Serigala Es berhasil menahan serangan Hundred Blossoms Spectacle, summoning-summoning lain juga mengambil posisi protektif di sekitar Jun Moxiao. Ye Xiu sendiri dengan lihai menyelipkan tubuh Jun Moxiao ke balik badan summoning-summoning tersebut.
Bersamaan dengan itu, sebuah lingkaran summoning baru mulai terbentuk. Namun Leng An Lei yang sedang berlari mendekati Jun Moxiao tiba-tiba berbalik badan dan melemparkan Bata ke arah Mei Guang.
Sebelumnya, Leng An Lei-nya berhasil mendominasi Mei Guang milik Luo Ji sehingga tidak bisa melakukan summoning lagi. Tapi perintah terhadap summoning yang sudah dipanggil tidak bisa diinterupsi. Dalam situasi seperti ini, kebanyakan Summoner akan buru-buru memerintahkan summoning-nya untuk menyelamatkan diri. Tapi Luo Ji tidak melakukannya. Summoning-summoningnya yang tadinya mengepung Shi Buzhuan justru beralih membentuk perlindungan untuk Jun Moxiao setelah serangan She Ming Yi Ji.
Lalu bagaimana dengan dirinya sendiri?
Serangan terhadap Leng An Lei, hindari jika bisa. Jika tidak bisa... andalkan Xiao Shou Bingliang.
Cahaya putih terus menyinari Mei Guang, mempertahankan HP-nya. Dengan perlindungan healer seperti ini, sulit membunuh lawan hanya dengan output satu karakter.
Lin Jingyan tentu paham situasi terbaik adalah mengontrol Mei Guang dan Xiao Shou Bingliang sekaligus. Tapi Luo Ji dan An Wenyi meski masih, tidak bodoh sama sekali. Kedua karakter mereka bahkan saat dilindungi Xingxin, tidak pernah berdiri berdekatan - antisipasi strategi penyapuan besar-besaran lawan.
Bahkan ketika An Wenyi sebelumnya menyuruh Xiao Shou Bingliang dash membantu Mei Guang menghalangi bata dan serangan, jarak antar dua karakter tetap dijaga ketat.
Situasi ideal yang diharapkan Lin Jingyan, sudah diantisipasi oleh duo Xingxin sejak awal!
Begitu melihat perubahan situasi, Lin Jingyan langsung memerintahkan Leng An Lei fokus fire menuju Jun Moxiao tanpa hambatan. Tapi dia sudah memperhitungkan: begitu melepas Mei Guang, Luo Ji pasti akan bertindak. Benar saja, begitu lingkaran summoning muncul, langsung counter dengan bata. Bersamaan dengan putaran badan, melakukan gerakan berbalik ajarat yang tegas.
Apakah perlu repot seperti ini untuk Luo Ji yang sudah sepenuhnya ditekan? Tentu tidak!
Rencana Lin Jingyan: menggunakan bata ini untuk memancing An Wenyi mengerahkan Xiao Shou Bingliang memberi perlindungan. Sudah dihitung jaraknya: jika Xiao Shou Bingliang dash kembali kali ini, dengan gerakan berbalik ajarat pasti bisa mengontrol kedua karakter sekaligus.
Saat ini, Dominant Hero yang sedang dalam formasi 4 vs 5 kekurangan satu orang sementara. Waktu yang dibutuhkan Han Wenqing untuk mengembalikan Desert Dust ke medan pertempuran justru memberi kesempatan bagi Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi untuk bebas melakukan healing tanpa gangguan. Dalam kondisi ideal seperti ini, kemampuan healing An Wenyi setara dengan Shen level tertinggi. Dilihat dari daftar HP tim Xingxin, fluktuasi HP seluruh anggota berlangsung harmonis dan sempurna.
Crowd control ke healer!
Para pro player di grup atlet profesional sudah mulai berdiskusi. Saat ini, mengontrol healer Xingxin bahkan mungkin lebih penting daripada membunuh Jun Moxiao secara paksa. Jika crowd control ke healer berhasil, meskipun Jun Moxiao milik Ye Xiu bertahan selama periode tidak bisa di-heal setelah serangan She Ming Yi Ji, dia tetap akan berada dalam bahaya karena tidak mendapat healing - strategi ini ibarat menyelam minum air.
Melihat Dominant Hero yang sepertinya tidak menyadari hal ini, para pro player di grup mulai merasa heran. Baru setelah Leng An Lei milik Lin Jingyan melakukan gerakan berbalik ajarat yang tampak acak ini, para ahli langsung memahami maksud taktisnya.
Dominant Hero sama sekali tidak salah menilai situasi. Hanya saja veteran berpengalaman ini menggunakan teknik yang lebih ambisius - selain mengontrol healer lawan, Lin Jingyan juga berusaha mengontrol Mei Guang milik Luo Ji sekaligus.
Namun setelah berbalik, Lin Jingyan justru melihat bata yang dilempar Leng An Lei tepat menghantam kepala Mei Guang.
