Braak! Braak!
Satu tembakan, satu ledakan.
Sebutir Ci She Dan mekar di udara bagai kembang api, berjatuhan seperti hujan. Ngarai langsung dipenuhi cahaya ledakan. Belum selesai, berbagai peluru meriam beruntun menyusul dari atas, terlihat seperti bayangan-bayangan yang membesar, lalu... Dentuman! Ledakan!
Muyu Chengfeng yang berada di posisi tinggi, seketika menghujani ngarai dengan tembakan meriam hingga asap perang mengepul. Tim Dominant Hero memang memiliki lima anggota, namun dengan perbedaan ketinggian ini, lima lawan satu bisa jadi satu lawan satu. Hanya Hundred Blossoms Spectacle milik Zhang Jiale yang bisa saling tembak dengan Muyu Chengfeng. Itupun dia tidak bisa mengeluarkan seluruh kekuatannya. Karena jarak tembak Expert Amunisi tidak seragam - peluru memiliki jangkauan lebih jauh sedangkan granat lebih pendek. Di ngarai setinggi ini, peluru Hundred Blossoms masih bisa mencapai target namun granat tidak bisa dilempar sampai sana. Expert Amunisi dalam kondisi seperti ini bisa dibilang hanya punya sepertiga kekuatan.
Namun Tim Dominant Hero sama sekali tidak terlihat panik.
Perbedaan ketinggian kedua sisi ngarai sudah jelas terlihat sejak awal; adanya karakter Artileri Meriam Su Mucheng di Tim Xingxin juga tidak mereka abaikan. Jika Xingxin ingin menyergap, taktik seperti ini adalah yang paling mudah ditebak sekaligus yang paling mereka antisipasi. Tanpa perlu berkomunikasi, mereka langsung merespons dengan tenang. Pertama, semua karakter menyelinap ke bawah tebing tempat Muyu Chengfeng berada. Permukaan tebing yang tidak rata, setelah membentuk garis vertikal dengan Muyu Chengfeng, langsung menjadi penghalang besar bagi sudut serangannya. Selanjutnya, Hundred Blossoms Spectacle milik Zhang Jiale tidak memaksakan tembak-menembak dalam posisi lemah. Meski tahu ketinggian tidak memungkinkan, dia nekad melemparkan granat yang kemudian ditembaknya di udara hingga meledak.
Efek cahaya Hundred Blossoms tiba-tiba muncul di langit, membentuk garis spektakuler yang membuat decak kagum...
“Keahlian yang hebat!” Bahkan Ye Xiu memuji di channel.
Strategi Hundred Blossoms, seandainya Ye Xiu menggunakan Expert Amunisi pun bisa menirunya dengan cukup baik. Tapi melihat teknik Zhang Jiale saat ini, dia sadar tidak bisa menyalinnya. Lagi pula, setiap bidang punya ahlinya sendiri. Zhang Jiale telah menguasai gaya bertarung ini selama bertahun-tahun, tidak mungkin bisa dengan mudah ditiru oleh orang lain.
Formasi posisi di dasar tebing curam ditambah perlindungan efek cahaya Hundred Blossoms di atas, ancaman Su Mucheng langsung diminimalkan oleh Dominant Hero. Kelompok lima orang ini bergerak cepat menyusuri tebing, justru menyerang Jun Moxiao milik Ye Xiu.
Ye Xiu tidak langsung maju menghadapi. Jun Moxiao bergerak lateral menyentuh tebing di sisi lain, mengarahkan Qianji San ke arah sambil menembakkan serangan jarak jauh BRAK-BRAK.
Penonton langsung paham - ini benar-benar jahat. Terang-terangan mengintimidasi formasi Dominant Hero saat ini.
Formasi lima orang Dominant Hero saat ini: Han Wenqing dan Song Qiying sebagai penyerang jarak nol, Lin Jingyan dengan Rogue yang punya sedikit metode serangan jarak menengah tapi tidak bisa disebut penyerang jarak menengah sejati, mayoritas skill-nya harus dilakukan dalam jarak tempel. Ketiganya jika ingin menyerang Jun Moxiao harus bergerak ke sisi ini, yang akan membuat mereka terekspos di bawah meriam Muyu Chengfeng di atas.
Selain tiga orang ini dan Pastor Zhang Xinjie, ada juga Hundred Blossoms Spectacle milik Zhang Jiale. Sang Expert Amunisi ini adalah penyerang jarak jauh sejati, namun saat ini dia sedang mengangkat efek cahaya Hundred Blossoms seperti payung untuk mengganggu serangan Muyu Chengfeng dari udara, mana mungkin masih bisa menyerang Jun Moxiao di ujung sana?
