Pedang Gelombang Bundar meleset.
Kamera yang ditarik memperlihatkan area kosong.
Gerakan Mo Fan membuat rekan setim Xingxin merasa lega, tapi hanya ini saja tidak mungkin membuat Jiang Botao bingung. Mo Fan saja sudah belajar menilai berdasarkan kelas lawan, apalagi Jiang Botao yang lebih berpengalaman sebagai profesional?
Destroying Immortality adalah Ninja. Ninja memiliki kemampuan memanjat tebing yang unik menggunakan ninjato, hal ini tidak akan diabaikan oleh pemain profesional manapun saat melawan Ninja. Dari jarak pandangnya, Wu Lang milik Jiang Botao sudah bisa melihat ketinggian stalaktit yang cukup signifikan. Saat menggeser kamera ke area ini, dia melakukan operasional mengangkat kamera ke depan, menyapu seluruh permukaan stalaktit dengan cermat.
Tidak ada di bawah, tidak ada juga di atas.
Jiang Botao bereaksi cepat, Wu Lang segera berbalik dan melakukan switching skill.
Destroying Immortality yang sedang berjongkok di ketinggian setengah stalaktit langsung ketahuan. Pedang pendek Tian Lang di tangan Wu Lang sudah terayun, mengeluarkan pedang gelombang Cahaya Kilat yang menyambar udara dengan kecepatan kilat. Dalam sekejap, serangan itu menyapu tubuh Destroying Immortality hingga berubah menjadi afterimage.
"Itu Jutsu Bunshin!!" teriak Pan Lin di siaran televisi, seolah-olah ikut terkagum-kagum dengan gerakan Jiang Botao. Faktanya, penonton yang menyaksikan dari perspektif penonton sudah mengetahui hal ini sejak awal. Saat Destroying Immortality milik Mo Fan mengelilingi Wu Lang sambil menghindari pergerakan kamera, dia sudah menggunakan Jutsu Bunshin. Kloning tetap memanjat stalaktit sementara tubuh asli jatuh perlahan ke tanah lalu menghilang setelah memutar tubuh.
Earth-Style Decapitation!
Destroying Immortality yang menghilang setelah mendarat menggunakan ninjutsu ini, dan momen emas untuk melancarkan serangan adalah sekarang.
Kresek!
Destroying Immortality menyembul dari tanah dengan debu beterbangan, langsung menyerang tenggorokan Wu Lang.
Tapi pedang perak Tian Lang di tangan Wu Lang tiba-tiba ditarik kembali dengan cepat, melakukan block!
Clang!
Senjata kedua orang bertemu, dentingan logam menggema. Wu Lang memanfaatkan momentum untuk meluncur mundur. Bagaimana mungkin dia bisa tersadar dari Earth-Style Decapitation yang tiba-tiba ini?
Gelombang pedang retakan bumi!
Saat mundur, pedang Wu Lang sudah berbalik. Gelombang pedang retakan bumi menyembul dari tanah. Terlalu dekat, terlalu cepat! Kali ini Mo Fan yang kewalahan bereaksi. Destroying Immortality terkena sapuan pedang gelombang ini.
Bukan karena Jiang Botao cepat bereaksi, tapi dia sudah siaga. Dia membaca rencana Mo Fan. Serangan kilat pedang gelombang yang dilancarkannya tanpa ragu hanyalah umpan untuk memancing aksi Mo Fan.
Setelah retakan bumi, api dan es! Dua pedang gelombang lagi menyapu. Tapi setelah kristal es beterbangan, yang membeku hanyalah boneka jerami pengganti seukuran manusia.
Kawarimi no Jutsu!
Mo Fan tiba-tiba menggunakan teknik ninja ini untuk melarikan diri selama kombo tersebut. Inilah alasan mengapa hanya kombinasi "Cahaya Kilat, Api, Es" yang disebut "Triple Gelombang Pedang" - karena hanya kombo tiga pedang ini yang memiliki sambungan serangan paling sempurna dengan celah terkecil. Gelombang Pedang Retakan Bumi tidak memiliki kecepatan seperti Gelombang Pedang Cahaya Kilat, menciptakan celah kecil dalam kombo tiga pedang bersama Api dan Es, yang langsung dimanfaatkan Mo Fan untuk menggunakan Kawarimi no Jutsu.
Teleportasi acak dari Kawarimi no Jutsu membuat bahkan Mo Fan sendiri tidak tahu posisinya selanjutnya, apalagi lawan yang sama sekali tidak bisa memprediksi logika pergerakan Destroying Immortality.
Mekanika acak ini berulang kali dimanfaatkan Mo Fan dalam pertandingan arena melawan Dominant Hero sebelumnya, terus mencatat probabilitas hingga akhirnya mengalahkan Qin Muyun dari Dominant Hero.
