Playoff, pertarungan tim, pergantian healer...
Seluruh Liga tahu Xingxin sangat berani, mereka sering mengambil langkah tak terduga. Tapi tak ada yang menyangka mereka berani mengambil risiko sebesar ini di pertarungan hidup-mati playoff.
Formasi serangan penuh, mengambil risiko besar.
Bagi atlet profesional, kedua konsep ini bagai dua sisi mata uang. Saat formasi seperti ini dibentuk, artinya sudah tak ada lagi jalan mundur. Tim tanpa healer hanya bisa maju, menghancurkan lawan, tak ada pilihan lain.
Tapi di mata para ahli, Xingxin sebenarnya belum perlu melakukan pertarungan hidup-mati. Posisi Su Mucheng dengan Muyu Chengfeng benar-benar aman. Dengan dukungannya, Ye Xiu sebagai Jun Moxiao seharusnya bisa memanjat tebing lagi ke posisi aman. Lalu Fang Rui sebagai Hai Wu Liang yang diserang tiga orang memang sulit, tapi dengan kelicikannya, mungkin masih bisa kabur kalau hanya fokus menyelamatkan diri?
Para pro player sebenarnya cukup yakin dengan kemampuan Fang Rui, membuktikan selama bertahun-tahun mereka sering menjadi korban kecerdikannya. Namun setelah mengamati pertempuran lebih lanjut, semua akhirnya menyadari: Kecerdikan Fang Rui hari ini menghadapi rintangan yang belum pernah dialaminya sebelumnya. Di antara para penyerangnya, ada seorang bernama Lin Jingyan.
Orang yang paling memahami dan paling mengenalnya, Lin Jingyan, hari ini justru menjadi lawannya.
Berguling, memutar badan, serangan jebakan, mengubah arah!
Dengan gerakan licin khasnya, Hai Wu Liang berhasil menyisipkan Desert Dust milik Han Wenqing yang lugas. Song Qiying sang rookie yang masih hijau gagal mengantisipasi, membuat Long He Luo Ri-nya terhambat oleh Desert Dust saat hendak menyerang.
Berhasil kabur?
Sebuah bata menghunjam tepat di depan wajah Hai Wu Liang.
Lin Jingyan, Leng An Lei.
Serangannya tak secemerlang dua Master Bela Diri itu, namun setiap kali Hai Wu Liang menciptakan celah, Leng An Lei selalu muncul tepat waktu untuk menutup celah tersebut dengan efisiensi mematikan.
Baru beberapa saat, ini sudah kali ketiga.
Tak sampai sepertiga bagian HP Hai Wu Liang tersisa.
Karena kehadiran Lin Jingyan, Han Wenqing dan Song Qiying bisa leluasa fokus menyerang, karena tugas mengantisipasi kaburnya Fang Rui sepenuhnya diserahkan pada Lin Jingyan. Jika tidak, dengan dua orang Han Wenqing dan Song Qiying yang mengapit, tidak mungkin Fang Rui bisa merebut celah tiga kali dalam sekejap. Semua ini karena keduanya sama sekali tidak mempedulikan hal ini, karena bagian pekerjaan ini sepenuhnya mereka serahkan pada Lin Jingyan.
Saat di arena pertandingan, Lin Jingyan adalah penyebab utama dan paling langsung tertinggalnya Dominant Hero. Namun sekarang, dia tetap mendapatkan kepercayaan tanpa ragu dari para pemain Dominant Hero.
Keempat kalinya!
Tak terasa dia sudah berhasil mengintercept Fang Rui untuk keempat kalinya.
Hati Fang Rui mulai gelisah. Saat ini bahkan tidak ada waktu untuk mengucapkan omong kosong. Dengan serangan gabungan tiga orang, dua di antaranya adalah Master Bela Diri tangguh yang bertarung jarak tempel, mana ada waktu luang untuk mengetik. Awalnya menganggap dua bego itu mudah dihilangkan, tapi setelah dua kali berhasil kabur dan dua kali dihentikan oleh Leng An Lei Lin Jingyan, Fang Rui sadar bahwa keduanya bukan sedang melakukan kesalahan bodoh.
Ingin melarikan diri, lawan sebenarnya bukan mereka berdua, tapi mantan partner lamanya ini!
Setelah beralih kelas selama setahun, dia telah memanfaatkan rasa asing lawan terhadap "Ahli Tenaga Dalam Fang Rui" untuk meraih banyak keuntungan. Tapi mantan partner di hadapannya ini, meski sudah berganti kelas, tetap bisa mengikuti logika dan ritmenya.
