Wu Lang milik Jiang Botao menginjak sampah yang baru saja dihancurkan oleh Tebasan Iblis-nya mengejar Jun Moxiao, sementara Yizhiyeqiu milik Sun Xiang berbalik ke sisi ini, terus bergerak lurus maju, jelas bermaksud membentuk serangan dua arah di depan bersama Wu Lang. Sementara itu, Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai tetap bergerak ke arah ini dari atas tumpukan sampah, sudut pandang dari ketinggian namun tidak bisa melacak pergerakan Jun Moxiao. Ye Xiu menggunakan gerakan licik aliran Fang Rui dengan postur merendah, persis untuk menghadapi Zhou Zekai di atas.
Tapi map ini tetap home court-nya Lun Hui. Meski kameranya tidak mengunci Jun Moxiao, dari arah pelariannya ketiga anggota Lun Hui telah membuat pertimbangan. Jiang Botao ke kiri, Sun Xiang ke kanan, Zhou Zekai mengambil jalur udara - formasi Lun Hui bukan hanya serangan dua sisi, tapi pengepungan tiga jalur.
Di sinilah!!
Jiang Botao dan Sun Xiang memiliki pemikiran yang hampir sama. Karakter mereka juga memiliki kecepatan yang seragam. Setelah masing-masing tiba di persimpangan ini, tanpa disengaja mereka sama-sama melirik ke atas ke Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai.
Bagus!
Yiqian Chuanyun juga sepenuhnya mengikuti ritme mereka. Dari posisi tinggi, tiga titik vital ditekan sekaligus.
Pedang Gelombang Retakan Bumi!
Domineering Smash!
Satu mengayunkan pedang pendek Tian Lian, satu menyapu tombak perang Quexie. Wu Lang dan Yizhiyeqiu sambil menerobos persimpangan ini, langsung menggunakan serangan sebagai pertahanan untuk mencegah Jun Moxiao mengintai di sudut.
Tapi kali ini mereka berdua terlalu paranoid. Ye Xiu tidak menyuruh Jun Moxiao menyergap di tikungan manapun, hanya terus merendahkan postur dan bergerak biasa. Hasilnya, Yizhiyeqiu tiba-tiba muncul dengan Domineering Smash memotong jalan depan, saat berbalik melihat belakang, Pedang Gelombang Retakan Bumi Wu Lang sudah menyapu sampah terbang ke arahnya. Dari atas, terdengar suara Yiqian Chuanyun mendarat di tumpukan sampah ini.
Jun Moxiao backstep!
Menghindari serangan Pedang Gelombang Retakan Bumi Wu Lang sambil memutar tubuh, berusaha memanjat tumpukan sampah di belakang. Tapi Jiang Botao sudah mengantisipasi ini. Wu Lang mengangkat Tian Lian, Pedang Gelombang Cahaya Kilat langsung menyambar, memutus total niat Ye Xiu.
Yizhiyeqiu Sun Xiang sudah mendesak dari sisi ini. Langsung melihat Jun Moxiao yang terjebak Pedang Gelombang Cahaya Kilat Wu Lang, kedua tangannya dengan cepat membentuk hand seals.
Jutsu Bunshin!
Sun Xiang segera menyadari, Yizhiyeqiu tidak maju malah mundur, kamera berputar langsung memeriksa belakangnya.
Tidak ada orang!
Kamera buru-buru berbalik, hasilnya di sisi ini juga tidak ada orang.
Ada apa ini?
Sun Xiang masih terkejut, tiba-tiba mendengar suara dari atas.
Earth-Style Decapitation!
Ye Xiu mengoperasikan Jun Moxiao menggunakan ninjutsu, menyelam ke bawah tanah dan muncul justru dari atas tumpukan sampah. Kamera Zhou Zekai belum sempat melihat Jun Moxiao di bawah, sehingga tidak tahu lawan sedang melakukan manuver ini. Jun Moxiao tiba-tiba menyembul dari sampah tepat di depan wajahnya, ninjato berkilat!
Untungnya, meski Zhou Zekai tidak yakin dengan gerakan Jun Moxiao di bawah, Ye Xiu juga tidak tahu posisi akurat Yiqian Chuanyun di atas. Earth-Style Decapitation ini akhirnya muncul tepat di depan Yiqian Chuanyun, agak sedikit terlalu jauh.
Ini memberi Zhou Zekai cukup waktu untuk reaksi dan operasional.
Yiqian Chuanyun backstep cepat, menghindari serangan Jun Moxiao yang jaraknya kurang sempurna. Huǒhuāng dan Suishuang, dua pistol menyala, laras senjata menghitam, seketika diselimuti semburan api.
BRAK BRAK BRAK BRAK BRAK...
Peluru berhamburan, jarak cuma dua langkah, mana mungkin menghindar?
