Hujan gunung bukan lagi akan datang, melainkan benar-benar telah tiba.
Di kedua ujung ngarai, area terlarang karakter pemain, dua kelompok tim besar NPC seperti air pasang menyembur keluar. Teriakan pembunuhan dan suara langkah kaki bergema, debu dengan cepat beterbangan di antara ngarai, berkumpul menuju posisi tengah. Di saat bersamaan, pasukan penyergap tersembunyi di tebing jurang juga mulai bergerak, sambil memperhatikan situasi di bawah, berkumpul di bagian tengah ngarai.
Semua ini terlihat jelas oleh penonton di luar arena, namun Ye Xiu dan Sun Xiang masih belum menyadari. Keduanya tetap diam. Hingga kedua ujung semakin mendekat, suara mulai terdengar, dan bayangan bergerak perlahan muncul di sudut pandang kamera.
Keduanya masih diam.
Saat ini, yang diuji bukan hanya kesabaran, bukan hanya konsentrasi, melainkan juga ketenangan batin.
Dengan gangguan NPC ini, cepat atau lambat mereka harus melakukan operasional. Kini, lihat siapa yang bisa bertahan hingga detik terakhir baru bergerak.
Dalam pertandingan biasa, para pemain biasanya terburu-buru berebut inisiatif, khawatir operasional mereka tidak cukup cepat untuk mendahului lawan. Tapi hari ini, dalam ronde antara Ye Xiu dan Sun Xiang, kedua orang ini menekan arena hingga tingkat seolah-olah siapa yang menyerang duluan akan kalah.
Faktanya tentu tidak mutlak seperti itu, mungkin saja yang menyerang duluan bisa merebut inisiatif. Tapi keduanya sama-sama tidak mengambil risiko itu.
Ya, risiko.
Situasi yang sebenarnya sangat biasa - serangan dari kondisi diam - justru dianggap sebagai petualangan oleh keduanya. Tingkat kewaspadaan mereka dalam ronde ini sudah bisa digambarkan sebagai gila-gilaan. Tanpa itu, mustahil tercapai deadlock seperti ini.
Tapi kalau Ye Xiu bersikap seperti ini masih bisa dimaklumi, yang lebih mengejutkan para atlet profesional adalah Sun Xiang. Pemuda sombong dan impulsif ini, bagaimana bisa menahan diri untuk berlomba kesabaran dan ketenangan dengan lawan?
Menurut mereka ini jelas menggunakan kelemahan diri sendiri untuk menyerang keunggulan lawan. Deadlock seperti ini bukan sekadar melempar keyboard-mouse lalu terdiam, tapi membutuhkan konsentrasi penuh dan terus-menerus menjaga ketenangan mental.
Dalam waktu singkat semua orang bisa melakukannya, tapi mempertahankan stabilitas emosi dalam jangka panjang sangat sulit, apalagi bertentangan dengan sifat asli Sun Xiang. Hampir tidak ada yang yakin dia bisa menguasai gaya bermain seperti ini.
Kini ujian besar menghadang. Dengan penyegaran event, tim besar NPC mendekat, ngarai yang sempit sudah benar-benar tersumbat oleh NPC dari dua arah. Yang harus dipertimbangkan selanjutnya sudah bukan sekadar masalah lawan lagi.
Waktu dalam hitungan mundur, jarak semakin menyusut. NPC di kedua ujung telah berbaris dalam formasi pertempuran. Di Glory, NPC juga diklasifikasikan berdasarkan sistem kelas karakter pemain, hanya saja pohon skill mereka lebih dangkal. NPC biasa umumnya hanya memiliki satu atau dua skill, sementara level BOSS biasanya memiliki tiga sampai lima skill. Sangat jarang yang memiliki pohon skill lengkap, justru campuran kelas yang tidak lazim cukup sering ditemui.
Serangan mendadak setelah penyegaran insiden telah ditunjukkan dalam pengenalan singkat sebelumnya. Jika cukup serius, seharusnya pemain sudah memantau komposisi kelas dan gaya bertarung tim NPC saat itu.
Xingxin dan Lun Hui tidak melupakan hal ini. Saat ini, formasi dua jalur NPC yang terbentang persis sama dengan demonstrasi sebelumnya.
