Semburan api senjata nyaris menyentuh dahi Jun Moxiao. Serangan jarak jauh memang lemah di jarak dekat, tapi jika bisa menembak sepresisi ini di jarak sedekat itu, mustahil untuk dihindari, bahkan oleh siapapun.
Dorr!
Suara peluru yang menembus tengkorak dan menyusup ke daging terdengar sangat jelas. Di samping semburan api senjata yang mekar, kepala Jun Moxiao langsung meledak menjadi kabut darah.
Melihat kekuatan dan keributan dari serangan ini, orang akan merasa wajar jika karakter langsung mati oleh satu tembakan ini. Tapi game tetaplah game, semua harus sesuai dengan mekanisme Kekuatan Setara. Kepala Jun Moxiao yang meledak menjadi kabut darah masih utuh, tapi penurunan HP tak terhindarkan. Serangan Yiqian Chuanyun yang dijuluki Raja Senapan memang sangat kuat - sniper headshot dengan damage dikali dua. Satu tembakan sniper ini menyedot hampir sepertiga HP Jun Moxiao, membuat orang ingin menangis. Padahal untuk mengurangi sepertiga HP lawan, skill-skill Loner harus melakukan banyak serangan bertubi-tubi.
Tidak bisakah?
Di saat ini, bahkan fans fanatik Xingxin pun mulai muncul sedikit keraguan. Meski pertarungan baru berlangsung sebentar, meski HP Jun Moxiao masih jauh dari titik kritis, tapi aura superioritas yang ditunjukkan Yiqian Chuanyun Zhou Zekai di arena benar-benar mampu menciptakan perasaan putus asa.
Headshot Barrett Snipe dalam jarak dekat - sesuatu yang mustahil - berhasil menyampaikan perasaan putus asa ini dengan jelas ke luar arena, membuat semua yang berpihak melawan Lun Hui turut merasakannya.
Serangan ini bukan hanya menghasilkan damage yang besar, daya dari tembakan kuat juga memengaruhi keseimbangan karakter. Kepala yang masih tersisa di antara kabut darah tersentak ke belakang seolah terkena pukulan tinju berat, menyeret seluruh tubuh untuk condong ke belakang.
Tapi, tidak tumbang!
Kaki kanan Jun Moxiao saat itu melangkah mundur selangkah, dengan kokoh menopang tubuh.
Detail ini mungkin terlewat oleh banyak orang, tapi inilah bukti ketangguhan Ye Xiu. Sniper jarak dekat ini memang mustahil dihindari, namun langkah mundur tepat waktu yang mempertahankan keseimbangan ini merupakan reaksi dan solusi paling ekstrim di batas maksimum. Dengan langkah ini, Jun Moxiao menstabilkan posisi dengan sikap paling gesit, memungkinkannya meluncurkan serangan balik dalam segmen waktu tercepat. Barrett Snipe seganas apapun tetap hanya satu serangan. Proses menyimpan senapan panjang dan mengganti revolver membutuhkan langkah karakter - inilah momen emas yang direbut Ye Xiu. Tanpa langkah mundur itu, mustahil baginya merebut kesempatan ini.
Dari jurang putus asa, muncul secercah harapan. Namun harapan ini hanya bisa disadari oleh ahli sejati. Sebelum sempat tersebar ke semua orang, keputusasaan yang lebih dalam telah menghampiri.
Klik...
Suara ringan yang jelas, jernih, namun terasa sangat kuat.
Barrett Snipe... peluru dimuat?
Semua orang seolah tak percaya dengan apa yang mereka dengar. Barrett Snipe di Glory hanya memiliki satu peluru, untuk menembak lagi harus menunggu cooldown skill. Tapi sekarang, karakter Zhou Zekai Yiqian Chuanyun langsung memasang peluru kedua seketika setelah tembakan pertama. Bagaimana dengan cooldown skillnya?
Cooldown skill?
Begitu mendengar istilah profesional dalam game ini, banyak pemain langsung tersadar.
Double Cancel!
Skill Sharpshooter yang berfungsi mengakhiri cooldown skill secara instan. Zhou Zekai jelas menggunakan skill ini, sehingga Barrett Snipe Yiqian Chuanyun bisa langsung reload setelah menembak - karena cooldown skillnya di-reset seketika oleh Double Cancel.
Braak!
Senjata kembali berdentum...
Hancur, benar-benar hancur.