Dorr dorr dorr!
Jun Moxiao kena tembak bertubi-tubi, tapi tak ada percikan darah. Tubuhnya tiba-tiba seperti bayangan yang terpecah-pecah.
Jutsu Bunshin!
Syuuu!
Suara sangat cepat menembus leher Yiqian Chuanyun, jejak merah segera menyembur keluar.
Cut Throat!
Jun Moxiao menggunakan Jutsu Bunshin menyelinap ke belakang Yiqian Chuanyun, melancarkan serangan kilat. Qianji San bertransformasi menjadi Tonfa, kedua tangan Jun Moxiao mengunci tubuh Yiqian Chuanyun, mengayunkan lengan dan melemparkannya dengan Nage Waza!
Semua terjadi dalam sekejap. Seolah baru sedetik lalu Jun Moxiao terjepit antara Wu Lang dan Yizhiyeqiu di bawah, tiba-tiba sudah muncul di atas tumpukan sampah, lalu menyambar ke belakang Yiqian Chuanyun. Belum darah di leher Yiqian Chuanyun mengering, tubuhnya sudah terlempar.
Cepat!
Selain "cepat", tak ada kata lain yang bisa menggambarkan momen kilat ini. Semua merasa harus memotong-motong kata "cepat" berkali-kali untuk melukiskan rangkaian kejadian secepat kilat ini.
Kalau tidak selevel ini kecepatannya, mana mungkin Zhou Zekai sampai terkejut?
Jiang Botao dan Sun Xiang baru saja mendengar keributan di atas dan hendak memeriksa, tapi Yiqian Chuanyun sudah terlempar. Bukan saatnya bertanya kabar anggota tim, tanpa pikir panjang dua orang ini melompati tumpukan sampah dari kiri dan kanan.
Hasilnya, di sisi Sun Xiang, begitu Yizhiyeqiu muncul, sebuah granat sudah menghujam di depan mata. Tak ada waktu untuk berpikir, Sun Xiang refleks menggerakkan mouse. Tombak perang Yizhiyeqiu menyambar, menepak granat itu.
Doron!
Dalam ketergesaan, penguasaan daya tak mungkin optimal. Granat akhirnya meledak, tapi setidaknya berhasil diparry serangan Yizhiyeqiu di luar tubuh. Daya gagal memantulkannya. Yizhiyeqiu terus melompat maju. Siapa sangka meski tak terpental, gelombang kejut ledakan menggerakkan tumpukan sampah di lokasi pendaratannya. Tumpukan sampah yang longgar itu langsung membentuk lubang saat diledakkan. Yizhiyeqiu menginap kosong, tubuhnya langsung terbenam kembali ke bawah...
Jika sisi Sun Xiang terlihat agak kikuk, Jiang Botao justru menghadapi serangan yang mustahil dihadapi. Wu Lang-nya baru saja muncul, tiba-tiba Qianji San menghujam dari langit bagai meteor.
Bintang Jatuh!
Sebagai Skill Exorcist, Jiang Botao paham betul efek dan Kekuatan Setara skill ini. Pada saat itu juga sudah menyerah dalam hati. Tapi karakter yang sudah melayang tak bisa dikendalikan sesuka hati. Jiang Botao buru-buru memerintahkan Wu Lang melakukan block, namun bahkan tanpa sempat mendarat, langsung terhempas ke bawah oleh serangan Bintang Jatuh.
Zhou Zekai, Jiang Botao, Sun Xiang, tiga ahli terkenal di lingkup profesional yang semuanya masuk peringkat 10 besar All-Star, justru saat ini dikalahkan oleh Ye Xiu dalam skenario tiga lawan satu hingga berantakan di bawah tumpukan sampah.
Meski hanya sepersekian detik, meski terlihat bagaimana Ye Xiu memanfaatkan momentum, bagaimanapun juga momen ini memberikan kesan mendalam bagi semua yang menyaksikan.
Pan Lin dan Li Yibo sama sekali tidak menemukan kata-kata untuk mendeskripsikannya. Logika dan teknik Ye Xiu terlihat sederhana dan biasa, mungkin pemain biasa pun bisa memikirkan metode penanganan serupa dalam situasi seperti ini. Tapi masalahnya, Ye Xiu sedang berhadapan dengan tiga raksasa: Zhou Zekai, Jiang Botao, dan Sun Xiang. Bukan sekadar memikirkan solusi yang penting, tetapi melaksanakannyalah yang jauh lebih sulit.
Ye Xiu berhasil melakukannya, sehingga seluruh arena hening, siaran televisi pun tanpa suara komentator.
Semua orang hanya memandang dalam diam saat Jun Moxiao di atas tumpukan sampah berbalik arah bersiap pergi.