Formasi starter tim Dominant Hero biasanya lebih banyak menampilkan Qin Muyun atau Bai Yanfei yang memiliki titik serang jarak jauh kedua. Tapi hari ini pertandingan tim kali ini menurunkan Long He Luo Ri-nya Song Qiying sebagai starter, akhirnya Ye Xiu memanfaatkan celah ini habis-habisan.
Di mata penonton, kombinasi serangan Ye Xiu dari bawah dan Su Mucheng dari atas, kiri-kanan ini membuat Dominant Hero tidak punya solusi. Semua mengira mereka akan sial, tapi nyatanya? Dominant Hero justru bertindak seolah tak terjadi apa-apa. Jun Moxiao lari ke ujung sana? Ya sudah, abaikan saja. Kita terus gas maju!
Mengabaikan Jun Moxiao? Penonton sampai lupa bahwa pilihan seperti ini mungkin ada. Lalu, bagaimana konsekuensi pilihan ini?
Jun Moxiao mulai menyerang jarak jauh tanpa ampun. Pertama dengan Green Machine Gun, laras Qianji San bergetar liar menyapu sisi Dominant Hero dengan tembakan bertubi-tubi. Tebing berdebu beterbangan, wajah para anggota Dominant Hero dipenuhi tanah. Tapi apa akibatnya? Debu di wajah tidak mengurangi HP, tertembak satu dua peluru juga bukan masalah. Pergerakan Dominant Hero sama sekali tidak terhambat.
Granat!
Anti-Tank Cannon!
Ye Xiu kemudian menyuruh Jun Moxiao meningkatkan intensitas serangan. Damage ledakan ini memiliki radius serangan yang luas, membuat penghindaran tidak mudah. Namun para anggota Dominant Hero bukanlah pemain biasa yang pernah dihadapi Ye Xiu di Area 10 atau Shen Zhi Lingyu. Skill level rendah ini sudah sangat mereka kuasai, formasi tim tetap rapi sambil menghindar dengan sempurna.
Jaraknya masih agak jauh.
Sepertinya Ye Xiu menyadari hal ini. Untuk memperumit posisi Dominant Hero, Jun Moxiao bergerak sedikit menjauh dari tebing.
Peluru Pengapung, Peluru Kekakuan!
Kali ini Jun Moxiao menembakkan amunisi spesial. Suara BRAK BRAK terdengar saat dua peluru menyambar berturut-turut.
Kena!
Kedua tembakan mengenai sasaran.
Tapi karakter target tidak mengapung maupun kaku. Desert Dust malah mengaktifkan skill Baja Tulang Punggung dan menahan peluru dengan tubuhnya.
Jun Moxiao kemudian mencoba serangan sihir. Tim Dominant Hero dengan santai mengabaikan semua serangan tanpa efek khusus ini. Damage dari skill low-tier Loner memang tidak mereka hiraukan.
Tetapi tetesan air bisa menembus batu! Damage yang rendah pun tak bisa terus diabaikan, apalagi perjalanan ini masih panjang!
"Di sisi ini adalah arah yang belum pernah dilalui Dominant Hero, tapi penonton dari Perspektif penonton sudah tahu, Ye Xiu dan Tang Rou telah membawa Dominant Hero masuk ke ngarai terpanjang di map ini. Gangguan Ye Xiu dan Su Mucheng dari berbagai ketinggian bisa berlangsung lama, jika terus seperti ini pasti akan banyak menguras HP, apalagi Xingxin masih punya dua attacker yang belum terjun ke pertempuran!"
"Tim Dominant Hero bersabar, tapi penonton sudah tidak bisa diam, terutama fans Dominant Hero. Menurut mereka, pemain Dominant Hero mungkin tidak tahu kondisi map sehingga berusaha tanking sambil menunggu kesempatan comeback. Tapi jika terus bertahan sampai saat itu, pengorbanannya akan terlalu besar. Tidak bisa terus seperti ini!"
"Tepat saat pemikiran itu muncul, Hundred Blossoms Spectacle yang selama ini mempertahankan area dengan efek cahaya Hundred Blossoms tiba-tiba mengubah arah laras senjata. BRAK BRAK BRAK BRAK BRAK! Rentetan tembakan cepat langsung menyasar Jun Moxiao. Desert Dust, Long He Luo Ri, dan Leng An Lei - tiga karakter kelas bertarung - seperti anak panah terlepas dari busur langsung menyerbu Jun Moxiao."
"Apa yang terjadi?"
"Ada apa?"
"Meski cemas dengan situasi Dominant Hero yang terus menerus seperti ini, ketika Dominant Hero tiba-tiba mengubah ritme permainan, fans mereka justru gemetar. Ledakan tiba-tiba ini apakah karena muncul kesempatan comeback? Di mana letaknya? Muyu Chengfeng masih jelas-jelas bertahan di posisi atas!"
"Hahaha, aku lebih familiar dengan dia seratus kali lipat dibanding kalian!"