Barisan depan tampak dari kelas Knight. Setelah mendekati jarak tertentu, mereka serentak mengangkat perisai. Seketika, kedua ujung hanya terlihat deretan perisai tanpa wajah. Jun Moxiao dan Yizhiyeqiu seolah terkunci dalam kotak persegi.
Kemudian, suara tembakan meriam bergemuruh. Di balik barisan perisai Knight, unit senjata jarak jauh dari kedua tim meluncurkan serangan pertama. Skill yang dipilih sama persis: Peluru Duri.
Peluru Duri, masing-masing sepuluh butir!
Poin ini juga telah diperhatikan oleh kedua tim sejak membaca pengenalan sebelumnya, dan jumlahnya ternyata sama seperti yang diantisipasi. Selain itu, waktu peluncuran juga sepenuhnya identik. Mengenai pola gerakan proyektil, awalnya semua menduga mungkin ada penyesuaian karena melihat dua karakter pemain di area tersebut, namun dari situasi saat ini, ritme yang dijelaskan sebelumnya tetap dipertahankan. Dengan kata lain, sejauh ini, NPC kedua tim masih mengabaikan Jun Moxiao dan Yizhiyeqiu, sama sekali tidak menjadikan duo ini sebagai fokus serangan Peluru Duri.
BRAK BRAK BRAK BRAK BRAK...
Peluru Duri segera meledak di udara seperti kembang api. Satu Peluru Duri berisi delapan Ci She Dan, total mencapai 160 butir. Meski Jun Moxiao dan Yizhiyeqiu tidak mengubah ritme serangan NPC, radius ledakan akhirnya tetap menjangkau posisi mereka.
Keduanya benar-benar bertahan sampai titik ini? Bahkan saat Ci She Dan hampir menghujam tubuh, tetap tidak bergerak?
Bergerak!
Yang pertama bergerak secara mengejutkan adalah Jun Moxiao. Di detik-detik terakhir, ternyata Ye Xiu-lah yang tidak bisa menahan diri?
Penonton biasa yang tidak memahami dinamika rumit ini tampak tak acuh, banyak yang mungkin mengira Ye Xiu cepat bereaksi. Namun para atlet profesional justru terkejut, tidak menyangka Sun Xiang bisa lebih tenang daripada Ye Xiu?
Kini Jun Moxiao telah bergerak lebih dulu, Sun Xiang akhirnya bisa memanfaatkan momentum untuk menyergap dari belakang. Tapi yang terlihat justru Jun Moxiao mengangkat kedua lengannya, menari-narikan tangannya dengan gerakan yang membuat mata berkunang-kunang.
Sun Xiang menangis...
JUTSU BUNSHIN!
Jun Moxiao menggunakan skill ini. Kedua pihak saling berhadapan dan menahan diri, menunggu momen emas untuk bertindak. Mereka terus menunggu sampai NPC mengepung. Ye Xiu tidak tahan lagi, dia yang pertama bertindak. Jun Moxiao bergerak, lari...
Haolong Pojun!
Sun Xiang yang sudah menyadari bahaya segera bereaksi dengan kecepatan tangan tercepat. Yizhiyeqiu mengangkat Quexie dan dash maju, dalam sekejap menghancurkan Jun Moxiao.
Hati Sun Xiang langsung ciut.
Hancur berarti itu klon bayangan. Jutsu Bunshin telah dilakukan, Jun Moxiao sudah meninggalkan posisi ini.
Di mana?
Sun Xiang mengangkat kamera Yizhiyeqiu, pertama-tama melihat peluru Ci She Dan jatuh tepat di wajah. Tak sempat menghindar.
Doron!
Ledakan Ci She Dan tidak terlalu dahsyat, tapi cukup untuk menutupi seluruh kepala. Saat itu, kepala Yizhiyeqiu seperti meledak.
Dalam pandangan yang kabur oleh cahaya ledakan, Sun Xiang melihat Jun Moxiao sedang crouch di tonjolan tebing. Untuk berjaga-jaga, ninjato di tangan kanannya sudah menancap kuat di tebing. Baru sekali melirik, Jun Moxiao sudah berayun dengan mahir menggunakan ninjato untuk memanjat tebing.
