Sekali lagi Sun Xiang tersenyum tipis, tapi kali ini tidak ada yang bisa melihat senyuman yang tersembunyi di balik komputernya. Tanpa operasional khusus pada Yizhiyeqiu, karakter itu pun melompat turun.
Semuanya persis seperti adegan saat Du Ming melawan Fang Rui. Perubahan mulai terjadi setelah lompatan Yizhiyeqiu ini.
Haolong Pojun!
“Yizhiyeqiu ternyata melompat ke bawah lalu memanfaatkan momentum vertikal untuk melakukan Skill besar ini, langsung menghujam ke bawah seperti komet! Kecepatan terjunnya jauh lebih cepat dibandingkan saat Wu Shuang Gou Yue jatuh sebelumnya!”
Gempita sehebat ini pasti menimbulkan keributan berbeda. Tapi Fang Rui tetap tidak mengangkat kamera untuk melihat, hanya gerakan Hai Wu Liang tidak lagi santai seperti saat maju tadi. Langkah cepat dikeluarkan, bukan untuk menjauh, tapi langsung mengitari stalaktit.
Hai Wu Liang berputar ke belakang stalaktit. Yizhiyeqiu yang heroik terjun bebas tiba-tiba terlihat kaku sepersekian detik. Seketika Yizhiyeqiu buru-buru menendang stalaktit, tombak perang Quexie diayunkan datar, berusaha langsung mengubah arah ke tanah. Sayang presisi timingnya agak meleset, perubahan arah terlihat dipaksakan. Akhirnya Yizhiyeqiu mendarat, arah memang berhasil dibelokkan tapi tidak total. Postur setengah membungkuk tak sempat tegak, keperkasaan Haolong Pojun pun sirna. Setelah mendarat, berlari kecil sambil membungkuk lebih mirip membajak sawah.
“Hahaha!” Chen Guo tertawa tanpa ampun. “Inikah yang mau kau tunjukkan padaku?”
“Ini...” Ye Xiu pun tak bisa menjawab.
Melihat logika dan tujuan Sun Xiang, jika respons Fang Rui mengulangi strategi pertandingan sebelumnya, apapun variasinya, skill Haolong Pojun yang digunakan Yizhiyeqiu milik Sun Xiang bisa menghadapinya. Perubahan arah siku-siku dengan tingkat kesulitan tinggi ini benar-benar luar biasa, sama sekali bukan hal yang bisa dilakukan sembarang orang, sehingga mungkin sulit untuk diprediksi lawan.
Sun Xiang memanfaatkan informasi yang didapat dari pertempuran rekan setimnya. Bukan seperti dugaan Chen Guo yang mengira dia menggunakan strategi sama untuk pamer keunggulan, Sun Xiang sengaja mengulang pola serangan untuk memancing respons berulang Fang Rui, lalu menggunakan taktik yang sudah direncanakan untuk meng-counter. Ini adalah strategi tim besar arena yang sangat khas, pemanfaatan maksimal sifat format grup dalam arena pertandingan.
Sayangnya respons akhir Fang Rui sama sekali menyimpang dari cara sebelumnya. Hai Wu Liang langsung berputar ke belakang stalaktit, operasional paling jenius pun tak mungkin membuat Yizhiyeqiu bergerak mengelilingi stalaktit dalam kondisi terjun bebas berkecepatan tinggi.
Respons ini membuat Sun Xiang terkejut, akibatnya karena melamun sesaat, operasionalnya terlambat sedikit. Meski perubahan arah siku-siku super sulit ini akhirnya berhasil diselesaikan, sikap karakter yang ditampilkan jadi kurang elegan.
Operasional yang tidak sempurna tentu meninggalkan celah. Di belakang Yizhiyeqiu, Hai Wu Liang sudah berbalik dengan kedua telapak tangan terkumpul energi dan melepas serangan.
Heaven Cannon Blast!
Energi pikiran berkecamuk liar, tapi meleset!
