa lurus lagi, hanya bisa kiri atau kanan.
Desert Dust yang selama ini terlihat hanya bereaksi terhadap serangan jarak jauh Jun Moxiao, tiba-tiba melakukan pergerakan sebelum serangan datang.
Desert Dust tiba-tiba bergerak miring ke kiri.
Saat semua belum paham maksudnya, Jun Moxiao milik Ye Xiu sudah berbelok ke kanan.
Kesalahan pertimbangan?
Baru saja muncul pikiran ini di benak semua orang, Desert Dust sudah dengan gesit berbalik ke kanan. Namun rute pergerakannya bukan lurus ke Jun Moxiao, melainkan garis miring yang menyisakan ruang.
Pergerakan ini memaksa Jun Moxiao ke kanan!
Para ahli sudah menyadari.
Gerakan miring ke kiri adalah blokir berdasarkan asumsi lawan akan ke kiri. Ye Xiu tentu bisa dengan tenang tidak ke kiri, sementara Han Wenqing tidak peduli prediksinya salah karena tujuannya hanya memaksa Ye Xiu ke kanan.
Ada strategi apa di kanan?
Ke kanan di sini, menempel di tepi selatan map, tidak jauh di depan adalah posisi refresh Desert Dust. Artinya, area tersebut adalah wilayah yang Han Wenqing amati di awal pertandingan sebelum kedua tim bertemu. Namun bagi Ye Xiu, tempat itu justru area asing yang baru saja dia masuki.
Perbedaan hanyalah antara yang sudah dilihat sekilas dan yang baru akan dilihat.
Apakah hasil pertarungan akan tercipta dari perbedaan kecil ini?
Semua orang menyaksikan Jun Moxiao milik Ye Xiu mengambil rute menuju area yang pernah dilihat Han Wenqing, lalu bergerak menyamping ke kanan dan bergerak lurus ke lahar!
Apa yang dilakukan?
Orang-orang baru mulai bertanya, tapi langkah Han Wenqing bahkan lebih cepat dari pertanyaan mereka.
Desert Dust segera bergerak melintang ke lahar.
Jun Moxiao melompat...
Bunuh diri? Tentu tidak. Di udara, Qianji San terbuka: kain payung dilipat dan tulang payung ditarik keluar, Mechanical Rotor!
Jun Moxiao langsung terbang melintasi lahar dan mendarat di rute yang tadi dilewati.
Bagaimana dengan Han Wenqing? Di sisi kanan kamera terlihat jalan yang tadi dilalui, tapi jarak lahar di tengah ini bukanlah sesuatu yang bisa dilompati. Ye Xiu jelas menunggunya sampai di posisi ini baru mulai bertindak.
Yang lebih memalukan adalah Han Wenqing tidak bisa langsung memerintahkan Desert Dust untuk berbalik dan lari. Jun Moxiao dengan Mechanical Rotor-nya bisa bergerak bebas, jika Desert Dust terlalu cepat merebut posisi, Jun Moxiao bisa berputar di udara dan kembali ke posisi semula. Jun Moxiao yang melompat terlebih dahulu, mengaktifkan skill, dan memilih posisi tersebut telah menyisakan celah seperti ini untuk dirinya sendiri.
Hanya sedikit pergerakan saja, tapi mengandung terlalu banyak makna tersembunyi. Penonton tidak langsung memahaminya, namun semua ahli merasakan dilema yang dihadapi Han Wenqing saat ini.
Tapi justru di momen sulit seperti ini, keputusan Han Wenqing datang lebih cepat. Desert Dust maju dengan penuh tekad.
Apakah dia yakin Ye Xiu akan menerbangkan Jun Moxiao kembali? Tapi setelah melihat gerakanmu, Ye Xiu bisa saja tidak menerbangkan Jun Moxiao kembali! Di saat yang sama, Desert Dust mengangkat kakinya dari tanah dan melompat...
Gila?
Semua orang terkejut. Han Wenqing mungkin ingin melakukan sniper ke Jun Moxiao di udara, tapi bagaimana mungkin Master Bela Diri bisa melompat sejauh itu?
Selain itu, lompatan ini terlalu pendek? Bukan lompatan maksimal...
Tunggu, bagian kecil yang terlihat di tengah lahar itu apa?