Saling berhadapan? Menahan diri? Menunggu momen emas? Siapa yang bergerak duluan akan kalah?
Sun Xiang benar-benar sudah tidak tahu apakah Ye Xiu pernah punya niat seperti ini. Mungkin awalnya memang begitu, tapi seiring perubahan situasi terjadi modifikasi; atau mungkin semua ini sejak awal adalah ilusi yang sengaja diciptakan, sekadar perangkap untuk menjeratnya dalam situasi genting seperti sekarang...
Setelah bombardir hujaman Peluru Duri, dua kelompok NPC terus maju. Dalam demo pengantar pra-pertandingan, berikutnya akan ada serangan kavaleri Knight, lalu perisai di kedua ujung akan bertabrakan dengan keras.
Saat ini juga demikian, dua barisan Knight kiri-kanan telah menyerbu sambil menekan perisai, hanya saja kali ini di antara mereka ada Yizhiyeqiu. Sun Xiang bagai krim di tengah biskuit sandwich.
Gedebuk-gedebuk-gedebuk-gedebuk...
Perisai-perisai bertabrakan berturut-turut, mengeluarkan gesekan keras yang menusuk telinga. Yizhiyeqiu akhirnya tidak terjepit jadi krim. Skill Haolong Pojun sebelumnya membuatnya melesat ke kaki tebing. Kini dia melompat, menendang tebing, ketinggian lompatan dua segmen membuatnya berhasil melompati perisai yang bertabrakan tepat pada detik-detik genting.
Longya, Combo Thrust, ditambah satu tusukan dari serangan biasa.
Empat Tusukan Udara Berturut-turut terselesaikan seketika, menghujam tebing. Dengan presisi di titik yang sama, tombak legendaris Quexie akhirnya menembus. Yizhiyeqiu menggantung di udara, bagian bawah tubuhnya harus ditekuk sambil berjongkok virtual untuk menghindari tabrakan NPC di bawah.
“Benar-benar hebat!” Pujian Ye Xiu langsung memenuhi channel. Sun Xiang mengangkat kamera, Jun Moxiao sudah menemukan tonjolan di tebing dan berjongkok stabil di sana. Ninjato telah disimpan, Qianji San dipegang rata oleh tangan kanan dengan ujung payung yang hitam menunjukkan laras senjata. Tangan kiri mencengkeram granat. Begitu kepala Yizhiyeqiu diangkat Sun Xiang, granat langsung dijatuhkan. Seketika, Doron! Doron! Doron! Tiga tembakan Anti-Tank Cannon meluncur.
Yizhiyeqiu yang tergantung dengan memeluk Quexie sambil menekuk kaki di udara sudah terlihat kacau balau, mana mungkin menghindar. Tapi tepat saat granat jatuh dan tembakan meriam menyambar, tubuh Yizhiyeqiu tiba-tiba mengerut seolah tertekan keluar dari void.
Teleportasi instan!
Di babak sebelumnya, skill tempel senjata yang dipilih Sun Xiang untuk Yizhiyeqiu adalah Teleportasi Instan. Babak ini pun sama.
Serangan berhasil dihindari, Yizhiyeqiu sepertinya bisa memanfaatkan teleportasi ini untuk mencari pijakan sementara.
Tapi Jun Moxiao sudah mengangkat kaki kanannya dan menendang.
Front Kick!
Sosok yang baru saja muncul dari void langsung terbentur tendangan itu. Yizhiyeqiu terlempar.
Para atlet profesional yang menyaksikan serentak menggelengkan kepala. Bermain kelicikan, sepuluh Sun Xiang digabung pun mungkin bukan tandingan Ye Xiu!
Babak 1.643: Inisiatif Sejati
Front Kick, efek Knock Back, tetapi saat ini Yizhiyeqiu sedang melayang di udara, efek Knock Back secara alami berubah menjadi efek terlempar.
Bagaimana serangan ini bisa begitu presisi? Bagaimana Ye Xiu bisa meramal segalanya seperti dewa? Banyak pemain biasa sudah panik. Tapi para atlet profesional paham, kalau dikatakan meramal segalanya seperti dewa, itu berlebihan. Ye Xiu hanya memberikan respons yang tepat terhadap salah satu kemungkinan.