Yizhiyeqiu yang membelakangi Hai Wu Liang, seolah tahu lawan akan menyerang dari belakang, langsung melompat sambil tetap membelakangi, meloncati energi pikiran Heaven Cannon Blast, lalu memutar tubuh di udara. Tombak perang Quexie telah dipenuhi energi sihir pertempuran yang pekat!
Jatuh cepat! Dou Po Shan He!
Energi sihir pertempuran menghujam ke tanah, menyebar. Permukaan tanah terus-menerus terpukul, menggembung, lalu meledak!
Energi sihir yang merambat di bawah tanah seakan mengumpulkan kekuatan tertentu, menyemburkan lumpur dan batu secara tiba-tiba. Fang Rui sudah tahu bahaya, mana berani melawan. Hai Wu Liang merangkak dan terguling kembali kabur, penyergapannya langsung di-counter habis-habisan oleh Sun Xiang. Di detik ini, Chen Guo sangat tidak ingin mengakui, tapi... dia benar-benar seperti melihat bayangan Dewa Perang masa lalu.
Menggenggam Quexie, Yizhiyeqiu melesat mengejar Hai Wu Liang. Hai Wu Liang terus berlari sambil sesekali menoleh panik. Tak lama dia sampai di sisi stalaktit, berputar cepat dan menyelinap ke balik batu kapir.
Sun Xiang sama sekali tidak ragu. Yizhiyeqiu melesat maju, akhirnya melangkah serong sambil menyisakan ruang di balik stalaktit. Ruang ini terlalu sempit bagi kebanyakan orang, tapi Sun Xiang punya keyakinan diri penuh.
Satu langkah merebut inisiatif!
"Tidak ada orang di balik stalaktit." Hai Wu Liang sama sekali tidak berniat melakukan penyergapan, hanya memanfaatkan stalaktit untuk menghalangi pandangan Sun Xiang, lalu terus melarikan diri dengan panik.
Sun Xiang mencibir, Yizhiyeqiu terus mengejar. Namun saat ini Yizhiyeqiu belum sempat menggunakan Chakra Tanpa Sifat, sehingga kecepatan geraknya tidak memiliki kelebihan berarti. Jarak antara kedua karakter tetap terjaga. Tapi Sun Xiang tidak gelisah, membiarkan Yizhiyeqiu terus membuntuti Hai Wu Liang dengan ketat.
"Dengan cara begini tidak akan bisa mengejar, tapi bagaimana setelah Cooldown Haolong Pojun selesai?"
Semua orang menyadari hal ini. Siaran televisi bahkan menampilkan close-up Cooldown Haolong Pojun di Pohon Skill Yizhiyeqiu, seolah-olah ini adalah hitungan mundur kematian Hai Wu Liang.
Chen Guo tidak bisa tertawa lagi.
Fang Rui yang penuh semangat saat melawan Du Ming di pertandingan sebelumnya, kini seperti anjing terlantar yang dikejar-kejar Sun Xiang.
"Tidak ada solusi?" Chen Guo melirik Ye Xiu. Ye Xiu yang tahu isi hatinya langsung menghibur: "Jangan panik, ritme Fang Rui tidak kacau."
"Tidak kacau?" Di mata Chen Guo, Hai Wu Liang terlihat sangat dipermalukan, benar-benar tak bermakna dan berantakan.
"Andai saja Sun Xiang juga berpikir seperti itu." Ye Xiu berkomentar penuh kekaguman.
"Maksudnya apa ini!" Chen Guo protes.
"Hehe..." Ye Xiu berpura-pura bodoh, tersenyum tanpa bicara.
"Siap! Cooldown Haolong Pojun hampir selesai!" teriak Pan Lin di siaran televisi. "Tiga, dua, satu!!"
Kalimat berikutnya yang hendak diucapkan Pan Lin tertahan, karena Sun Xiang tidak langsung memerintahkan Yizhiyeqiu menggunakan skill Haolong Pojun setelah cooldown selesai seperti yang mereka duga.
