"Garis ganda Lun Hui kurang sinkron!"
Di sisi pemain profesional, diskusi mulai ramai. Dalam skenario pertarungan ganda yang sama, lihat Xingxin: mulai dari Qiao Yifan, An Wenyi, hingga Su Mucheng dan Fang Rui yang baru menyelesaikan pertempuran di garis lain—penguatan bertahap dengan ritme yang apik ini menyambungkan dua garis pertempuran mereka dengan sempurna.
Tapi bagaimana dengan pihak Lun Hui? 3 lawan 1 gagal menghabisi Ye Xiu, 2 lawan 1 gagal mengalahkan Fang Rui, kemudian Du Ming mereka justru di-counter oleh Su Mucheng yang tiba tepat waktu bekerja sama dengan Fang Rui.
Ini bukan karena Lun Hui tidak memperhatikan sambungan atau koordinasi pertempuran ganda, melainkan koordinasi mereka diputus secara paksa oleh Xingxin. Cara pemutusan ini membuat para atlet profesional saling pandang bingung.
Di satu sisi menunda 3 lawan, di sisi lain 1 lawan 2 - taktik macam apa ini? Ini adalah Taktik Bintang!
Xingxin vs Lun Hui - satu-satunya tim dengan empat pemain All-Star di musim ini, tiga di antaranya masuk peringkat 10 besar All-Star, dengan kilau bintang yang tak tertandingi. Namun Lun Hui justru ditekan oleh Taktik Bintang Xingxin?
Taktik Bintang standar mengandalkan kekuatan tempur luar biasa pemain bintang di area lokal untuk bertarung jumlah sedikit vs banyak, sehingga menciptakan kelebihan jumlah di area lain untuk bertarung banyak vs sedikit, yang akhirnya menentukan kemenangan. Arena pertempuran bisa menyeluruh atau multi-garis (dua bahkan tiga), namun kunci taktik ini adalah mempertahankan keseimbangan dengan jumlah personel minim di satu sisi sambil menciptakan kelebihan jumlah di sisi lain.
Dalam pertarungan Xingxin vs Lun Hui ini, situasi jumlah sedikit vs banyak memang terjadi. Namun kelebihan jumlah yang seharusnya tercipta di sisi lain melalui taktik pengalihan ini faktanya tidak langsung muncul dalam pertandingan ini.
Namun strategi Xingxin memang jelas menggunakan Taktik Bintang. Alasan situasi ini tidak terjadi bukan karena Xingxin tidak memilih opsi tersebut. Aksi Su Mucheng, Fang Rui, dan Qiao Yifan menghadang Healer Lun Hui jelas menunjukkan intensi untuk menyerang dengan keunggulan jumlah. Hanya karena kemudahan kelas akibat medan tempur terakhir yang memberi Xingxin kelebihan lebih kuat daripada sekadar keunggulan personel, Qiao Yifan pun tak lagi membangun keunggulan jumlah namun malah membantu Ye Xiu yang sedang kerepotan menahan tiga lawan.
Ye Xiu-lah poros pencipta situasi ini. Meski dari statistik saat ini, Jun Moxiao miliknya mencatat output terendah di antara empat attacker Xingxin di lapangan, justru pengeluaran HP-nya tertinggi. Namun dialah mata rantai kunci yang memungkinkan Xingxin memenangkan situasi ini. Segala pencapaian Xingxin dibangun di atas fondasi yang telah dia tanam.
Inilah pemain terdepan Glory!
Seorang diri menahan tiga lawan sekaligus - tiga anggota top 10 All-Star dari Lun Hui, termasuk Zhou Zekai sang juara All-Star.
Performa seperti ini bahkan terlalu rendah jika hanya disebut "bintang". Ini adalah bintang besar, super bintang!
Sungguh tak ada kata yang tepat. Semua orang benar-benar tak mampu menemukan bahasa manusia untuk menilai apa yang telah dilakukan Ye Xiu. Karena ini jelas bukan tindakan yang seharusnya bisa dilakukan manusia.
Jika hanya membicarakan jenis strategi seperti ini, Xingxin sebenarnya sudah pernah melakukannya di pertandingan sebelumnya. Tidak perlu melihat yang jauh, contoh terbaru adalah pertandingan kandang melawan Blue Rain di babak pertama playoff, dimana Wei Chen berhasil menahan dua pemain Blue Rain. Ini bisa dikatakan sebagai Taktik Bintang, meskipun penerapannya belum tuntas. Wei Chen gagal menciptakan keseimbangan sejati - yang dilakukannya adalah pengorbanan, menggunakan dirinya sendiri untuk mengulur waktu demi mewujudkan tujuan strategi Xingxin. Ini jelas berbeda dengan filosofi inti Taktik Bintang.