Jika Ye Xiu benar-benar memprediksi Sun Xiang akan menggunakan teleportasi Yizhiyeqiu seperti ini, dia pasti punya metode lebih baik untuk memberikan pukulan berat dalam satu gelombang. Tapi sekarang, hanya Front Kick, skill ini pendek dan cepat. Memilih skill ini karena pertimbangan utama: bahkan jika Sun Xiang tidak menggunakan teleportasi, tendangan kosong ini tidak akan berpengaruh pada diri sendiri.
Tapi serangan ini memang bekerja. Jika Front Kick ini hanya jawaban mengambang tanpa gerakan lanjutan, tentu tidak sesuai level Shen.
Front Kick mengenai, Jun Moxiao langsung melompat mengejar Yizhiyeqiu yang terlempar.
Tapi Sun Xiang bukan pemain lemah. Dalam bermain licik, dia memang bukan lawan Ye Xiu. Kali ini dia dikibuli lagi oleh Ye Xiu. Tapi kalau urusan teknik, Sun Xiang bisa dibilang tidak takut menghadapi ahli mana pun.
Dalam situasi seperti ini, dia tetap menyelesaikan operasional serangan.
Tarian Tongkat Bundar!
Serangan Yizhiyeqiu dalam kondisi float ini tetap begitu cepat, presisi, dan kejam. Tombak perang Quexie berubah menjadi semburan cahaya hitam, langsung menuju Jun Moxiao yang sedang mengejar sambil melompat.
Namun Jun Moxiao tiba-tiba melambaikan tangan, Qianji San berubah menjadi Bentuk ninjato dan menancap di tebing. Posisi Jun Moxiao pun terhenti melayang di udara. Quexie yang telah berubah menjadi cahaya hitam akhirnya meleset sedikit, gagal mengenai sasaran.
Senyum sopan.
Ye Xiu bahkan sempat mengirim emoji di channel. Para atlet profesional yang melihat adegan ini langsung membayangkan suara tawa memalukan Ye Xiu di telinga mereka - mereka menyulihsuarakan Ye Xiu dengan imajinasi sendiri.
Tapi Sun Xiang tak menyerah. Setelah Tarian Tongkat Bundar gagal, Quexie yang ditarik kembali berputar ke belakang lalu menusuk horizontal ke tebing.
Seketika, Yizhiyeqiu yang terlempar mundur menabrak rintangan yang dibuatnya sendiri ini. Tak disangka, Yizhiyeqiu mengkerut di udara, memanfaatkan tenaga tumbukan di Quexie untuk mengubah arah dan melakukan rolling.
Ini... operasi Ukemi?
Bukan cuma pemain biasa yang takjub, para atlet profesional pun membelalakkan mata.
Di atas tombak yang tipis itu, Sun Xiang berhasil membuat Yizhiyeqiu menyelesaikan Ukemi Rolling bak akrobat, hingga akhirnya Yizhiyeqiu menunggu di atas batang tombak.
Ini sama sekali bukan operasional yang biasa dilatih pemain, sepenuhnya muncul dari kemampuan adaptasi Sun Xiang di detik itu, menunjukkan kemampuan adaptasinya yang luar biasa, ditambah kecepatan tangan dan kontrol presisi tingkat tinggi.
Dengan ini, Sun Xiang ternyata berhasil membuat Battle Mage melakukan hal yang hampir setara dengan Ninja.
Tapi kemampuan Ninja ini terutama bergantung pada struktur khusus ninjato. Tali panjang yang terhubung di ujung gagang adalah kunci untuk memanjat. Sedangkan Yizhiyeqiu Sun Xiang saat ini hanya bisa menunggu di Quexie, karena kedua tangannya harus tetap memegang Quexie - kalau tidak, senjatanya akan terhitung dibuang.
Dalam situasi ini, lompatan lateral lebih mudah dilakukan karena bisa langsung mencabut tombak, tapi untuk lompatan vertikal, tombak yang tertancap di tebing dan menahan berat karakter justru menjadi penghalang. Masalah ini sebenarnya sudah lama dianalisis, dianggap terlalu sulit untuk diwujudkan, akhirnya tidak ada yang mau membuang-buang tenaga lagi.
Apa yang akan dilakukan Sun Xiang sekarang?