Dia tidak terburu-buru. Dia menyadari Fang Rui saat ini juga tidak panik. Terus berlari, hanya saja belum menemukan celah untuk melawan balik. Jika nekat melakukan serangan mendadak sekarang, justru mungkin memberi kesempatan bagi lawan. Jarak antara mereka berdua tidak bisa diatasi hanya dengan satu Haolong Pojun, Fang Rui bukanlah hidangan yang mudah ditaklukkan.
Sun Xiang yang sebelumnya mengabaikan provokasi Fang Rui terhadap Tang Rou, justru tidak meremehkan Fang Rui sedikit pun dalam pertandingan. Dari awal dia memanfaatkan informasi yang dikumpulkan rekan setim selama pertandingan sebelumnya, sudah cukup membuktikan perhatiannya terhadap lawan.
Sun Xiang sudah tidak lagi hijau seperti saat di Tim Yueyun, juga tidak lagi sok penting seperti masa di Klub Jia Shi. Kini dia telah menjadi atlet profesional yang matang, menghadapi pertandingan dengan pertimbangan yang tepat.
Apakah harus terus kejar-kejaran seperti ini?
Menyaksikan kedua pemain hanya menggunakan sprint tanpa manuver lain, para penonton mulai bertanya-tanya. Final kejuaraan bergengsi seperti ini, jangan-jangan malah berubah jadi balapan lari yang menguji kontrol stamina? Itu akan sangat membosankan.
Meski banyak yang berpikir demikian, nyatanya memang tidak ada faktor lain selain pengurasan stamina yang bisa mengubah situasi secara objektif. Siaran televisi menampilkan panel stamina kedua karakter - sebuah perbandingan yang sangat langka muncul di arena pertandingan profesional.
“Apakah stamina Hai Wu Liang sepertinya bisa bertahan lebih lama?” Pan Lin berkata setelah melihat perbandingan.
“Dalam hal pengendalian stamina, dua pemain level ini pasti tidak akan bermasalah. Tapi dua kelas memiliki perbedaan alami di aspek ini. Dari segi atribut stamina, meski Yizhiyeqiu sedikit lebih unggul, kelas Ahli Tenaga Dalam memiliki tingkat pengurasan stamina yang lebih kecil dibanding kelas biasa. Ini mungkin desain sengaja untuk menonjolkan ciri khas tenaga dalam yang berkelanjutan dan bertahan lama!” Li Yibo menjelaskan.
“Hal seperti ini, mungkin jarang diperhatikan orang biasanya ya?” kata Pan Lin.
“Tapi sekarang... ini bisa menjadi kunci akhir.” ujar Li Yibo.
“Bisa memanfaatkan hal ini, memang pantas Fang Rui...” Pan Lin mengakui.
“Benar.”
“Tapi dengan begini, dia cuma memanfaatkan stamina ekstra untuk lari lebih cepat, melemparkan Sun Xiang lebih jauh, terus apa?” Pan Lin bertanya.
“Lalu... mencari kesempatan melawan balik mungkin...” Jawaban Li Yibo terdengar ragu, Pan Lin juga merasa tidak puas. Kalkulasi cerdik seperti ini, operasional presisi yang harus dipertahankan lama, tapi akhirnya cuma melempar lawan sedikit lebih jauh, lalu kita mulai dari awal lagi?
Ada kalimat yang tidak pantas diucapkan di program, tapi dalam hati, kedua komentator berpikir sama: Aku sudah buka celana, cuma ini yang ditunjukkan?
Balapan sampai akhir, yang artinya mulai dari awal lagi, perkembangan seperti ini benar-benar tidak punya nilai yang bisa ditunggu-tunggu. Pan Lin dan Li Yibo sudah tidak bisa lagi membangkitkan gairah atau ketegangan. Menahan diri agar tidak tertidur saja sudah menjadi konsentrasi maksimal mereka berdua.
"Stamina Yizhiyeqiu sudah habis total." Kata Pan Lin dengan lesu.
"Iya." Jawab Li Yibo dengan sama lesunya.
"Fang Rui pasti sudah tahu ya?"
"Seharusnya sih!"
"Sun Xiang tidak punya cara apa-apa?" Tanya Pan Lin.
"Kalau ada pasti sudah dipakai dari tadi." Kata Li Yibo.