Untuk menghilangkannya, dia harus membuat terobosan baru, harus menampilkan kinerja yang belum pernah ada sebelumnya.
Fang Rui tiba-tiba tidak terburu-buru melarikan diri. Di tengah serangan tiga orang, dia mulai melakukan pertahanan dan menghindar, menerapkan strategi bertahan hidup semampunya.
Menghentikan upaya kabur? Menunggu bantuan dengan tenang?
Para penonton berpikir demikian, karena mereka tahu keputusan Xingxin saat ini. Fang Rui tentu juga tahu. Penggantian An Wenyi dengan Luo Ji - keputusan meninggalkan healer ini mustahil diambil pemain secara diam-diam. Ini adalah instruksi dari Ye Xiu yang tertera jelas di channel tim Xingxin, sehingga Fang Rui pun paham dua kelas pertempuran sedang berusaha mati-matian menyelamatkannya.
Bantuan, Dominant Hero tentu sudah mengantisipasi. Yang mungkin luput dari perhitungan mereka hanyalah keputusan Xingxin meninggalkan healer. Dalam persiapan antisipasi mereka, mungkin hanya fokus pada Battle Mage dan Pastor, atau situasi Summoner versus Pastor.
Apakah Xingxin memanfaatkan celah psikologis Dominant Hero ini?
Para ahli berpikir demikian. Tapi sikap Dominant Hero saat ini tampak tak berubah. Meski Fang Rui menunjukkan sikap tak ingin kabur, pembagian serangan tiga kelas tinju tetap sama: dua Master Bela Diri fokus menyerang, Lin Jingyan berjaga-jaga.
Fang Rui semakin kesal.
Dia sama sekali tidak menyerah untuk melarikan diri! Karena dia sangat paham bahwa strategi meninggalkan Healer terlalu berisiko, dan alasan Xingxin nekat melakukan Manuver Berisiko ini adalah karena dirinya terjebak di sini. Jika dia bisa kabur dengan selamat, Su Mucheng yang sebenarnya aman, Ye Xiu juga bisa pergi dengan mudah, maka Xingxin bisa mengatur ulang formasi dan menyerang kembali tanpa perlu mempertaruhkan segalanya di sini.
Pertandingan hidup-mati sepentur ini ternyata membutuhkan (She Ming Yi Ji) begitu cepat, Fang Rui awalnya sepemikiran dengan pro player lain yang menyaksikan, merasa ini berlebihan. Tapi segera dia tidak bisa lagi berpikir demikian, karena yang terjebak oleh Dominant Hero sekarang adalah dirinya sendiri, dialah yang menjadi titik terobosan yang ditembus Dominant Hero dalam pertempuran ini, dialah yang gagal kabur sehingga Xingxin terpuruk. Meski bertahan 1 lawan 3 bukanlah hal yang memalukan, Fang Rui tetap kesal karena menjadi titik lemah.
Bantuan Tang Rou dan Luo Ji sudah tiba, tapi Fang Rui masih berusaha mengubah konsekuensi saat ini.
Tapi Dominant Hero sama sekali tidak terpancing tipuannya. Meski dia pura-pura mengubah ritme untuk membuat Dominant Hero mengira sikapnya berubah, pendekatan Dominant Hero tetap tak bergeser.
Benar-benar tim kepala batu!!
Fang Rui yang tak sempat mengetik hanya bisa mengkritik habis-habisan dalam hati, sangat kecewa dengan kekakuan Dominant Hero. Dia tidak tahu bahwa setelahnya mengubah ritme dan sikap, Lin Jingyan segera mengirim pesan di channel Dominant Hero: "Abaikan".
Niatnya akhirnya terbongkar sepenuhnya oleh Lin Jingyan.
Setelah perubahan kelas, sejauh apa pun Lin Jingyan memahami Fang Rui, sebenarnya tidak seperti pemahamannya terhadap Fang Rui sang Thief di masa lalu beserta ciri khas teknik dan ritme permainannya. Tapi Lin Jingyan memahami sisi psikologis Fang Rui. Seringkali yang disadarinya bukanlah "apa yang akan dilakukan Fang Rui", melainkan langsung menyadari "apa yang ingin dicapai Fang Rui". Yang dilihatnya bukan metode Fang Rui, melainkan tujuan gerakannya. Ditambah hambatan dan tekanan dari dua rekan setim terhadap Fang Rui, membuat pertimbangannya semakin presisi.
Gagal mengubah sikap, Fang Rui terpaksa melakukan penyesuaian lagi.
Jika taktik halus tak mempan, terpaksa harus menggunakan cara keras!
Fang Rui mengerahkan tekad, membuang taktik kecerdikan, tiba-tiba mencoba menerobos paksa.