Semua penonton tiba-tiba penasaran, di arena sudah bergemuruh tepuk tangan menyambut operasional akrobatik Sun Xiang tadi.
Tapi apakah fokus utamanya benar-benar pada tindakan Sun Xiang?
Bukan. Yang benar-benar memegang inisiatif saat ini adalah Ye Xiu. Tindakan Ye Xiu-lah yang akan mendominasi situasi selanjutnya.
“Jadi terhadap operasional akrobatik Sun Xiang ini, meski Ye Xiu dalam hati mengagumi, sama sekali tidak memperlambat ritmenya. Begitu Yizhiyeqiu baru saja mendarap mantap di Quexie, Jun Moxiao sudah melesat menghampirinya.
Senjata terinjak di bawah, kalau ditarik keluar, karakter akan terjatuh. Tapi kalau tidak ditarik, bagaimana melakukan skill untuk menghadapi? Semua orang tadinya mengagumi respons brilian Sun Xiang, tapi sekarang melihatnya lagi—bukankah kecemerlangan itu justru menjebaknya dalam jalan buntu?
Tiba-tiba, Yizhiyeqiu yang masih berjongkok, tangan kiri tetap mencengkeram Quexie, tangan kanan sudah menyodokkan telapak.
Telapak Bunga Rontok!
Serangan dengan Kekuatan Setara yang cukup baik plus efek radius terbatas.
Tapi jarak serang yang terlalu pendek adalah kelemahan fatal. Meski Telapak Bunga Rontok sudah dilepaskan, dari sisi Jun Moxiao kilatan pedang sudah menyambar tepat di depan Yizhiyeqiu. Bertubrukan dengan energi sihir pertempuran dari telapak itu, kekuatan setaranya tidak kalah—bahkan bisa dibilang menembus total energi sihir tersebut.
“Jahat sekali...”
Para atlet profesional yang mengenali skill ini serentak berdecak kagum.
Wave Slash!
Ye Xiu ternyata membuat Jun Moxiao melakukan serangan ini di udara. Serangan dengan grab ini tak bisa dihancurkan oleh Telapak Bunga Rontok, tentu saja menderita kerugian besar. Kilatan pedang melintas, energi gelombang segera mengunci Yizhiyeqiu, dan mengarahkannya ke sisi lain sesuai arah tusukan pedang ini.
Quexie berhasil dicabut dari tebing. Yizhiyeqiu terkunci di udara oleh energi gelombang Wave Slash dan mulai menerima damage. Namun semua tahu kunci utamanya bukanlah damage ini, melainkan posisi Yizhiyeqiu yang benar-benar terlempar ke udara tanpa pegangan. Kiri? Kanan?
Sekalipun Quexie diperpanjang setengah lagi, kini tak bisa menancap ke tebing. Yizhiyeqiu hanya bisa menunggu damage Wave Slash selesai, lalu jatuh bebas ke kerumunan dua kelompok NPC yang sedang baku hantam di bawahnya!
Melihat Jun Moxiao milik Ye Xiu, setelah mengirimkan Wave Slash udara yang melontarkan Yizhiyeqiu, Qianji San segera bertransformasi lagi. Dengan mantap ia menempel di tebing, dua kali gerakan naik-turun kemudian berdiri stabil. Sementara Yizhiyeqiu telah terhempas ke tengah keributan. Sikap dua tim NPC terhadap "orang asing" yang menyusup ke formasi tempur mereka akan segera terungkap. Tapi bagi Lun Hui, eksperimen ini terlalu kejam - karakter pemain mereka secara mengejutkan menjadi bahan percobaan.
Jatuh, Yizhiyeqiu.
Jika mata cukup tajam, saat ini juga bisa melihat postur Yizhiyeqiu sedang disesuaikan. Skill grab Wave Slash tidak memiliki efek paksa jatuh seperti Tarian Tongkat Bundar atau banyak skill grab Yudo. Setelah damage Wave Slash, karakter sudah bisa menerima instruksi operasional.
Yizhiyeqiu mengembangkan posturnya di udara, tombak perang Quexie telah diangkat melebihi kepalanya. Saat mendarat, Quexie diayunkan, gempa bumi dan gunung berguncang.
Dou Po Shan He!
Inilah cara Sun Xiang menghadapi situasi.