Summoning terinterupsi, tapi Xiao Shou Bingliang yang diharapkan Lin Jingyan untuk melindungi sama sekali tidak bergerak.
Maksud taktisnya terbaca?
Lin Jingyan tidak sempat memikirkan alasan di baliknya, seperti yang dianalisis di grup atlet profesional, mengendalikan Healer Xingxin saat ini sangat krusial. Xiao Shou Bingliang sama sekali tidak memiliki perlindungan, ini adalah kesempatan langka. Jika umpan tidak berhasil, langsung serang saja!
Leng An Lei bergerak mendekati Xiao Shou Bingliang.
Taktik yang digunakan sebelumnya tampak menyita sedikit waktu, tapi menurut Lin Jingyan ini tidak masalah. Karena fokus penyembuhan Xingxin saat ini pasti pada Jun Moxiao. Di periode ini Jun Moxiao tidak bisa menerima healing, selama Xiao Shou Bingliang terkendali dalam durasi ini, semuanya akan baik-baik saja. Sedangkan penundaan kecil tadi tidak mempengaruhi strategi ini.
Dengan menguasai Xiao Shou Bingliang, Jun Moxiao pasti tumbang.
Semua orang berpikir demikian.
Tapi tak ada yang menyangka, Jun Moxiao yang kondisinya sudah sangat mengenaskan dan bahkan kesulitan bertahan ini, tiba-tiba mengambil posisi attacker.
Serigala Es, naga kecil, Elang Petir - tiga summoning maju serentak. Jun Moxiao mengikuti di belakang mereka, targetnya: Hundred Blossoms Spectacle.
Ini bukan perlindungan, melainkan aksi pengalihan. Berkoordinasi dengan tembakan meriam dahsyat Muyu Chengfeng, mereka melancarkan serangan gencar ke Hundred Blossoms Spectacle.
Bunuh diri!!
Begitulah pikiran banyak orang.
Jun Moxiao yang HP-nya hanya tersisa 7% tidak kabur, malah mendatangi lawan. Kalau bukan bunuh diri, lalu apa?
Namun, para atlet profesional yang saat ini membanjiri grup dengan berbagai emoji, mengekspresikan segala jenis emosi, tidak ada satu pun yang menganggap tindakan Ye Xiu ini sebagai bunuh diri.
Jika dihitung dengan cermat...
Satu, dua, tiga!
Saat ini, Zhang Jiale harus menghadapi serangan dari tiga arah sekaligus, melawan tiga lawan sekaligus sendirian.
Memaksa mengalahkan Jun Moxiao?
Banyak orang berpikir demikian, selalu mengira bahwa nyawa lawan sudah cukup tipis, maka asal serang habis-habisan saja.
Masalahnya, bagi Expert Amunisi, bertindak nekat memiliki tingkat kesulitan tinggi. Expert Amunisi tidak memiliki skill Super Armor, serangan apapun akan mempengaruhinya. Sedikit kemiringan laras senjata, peluru yang ditembakkan bisa meleset jauh; genggaman tangan yang tidak stabil, granat yang dilempar mungkin tidak mengikuti pola goyangan yang diharapkan.
Nyawa Jun Moxiao masih tersisa 7% - bukan jumlah yang bisa dipangkas dengan serangan dangkal. Dalam kondisi sulit ini, Zhang Jiale masih harus mempertahankan efisiensi serangan yang memadai.
Emosi yang umum terpancar dari para atlet profesional jelas menunjukkan ini merupakan ujian sesungguhnya bagi Zhang Jiale.
Zhang Jiale sendiri juga segera menyadari hal ini.
Begitu bola api dari naga kecil dan kilat dari Elang Petir datang, dia harus menghadapi lebih banyak gangguan serangan. Serigala Es menggeram sambil dash maju, rahang berembun esnya seolah ingin menelan seluruh kamera pandangannya.
Peluang!
Zhang Jiale pada detik ini menemukan celah untuk membidik Jun Moxiao. Saat berguling, Hundred Blossoms Spectacle melemparkan granat. Dibandingkan tembakan, granat setidaknya memiliki radius damage area. Meski meleset sedikit, serangan area mungkin masih mengenai Jun Moxiao, lebih baik daripada peluru yang sama sekali meleset.
Tiba-tiba, Braak! Suara tembakan menggema. Granat yang baru saja dilemparnya langsung meledak. Di kejauhan, ujung payung Qianji San Jun Moxiao mengeluarkan asap perang.
Ye Xiu bukan target perlindungan, melainkan seorang attacker!
Berbeda dengan Zhang Jiale yang terganggu kontinuitas akurasinya karena serangan bertubi-tubi, lingkungan serangan Jun Moxiao saat ini begitu tenang dan terkendali.
Mengganti pertahanan dengan serangan, upaya Hundred Blossoms Spectacle untuk membunuh Jun Moxiao justru berbalik ditekan oleh serangan Xingxin.