Jika sebelumnya hanya dorongan bawah sadar yang tak terkendali di hati, maka kali ini, tembakan Barrett Snipe kedua yang menyusul langsung membakar total keputusasaan yang baru saja mereka rasakan.
Laras senjata menyemburkan percikan api. Tak ada yang bisa melihat peluru melesat karena terlalu cepat dan terlalu dekat. Bukankah peluru yang menembus tubuh akan mengeluarkan kabut darah?
Kreng!
Tidak ada kabut darah. Yang muncul adalah percikan api terang menyilaukan dari benturan dan gesekan logam.
Qianji San berhenti di dada Jun Moxiao. Bilah pedang yang ditarik dari tongkat payung masih bergetar setelah percikan api menghilang.
Bentuk Pedang, block!
Suasana live langsung gempar.
Di depan televisi gempar.
Dengan block Blade Master, berhasil menghentikan Barrett Snipe Yiqian Chuanyun? Di jarak sedekat ini?
Presisi visi seperti apa ini? Operasional tingkat dewa macam apa ini?
Tak ada yang bisa menjawab, semua orang tahu kedua bajingan di arena ini sedang melakukan hal di luar kemampuan manusia.
Jika langkah mundur Jun Moxiao sebelumnya adalah harapan samar yang tak terdeteksi banyak orang, maka block terhadap Barrett Snipe kali ini menghadirkan harapan terang-benderang - harapan yang cukup untuk memadamkan keputusasaan yang ditaburkan Zhou Zekai.
Belum selesai!
Jauh dari kata selesai!
Cuma bajingan tolol yang bilang sudah berakhir!
Pendukung Xingxin dan Ye Xiu hampir menangis, perasaan lolos dari jurang maut ini terlalu indah, sensasi memiliki harapan ini terlalu membahagiakan.
Pertarungan resmi mereka baru berlangsung hitungan detik, namun fluktuasi emosi yang dihadirkan sudah sedahsyat ini.
Posisi Jun Moxiao setelah block belum sepenuhnya stabil. Daya headshot pertama belum sepenuhnya teratasi meski sudah mundur satu langkah, sementara block hanya menyerap damage tanpa bisa menetralisir daya skill level 70 ini.
Kemunduran, terus-menerus mundur.
Ye Xiu tidak menggunakan gerakan guling ke belakang yang paling sederhana dan efektif untuk mengatasi daya. Ia memilih operasional "kemunduran" yang lebih kompleks dan sulit dikuasai ritmenya, hanya agar sudut pandang kameranya tidak terlepas dari Yiqian Chuanyun sejenak pun. Zhou Zekai sebagai lawan, bahkan perubahan sudut pandang sesaat saat berguling pun bisa menjadi celah serangannya.
Dan justru dalam kemunduran ini, Ye Xiu melancarkan serangan balik.
Braak! Tembakan.
Pedang yang dicabut setelah melakukan block telah dikembalikan ke pegangan payung. Qianji San seketika berubah menjadi Bentuk Senjata, ujung payung menyemburkan api - serangan balik terhadap Raja Senapan ini juga berupa tembakan presisi jarak dekat aliran senjata: Peluru Kekakuan!
Namun jarak antara dua karakter saat ini masih lebih jauh dibanding saat Zhou Zekai memilih Barrett Snipe untuk tembakan pertamanya.
Yiqian Chuanyun terdorong mundur akibat recoil, Jun Moxiao juga mundur terkena daya. Meskipun tembakan Ye Xiu ini sangat cepat, tetap ada jarak yang memberi ruang bagi Zhou Zekai untuk bereaksi.
Memutar tubuh, menarik senjata!
Barrett Snipe dengan cooldown yang telah di-reset ini segera disimpan, Yiqian Chuanyun telah mengambil kembali dua pistolnya.
Memutar tubuh dan melompat menghindari Peluru Kekakuan, mengaktifkan skill Quick Shot, peluru berhamburan.
Tapi pada detik ini, Ye Xiu telah sepenuhnya mengontrol langkah Jun Moxiek.
Mountain Crusher ()!
Senapan disimpan, pedang muncul lagi. Bukan tachi yang tersembunyi di tiang payung, melainkan bentuk pedang besar aneh yang terbentuk dari kain payung yang terlipat dan melintang di atasnya. Dengan hawa pembunuhan yang menggelegar, melesat di atas peluru yang ditembakkan cepat oleh Yiqian Chuanyun, lalu menghujam!
