Mendekati pintu keluar ngarai, Dominant Hero memperlambat langkah maju mereka. Di atas ngarai, Jun Moxiao milik Ye Xiu masih terus menggangu dengan serangan, sementara Muyu Chengfeng milik Su Mucheng sudah menghilang. Apakah dia sedang bersiap melakukan penyergapan di pintu keluar ngarai ini?
Bagi para pemain Dominant Hero di lapangan, semua ini adalah hal yang tak diketahui. Namun mereka tidak berniat mundur, hanya memperlambat ritme dengan sikap lebih waspada dan hati-hati, lalu menerobos keluar dari ngarai.
Kiri?
Kanan?
Kelimanya langsung menjalankan peran masing-masing. Begitu keluar dari mulut ngarai, mereka langsung mengarah ke posisi yang harus dijaga.
Ada di kiri dan kanan!
Naga Terbang, Elang Petir, Kucing Salju, Serigala Es.
Dua Tim Dominant Hero, dua aktivitas ilegal, bersembunyi di kiri-kanan pintu keluar. Mei Guang telah menyiapkan Empat Summoning-nya menyambut kedatangan Dominant Hero. Begitu Dominant Hero muncul, sebelum Empat Summoning bergerak, suara meriam sudah terdengar. Muyu Chengfeng yang turun lebih dulu dari tebing, ternyata juga sudah bersiap di pintu keluar. Begitu Dominant Hero muncul, langsung menembakkan meriam.
Dentuman meriam, Empat Summoning maju. Bersamaan dengan itu, di tengah formasi Dominant Hero muncul lingkaran summoning. Bunga Dunia Iblis menerobos keluar dari tanah yang berubah warna di dalam lingkaran.
Dorong! Dorong!
Ledakan bergema, bukan hanya sekali. Peluru Muyu Chengfeng memang sampai, tapi granat yang dilempar Hundred Blossoms Spectacle juga meledak. Tiga tinju sekaligus menghantam Bunga Dunia Iblis. Malangnya bunga ini baru muncul setengah dari tanah, kelopaknya belum sempat merekah, sudah dihancurkan oleh serangan terpusat Tim Dominant Hero dalam hitungan detik.
Tim Dominant Hero yang sudah bersiap menghadapi serangan, tidak panik sama sekali ketika benar-benar disergap. Hanya dengan sekali pandang, distribusi Empat Summoning dan posisi Muyu Chengfeng sudah jelas terlihat. Bunga Dunia Iblis yang muncul di tengah formasi musuh bahkan tidak sempat menyergap, langsung di-instakill pada detik pertama. Kemudian seluruh tim serentak belok kanan dan dash maju!
Mengabaikan naga terbang dan Serigala Es di sebelah kiri, mengabaikan Muyu Chengfeng yang menembak dari kejauhan, seluruh tim Dominant Hero menyerang ke sisi kanan. Di sini ada Elang Petir dan Kucing Salju dari Empat Summoning, dan di belakang mereka ada sang pemiliknya - Summoner Mei Guang.
Dari ngarai mereka dash keluar, membaca situasi, menghindari tembakan meriam, menginstakill Bunga Dunia Iblis, lalu serempak menyerang kanan - seluruh proses bahkan tidak sampai tiga detik. Tim Dominant Hero tidak hanya bebas dari kepanikan kena sergap, bahkan sama sekali tidak tertekan oleh serangan pertama lawan. Dalam waktu kurang dari tiga detik, mereka sudah memulai serangan balik yang keras. Dengan konsentrasi kekuatan menyerbu Mei Guang, situasi buruk seketika terasa oleh Xingxin.
Elang Petir?
Kucing Salju?
Dua summoning ini sama sekali tidak dianggap serius oleh Dominant Hero. Zhang Jiale dengan Hundred Blossoms Spectacle sambil dash maju sambil menembak, Elang Petir di udara langsung terhuyung-huyung. Kucing Salju yang lincah melompat bagai bayangan hitam, tapi di detik berikutnya, bayangan itu terkena pukulan tinju dan langsung terlempar lebih dari sepuluh langkah, mendarat lalu berguling dua kali sebelum menghilang.
Fist of Overlord!
