Saat ini, mereka yang bersukacita untuk Ye Xiu atau mengkhawatirkan Zhou Zekai, tidak benar-benar memahami situasi di lapangan. Yang tetap stabil secara emosi sejak awal adalah Tim Lun Hui, rekan setim Zhou Zekai.
Karena merekalah yang paling memahami sifat dan gaya Zhou Zekai. Kapten mereka yang dikenal sebagai ahli terkuat Glory ini, seolah tak pernah memiliki kesombongan atau keangkuhan dalam dirinya. Kelas jarak jauh bermain jarak dekat? Ini adalah pembalikan setting game yang terkesan nekat, mana mungkin kapten mereka punya ide iseng seperti itu? Dia melakukannya hanya karena situasi menuntutnya, dan dia berhasil - sesederhana itu.
Sorak-sorai, teriakan histeris? Wajar, karena ini memang teknik jenius dengan operasional yang megah.
Tapi bicara tentang puncak prestasi atau revolusi? Itu omong kosong belaka.
Komentar Pan Lin bahkan ditertawakan oleh pihak Lun Hui. Ketika Ye Xiu membalas, mereka malah bergembira melihatnya.
Karena seperti Zhou Zekai, mereka paham gaya ini bisa memicu histeria penonton, tapi masih kurang untuk membatasi ahli seperti Ye Xiu.
Mereka tak pernah berharap Ye Xiu bisa di-counter habis-habisan. Yang mereka lihat adalah pertukaran agresif: Zhou Zekai dengan kelebihan HP karakter, terus menukar serangan dengan Jun Moxiao. Meski terlihat pasif dalam alur pertempuran, pertukaran ini akan mengarahkannya pada kemenangan.
Pertempuran berlanjut.
Dengan ritme yang sangat tinggi.
Penonton biasa tidak paham kebenaran sejati situasi saat ini, tapi pro player tidak. Saat ini sudah cukup banyak orang yang diam-diam menghitung statistik pertukaran output kedua orang ini untuk menilai keunggulan.
Zhou Zekai unggul.
Zhou Zekai unggul.
Zhou Zekai unggul.
Ini adalah pertimbangan dari Zhang Xinjie, Yu Wenzhou, dan Wang Jiexi.
Pemain lain yang belum selesai menghitung langsung berhenti. Ketiga ahli ini sudah sepakat, masih mungkin ada deviasi? Saat ini Zhou Zekai jelas unggul, tak perlu diragukan.
"Tapi strategi bertarungnya masih memiliki risiko besar." Xiao Shiqin dari Thunderclap berkomentar.
Semua orang mengangguk.
Meski Zhou Zekai unggul dalam pertukaran damage, ini membutuhkan kontrol presisi tinggi. Tapi dengan pertarungan jarak dekat yang melilitkan ini melawan Loner, situasinya pasif. Sedikit kecerobohan akan berakibat fatal. Sebelum akhir, belum bisa ditentukan pemenangnya.
"Tapi lihat para pemain Lun Hui, mereka benar-benar santai!" Yu Feng menyela.
Para atlet profesional ini berada di kursi VIP yang lokasinya sangat strategis di dalam stadion, menghadap langsung arena pertandingan. Jaraknya juga cukup dekat dengan area pemain kedua tim, sehingga bisa melihat ekspresi wajah mereka dengan jelas.
Di sisi Xingxin, komunikasi antar pemain cukup intens. Terlihat ketegangan di wajah mereka, jelas mereka menyadari masalah dan sedang menganalisis situasi.
Sementara di sisi Lun Hui, ekspresi setiap pemain terlihat jauh lebih santai. Sesekali berbisik-bisik, interaksinya terlihat sangat casual.
"Zhou Zekai juga tidak sepenuhnya pasif. Dia mencoba melepaskan diri, yang sampai batas tertentu mengalihkan perhatian Ye Xiu, membantu dia meraih sedikit inisiatif." Zhang Jiale tiba-tiba berkomentar.
"Tidak buruk." Han Wenqing mengangguk.
"Situasi Ye Xiu mungkin lebih buruk dari yang kita bayangkan." Chu Yunxiu menyatakan.
"Seperti terjebak dalam situasi sulit?"
"Begitulah."
"Zhou Zekai si pemalas ini benar-benar tak menyisakan celah."