Pertarungan itu meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang, sehingga saat Mo Fan menggunakan Kawarimi no Jutsu kali ini, semua orang secara bawah sadar tidak mengira ini sebagai taktik melarikan diri, melainkan Serangan Mendadak!
Jiang Botao langsung menyadari hal ini. Wu Lang tidak diam saja - memutar tubuh, mengayunkan pedang, sambil memutar kamera 360 derajat, pedang perak Tian Lian-nya mengitari seluruh area sekelilingnya.
Kekuatan gelombang dari pedang meledak, langsung menyelimuti seluruh 360 derajat di sekitar Wu Lang.
【Nebula Wave Sword】, skill besar level 75 Soulblade terbaru. Jika digunakan sembarangan, energi gelombangnya akan muncul dalam bentuk acak tidak beraturan. Namun faktanya, energi gelombang skill ini bisa dikontrol melalui operasional operator. Penyebaran 360 derajat ini hanyalah salah satu bentuknya. Skill dengan variasi seperti ini paling sulit diprediksi dalam pertempuran, sehingga sejak kemunculannya langsung populer di kalangan pemain Soulblade. Perbedaan build Soulblade umumnya terletak pada fokus antara Wave Sword atau Wave Array, tapi untuk skill Nebula Wave Sword ini bahkan pemain yang fokus Wave Array pun rela menghabiskan banyak SP untuk mempelajarinya, benar-benar dianggap fresh dan seru.
Karakter atlet profesional tentu tak bisa asal belajar skill hanya karena faktor keseruan. Karakter Wu Lang milik Jiang Botao memang fokus Wave Sword, sehingga Nebula Wave Sword langsung menjadi skill yang dia tekuni selama satu setengah tahun terakhir.
Saat ini Mo Fan memang sengaja membiarkan Destroying Immortality melakukan serangan mendadak. Bukan karena ingin mengulang trik lama, tapi karena dia menemukan bahwa teleportasi acak dari Kawarimi no Jutsu bisa menciptakan momentum serangan tak terduga, lalu langsung memanfaatkannya.
Shuriken Angin Topan telah dilempar, langkah agresif untuk menempel langsung dilakukan. Tapi tiba-tiba Wu Lang berputar membentuk lingkaran, pedang Tian Lian bergetar, Nebula Wave Sword berubah menjadi lingkaran raksasa!
Syuuk!
Shuriken Angin Topan yang cepat dan kuat, setelah tersapu oleh gelombang kekuatan Pedang Gelombang Nebula, langsung membelok dan miring ke samping. Mekanika pertarungan Pedang Gelombang Nebula memang tak lemah, kombinasi serangan dan pertahanan ini membuat Mo Fan sesaat tak menemukan celah untuk menyerang.
Tapi Jiang Botao sudah melihat posisi Destroying Immortality saat memutar Wu Lang untuk menggunakan skill ini. Meski terlihat seperti lingkaran sempurna, setelah melihat posisi musuh, Jiang Botao langsung melakukan modifikasi operasional. Pedang Gelombang Nebula akhirnya bukan berupa lingkaran utuh, melainkan bulan sabit besar dengan celah. Pedang pendek Tian Lian melakukan Counter-switch ke arah Destroying Immortality, alih-alih menyebar, gelombangnya langsung menyambar ke arah tersebut.
Serangan ini mencakup lebar 5-6 langkah. Gelombang kekuatan yang awalnya terkonsentrasi justru menyebar total setelah dilepaskan, membentuk tembok raksasa yang menghantam Destroying Immortality.
Hindar?
Ke mana menghindar?
Atas? Bawah? Kiri? Kanan?
Setelah dimanipulasi Jiang Botao, Pedang Gelombang Nebula berubah menjadi serangan area masif. Semua jalur kabur Destroying Immortality terblokir. Skill kabur ninja seperti Jutsu Bunshin dan Kawarimi no Jutsu masih dalam cooldown.
Tapi Mo Fan tidak tinggal diam, Destroying Immortality segera mundur terorganisir ke arah diagonal. Skill Pedang Gelombang Nebula yang berbentuk bulan sabit ini memang menyisakan ruang lebih banyak di kedua sisi. Pergerakan mundur Destroying Immortality ini bertujuan memanfaatkan celah tersebut seoptimal mungkin.
Tak disangka, gelombang perluasan setelah Pedang Gelombang Nebula menyapu dengan cepat menutup celah tersebut. Energi gelombang yang liar dan saling bertautan tidak lagi menyisakan ruang kosong. Perubahan taktis ini membuat Mo Fan benar-benar terkecoh. Destroying Immortality yang mundur diagonal akhirnya terserap dalam Pedang Gelombang Nebula...