Ternyata langsung menggunakan skill besar tingkat tinggi Master Bela Diri untuk menginstakill Kucing Salju dengan satu pukulan.
“Siapa yang mengeluarkan jurus?”
Orang-orang secara bawah sadar mengira itu Desert Dust-nya Han Wenqing, tapi saat melihat karakter yang menarik kembali tinjunya, mereka baru menyadari bahwa serangan tegas satu pukul satu bunuh itu justru berasal dari Long He Luo Ri-nya Song Qiying.
“Hebat!”
Han Wenqing pun memuji, Desert Dust langsung menyerbu keluar.
Serangan yang dibangun dua summoning ternyata sudah disapu bersih Dominant Hero dalam sekejap. Sang Summoner sendiri hanya bisa kabur, Mei Guang sedang melakukan backstep.
Inikah penyergapan Xingxin?
Tentu tak hanya itu, di belakang Mei Guang, Han Yanrou yang HP-nya sudah penuh berkat heal berbalik dengan tombak perang di tangan.
Tapi meski begini, semua tetap tak merasa ini berarti apa-apa.
Di sekitar pintu keluar ngarai ini, medan tempurnya sebenarnya cukup sederhana, tak bisa menyusun penyergapan rumit. Yang bisa dilakukan hanya seperti Xingxin sekarang - merebut inisiatif serangan saat lawan sedang menyerbu keluar.
Tapi penyergapan seperti ini jelas tak bisa menghentikan Dominant Hero. Xingxin gagal mempertahankan kelebihan serangan pertama, dalam sekejap mereka yang jadi pasif. Formasi summoning Mei Guang yang terdiri dari Empat Summoning dan Bunga Dunia Iblis, tiga dari lima langsung di-counter; Muyu Chengfeng yang serangan jarak jauh juga tak bisa menghalangi langkah maju Dominant Hero. Tang Rou mengirim Han Yanrou, paling-paling hanya bisa melindungi Luo Ji, mana mungkin dia sendirian melawan lima sekaligus menghadapi serbuan total Dominant Hero?
Di mana Ye Xiu?
"Jun Moxiao milik Ye Xiu sedang melompat turun dari tebing di atas, bayangan yang jatuh cepat itu terlihat sangat keren, tapi semua orang tidak menganggapnya sebagai komet pemusnah dinosaurus."
Meski begitu, Dominant Hero adalah yang paling memperhatikan Jun Moxiao milik Ye Xiu. Han Yanrou yang sudah menyerbu ke depan mereka, cukup hadapi langsung saja.
Brick Strike!
Leng An Lei milik Lin Jingyan mengangkat tangan, melemparkan bata langsung ke arah Jun Moxiao yang sedang jatuh.
Kresek! Qianji San segera dibuka, bata terpental ke samping. Tapi Han Wenqing sudah memanfaatkan kesempatan membuat Desert Dust menyelinap ke titik buta pandangan Ye Xiu di belakang payung yang terbuka, mengangkat lengan dan bersiap melepas tinju.
"Ini counter attack!!" Zhang Xinjie tiba-tiba mengirim pesan. Saat Ye Xiu menerobos halangan untuk membantu Fang Rui sebelumnya, pengamatan ketat Zhang Xinjie tetap gagal mendeteksi kapan ia meletakkan Magnet Coil. Setelah dipikir-pikir, gerakan tangan Jun Moxiao yang menggapai di dalam kain payung mungkin adalah gerakan aktivasi Magnet Coil.
Sayang saat itu belum bisa membuat pertimbangan, tapi pengalaman memang terakumulasi sedikit demi sedikit. Zhang Xinjie sudah menyadari, untuk membaca gerakan Ye Xiu, hanya mengamati pergerakan Jun Moxiao dari satu karakter mungkin tidak cukup. Selain Qianji San yang kompleks dan bisa berubah-ubah, saat Ye Xiu benar-benar ingin menyelinapkan skill, ia akan sengaja menyembunyikan gerakan karakternya.