Para atlet profesional pada dasarnya sepakat. Tidak seperti yang dilihat penonton biasa, Ye Xiu tidak langsung menguasai inisiatif dengan serangan kuat setelah memecahkan teknik bela diri fisik Zhou Zekai. Tindakannya ini, sama seperti saat Zhou Zekai sebelumnya menggunakan teknik bela diri fisik, dilakukan dalam kondisi darurat. Dengan HP karakter yang jauh tertinggal, dia tidak boleh melepas kesempatan jarak dekat yang sulit didapat ini. Bagaimanapun sulitnya, dia harus mempertahankan jarak tempel. Ketika Zhou Zekai mencoba melarikan diri, dia berusaha mati-matian menghalangi, sementara Zhou Zekai akan memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pertukaran. Inilah analisis para ahli - Zhou Zekai sebenarnya memiliki inisiatif tertentu pada level tertentu.
Terjebak dalam situasi sulit.
Benar-benar terjebak dalam situasi sulit. Ye Xiu mungkin menyadari bahwa pertukaran seperti ini tidak akan membawanya menang, tapi apa lagi yang bisa dilakukan? Membiarkan Yiqian Chuanyun melepaskan diri dan membuka jarak hanya akan lebih merugikan baginya.
"Pertempuran berlanjut, HP kedua karakter terus terkuras. Yiqian Chuanyun lebih cepat, Jun Moxiao lebih lambat. Dalam jarak tempel, Loner tetap memiliki kelebihan. Hanya Zhou Zekai yang bisa melakukan pertukaran dengan Ye Xiu dalam situasi ini. Dengan keunggulan HP awal, meski konsumsinya lebih besar, HP timnya selalu lebih tinggi dari Jun Moxiao. Semakin lama, perbedaan ini semakin jelas hingga akhirnya disadari penonton biasa. Suara kebingungan dan diskusi mulai bermunculan di stadion. Zhou Zekai, awalnya dikira akan kalah, tapi melihat tren penurunan HP ini... sepertinya dia justru akan menang?"
"Meski konsumsi HP Yiqian Chuanyun lebih cepat, tapi... tidak akan lebih rendah dari Jun Moxiao, kan?" Pan Lin si komentator akhirnya paham, berhati-hati dalam berkomentar.
"Ini keuntungan akumulasi fase awal!" Kali ini Li Yibo yang berbicara. Dia cukup percaya diri menyebut keuntungan fase awal. Semua sudah melihat jelas headshot Barrett Snipe-nya. Kejadian yang sudah terjadi tidak mungkin berubah lagi, kan?
"Kalau begini terus, Ye Xiu akan... akan..." Pan Lin terbata-bata. Kata "kalah" sama sekali tidak berani dia ucapkan.
"Sebelum berakhir, kita tidak boleh terburu-buru mengambil kesimpulan." Li Yibo berbicara serius. Pan Lin tak bisa menahan diri meliriknya. Ini orang yang sebelumnya berebut memuji Zhou Zekai dan menetapkannya sebagai pemenang?
"HP merah!" teriak Pan Lin.
Status Darah merah, HP di bawah 10%, meski tidak memengaruhi status karakter, baik pemain biasa maupun atlet profesional biasanya tetap menganggap status Darah merah sebagai sinyal krisis.
Di lapangan, yang pertama masuk status Darah merah adalah Jun Moxiao. Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai masih memiliki 22% HP. Dibandingkan dengan selisih awal, Ye Xiu benar-benar sudah mengejar cukup dekat, tapi belum cukup! Dari rasio pertukaran konsumsi kedua karakter sebelumnya, setiap 10% HP yang dikonsumsi Jun Moxiao bisa memberikan damage sekitar 15% ke Yiqian Chuanyun - rasio pertukaran sekitar 1:1.5. Di dunia profesional, rasio ini sudah sangat mengesankan. Di acara biasa, kerugian 1.5 sama sekali tidak bisa diterima.
Tapi untuk konfrontasi kali ini, rasio ini tetap tidak cukup untuk mengejar ketertinggalan sebelumnya. Akhirnya HP kedua pihak berada di 22% vs 10%, dengan rasio 1:1.5, jelas ini sudah menjadi misi yang mustahil.
Tapi...
Rasio 1:1.5 hanyalah nilai akhir per tahap. Dalam berbagai pertukaran serangan selama tahap ini, mustahil setiap kali tepat mengikuti rasio ini. Mungkin ada rasio yang lebih tinggi, dan sekarang Ye Xiu perlu menciptakan rasio lebih tinggi - setidaknya di atas 1:2.2 - agar bisa terwujud kemungkinan kemenangan.