Pada akhirnya, dia tetap tidak berani benar-benar hadapi langsung ketiganya. Tapi bisa memenangkan satu round seperti ini saja sudah dianggap luar biasa.
Para atlet profesional yang sebelumnya beranggapan "tiga lawan satu harus menang, kalau gagal sangat memalukan", kini justru diam seribu bahasa. Setelah secara refleks membayangkan diri mereka dalam situasi itu, mereka semua menyadari: pada detik itu, di momen itu, Ye Xiu tidak mungkin dihalangi. Ketiga pemain di lapangan tidak bisa, mereka pun tidak bisa, mungkin tidak ada manusia di bumi ini yang mampu melakukannya.
"Sialan..."
Ribuan kata akhirnya terkumpul menjadi satu umpatan, adalah helaan napas, kekaguman, tetapi lebih banyak: kekaguman.
Performa level seperti ini, benar-benar tidak bisa menyalahkan trio Lun Hui yang kurang keren, ini sepenuhnya karena lawan terlalu kuat.
Tapi trio Lun Hui tidak berniat ikut terkejut dan diam bersama penonton.
Yiqian Chuanyun yang dilempar dari tumpukan sampah oleh Jun Moxiao melalui Nage Waja, harus tersungkur karena mekanisme paksa sistem pertarungan skill grab. Tapi setelah status tersungkur selesai, dengan kecepatan maksimal langsung meluncur bangkit.
Gerakan Yiqian Chuanyun juga cepat secara tak terduga, hampir membuat orang tidak merasa dia jatuh di kasur pegas, langsung terpental kembali ke udara.
Tembak!
Dua pistol mengamuk menembak, tapi ini Teknik Terbang dengan Senjata, memanfaatkan recoil Yiqian Chuanyun telah melompat kembali ke tumpukan sampah, di udara tubuhnya sudah mulai berputar. Zhou Zekai menghitung presisi dorongan tembakan, ketinggian lompatan dll, terpental, recoil mengangkat ke udara, berbalik arah, jatuh menghadap depan, dilakukan mulus.
BRAK BRAK BRAK!
Suara tembakan sepertinya tak pernah putus, tapi saat ini peluru sudah melesat cepat ke arah Jun Moxiao di depan.
Ye Xiu terkejut. Yiqian Chuanyun yang seharusnya terkena efek paksa jatuh, ternyata yang pertama bisa kembali mengejar. Reaksi kilat Zhou Zekai juga di luar perkiraannya. Saat ini, Jun Moxiao belum sempat mencapai area yang bisa digunakan untuk menyamarkan diri. Tumpukan sampah ini tidak sepadat tanah keras, membuat kecepatan gerak sangat terpengaruh dengan permukaan yang tidak rata.
Sambil berguling menghindari peluru, Ye Xiu menyelipkan dua tembakan balasan dari Jun Moxiao. Peluru yang meleset menghujam tumpukan sampah bagai hujan badai, menyemburkan berbagai pecahan tak berbentuk yang beterbangan di sekitar Jun Moxiao seperti percikan ombak.
Bang bang bang bang!
Braak braak braak braak!
Dentuman senjata Yiqian Chuanyun terus bergema, namun tiba-tiba diselingi suara aneh di sela-sela tembakannya.
Dorr!
Jun Moxiao tiba-tiba terkena peluru di bahu. Ini benar-benar di luar perhitungan Ye Xiu yang merasa sudah menghindar dengan total dari jalur tembakan Yiqian Chuanyun...
Ternyata akibat bentrokan...
Ye Xiu segera menyadarinya.
Zhou Zekai ternyata memanfaatkan sampah yang beterbangan akibat tembakan, membuat peluru yang ditembakkan bertabrakan dengannya. Tidak hanya meningkatkan daya serang, tapi juga mengubah pola goyangan peluru sehingga sulit diprediksi Ye Xiu.
Seketika, Jun Moxiao kembali menerima tiga kali serangan. Dua kali terkena sampah yang beterbangan, sekali lagi peluru yang lintasannya terpelanting.
Aksi karakternya langsung terpukul berat. Benturan beruntun sedemikian padat merusak ritme permainan sepenuhnya.
Dengan segala keterpaksaan, Qianji San mengembang...
Pak! Pak! Pak! Pak!...
Hujan peluru dan sampah yang tak terhitung jumlahnya menghujani payung-perisai Qianji San dalam sepersekian detik.
Ye Xiu tak mungkin terus mengandalkan perlindungan payung-perisai. Daya tahan Qianji San jelas tak sanggup menahan ritme serangan Yiqian Chuanyun.
Membuka payung hanya memberi jeda sejenak. Saat kain payung menutup kembali, ujung Qianji San tiba-tiba menyemburkan api.
Green Machine Gun.
Tembak balik!