"Oh..."
Keduanya bersikap "ya sudah begitu saja", menyaksikan stamina Yizhiyeqiu terus Menarik diri sampai nol.
"Habis."
"Hmm."
"Selanjutnya..."
"HAOLONG POJUN GILA!!!" Pan Lin berteriak, karena impulsif yang tak terbendung bahkan sampai mengumpat, tapi dia sendiri tidak menyadarinya sama sekali. Dia sudah tenggelam dalam kejutan total dan keterpukauan. Mereka benar-benar tidak menyangka, Sun Xiang baru akan menggunakan Haolong Pojun untuk melancarkan Gempuran justru saat staminanya benar-benar habis.
Terlalu tak terduga, benar-benar di luar dugaan. Fang Rui pasti juga tidak menyangka kan? Sun Xiang yang biasanya sombong dan arogan itu, sekarang bisa begitu Tenang. Benar-benar sebuah kejutan.
Haolong Pojun!
Yizhiyeqiu membunuh keluar, namun kecepatan daya dari skill ini tidak bisa dihadapi dengan sprint yang menguras stamina. Namun karena ada jarak antara kedua karakter, Haolong Pojun yang menyerbu juga membutuhkan waktu. Masalahnya, siapa yang bisa menyangka Haolong Pojun akan digunakan saat ini? Sedikit keraguan saja akan menyebabkan respons yang tidak tepat waktu.
Tapi Fang Rui tidak ragu. Serangan Haolong Pojun ini, dia ternyata sudah mengantisipasinya.
Hai Wu Liang bergerak menyamping, berhasil menghindari Haolong Pojun. Kemudian mengayunkan telapak tangan untuk melancarkan Spiral Qi Chong. Namun Yizhiyeqiu yang gagal mengenai sasaran dengan Haolong Pojun tidak berhenti mendadak seperti perkiraan Fang Rui, malah terus melaju melewati target. Kedua karakter kembali terbuka langkah. Yizhiyeqiu gagal mencapai jarak tempel, namun Fang Rui juga tidak mendapatkan kesempatan terbaik untuk melawan balik. Tapi Ahli Tenaga Dalam adalah attacker jarak menengah. Jarak yang terus bertambah dari Haolong Pojun Yizhiyeqiu hanya membuat skill yang diharapkan Fang Rui tidak bisa digunakan. Masih ada skill lain yang bisa dipakai untuk menyerang.
Qi Blade!
Serangan yang memang sulit terdeteksi ini, dengan teknik kecerdikan Fang Rui, dilepaskan secara diam-diam. Penonton yang kurang konsentrasi mungkin akan mengira Hai Wu Liang Fang Rui saat ini tidak melakukan apa-apa.
Qi Blade digosok, energi terus terkumpul di telapak tangan Hai Wu Liang, skill berikutnya sudah mulai dioperasikan. Yizhiyeqiu yang telah berbalik, mengangkat tombak perangnya, namun jarak yang terlalu jauh membuatnya mustahil melakukan serangan. Tiba-tiba kilatan cahaya, di posisi itu hanya terlihat jejak fluktuasi energi magis - Yizhiyeqiu telah menghilang.
Teleportasi instan! Skill senjata yang dipilih Yizhiyeqiu untuk pertandingan hari ini akhirnya digunakan, tak disangka adalah teleportasi instan.
Penggunaan pertama skill senjata selalu memberi kejutan, namun teleportasi instan adalah skill yang sangat umum di kelas Mage. Bahkan jika dibandingkan secara lateral dengan semua sistem kelas, teleportasi instan tetap skill dengan tingkat pemilihan tertinggi. Di lima sistem kelas lain, tidak ada satupun skill yang mendapat kesetiaan mutlak seperti ini.
Teleportasi instan, meskipun jarak teleportasi tingkat satu relatif pendek, tetap menjadi skill dewa paling berharga baik untuk kabur dari bahaya maupun menyerbu ke jarak tempel.
Jadi perubahan ini, bagi Fang Rui, seharusnya tidak terlalu mengejutkan?
