Tinju Desert Dust bertabrakan dengan Qianji San di tangan Jun Moxiao. Dua rival selama sepuluh tahun ini selalu saling berhadapan di lapangan, tak ada yang mau mengalah satu langkah pun.
Jun Moxiao menghentikan dash-nya, sementara Desert Dust terhuyung-huyung. Dalam hal Kekuatan Setara skill, serangan kavaleri kelas Knight masih sedikit lebih kuat dari Doron Pukulan Penghancur. Merebut posisi dan melewati Desert Dust sebenarnya mudah, tapi masalahnya, hambatan Ye Xiu bukan hanya Han Wenqing seorang.
Lan Shan Hu!
Saat berhasil mendorong Desert Dust ke samping, Leng An Lei milik Lin Jingyan sudah mengeluarkan Lan Shan Hu untuk menghadang. Ye Xiu tidak bisa lagi membuat Jun Moxiao maju, terpaksa menghentikan langkah dan mundur.
Di sisi lain, Han Wenqing dalam waktu singkat telah berhasil menstabilkan langkah Desert Dust. Leng An Lei menggunakan skill Lan Shan Hu tetapi meleset, serangannya sudah menyusul.
Tendangan Terbang!
Desert Dust langsung melesat di udara, melancarkan tendangan kaki.
Dalam duel 1v1, tendangan terbang langsung ini memiliki celah besar. Tapi masalahnya sekarang berbeda - Han Wenqing ditemani Lin Jingyan yang berpengalaman sebagai sekutu. Celah itu langsung ditutup.
Ye Xiu pasrah menarik Jun Moxiao mundur dengan backstep. Pedang tersembunyi di payung mengeluarkan kilatan cahaya dingin, melancarkan Slashing Draw.
Dengan 2 lawan 1, Han Wenqing dan Lin Jingyan unggul. Leng An Lei maju satu langkah mengayunkan cakar, menggunakan attack parry untuk menahan Slashing Draw. Desert Dust kemudian menyusul serangan, tapi Jun Moxiao mengangkat pedangnya - setelah Slashing Draw, gelombang pedang retakan bumi langsung menyapu.
Dua skill rendah-tier pedang ini disusun Ye Xiu seperti skill Blade Master Cross Slash. Slashing Draw dihalangi Lin Jingyan, tapi gelombang pedang retakan bumi menyusup lewat celah. Han Wenqing yang terlalu agresif tak sempat menghindar, tubuhnya terdorong ke belakang bersama tanah yang tersapu.
Ye Xiu tidak berani terlena bertarung, memanfaatkan celah ini untuk segera melakukan Jutsu Bunshin. Tangan Jun Moxiao dengan cepat membentuk segel tangan, Leng An Lei melangkah agresif mengayunkan cakar menyapu, namun akhirnya terlambat setengah detik. Klon bayangan hancur dalam serangannya, sementara tubuh asli sudah terpisah jauh.
Berbalik, Telapak Bunga Rontok!
Begitu tubuh asli Jun Moxiao mengisi posisi, serangan langsung dilancarkan - kali ini berkoordinasi dengan serangan Han Yanrou milik Tang Rou.
Tang Rou yang dihadang Song Qiying sedang bertarung sengit, tiba-tiba Jun Moxiao berkilat muncul. Badan berputar disertai telapak tangan menusuk celah pertahanan Song Qiying yang tak terjaga. Brak, langsung melontarkannya terbang - tepat ke arah Shi Buzhuan milik Zhang Xinjie.
Setiap detail di medan perang telah dipertimbangkan Ye Xiu secara menyeluruh. Meski niat awal Storm Counter terbaca, serangan beruntun setelahnya tetap memberi masalah rumit bagi Dominant Hero.
Shi Buzhuan bergerak menyamping menghindari tubrukan Long He Luo Ri, namun Muyu Chengfeng milik Su Mucheng yang terus memantau sang Healer justru mengkoreografi Telapak Bunga Rontok Jun Moxiao. Begitu Shi Buzhuan menghindar ke samping, Sinar Satelit yang dipanggil Muyu Chengfeng tepat mendarat di posisi itu, menyapu bersih Shi Buzhuan dalam pancaran laser.
Terkena Sinar Satelit dengan akurasi setepat itu, damage yang dihasilkan tentu tidak kecil. Tapi Dominant Hero seolah tak terjadi apa-apa: Long He Luo Ri yang terlempar tak ada yang peduli; Shi Buzhuan yang kena langsung sinar satelit pun diabaikan.
Leng An Lei milik Lin Jingyan menyapu klon bayangan Jun Moxiao hingga hancur, lalu berbalik arah. Secara tak terduga, jarum bius sudah melesat memanfaatkan momentum putaran tubuhnya.