Semua orang melihat ke HP tim Destroying Immortality, namun... hasilnya damage dari Pedang Gelombang Nebula yang terlihat dahsyat ternyata tidak semenakutkan yang dibayangkan.
Sebenarnya damage skill besar level 75 ini sangat kuat. Tapi dengan strategi Jiang Botao yang memaksimalkan perluasan gelombang untuk menyerang area luas dengan mengorbankan damage per titik, akhirnya efektivitasnya berkurang.
"Guntur menggelegar, hujan hanya rintik-rintik..."
Serangan ini memberikan kesan demikian. Sebagian kecewa, sebagian lagi menyadari ini baru awal dari rangkaian gempuran.
Wu Lang maju mengejar, berbagai pedang gelombang mengalir deras. Gelombang demi gelombang dari pedang terus menyapu tubuh Destroying Immortality. Segmen kombo dalam statistik sistem melonjak tajam, sementara HP Destroying Immortality merosot drastis. Mo Fan benar-benar tak punya solusi menghadapi serangan bertubi-tubi ini. Apa yang baru saja dilakukan Wu Lang bukan sekadar teknik "Triple Gelombang Pedang" yang tak terbantahkan, tapi juga diselingi dengan variasi pedang gelombang lainnya. Hasilnya, Mo Fan bahkan tak bisa menemukan celah untuk menghindar dan kabur?
Ini seharusnya menjadi agenda spesialisasinya. Hanya dalam hal teknik menghindar dan kabur, bahkan di lingkup profesional pun Mo Fan dianggap kelas atas.
Tapi sekarang, Destroying Immortality-nya terkunci mati oleh pedang gelombang Wu Lang, tak bisa melarikan diri.
Oleh Wu Lang, seorang Soulblade!
Ini layak untuk ditakjubkan.
Meski termasuk kelas pedang, Soulblade sebenarnya adalah kelas sihir dengan serangan jarak menengah. Dalam kelas yang sama, aliran yang fokus pada Wave Array memiliki area serangan luas dan kemampuan kontrol medan lebih kuat. Sedangkan yang fokus pada pedang gelombang, kemampuan output tunggalnya tangguh, tapi kinerja kontrol medannya biasa-biasa saja. Cara serangan jarak menengah juga membuat kelas ini tidak memiliki daya ikat serangan sekompak kelas jarak dekat.
Tapi sekarang, Wu Lang milik Jiang Botao menyambungkan pedang-pedang gelombangnya dengan rapat, membuat ahli kabur seperti Mo Fan tak bisa melepaskan diri.
Bagaimana caranya?
Pemain yang familiar dengan kelas Soulblade terkagum-kagum. Mereka tidak mengerti prinsipnya, hanya bisa mengagumi teknik Jiang Botao. Pantas disebut Soulblade nomor satu, memang memiliki kemampuan yang tidak dimiliki orang lain.
Di sisi para pemain profesional, rahasia bagaimana Jiang Botao bisa melakukan ini segera terungkap.
Pertimbangan, serta pergerakan!
Setiap serangan pedang gelombang Wu Lang milik Jiang Botao tidak berada di posisi yang sama. Ia menguasai ciri khas setiap pedang gelombang, mencari posisi paling cocok untuk mengirim serangan ini ke arah yang dinilainya. Lalu terlihat Destroying Immortality terkena dengan akurat.
Setiap pedang adalah predictive attack, karena Mo Fan tidak diam saja. Ia terus mencari celah, namun perjuangan Destroying Immortality justru selalu bertemu dengan pedang gelombang berikutnya dari Wu Lang.
"Tidak, ini bukan predictive attack..." Di area pemain Xingxin, Ye Xiu berkata.
"Ini adalah umpannya. Setiap pedang gelombangnya meninggalkan celah yang terlihat bisa kabur. Tapi celah ini segera dipulihkan oleh serangan berikutnya. Mo Fan terlalu tajam di bidang ini, reaksinya terlalu cepat. Ia langsung menyadari celah ini dan menghindar ke sana dengan cepat, hasilnya justru terjatuh di hadapan pedang Jiang Botao yang digunakan untuk menambal celah. Dan di pedang ini, akan ada celah yang sengaja disisakan... Strategi yang sangat terfokus, benar-benar menguasai ciri khas Mo Fan, memanfaatkan kelebihannya bukan kelemahannya. Si pemalas ini benar-benar mengerikan." Ye Xiu menjelaskan.
“Kenapa aku tidak pernah merasa dia ahli ya…” Chen Guo berkata.
“Karena dia terlalu tetap tenang.” Ye Xiu berkata.