Jadi ketika Jun Moxiao melompat dari tebing, karakter Shi Buzhuan milik Zhang Xinjie terus bergerak dengan bertukar posisi, mengamati gerakan Jun Moxiao dari berbagai sudut kamera. Saat Qianji San mengembang, Shi Buzhuan sedang berpindah ke sisi Jun Moxiao dan melihat kain payung yang terpisah dari rangka payung, masing-masing dipegang di tangan yang berbeda.
Jika kain payung berfungsi sebagai perisai, maka apapun yang dipegang di tangan satunya adalah sikap pertahanan paling umum untuk kelas Knight.
Dengan menganalisis dari perspektif single-target kelas Knight, Zhang Xinjie segera memprediksi skill yang mungkin digunakan Jun Moxiao saat ini.
Storm Counter!
Skill status dimana perisai menyerap damage kemudian memantulkan persentase tertentu melalui serangan senjata di tangan lain. Dalam kondisi Knight Spirit (skill awakening Knight), akan berubah menjadi Storm Counter sejati yang memantulkan 100% damage.
Jun Moxiao tidak memiliki Knight Spirit dan Storm Counter-nya hanya tingkat satu, sehingga damage pantulannya terbatas. Namun penggunaan skill ini saat ini lebih bertujuan mengacaukan formasi dan ritme Dominant Hero daripada memberikan damage.
Untungnya Zhang Xinjie cepat menyadari dan memberi peringatan. Desert Dust yang sudah mengangkat tinju segera menghentikan serangan dan malah melompat mundur selangkah.
Skill Storm Counter ini tidak bisa digunakan jika tidak menghalangi serangan lawan, karena memang tidak memiliki sifat ofensif. Jun Moxiao yang sebelumnya masih menjadi fokus pertahanan ketat Dominant Hero, tiba-tiba diabaikan begitu saja. Karakter Han Wenqing dan Lin Jingyan malah membantu Long He Luo Ri menyerang Han Yanrou.
Zhang Jiale dengan Hundred Blossoms Spectacle saat ini telah membunuh Elang Petir, kemudian mengalihkan serangan terpusat ke area belakang, menyerang Serigala Es dan naga kecil sehingga mereka tak bisa mendekat. HP summoning memang tak seberharga karakter utama. Di banyak situasi, melakukan Serangan Mendadak dengan mengorbankan sebagian HP pun tak masalah. Tapi serangan Expert Amunisi bukan hanya soal damage - mayoritas amunisi spesial memiliki efek khusus. Dengan memanfaatkan efek-efek ini, memblokade dua summoning bagi Zhang Jiale sama sekali bukan hal sulit.
Situasi sepenuhnya berada dalam kendali Dominant Hero, kehadiran Jun Moxiao yang penuh harapan justru menjadi kecanggungan. Jun Moxiao memang mengaktifkan Storm Counter, Ye Xiu memperhitungkan bahwa dirinya akan menjadi fokus serangan Dominant Hero. Pendaratan mendadak Jun Moxiao ini berpotensi memicu serangan terkonsentrasi dari lawan, namun dengan satu Storm Counter, formasi mereka akan tercerai-berai - inilah perhitungan dalam hati Ye Xiu.
Ternyata kali ini Zhang Xinjie berhasil menembus strateginya. Dominant Hero sepenuhnya menghindari serangannya. Storm Counter tiba-tiba menjadi tak berguna.
Ye Xiu tidak bisa melihat channel tim Dominant Hero, namun dari gerakan mereka dia tahu strateginya telah terbaca. Mempertahankan skill seperti ini hanya membuang waktu.
Serang maju!
Ye Xiu meninggalkan Storm Counter, Qianji San tetap dalam bentuk pedang, langsung meluncurkan skill Blade Master lainnya.
Tapi gerakan ini ternyata sudah diantisipasi oleh Dominant Hero. Serangan Han Wenqing dan Lin Jingyan ke Han Yanrou hanyalah jebakan, perhatian mereka sebenarnya tetap tertuju pada Jun Moxiao. Reaksi cepat Ye Xiu dan keputusannya mengorbankan Storm Counter sama sekali tidak mengejutkan mereka.
Desert Dust memutar tubuh, melangkah, mengayunkan lengan.
Doron Pukulan Penghancur!
Langsung menghadang Jun Moxiao yang sedang melakukan serangan kavaleri.