Hasilnya terlihat di channel, Ye Xiu meninggalkan serangkaian pesan. Seolah bersamaan, saat Dominant Hero tiba-tiba melancarkan serangan, Jun Moxiao sudah mulai mundur cepat, menghindari tembakan Hundred Blossoms Spectacle, melompat sambil berputar, ninjato dikeluarkan dari Qianji San, dan dilemparkan ke tebing...
Hanya dalam beberapa gerakan, ketinggian Jun Moxiao sudah membuat Han Wenqing dan Song Qiying - dua Master Bela Diri dengan jarak serang terpendek - menggerutu. Lin Jingyan dan Zhang Jiale, terutama Zhang Jiale, masih bisa menggunakan banyak metode. Tapi saat itu di udara, suara tembakan terus bergema walau intensitasnya berkurang, dengan serangan difokuskan ke Hundred Blossoms Spectacle. Gangguan ini membuat efek gangguan Zhang Jiale terhadap Ye Xiu sangat minim. Menghadapi beberapa serangan jarak menengah dari Rogue saja tidak sulit bagi Ye Xiu. Dengan beberapa gerakan lompatan, Qianji San terkembang, langsung menggunakan Mechanical Rotor, dan terbang total ke puncak tebing.
"Teman-teman di bawah, apa kabar?" Ye Xiu masih terus memprovokasi.
Zhang Jiale geram. Hundred Blossoms Spectacle menghujani magazin peluru dengan keras ke atas, tapi Jun Moxiao hanya menundukkan kepala dan menghindari semuanya. Kekuatan tembakan Muyu Chengfeng sekarang tampak berubah dari lemah ke kuat lagi. Tim Dominant Hero buru-buru berkonsentrasi lagi, berdiri di dasar tebing ini.
Penonton baru tersadar sekarang.
Serangan Tim Dominant Hero tadi bukanlah tindakan mengamuk tak terkendali, tapi benar-benar menunggu kesempatan. Kesempatan itu datang dari cooldown skill Muyu Chengfeng!
Setelah satu gelombang serangan, pasti ada beberapa skill yang masuk cooldown. Memiliki siklus skill yang rapi adalah syarat mutlak untuk menjamin output, hal ini pasti sangat dipahami oleh pemain PVE saat melawan BOSS di game online. Tapi di arena PK situasinya berbeda, karena PK seribu perubahan, kombinasi skill output tetap ala PVE belum tentu bisa digunakan secara mulus dalam PK, apalagi di pertandingan tim yang penuh kerumunan.
Tapi hari ini Muyu Chengfeng berada di posisi tinggi hampir tanpa gangguan, Su Mucheng benar-benar bisa menggunakan sistem output tanpa jeda seperti PVE melawan BOSS, tidak hanya satu set, tiga atau lima set pun bukan masalah.
Namun pemain Dominant Hero tidak semudah BOSS di game online untuk dihadapi. Meski mereka pihak yang diserang, pihak bertahan juga bisa menggunakan pertahanan untuk mengalihkan serangan lawan. Kelima anggota Dominant Hero terlihat hanya menempel di dinding dan berjalan dengan efek cahaya Hundred Blossoms, tapi faktanya gerakan keseluruhan mereka bertujuan menarik dan mengalihkan serangan Muyu Chengfeng. Jika Su Mucheng ingin membentuk ancaman tembakan, dia harus mengikuti ritme yang mereka tentukan.
Dengan begini, siklus skill tidak bisa mencapai kesempurnaan, penurunan daya tembak akibat cooldown skill lambat laun akan muncul.
Tim Dominant Hero dengan jelas menangkap poin ini dan memilih momen ini untuk menyerang, tapi ternyata Ye Xiu melihatnya lebih jeli dari mereka.
Jun Moxiao mundur, daya tembak Muyu Chengfeng yang tersisa tidak cukup mengancam lima anggota Dominant Hero, namun saat terkonsentrasi di satu sudut masih cukup untuk mengganggu. Dengan membatasi Hundred Blossoms Spectacle-satu-satunya penyerang jarak jauh dalam lima anggota Dominant Hero-berhasil memberi perlindungan bagi Jun Moxiao untuk mundur langsung dari tebing.
Dalam perubahan yang tampak biasa ini tersembunyi taktik brilian. Penonton biasa dengan skill tinggi mungkin menyadari cooldown skill Muyu Chengfeng Su Mucheng saat ini agak banyak, tapi mana mungkin mereka tahu ini hasil rekayasa ritme Dominant Hero? Ini bukan momen emas yang mereka tunggu, melainkan langkah catur yang sengaja mereka susun.
Langkahnya bagus, tapi tetap berhasil dipecahkan oleh Ye Xiu.
"Akhirnya giliranku tampil!" Pesan Fang Rui muncul di channel publik. Langkah catur berikutnya Xingxin telah tiba.