Tepat saat itu, di channel tim Xingxin muncul pesan: Lin.
Pesan berasal dari Ye Xiu, disusul hujan peluru yang meluncur.
Muyu Chengfeng milik Su Mucheng tiba-tiba mengarahkan tekanan tembakan ke sisi ini, seketika meriam menghujani bagai air hujan!
Datang tepat waktu!
Dalam hati Fang Rui berteriak kegirangan, perasaan seperti tanah gersang disirami hujan ini hampir membuatnya menangis karena emosi.
Pertandingan tim, pertandingan tim yang indah. Di arena ini kau tak pernah bertarung sendirian, saat paling membutuhkan, rekan setim pasti akan mendukungmu dengan teguh.
Doron doron doron.
Hujan peluru membakar langit, dalam cahaya ledakan, Hai Wu Liang menghujamkan tinju, Spiral Qi Chong!
Energi pikiran yang berputar dan terkumpul menggerakkan tubuh Hai Wu Liang, tiba-tiba menyusup ke depan.
Target: Leng An Lei!
Serangan frontal, Fang Rui akhirnya memilih mantan partnernya ini. Familiaritas, pada dasarnya adalah senjata yang bisa dimanfaatkan kedua belah pihak. Menerobos pertahanan secara frontal, dibandingkan dua Master Bela Diri itu, Fang Rui tetap merasa Rogue andalannya lebih berpeluang. Apalagi, rentetan tembakan Su Mucheng juga mengarah ke sini - instruksi dari Ye Xiu. Rupanya si pemalas itu sudah mempertimbangkan ini!
Leng An Lei melakukan backstep.
Sambil menghindar dari hujan peluru Muyu Chengfeng, dia juga mengelak dari Spiral Qi Chong. Backstep-nya begitu linear, hanya berjuang mati-matian mempertahankan jarak antar karakter, namun teguh tak memberi celah sedikitpun.
Di arena pertandingan, karena dirinya, Dominant Hero sudah kehilangan satu celah poin individu. Kini, satu langkah celah pun tak akan diberikannya lagi. Ini bukan hanya tentang pertandingan ini, mungkin ini akan menjadi celah penentu tahun ini, bahkan seluruh hidupnya.
Di detik ini, Lin Jingyan sudah melupakan usianya, melupakan segala hal tentang masa depan. Dia hanya tahu: blokade saat ini harus berhasil, bagaimanapun caranya.
Kini, Leng An Lei bukan lagi karakter limbung di bawah kendali veteran. Dia berkilauan, meski hanya melakukan backstandar, namun ritme permainannya yang terpola menciptakan kelancaran yang tak terucapkan.
Lompat lompat lompat, melompat lurus sepanjang jalan, energi Spiral Qi Chong telah habis, namun masih kurang sedikit untuk mencapai Leng An Lei. Serangan ini, yang bekerja sama dengan hujan peluru Muyu Chengfeng, sama sekali tidak berhasil merebut celah satu langkah pun dari sisi Lin Jingyan.
Fang Rui segera ingin menyerang lagi, namun tidak menyangka reaksi Lin Jingyan kali ini jauh lebih cepat darinya, seolah telah menunggu momen ini sejak lama.
Lan Shan Hu!
Shuang Yue Ya!
Shang Ba Zhi Tong!
Teknik Tang San Da yang sudah tereliminasi namun merupakan simbol masa lalu Lin Jingyan, tiba-tiba muncul lagi dan bersinar terang.
Hai Wu Liang terkena knockdown, Hai Wu Liang terluka oleh dua cahaya berbentuk bulan sabit yang bersilangan, Hai Wu Liang mendapat efek luka dan masuk status pendarahan.
Hai Wu Liang benar-benar terhalangi total.
Fang Rui terkejut, sama sekali tidak menyangka Lin Jingyan bisa melakukan sampai sejauh ini. Dia mengira cukup mengenal Lin Jingyan, mengira sebelumnya serangan Spiral Qi Chong sudah bisa menerobos batas maksimum Lin Jingyan, bisa melemparnya atau memaksanya mundur.
Tapi, tidak!
Lin Jingyan menghindari Spiral Qi Chong ini dengan cara paling frontal, menggunakan teknik kuno yang sudah tereliminasi untuk melawan balik.
Fang Rui ingin menerobos secara frontal, namun akhirnya, dia justru tumbang dari serangan frontal Lin Jingyan.
Fang Rui tiba-tiba menyadari, mungkin selama ini ia hanya mengenal sebagian dari Lin Jingyan. Jurus andalan Lin Jingyan di masa lalu ini justru terasa begitu asing di matanya.