Tidak semua orang menghitung data dengan presisi seperti ini, tapi melihat perbandingan HP saat ini, bahkan seorang pemula pun tahu situasi ini tidak menguntungkan Ye Xiu.
Penonton bisa berhenti menganalisis dan berdiskusi di tahap ini, tapi duel di arena tidak akan berhenti. 22% vs 10%? Itu sudah terjadi di detik sebelumnya, dalam sekejap mata, 20%, 9%!
Pertukaran 1:2!
Penonton tidak terlalu menyadari, karena mereka tidak punya data statis yang detail untuk menghitung level, tapi para pro player sangat sensitif. Apakah Ye Xiu ingin melakukan serangan mendadak di saat-saat terakhir?
Serangan Salib!
Memperhatikan posisi pendaratan Yiqian Chuanyun setelah lompatan kali ini, Jun Moxiao langsung melangkah agresif menggunakan Serangan Salib untuk menyambut, kombinasi tebas horizontal dan vertikal membentuk kilatan pedang berbentuk salib.
Bang bang bang bang!
Dentuman senjata terus bergema, dalam pertandingan ini tembakan Yiqian Chuanyun seolah tak pernah berhenti. Sejak bertemu dengan Jun Moxiao milik Ye Xiu, Yiqian Chuanyun terus-menerus menembak. Menggunakan tembakan sebagai serangan, memanfaatkan recoil senjata untuk mengontrol pergeseran posisi, menggunakan tembakan sebagai senjata jarak dekat.
Kali ini, peluru yang ditembakkan terus memercikkan bunga api, kilatan pedang berbentuk salib dari Serangan Salib bergoyang seperti gelombang. Tembakan Yiqian Chuanyun ternyata mengenai Serangan Salib yang dilancarkan Jun Moxiao.
Kekuatan Setaran serangan jarak jauh yang jauh di bawah skill jarak dekat, tentu tidak bisa mempengaruhi eksekusi Serangan Salib. Tapi mengenai sasaran secara berturut-turut, sedikit banyak menciptakan getaran dan pergeseran posisi.
Kilatan pedang menyambar, kena!
"Percikan darah yang terlihat hanya satu, serangan salib Jun Moxiao yang berupa tebangan horizontal berhasil mengenai, namun serangan vertikal berikutnya ternyata berhasil dihindari oleh Yiqian Chuanyun."
"Dari dua serangan beruntun dalam satu skill, Zhou Zekai berhasil menggunakan operasional presisi: kena satu, hindari satu..."
"Gemuruh tepuk tangan live bergema, operasional gemilang seperti ini selalu menjadi favorit penonton."
"Tapi para pro player yang memahami situasi rumit saat ini justru berpendapat ini tidak perlu. HP Yiqian Chuanyun saat ini dua kali lipat Jun Moxiao, ruang pemanfaatan untuk bertukar damage masih besar. Perhitungan yang terlalu kaku seperti ini justru berisiko membuat kesalahan operasional dan memberi celah bagi Ye Xiu."
"Dalam situasi seperti ini, lebih baik langsung gas serangan kuat satu gelombang!" kata Wu Yuce dari Void.
"Lebih baik tetap hati-hati. Jangan lupa, Jun Moxiao punya metode healing," ujar Zhang Xinjie."
"Healing? Dalam kondisi pertarungan seperti ini tidak bisa menambah banyak HP," kata Yuan Boqing, healer Micro Grass. "Dengan strategi duel seperti ini, skill yang membutuhkan chanting/casting jelas tidak mungkin digunakan. Sebagai Loner, Jun Moxiao hanya punya skill instan Pastor 'Penyembuhan Kecil' yang bisa dipakai. Tapi..."
"Semua orang langsung teringat: di Qianji San milik Jun Moxiao, mungkin masih ada skill healing lain yang tertanam."
"Seperti 'Big Heal' atau 'Cure Suci' - semuanya termasuk skill instan healing."
Meskipun skill yang dikuasai Jun Moxiao semuanya hanya level satu, keistimewaan skill healing instan adalah cooldown panjang dengan healing power besar. Bahkan di level satu, dalam kondisi karakter tersisa sedikit HP seperti ini, cukup menjadi skill penyelamat dewa.
"Apakah bersiap untuk mencatat rekor heal?" Para atlet profesional mulai gugup. Mereka menyadari momen penentuan kemenangan sebenarnya dalam pertandingan ini baru tiba sekarang.