Desert Dust milik Han Wenqing? Terhempas ke belakang oleh gelombang pedang retakan bumi, tapi Han Wenqing justru menggunakan gaya dorong tersebut untuk menstabilkan fokus. Desert Dust memutar tubuhnya, sisa tenaga gelombang pedang malah menjadi pendorong. Desert Dust langsung berguling, bangun lalu melesat maju. Dalam sekejap sudah mendekat, tombak perang Han Yanrou yang terayun terlihat begitu lamban.
Tinju menghujam!
Bayangan tinju tak terhitung jumlahnya, berlapis-lapis seperti kilatan cahaya.
Bang bang bang bang, suara tinju membadai tanpa henti. Jun Moxiao dan Han Yanrou terpental mundur berturut-turut.
Skill besar level 75 Master Bela Diri: Lightning Plasma.
"Cahaya" hanyalah kiasan, skill ini tidak benar-benar secepat cahaya yang mustahil ditahan. Tapi kecepatan serangnya jauh melampaui skill biasa, bayangan tinju yang muncul seketika memiliki efek penipuan yang besar.
Jun Moxiao dan Han Yanrou terlempar, sorak sorai bergemuruh di live Dominant Hero.
Dikalahkan!
Para penonton mengira demikian, tapi di lapangan Han Wenqing tahu ini tidak benar. Kedua karakter ini terlihat terlempar, namun sebenarnya mereka melakukan operasional backstep. Tepatnya, mereka hanya kehilangan keseimbangan setelah ditambah beberapa pukulan Lightning Plasma Punch dari Desert Dust saat melakukan backstep.
Tingkat kehilangan keseimbangan seperti ini sebenarnya bukan rintangan bagi duo ini, mengingat mereka masih bisa melakukan backstep di tengah ritme serangan yang begitu ketat sebelumnya.
Serang!
Terus serang mendadak, jangan beri lawan kesempatan bernapas.
Han Wenqing berpikir demikian, Desert Dust sudah bersiap melangkah maju. Tapi dua karakter yang terlempar ini - alih-alih menstabilkan posisi - dalam kondisi seperti ini justru langsung melakukan serangan balik.
Angin Menggulung Awan!
Han Yanrou milik Tang Rou malah melepaskan skill besar dalam kondisi tidak stabil! Padahal setelah kehilangan keseimbangan, biasanya pemain akan fokus mengontrol pendaratan. Menyerang dalam keadaan seperti ini sangat berisiko mengacaukan ritme. Cukup gunakan skill kecil cepat untuk mengisi celah, tapi si pemalas ini malah memaksakan skill besar!
Energi sihir pertempuran langsung meletus mengikuti gerakan tombak perang.
Ini "Angin Menggulung Awan"?
Leng An Lei yang sedang dash mendadak langsung berhenti mendadak. Lin Jingyan awalnya mengira Leng An Lei miliknya punya cukup ruang untuk menghindar, tapi siapa sangka setelah Angin Menggulung Awan dikembangkan, aliran udara yang tercipta mengirimkan energi sihir pertempuran dengan radius jauh lebih besar dari perkiraan mereka, dan bentuknya sangat tidak beraturan, membuat mereka sama sekali tidak bisa memprediksi.
Kok bisa begini?
Adegan beralih ke Han Yanrou. Terlihat dia sambil menyesuaikan posisi tubuh, sambil menggoyang-goyangkan tombak perang di tangannya untuk melancarkan serangan. Karena konsentrasinya terbagi, kontrol atas Angin Menggulung Awan ini agak kacau, tapi justru karena kekacauan ini, menghasilkan efek yang biasanya tidak akan tercapai dengan kontrol stabil.
Lin Jingyan yang terhambat merasa sangat kesal. Dia melihat jelas: Jarum bius Leng An Lei berhasil mengenai target berkat perlindungan agresif dari Desert Dust dengan Lightning Plasma-nya. Lihatlah Jun Moxiao yang diam tak bergerak setelah terlempar? Itu karena setelah backstep dan bangun, dia langsung kena jarum bius, sekarang sedang dalam status lumpuh.
Tangkap si pemalas ini dan bunuh, pertarungan akan segera berakhir!
Lin Jingyan mengerahkan tekad baja. Leng An Lei langsung mengaktifkan Baja Tulang Punggung, masuk status Super Armor dan nekat menerobos Angin Menggulung Awan.
Skill besar level 75 menghantam tubuh Leng An Lei, energi sihir pertempuran terus menerus mengenainya, meledak dan bertebaran seperti kembang api.
Tapi hanya sekejap, Leng An Lei dengan status Super Armor berhasil bertahan dari Angin Menggulung Awan.
Knee Strike Kuat!
Leng An Lei segera melompat hendak menubruk Jun Moxiao, sementara Jun Moxiao bahkan belum mendarat.
Braak!