Namun di pertandingan tandang melawan Lun Hui kali ini, Taktik Bintang dijalankan dengan presisi dan kesempurnaan.
Lebih mengejutkan lagi, target yang berhasil ditahan dalam Taktik Bintang ini adalah bintang-bintang top - bahkan yang lebih bersinar dari Ye Xiu sekalipun. Sayangnya, di hadapan Ye Xiu, mereka terperangkap. Ketiganya terikat, gemerlap bintang mereka redup tertutupi.
Taktik Bintang sejatinya bukanlah strategi, melainkan teknik. Menggunakan keahlian untuk menghancurkan lawan secara brutal - inilah esensi sebenarnya dari Taktik Bintang.
Inilah bagian paling sulit untuk dieksekusi. Siapa sangka, menghadapi kepungan tiga pemain sekaliber Sun Xiang, Jiang Botao, dan Zhou Zekai, masih ada yang bisa bertahan tanpa kekalahan, bahkan tanpa kematian?
Tak seorang pun memprediksi ini, termasuk Lun Hui sendiri. Mereka yakin serangan dua arah mereka takkan ketidaksinkronan. Dengan keyakinan penuh, mereka berencana membunuh Ye Xiu yang sendirian dengan cepat di area ini - penilaian yang sangat logis dan akan dipilih oleh atlet profesional manapun.
Namun...
Ye Xiu adalah sosok yang melampaui prinsip dasar ini.
Meski konsekuensi semakin buruk bagi Lun Hui, para pemain mereka tetap aktif.
Fú Lóng Xiáng Tiān!
Skill besar Yizhiyeqiu milik Sun Xiang langsung menembus tumpukan sampah.
Tumpukan sampah yang longgar tak memberikan perlawanan berarti. Energi sihir pertempuran berbentuk naga itu dengan mudah menembusnya. Namun aura dominan dari grab Fú Lóng Xiáng Tiān begitu kuat, membuat keributan besar saat menembus tumpukan sampah. Ye Xiu dan An Wenyi mustahil berpura-pura tak melihat.
Shan!
Jun Moxiao dan Xiao Shou Bingliang buru-buru mundur dari tumpukan sampah. Kilau cahaya kecil di dalam tumpukan itu semakin padat, akhirnya menyatu menjadi gumpalan terang seolah hendak melelehkan semua sampah.
Fú Lóng Xiáng Tiān!
Naga energi itu menerobos keluar dari tumpukan sampah. Andai reaksi Ye Xiu dan An Wenyi lebih lambat sedetik saja, serangan ini pasti akan menyambar mereka.
Meski Fú Lóng Xiáng Tiān meleset, ritme kedua orang ini tetap terganggu. Di belakang mereka, Zhou Zekai sang top player terus memantau. Zhou Zekai takkan melewatkan kesempatan ini! Serangan scatter shot-nya menghujani area bak hujan peluru, sementara Jiang Botao memanfaatkan perlindungan tembakan Yiqian Chuanyun untuk dash maju.
Pedang Gelombang Cahaya Kilat!
Wu Lang yang melesat keluar langsung menggunakan Pedang Gelombang tercepat kelas Soulblade ini. Arah serangannya sangat menjebak, tidak sepenuhnya mengarah ke Jun Moxiao maupun Xiao Shou Bingliang, tetapi tepat di tepi yang bisa mengenai kedua karakter sekaligus.
Jika keduanya menghindar, mereka akan terpaksa bergerak ke arah berlawanan sehingga jarak semakin terbuka.
Jangan remehkan selisih 1-2 langkah ini. Dalam situasi kritis, ini adalah taktik isolasi yang sangat efektif. Keduanya mungkin terpisah selangkah saja, lalu terpaksa bertarung sendiri-sendiri.
Ye Xiu mungkin mampu menghadapi trio Zhou Zekai, tapi bagaimana dengan An Wenyi? Tanpa perlindungan Ye Xiu saat ini, dia pasti akan tumbang.
Karena itu, TIDAK BOLEH menghindar!
Kresek!
Kain payung Qianji San kembali mengembang.
Meski tahu bentuk perisai Qianji San terlalu rapuh menghadapi tembakan Yiqian Chuanyun, tak ada pilihan lain. Daya tahan senjata itu langsung merosot ke angka single digit.
Situasi menguntungkan Xingxin?
Secara keseluruhan iya. Tapi mereka harus melewati momen kritis ini. Bagaimanapun, lawan mereka adalah trio penyerang terkuat di Glory yang masih dalam kondisi prima.