Hasilnya baru setengah terbang, Leng An Lei sudah menabrak target - seekor Kucing Salju tiba-tiba menerjang di udara, bertabrakan keras dengan Leng An Lei.
Kekuatan Setaran serangan Kucing Salju jelas kalah dengan Knee Strike Kuat Leng An Lei, tapi setidaknya bisa menghambat sebentar. Leng An Lei mendarat, Kucing Salju terpental ke samping, lalu langsung dikirim kembali ke dimensi lain menyisakan tanah hangus terbakar ledakan. Zhang Jiale dengan Hundred Blossoms Spectacle, setelah membersihkan summoning di belakang, mulai memusatkan serangan. Tapi baru berbalik arah sudah berhadapan dengan Empat Summoning baru yang dikeluarkan Mei Guang. Akhirnya bekerja sama dengan Han Wenqing, mereka dengan cepat menghabisi Kucing Salju yang menghalangi Leng An Lei.
Empat Summoning berkumpul, jika Formasi Elemen Raja Hewan diluncurkan ancamannya cukup besar. Jadi saat menghadapi Summoner aliran Empat Hewan, mengonsentrasikan serangan untuk menghancurkan salah satu summoning dalam sekejap sangat krusial.
Kucing Salju menerjang secepat kilat, sementara Elang Petir, Naga Kecil dan Serigala Es yang baru dipanggil tetap nekat dash maju menghalangi lawan.
"Ye Xiu!!" Lin Jingyan berteriak di channel.
Kesempatan tak boleh disia-siakan, Dominant Hero nekat maju di bawah hujaman serangan summoning untuk mengalahkan Ye Xiu dengan paksa. Tiba-tiba sorot cahaya menyapu Jun Moxiao dari kepala hingga kaki, lalu menghilang di udara.
Jun Moxiao mendarat dan berputar, bayangan hitam sudah dilemparkan dari lengannya - Dark Cloak!
Untungnya anggota Dominant Hero cukup berpengalaman. Kilau cahaya itu langsung mereka kenali.
Pemurnian, skill penghilang efek status aneh yang seharusnya dimiliki Guardian, ternyata dipilih An Wenyi sebagai senjata Pastor Xiao Shou Bingliang di Xingxin.
Pemurnian level awal hanya bisa menghilangkan satu efek status. Jun Moxiao yang hanya terkena status lumpuh langsung bebas bergerak. Ukemi Rolling dan Dark Cloak nyaris menyapu bersih Dominant Hero kalau saja mereka tidak menghindar tepat waktu.
Tapi Dominant Hero tetap menguasai inisiatif. Setelah menghindari Dark Cloak, mereka langsung menyerang lagi.
Xingxin mundur.
Jun Moxiao dan Han Yanrou mengkoordinasi summoning Mei Guang, melindungi Mei Guang dan Xiao Shou Bingling sambil mundur sambil bertempur. Su Mucheng dengan Muyu Chengfeng bergerak di luar, terus menggempur dengan serangan berat untuk mengganggu gempuran Dominant Hero.
Tapi Dominant Hero tetap maju.
Meski skor 5 vs 5, Dominant Hero masih punya cadangan di bangku pengganti. Keunggulan jumlah anggota membuat mereka bisa bermain lebih agresif.
Taktik agresif ini justru spesialisasi Dominant Hero. Gempuran tak henti, maju terus tanpa bisa dihalau Xingxin yang terpaksa hadapi langsung sambil terus mundur.
Sorakan semangat untuk Tim Dominant Hero di live semakin menggema. Selama tekanan ini terus berlanjut, kemenangan Dominant Hero sepertinya hanya masalah waktu.
Namun para pemain Dominant Hero di lapangan tidak menunjukkan optimisme dini. Mereka sama sekali tidak berani meremehkan situasi.
"Hati-hati." Zhang Xinjie bahkan mengingatkan rekan setim di channel. Menurutnya, meski Tim Xingxin terus mundur, mereka tidak melarikan diri panik di bawah gempuran Dominant Hero. Ritme mereka terkendali baik, arah mundur masih dalam kendali mereka.
Xingxin sedang menunggu kesempatan untuk melawan balik. Zhang Xinjie sudah yakin akan hal ini. Lalu apa bentuk kesempatan itu? Apakah terkait arah mundur yang mereka pilih?
Di sana, di tengah map, Kolam Tujuh Warna - area yang belum diinjak oleh Dominant Hero. Adakah detail di situ yang bisa dimanfaatkan Xingxin?
Jangan-jangan lagi-lagi adegan yang bisa dibuat ambruk?
Melihat Mei Guang di lapangan, serta mengingat selama lebih dari 10 menit awal pertandingan Xingxin belum pernah menampilkan kelima anggota sekaligus, Zhang Xinjie tak bisa menahan kecurigaan ini.
